Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

THE RELATIONSHIP OF HEALTH THERAPEUTIC COMMUNICATION TROUGH PATIENT’S SATISFACTION ON HEALTH SERVICE IN PMI HOSPITAL ROOM, BOGOR: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RS PMI KOTA BOGOR Deden Nurjaman; Dede Rukasa
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 10 No. 2 (2018): Volume 10 Number 2 : 2018
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.917 KB) | DOI: 10.46508/jiw.v10i2.50

Abstract

Therapeutic communication is the one of the standards of nursing care that must be implemented by all nurses. The good implementation of therapeutic communication can increase the satisfaction of nursing care perceived by patients. Knowing the relationship between therapeutic communication with patient satisfaction inCempaka room PMI Hospita, Bogor.Typeof thisresearch is using random sampling technique with the descriptive analytical method and the cross sectionaldesign. To collect the data, the researcherusing questionnaire instrument on two variablesas follow therapeutic communication of nursing and patient satisfaction questionnaire instrument. Theresearch site of this research is held at PMIHospital Bogor on October, 2018 with patients in the Cempaka room PMI HospitalBogorwho have experienced 85 respondances were brought into the hospital. Analysis techniques using univariate and bivariate analyzers with kendaal’s tau-c statistics test.The resultOf the 96 respondents found that did therapeutic nursing communication applied amounted to 38 respondances (65,5%). And patiens say satisfied with the nursing services amounted to 40 respondances (69,0%).On the statistics test is gotten that P Value 0,001. Ha is accepted and Ho is rejected that P Value <0,05.
THE ANALYSIS OF BPJS PATIENT SATISFACTION LEVEL OF THE QUALITY HEALTH SERVICES IN PAFIO B ROOM CIBINONG HOSPITAL: ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG PAFIO B RSUD CIBINONG Deden Nurjaman; Dede Rukasa
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 11 No. 2 (2019): Volume 11 Number 2 : 2019
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.97 KB) | DOI: 10.46508/jiw.v11i2.61

Abstract

Satisfaction is feeling happy or disappointed someone who emerged after comparing the perception or impression of the performance or the result of a product or expectations. Good quality will increase customer satisfaction, according to law number 36 of 2009 on health stressed the importance of improving the quality of health services. This study aims to determine how the level of patient satisfaction BPJS to quality health care in the space Pafio B Cibinong General Hospital. This research method using cross sectional method using Kendall Tau Correlation. And the method of taking samples in this study with Probability Sampling technique with the number of  sample of 170 respondents. The results showedas many as 97 respondents (57.1%) reported better quality of health care, 84 of them said they were satisfied. While 73 respondents (42.9%) stating quality of health care is not good, of which 71 respondents (41.8%) are not satisfied. Based on the results obtained by p value = 0,000 with significant value <0.05. There is a relationship between the quality of health care with patient satisfaction level in the room BPJS Pafio B Cibinong General Hospital.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN APT (ALAT PELINDUNG TELINGA) PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING PT UNITEX TBK TAJUR BOGOR: PEMAKAIAN APT Deden Deden Nurjaman
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 12 No. 2 (2020): Volume 12 Number 2 : 2020
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alat pelindung telinga bagi tenaga kerja sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Diperkirakan 19% melaporkan kehilangan pendengaran; proporsi dengan kehilangan pendengaran meningkat tajam dengan usia. Di antara mereka dengan hilang pendengaran, 29,9% melaporkan bahwa mereka terkait dengan hilang pendengaran akibat kebisingan di tempat kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor tenaga kerja (pendidikan dan sikap) dan faktor manajemen (pelatihan dan pengawasan) dengan pemakaian Alat Pelindung Telinga di bagian weaving PT Unitex Tbk Kab Bogor Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Dengan total populasi yaitu sebanyak 381 responden. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik accidental dengan jumlah sampel 130 responden. Pengumpulan data diperoleh melalui penyebaran angket berupa kuesioner. Sebagian besar pekerja memakai APT pada saat bekerja sebanyak (87.7%), sebagian besar pekerja berpengetahuan kurang tentang pemakaian APT yaitu sebanyak (59.2%), sebagian besar pekerja bersikap baik terhadap pemakaian APT sebanyak (73.1%), sebagian besar pekerja menjawab pelatihan baik sebanyak (63.8%), sebagian besar pekerja menjawab pengawasan baik pada saat bekerja yaitu sebanyak (71.5%). Hasil penelitian menunjukan bahwa didapatkan hubungan antara pengetahuan dengan pemakaian APT (p value = 0.033), terdapat hubungan antara sikap dengan pemakaian APT (p value = 0.002 dengan OR 5.933), terdapat hubungan antara pelatihan dengan pemakaian APT (p value = 0.026 dengan OR 3.468), terdapat hubungan antara pengawasan dengan pemakaian APT (p value = 0.003 dengan OR 5370).
HUBUNGAN MASA KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN: HUBUNGAN MASA KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN deden Deden Nurjaman; siti Siti Mulyani; yufi Yufi Aliyupiudin
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 12 No. 1 (2020): Volume 12 Number 1 : 2020
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam keputusan mentri kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/148/1/2010 Pasal12 ayat 1 telah digambarkan tentang penyelenggaraan praktik yang menyebutkan bahwa perawat wajib untuk melaksanakan pencatatan Asuhan Keperawatan secara sistematis.Faktor yang mempengaruhi kinerja perawat dalam pendokumentasian yaitu faktor psikologi, misalnya motivasi, faktor organisasi dan faktor karakteristik individu seperti umur, jenis kelamin, pengetahuan, masa kerja, dan pendidikan.Untuk mengetahui hubungan masa kerja dan tingkat pendidikan perawat dengan pendokumentasian asuhan keperawatan diruang rawat inap RS X Kota Bogor tahun 2019.Jenis penelitian ini Deskriptif Analitik Kuantitatif dengan Desain Cross Sectional. Menggunakan simple random sampling, analisis bivariat menggunakan chi square, analisis multivariat menggunakan regresi berganda, instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner dan lembar observasi.Hasil analisa univariat dari 58 responden menunjukkan bahwa perawat terbanyak berpendidikan Diploma III Keperawatan sebanyak 41responden (70,7%),masa kerja terbanyak lama yaitu 45 responden (77,6%), pendokumentasian asuhan keperawatan diisi tidak lengkap sebanyak 33 responden (56,9%). Hasil analisa bivariat di simpulkan ada hubungan antara masa kerja dengan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan pvalue 0,009 (≤0,05) dan ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan pvalue 0,005 (≤0,05). Hasil analisis multivariat dari kedua variabel, masa kerja baru mempunyai resiko untuk mendokumentasikan asuhan keperawatan yang tidak lengkap 13,289 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang masa kerja lama, sedangkan tingkat pendidikan menjadi variabel pengganggu karena memiliki nilai EXP 0,494.Kesimpulan : Ada hubungan antara masa kerja da tingkat pendidikan perawat dengan pendokumentasian asuhan keperawatan
HUBUNGAN JENIS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP Deden Nurjaman
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 14 No. 1 (2022): Volume 14 Number 1 Tahun 2022
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kepuasan pasien dianggap sebagai salah satu dimensi yang sangat penting berkualitas dan merupakan salah satu indikator utama dari standar suatu fasilitas kesehatan yang merupakan akibat pengaruh pelayanan kesehatan yang disampaikan pihak rumah sakit dan hal inilah yang membuat pengukuran kepuasan pasien menjadi komponen penting. Menanyakan pendapat pasien tentang perhatian dan perawatan yang telah mereka dapatkan merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan telah memenuhi apa yang pasien butuhkan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Hubungan Jenis Kepesertaan Dengan Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rawat Inap di Ruang Jasmine RS PMI Kota Bogor. Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional dengan menggunakan uji analisis Chi Square. Dan cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik Total Sampling dengan jumlah sempel 60 responden. Hasil: Hasil penelitian menunjukan total responden yang merasa sangat puas sebanyak 22 responden (11,3%) merasa sangat puas pada jenis kepesertaan umum terhadap pelayanan rawat inap yang diterima. Diperoleh p value = 0,000 dengan nilai signifikan < 0,05. Kesimpulan: Ada hubungan antara jenis kepesertaan dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat inap di ruang Jasmine RS PMI Kota Bogor. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi RS PMI Kota Bogor untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Decision-Making Techniques using LSTM on Antam Mining Shares before and during the COVID-19 Pandemic in Indonesia Badri, Ahmad Kamal; Heikal, Jerry; Nurjaman, Deden Roni; Terah, Yochebed Anggraini
APTISI Transactions on Management (ATM) Vol 6 No 2 (2022): ATM (APTISI Transactions on Management: July)
Publisher : Pandawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33050/atm.v6i2.1776

Abstract

Stocks, apart from having volatile and chaotic characteristics, also have various kinds of noise, non-linear and non-stationary movements, making them difficult to predict accurately. Therefore, the risk of investing in stocks depends on the skills of investors or traders in making judgments and decisions. This study aims to use Long Short-Term Memory (LSTM) as a decision-making technique with historical stock prices as the sole predictor, then implement it in conditions before and during the COVID-19 pandemic. The study results concluded that Long Short-Term Memory (LSTM) could be used as a decision-making technique in conditions before and during the COVID-19 pandemic with historical price inputs as the sole predictor. Based on the research that has been done, the following conclusions can be drawn: The LSTM model can predict stock prices well using historical stock prices as the sole predictor. The LSTM model can be used as a trading decision-making technique for day traders. The risk of stock prediction using the LSTM method in 2019 before the COVID pandemic was proven to be lower than in 2020 during the COVID pandemic. For further research, researchers can conduct more in-depth research on the risk criteria for making trading decisions as an essential reference that can be used to select the LSTM model.