Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Occurrence of Stunting during The COVID-19 Pandemic at Integrated Health Center: An Observational Study in Mekarjaya, Depok, West Java Putri, Salsabila Auni; Maskunah, Maskunah; Riyanti, Riyanti; Mulianingtyas, Grace Valentina; Suhendra, Faiza Assyifa; Octavia, Lestari
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 15 No 2 (2023): Mei-Agustus
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v15i2.921

Abstract

Pandemi COVID-19 dapat meningkatkan tantangan pemenuhan zat gizi, terutama untuk kelompok balita di negara dengan kondisi karakteristik dengan pendapatan rendah-mencegah termasuk Indonesia. Gangguan infeksi pada anak-anak, termasuk balita dapat diperburuk oleh kejadian malnutrisi dan berkontribusi pada kemungkinan transmisi virus SARS-CoV-2.  Posyandu menjadi ujung tombak dalam program pemantauan status gizi balita, termasuk di masa pandemi. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi status gizi pada balita saat pandemi covid-19 di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) “Kuntum Mekar A RW 21” di Mekarjaya, Kota Depok, Jawa Barat. Metode penelitian ini menggunakan data sekunder dari kegiatan penimbangan balita yakni: tinggi/panjang badan, jenis kelamin, dan usia. Hasil penelitian dengan total jumlah subjek 135 balita yang data hasil pengukurannya dapat diolah. Subyek terdiri dari 1 bayi baru lahir (0-3 bulan) yang tidak mengalami kategori stunting, 27 anak (4-12 bulan) dengan persentase stunting 7,4% dan stunting parah 3,7%, 31 balita (usia 13-23 bulan) dengan persentase stunting 12,9% dan stunting parah 3,2%. Dua puluh tujuh anak usia (24-35 bulan) persentase stunting 14,8%, 22 anak usia (36-47 bulan) persentase stunting 22,7% dan stunting parah 4,5%, dan untuk kelompok umur 47-59 bulan, 27 anak, persentase stunting 14,8%. Total prevalensi stunting di wilayah kerja Posyandu Kuntum Mekar A RW 21 Mekarjaya, Depok adalah 16,3%. Pendekatan penanganan stunting memerlukan kerjasama multisektor dan berkelanjutan untuk menciptakan generasi emas tahun 2045.
Peran Makanan Laut Sumber Protein dan Anak Stunting di Wilayah Pesisir Nirmala, Intan Ria; Octavia, Lestari
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i2.707

Abstract

This paper explains the importance of using local food from sea catch fish in Southeast Sulawesi as a source of protein and its relation to reducing stunting prevalence in children. The article's source is a literature review related to seafood and stunting in children. This study explains the shift in children's eating patterns, barriers to consuming seafood as a protein source and promoting seafood as a protein source into a sustainable nutrition program. Multisectoral cooperation will aid in reducing the prevalence of malnutrition in vulnerable groups. Recognizing local resources that can be optimized as sources of food intake for vulnerable groups is also a must to be included in program preparation. This paper is confirmed by the results of ongoing studies and observations to help ensure the right program design to reduce stunting in coastal areas.
Peluang Bisnis dan Sumber Gizi Hewani dari Perikanan Produk Ikan Tangkap Lestari Kabupaten Buton Utara: The Business Opportunity and Animal-Based Source of Nutrition from Sustainable Ocean Catch Fisheries of Buton Utara District Mahandari, Cokorda Prapti; Nirmala, Intan Ria; Wiralis; Octavia, Lestari
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 16 No. 3 (2024): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v16i3.44304

Abstract

Potensi perikanan tangkap di perairan Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan industri produk laut dan mengurangi angka stunting, yang masih mencapai 21,6% pada tahun 2022. Konsumsi protein hewani dari hasil laut yang rendah, kurang dari 10 gram/hari, menjadi salah satu penyebab utama masalah kesehatan masyarakat ini, meskipun potensi hasil tangkapan mencapai lebih dari 10 juta ton per tahun. Potensi ini membuka peluang pasar untuk mengolah ikan seperti cakalang dan tuna, baik untuk kebutuhan lokal maupun memenuhi permintaan global yang mencapai 180,07 juta metrik ton. Kajian ini mengulas potensi sumber daya perikanan di wilayah Buton Utara sebagai upaya meningkatkan nilai ekonomi dan ketersediaan produk nutrisi berkualitas tinggi. Pengembangan produk perikanan olahan, baik dalam bentuk kering maupun awetan, dapat menjangkau pasar domestik dan internasional melalui penerapan standar keamanan pangan dan regulasi yang berlaku. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, kelompok nelayan, koperasi, dan organisasi non-profit menjadi kunci untuk merancang program berkelanjutan dan mengatasi hambatan di sektor perikanan. Pendekatan pengelolaan perikanan berkelanjutan, dengan penekanan pada praktik penangkapan selektif dan penentuan jumlah tangkapan optimal — yang dikenal sebagai Optimum Sustainable Yield (OSY) — memastikan keberlanjutan sumber daya laut untuk kesejahteraan masyarakat. Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam proses pascapanen dapat meningkatkan kualitas produk, memperpanjang masa simpan, serta meningkatkan nilai ekonomi hasil tangkapan, mendukung upaya nasional dalam memperbaiki status gizi dan mendorong kehidupan masyarakat yang lebih sehat dan produktif.
EDUKASI MATERI ANTROPOMETRI UNTUK KADER POSYANDU DESA RAWAPANJANG, KECAMATAN BOJOGGEDE, KAB BOGOR, JAWA BARAT Octavia, Lestari; Hayuningsih, Sri; Fitrianingsih, Fitrianingsih; Pernadi, Doddy; HS, Ikwan
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Darma Saskara Vol 5, No 1 (2025)
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Darma Saskara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/abdimasug.2025.v5i1.13939

Abstract

Antropometri adalah studi tentang pengukuran dimensi tubuh manusia. Hal ini sangat penting dalam kesehatan masyarakat untuk memantau status gizi dan pertumbuhan pada kelompok rentan seperti balita. Salah satu parameter yang sering digunakan adalah tinggi badan, berat badan, usia dan jenis kelamin untuk menentukan status gizi balita. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan mudah dan non-invasif menggunakan alat seperti timbangan dan pengukur tinggi. Penggunaan status gizi balita telah terbukti efektif untuk mendeteksi masalah kesehatan yang terkait dengan gizi, seperti stunting dan gizi lebih. Namun, data antropometri yang dikumpulkan harus akurat agar dapat digunakan untuk mengevaluasi status gizi dan pertumbuhan dengan tepat. Oleh karena itu, sangat penting bagi kader posyandu untuk terampil dalam mengambil dan mencatat pengukuran antropometri. Kegiatan pengabdian masyarakat yang diadakan di Desa Rawapanjang menyasar kelompok kader yang mengelola pos pelayanan terpadu (Posyandu) untuk terampil menggunakan alat pengukuran. Pelatihan diberikan pada kelompok kader untuk penyegaran dalam penggunaan alat ukur agar tepat dalam menentukan status gizi balita. Kegiatan ini dilaksanakan pada 15 Juni 2024 di balai Desa Rawapanjang yang diikuti sekitar 25 ketua Posyandu. Kegiatan ini diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan dan mendukung peningkatan pengetahuan kader.