Sangidun, Sangidun
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Interaksi Sosial Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Pasca Pembubaran Uswatusolihah, Uus; Sangidun, Sangidun
Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak Vol 13 No 2 (2018)
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.015 KB)

Abstract

Penelitian ini memfokuskan pada masalah bagaimana interaksi dan komunikasi Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Kabupaten Banyumas pasca pembubaran organisasi HTI. Pembubaran HTI ditandai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Nomor AHU-30.AH.01.08 tahun 2017 tentang Pencabutan Keputusan Kementerian Hukum dan HAM nomor AHU-0028.60.10.2014 tentang pengesahan pendirian badan hukum perkumpulan HTI pada hari Rabu pada 19 Juli 2017 oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM. Penelitian ini menemukan bahwa Muslimah Hizbut Tahrir Indoensia Kabupaten Banyumas mempersepsi bahwa pembubaran organisasinya merupakan sebuah tindakan sewenang-wenang pemerintah. Mereka menilai diri mereka sebagai kelompok yang terdzalimi, dan korban ketidakadilan penguasa, yang menurut penilaian mereka telah melakukan tindakan sewenang-wenang dan memandang segala permasalahan berdasarkan pemikiran dan sudut pandangnya sendiri. Kondisi ini justru membuat mereka menjalin hubungan yang semakin erat dengan sesama pengurus dan anggota mereka dengan tetap melakukan kegiatan namun tidak bersifat terbuka. Interaksi sosial para muslimah HTI Kabupaten Banyumas memiliki dua bentuk, yakni interaksi sosial sebagai pengurus organisasi atau dalam hal ini komunikasi organisasi dan interaksi sosial sebagai pribadi. Secara organisatoris, pihak MHTI merasakan ada perbedaan pola interaksi dan komunikasi dari beberapa organisasi lain terhadap organisasi HTI. Namun secara individual dan pribadi hampir seluruh anggota MHTI Kabupaten Banyumas tetap berinteraksi sosial dengan warga mayarakat lain, baik dilingkungan tempat tinggalnya, maupun tempat kerjanya. Interaksi yang dilakukan adakalnya dalam bentuk kerja sama dan akomodasi. Para anggota muslimah HTI berusaha tidak membawa-bawa organisasi dalam interaksi sehari-hari.
Living Teks Hadis Komunitas Kajian Hadis Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Yahya, Yuniar Indra; Sangidun, Sangidun; Zuhri, Syaifudin; Ujang Abdul Gopur; Amrulloh, Amrulloh
Tebuireng: Journal of Islamic Studies and Society Vol. 6 No. 1 (2025): Tebuireng: Journal of Islamic Studies and Society
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Hasyim Asy'ari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/tjiss.v6i1.9420

Abstract

Penelitian ini mengkaji fenomena living text hadis sebagaimana dipraktikkan oleh Komunitas Kajian Hadis Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng. Dengan menganalisis empat belas artikel yang dipublikasikan pada tahun 2020 hingga 2024 melalui situs resmi Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, kajian ini menggunakan kerangka Critical Discourse Analysis (CDA) dari Norman Fairclough untuk menafsirkan bagaimana tradisi kenabian (hadis) direkonstruksi dalam wacana sosial kontemporer. Artikel-artikel tersebut merepresentasikan respons sosial yang beragam terhadap isu-isu modern seperti politik, pendidikan, etika, spiritualitas, dan gender melalui reinterpretasi tekstual atas hadis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadis tidak sekadar dikutip, tetapi secara dinamis ditransformasikan menjadi wacana hidup yang dibentuk oleh posisi ideologis dan konteks sosial. Komunitas ini tidak hanya berfungsi sebagai pelestari Sunnah, tetapi juga sebagai agen konstruksi sosial yang aktif dalam menghadapi tantangan zaman. Penelitian ini juga memanfaatkan teori konstruksi sosial Berger dan Luckmann untuk menjelaskan proses eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi dalam aktualisasi Sunnah melalui tulisan.
Living Teks Hadis Komunitas Kajian Hadis Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Yahya, Yuniar Indra; Sangidun, Sangidun; Zuhri, Syaifudin; Ujang Abdul Gopur; Amrulloh, Amrulloh
Tebuireng: Journal of Islamic Studies and Society Vol. 6 No. 1 (2025): Tebuireng: Journal of Islamic Studies and Society
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Hasyim Asy'ari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/tjiss.v6i1.9420

Abstract

Penelitian ini mengkaji fenomena living text hadis sebagaimana dipraktikkan oleh Komunitas Kajian Hadis Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng. Dengan menganalisis empat belas artikel yang dipublikasikan pada tahun 2020 hingga 2024 melalui situs resmi Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, kajian ini menggunakan kerangka Critical Discourse Analysis (CDA) dari Norman Fairclough untuk menafsirkan bagaimana tradisi kenabian (hadis) direkonstruksi dalam wacana sosial kontemporer. Artikel-artikel tersebut merepresentasikan respons sosial yang beragam terhadap isu-isu modern seperti politik, pendidikan, etika, spiritualitas, dan gender melalui reinterpretasi tekstual atas hadis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadis tidak sekadar dikutip, tetapi secara dinamis ditransformasikan menjadi wacana hidup yang dibentuk oleh posisi ideologis dan konteks sosial. Komunitas ini tidak hanya berfungsi sebagai pelestari Sunnah, tetapi juga sebagai agen konstruksi sosial yang aktif dalam menghadapi tantangan zaman. Penelitian ini juga memanfaatkan teori konstruksi sosial Berger dan Luckmann untuk menjelaskan proses eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi dalam aktualisasi Sunnah melalui tulisan.