Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PATIENT SAFETY SMARTPHONE APPLICATION FOR QUALITY ASSURANCE IN PRIMARY HEALTHCARE FACILITIES Khoe, Levina Chandra; Pramastuty, Ajeng; Sabarguna, Boy Subirosa; Herqutanto, Herquranto
ASEAN Journal of Community Engagement Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In order to achieve high-quality healthcare, patient safety should be improved and monitored regularly. Moreover, accreditation on healthcare facilities is being requested in recent years. Mobile application can serve as a tool for community healthcare centre’s (Puskesmas) to assess their accreditation score, especially patient safety. To provide as a tool for self-monitoring for patient safety elements. This is a case-based article focuses on the development of smartphone application using the input-process-output-outcome scheme as the framework. We reviewed regulation of health minister on Puskesmas accreditation and developed a checklist and scoring for patient safety components. This is the first mobile application that targeted Puskesmas staff to improve their quality of care in patient safety based on accreditation criteria. The application is publicly available in Google Play Store. We promoted the application among Puskesmas staff and asked for their evaluation using Google Form. About 20 Puskesmas responded and showed positive response. This smartphone application serves as self-monitoring tool for Puskesmas to complete accreditation criteria as mentioned in Permenkes No 46 Year 2015. We would promote the use of this application to wider Puskesmas community.
Analisis Tingkat Kecemasan pada pasien Pre-Operasi Tumor Payudara Elektif 1 hari Sebelum Operasi di Rumah Sakit X: Tumor Payudara, Kecemasan, Preoperasi Febriyanti, Hana; Junaefi, Evi; Sabarguna, Boy Subirosa; Susilawati, Ela
Jurnal Kesehatan Holistic Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Holistic Volume 9/ Nomor 1/ Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Sebagian besar populasi di dunia menderita tumor, yang sering menyebabkan kematian. Tumor adalah benjolan atau sel-sel yang tumbuh secara abnormal yang dapat ditemukan di berbagai tempat di seluruh tubuh atau di dalamnya. Pertumbuhan sel-sel yang tidak normal yang menyebabkan benjolan menjadi lebih besar dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman, nyeri, sensasi tidak menyenangkan, perubahan fisik dan psikologis. Adanya tumor dapat menyebabkan perubahan fisik, seperti perubahan fungsi organ payudara. karena itu pembedahan diperlukan. Pada beberapa kasus, pembedahan dapat memiliki beberapa risiko dan efek samping. Risiko yang mungkin terjadi termasuk kegagalan anetsesi, kematian di meja operasi, dan kecacatan pasca pembedahan. Efek samping yang mungkin terjadi termasuk nyeri di area operasi, pembengkakan di area operasi, hematoma, seroma, nyeri neuropatik, dan kemungkinan infeksi. Pasien yang akan menjalani pembedahan dapat merasa khawatir, was-was, atau cemas karena hal-hal ini.Tujuan: Mengetahui gambaran kecemasan pada pasien pre-operasi tumor payudara elektif 1 hari sebelum operasi di Rumah sakit X. Metode: Jenis peneltian deskriptif kuanitatif. Pengambilan sampel teknik non-probability Sampling yaitu accidental sampling. Sampel 52 penderita Tumor Payudara yang dirawat di Rumah Sakit X kuesioner yang telah teruji validitas reabilitas menggunakan HARS. Hasil: Hasil Analisis Univariat 52 responden yang akan menjalani operasi tumor payudara 48,1% mengalami cemas sedang, 38,5% cemas ringan dan 13,5% cemas berat. Kesimpulan: Pasien tumor payudara yang akan menjalani operasi seluruhnya mengalami kecemasan dengan mayoritas kecemasan sedang Kata Kunci: Tumor Payudara, Pre-Operasi, Tingkat kecemasan
ANALISIS TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA ELEKTIF 1 HARI SEBELUM OPERASI DI RUMAH SAKIT Alamsyah, Chairunnisa Minarni; Nofita, Reni; Sabarguna, Boy Subirosa; Damayanti, Siti; Kurniasih, Neneng
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 5 No 3 (2025): Juni 2025
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59894/jpkk.v5i3.955

Abstract

Latar Belakang: Kecemasan adalah kondisi psikologis atau respons emosional seseorang yang ditandai oleh rasa tegang, khawatir, dan takut, yang muncul akibat persepsi ancaman atau keyakinan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Operasi Caesar saat ini menjadi salah satu metode pilihan dalam proses persalinan karena dinilai memberikan keamanan bagi ibu sekaligus melindungi bayi dari risiko yang ditimbulkan oleh proses persalinan yang terlalu lama. Prosedur ini merupakan bentuk intervensi medis yang relatif aman, namun tetap dapat menimbulkan dampak yang kompleks. Pasien yang akan menjalani operasi Caesar sering kali mengalami berbagai tingkat kecemasan, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Rasa cemas sebelum tindakan operasi muncul sebagai reaksi terhadap ancaman yang dirasakan pasien, baik terhadap fungsi dan perannya dalam kehidupan, integritas tubuh, maupun terhadap keberlangsungan hidupnya. Stres dan rasa cemas kerap muncul saat pasien menantikan jadwal operasi, disebabkan oleh kekhawatiran terhadap nyeri pascaoperasi serta ketakutan terhadap risiko kematian akibat anestesi. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan riwayat operasi dengan kecemasan pasien pre operasi SC elektif 1 hari sebelum operasi di Rumah Saki X. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 orang. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil diuji dengan uji statistik cross sectional dengan signifikansi α = <0,05 dengan program SPSS 23. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner yang telah teruji validitas dan reabilitas yaitu Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hasil: Hasil analisis bivariat didapatkan nilai p = 0,730, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat operasi dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi SC elektif di mana nilai lebih besar dari nilai α>0,05. Hasil analisis univariat 32 responden yang akan menjalani operasi SC elektif 93,7% mengalami kecemasan, cemas ringan 34,4%, cemas sedang 37,5% dan cemas berat 21,9%. Kesimpulan: Hampir seluruh pasien yang akan menjalani operasi SC elektif mengalami kecemasan dengan mayoritas cemas sedang, serta tidak ada Hubungan signifikan antara Riwayat operasi dengan Tingkat kecemasan pasien pre operasi SC elektif.
Hubungan Penerimaan Diri dengan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi Susilawati, Ela; Cerli, Gita; Sabarguna, Boy Subirosa; Febriyanti, Hana
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 9, No 2 (2025): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jukmas.v9i2.6073

Abstract

Background: Hypertension remains a major global health problem with a steadily increasing prevalence. More than one billion adults are reported to suffer from hypertension worldwide, while in Indonesia the prevalence reaches 34.1% among individuals aged over 18 years. This condition not only causes physical complications but also has psychological and social consequences. From a psychosocial perspective, hypertensive patients are at risk of experiencing anxiety, emotional distress, and difficulties in accepting their health condition. Low self-acceptance often generates negative emotions that can reduce quality of life. In Banten Province, hypertension prevalence was reported at 29.47%, with South Tangerang City recording the highest number of cases. However, most studies have focused on biomedical aspects, while the psychosocial dimension, particularly the role of self-acceptance in determining quality of life, has been rarely explored. Methods: This study employed a cross-sectional design using purposive sampling involving 100 hypertensive patients at Rawa Buntu Primary Health Center, South Tangerang City. The research instruments included the Acceptance of Illness Scale (AIS) and the Mini-Questionnaire of Quality of Life in Hypertension (MINICHAL). Data analysis was performed using the chi-square test. Results: showed that 95% of respondents reported high self-acceptance and 5% low; meanwhile, 93% had good quality of life and 7% poor. Statistical testing confirmed a significant association between self-acceptance and quality of life (p < 0.001). Conclusion: self-acceptance plays a crucial role in improving quality of life among hypertensive patients. Psychosocial support and health counseling are clinically recommended to help patients adapt to their condition and maintain well-being.