Dian Puspitasari Effendi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Perbedaan Pijat Punggung dan Usap Perut Terhadap Tingkat Nyeri Pada Kala I Persalinan di Rumah Bersalin & Klinik Diana Permata Medika Effendi, Dian Puspitasari; Soerawidjaja, Resna A.; Rachmah, Destya Fuji
JURNAL KESEHATAN Vol 2 No 3 (2018): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rasa nyeri pada kala I disebabkan oleh kontraksi uterus, pembukaan serviks, peregangan vagina dan dasar panggul. Salah satu upaya untuk mengurangi nyeri kala I dengan nonfarmakologi adalah dengan pijat punggung dan usap perut. Metode Penelitian menggunakan penelitian Quasy Experimental Design dengan rancangan Two Group Pretest-Posttest Design. Metode yang digunakan Accidental Sampling, jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 12 responden, yang dibagi dua kelompok yaitu 6 kelompok intervensi pijat punggung dan 6 kelompok intervensi usap perut. Pengukuran skala nyeri menggunakan Numeric Rating Scale. Analisis menggunakan non-parametrik yaitu Uji Mann-Whitney. Hasil penelitian, pada kelompok intervensi pijat punggung setelah diberikan intervensi terdapat 3 responden dengan nyeri ringan dan 3 responden pada nyeri sedang, sedangkan pada kelompok usap perut setelah diberikan intervensi terdapat 4 responden dengan nyeri ringan dan 2 responden dengan nyeri sedang. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara pijat punggung dan usap perut terhadap penurunan tingkat nyeri pada kala I persalinan dengan nilai p = 0,699 ≥ 0,5.
HUBUNGAN SOSIODEMOGRAFI, STATUS KESEHATAN, DAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN VAKSINASI COVID-19 PADA IBU MENYUSUI Dian Puspitasari Effendi; Siti Nurul Hilmi; Herry Novrinda
JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU Vol 10 No 1 (2022): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jkmb.v10i1.3204

Abstract

The Ministry of Health has declared that the COVID-19 vaccination is safe for breastfeeding mothers. The COVID-19 vaccine is an effective way to prevent the transmission of COVID19. The status of the COVID-19 vaccine in Banten Province for COVID-19 in the general and vulnerable communities, one of which is breastfeeding mothers for the first dose 48.70%, the second dose 27.82% of the target of 6,877.059. In this picture, it can be seen that vaccine coverage has not met the target for the general and vulnerable population. This study was to determine the relationship between sociodemography, health status, and theory of planned behavior for COVID-19 vaccination decision making in breastfeeding mothers in Banten province. This research was a quantitative design with a cross-sectional study approach. For data collection by link distribution in the province of Banten. Data analysis used univariate analysis to describe sociodemographic characteristics including age, education, marital status, the socio-economic status, number of respondents' children, and bivariate analysis to determine the relationship between variables used chi-square. Based on the results of the study, it shows that from sociodemography only socioeconomic status has a significant relationship in making COVID-19 vaccination decisions. Meanwhile, from health status and the theory of planned behavior including attitude, subjective norms, perceived behavioral control, and self-efficacy are no significant relationship in making COVID-19 vaccination decisions. Conclusion of this study was only the socio-economic status which had a significant relationship in making COVID-19 vaccination decisions in breastfeeding mothers.
ANALISIS FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEGAGALAN PEMBERIAN ASI SELAMA 2 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKU ALAM TANGERANG SELATAN TAHUN 2017 Dian Puspitasari Effendi; Nur Egyta Ingriani; Kamaluddin Latief
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal STIKes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Pemberian ASI wajib diberikan sejak bayi dilahirkan, dan tetap bisa terus diberikan sampai anak berusia 2 tahun. Namun, fenomena yang ada banyak ibu yang memberhentikan pemberian ASI sebelum anak berusia 2 tahun. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat menyebabkan kegagalan dalam pemberian ASI selama 2 tahun di wilayah kerja Puskesmas Paku Alam Tangerang Selatan tahun 2017. Metode: Pada penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode kualitatif. Sampel pada kualitatif sebanyak 18 informan yang dibagi menjadi 9 orang ibu, 6 orang keluarga, dan 3 orang petugas kesehatan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam. Hasil penelitian: Faktor ibu berupa produksi ASI yang sedikit, puting susu lecet, pekerjaan ibu, kondisi psikologis ibu merupakan kendala yang dialami ibu dalam pemberian ASI selama 2 tahun. Selain itu faktor lingkungan berupa dukungan keluarga dan tenaga kesehatan serta promosi susu formula yang bersifat negatif juga menyebabkan gagalnya pemberian ASI selama 2 tahun. serta hasil data kuantitatif menunjukan bahwa 73,2% ibu gagal dalam memberikan ASI selama 2 tahun. Kesimpulan: Hasil Penelitian ini bahwa kondisi kesehatan ibu dan bayi bukanlah faktor kendala dalam aktifitas menyusui bayi mereka. Namun faktor yang paling dominan dalam kegagalan pemberian ASI selama 2 tahun karena alasan puting susu lecet dan pemberian susu formula. Saran: Dalam melakukan pemberian ASI selama 2 tahun ini memang banyak kendalanya. Maka diharapkan agar instansi kesehatan dan petugas kesehatan untuk tidak bosan daam memberikan penyuluhan dan kegiatan dalam meningkatkan keberhasilan pemberian ASI selama 2 tahun.
PERBEDAAN SKALA NYERI PERSALINAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TEKNIK COUNTER PRESSURE MENGGUNAKAN MEDIA BOLA TENIS PADA IBU BERSALIN KALA I DI PUSKESMAS PAMULANG DAN PUSKESMAS BAKTI JAYA TAHUN 2018 Dian Puspitasari Effendi; Kartika Sari; Boy Subirosa Sabarguna
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol. 2 No. 3 (2019): Jurnal STIKes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction, pain in the first stage is caused by uterine contractions, cervical opening, vaginal stretch and pelvic floor. One effort to reduce the pain of stage I with nonpharmacology is counter pressure technique using tennis ball media. Methods, using Quasy Experimental Design research with Pre-Experimental Design design with one group pretestposttest design approach. The method used Accidental Sampling, the number of samples in this study as many as 30 respondents. Measurement of pain scale using Numeric Reating Scale (NRS). Data analysis using Marginal Homogeneity Test. Result, before being applied counter pressure technique using tennis ball media got the result of moderate pain as much as 73% and heavy pain as many as 27%, while data after technique of counter pressure using light weight tennis ball become 7% and moderate pain became 93%. Conclusion, the result of research shows that there is influence of counter pressure technique using tennis ball with p value 0,002. Suggestion, perberian counter pressure technique using tennis ball media is very good given to mother of birth in facing labor process especially decrease intensity of pain at first stage of labor.
MODIFIKASI PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA DINI TAHUN 2020 Ela Susilawati; Dian Puspitasari; Feny Kusumadewi; Lifit Nuryanih
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4 No 1 (2021): JURNAL MUTIARA NERS
Publisher : Program Studi Ners UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmn.v4i1.1297

Abstract

Cognitive development is a development that shows one's intellectual ability. Cognitive development in children can be improved with the traditional game and we usually called congklak . It is a simple game that trains the cognitive function of the child by knowing the numbers and also training the child's memory. This research aims to determine the influence of the traditional game on counting ability to improve cognitive development in early childhood 4-5 years in TPQ Al-Karbala and TPQ As-Syfa year 2020. The Design of this research uses the design of Quasi-Experimental Design with the approach of pre and post-test with control group design with a sample number of 38 respondents divided into 2 groups with the method probability sampling and using a measuring instrument checklist evaluation. Results showed the results of the sigma (0.000) were smaller than a (0.05) so Ha accepted Ho was rejected. In Conclusion, the results of this study show that there is an influence of cognitive development before and after given the traditional game. Suggestions, the results of this research are expected to be used as a learning media for children in improving cognitive development
Perbedaan Pengetahuan Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang Menggosok Gigi dengan Video Modeling Susi Shorayasari; Dian Puspitasari Effendi; Sri Puspita
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Mayarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.406 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pengetahuan merupakan hasil dari mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Kurangnya pengetahuan tentang menggosok gigi sangat berpengaruh pada kebersihan pribadi karena menggosok gigi termasuk rutinitas yang harus dilakukan setiap hari. Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di SDS Kartini tahun 2013, menunjukkan bahwa setelah dilakukan wawancara tentang pentingnya menggosok gigi, 3 dari 10 anak dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan 7 anak tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Dapat disimpulkan bahwa masih rendahnya pengetahuan siswa-siswi di SDS Kartini. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Populasi pada penelitian ini adalah anak usia 6-12 tahun di SDS Kartini. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling dengan jumlah sampel 32 orang. Pengumpulan data dilakukan pada saat sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan kuesioner sebanyak 25 soal. Analisa data statistik yang digunakan adalah uji t dependen.Hasil Penelitian: Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah adanya peningkatan pengetahuan dari sebelum intervensi (pretest) yaitu 50,84 dan pengetahuan setelah intervensi (posttest) yaitu 89,22 dengan p value (sig) 0,000.Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan yang signifikan pada tingkat pengetahuan sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan.
SELF MANAGEMENT DAN PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH TANGERANG TAHUN 2021 Ela Susilawati; Dieta Nurrika; Juniar Haryati; Dian Puspitasari Effendi
Jurnal Kesehatan Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v14i1.358

Abstract

Penderita diabetes harus memiliki manajemen diri yang baik untuk meminimalkan komplikasi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita diabetes dengan mengatur pola makan, melakukan aktivitas fisik, dan mengontrol kadar gula darah secara teratur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan self-management dengan perubahan kadar gula darah. Sampel berjumlah 101 orang yang memenuhi kriteria inklusi dimana sampel diambil secara quota sampling dengan menggunakan metode analitik dan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah DSMQ-R, pengumpulan data dilakukan dengan mengisi link kuesioner. Pengukuran kadar gula berdasarkan hasil perubahan kadar gula dilakukan 2 bulan sebelumnya dan pengukuran terakhir. Data dianalisis menggunakan uji statistik chi-square dengan tingkat kepercayaan α=0,05 (95%). Responden yang memiliki manajemen diri kurang baik sebanyak 89,1% dan 10,9% yang mengelola diri dengan baik. Responden yang mengalami perubahan kadar gula darah buruk sebesar 50,5% dan perubahan kadar gula darah baik 49,5%. Hasil penelitian menunjukkan nilai p-value = 0,35 artinya tidak ada hubungan antara self management dengan perubahan kadar gula darah. Penderita diabetes sudah memahami beberapa tindakan manajemen diri namun masih belum banyak penderita diabetes melitus yang menerapkan manajemen diri dalam kehidupan sehari-hari, hal ini juga mempengaruhi perubahan kadar gula darah.Kata kunci: Diabetes Mellitus (DM); Manajemen diri; Perubahan Kadar Gula DarahAbstract Diabetics must have good self-management to minimize complications that can affect people with diabetes quality of life by adjusting their diet, doing physical activity, and controlling blood sugar levels regularly. This study aims to analyze the relationship of self-management with changes in blood sugar levels. The sample was 101 people who met the inclusion criteria where the sample was taken by quota sampling using analytical methods and cross-sectional approaches. The research instrument used was DSMQ-R, data collection was done by filling out a questionnaire link. Measurement of sugar content based on changes in the results of sugar content carried out 2 months earlier and the last measurement. Data were analyzed using chi-square statistical test with a confidence level of α=0.05 (95%). Respondents who have poor self-management as many as 89.1% and 10.9% who manage self-management well. Respondents who experienced changes in bad blood sugar levels were 50.5% and 49.5% changes in good blood sugar levels. The results showed that the p-value = 0.35 means that there is no relationship between self-management and changes in blood sugar levels. Diabetics have understood some self-management actions but still not many people with diabetes mellitus apply self-management in daily life, this also affects changes in blood sugar levels.Keywords: Diabetes Mellitus (DM); Self-Management; Changes in Blood Sugar Levels   
HEALTH BELIEF MODEL DAN FAKTOR LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN VAKSINASI COVID-19 PADA IBU HAMIL DI WILAYAH TANGERANG TAHUN 2021 Effendi, Dian Puspitasari; Nurrika, Dieta; Triastuty, Agil; Novrinda, Herry; Susilawati, Ela
Majalah Kesehatan Vol. 11 No. 2 (2024): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2024.011.02.5

Abstract

Perubahan fisiologi serta penurunan imunitas merupakan faktor kerentanan ibu hamil terhadap penularan virus COVID-19. Kebijakan mengenai vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil sudah tertuang dalam peraturan pemerintah Indonesia. Ibu hamil diperkirakan tidak ingin melakukan vaksinasi, yang dikenal dengan fenomena keragu-raguan vaksin. Oleh karena itu, sangat diprioritaskan untuk memahami niat, motivasi, dan hambatan yang mempengaruhi ibu hamil untuk melakukan vaksinasi COVID-19. Faktor sosiodemografi, status kesehatan ibu hamil (Health-Related Variable) dan model teoritis keyakinan kesehatan dan persepsi risiko (Health Belief Model) merupakan instrumen penting untuk memahami faktor-faktor yang ada di balik pengambilan keputusan pada Ibu hamil dengan menilai apa saja yang akan memotivasi dan menghambat ibu hamil untuk melakukan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional study. Sampel diambil menggunakan teknik quota sampling dengan jumlah 172 sampel. Hasil penelitian, sebanyak 161 ibu hamil memiliki kesediaan menerima vaksinasi COVID-19 yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, usia kehamilan, isyarat untuk bertindak dan pengetahuan mengenai kebijakan pemerintah tentang vaksinasi COVID-19. Kesimpulan, pengambilan keputusan vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil di wilayah Tangerang dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti informasi dari media massa, nasihat dari orang lain, kejadian COVID-19 pada kenalan/keluarga, serta berita  tentang vaksin COVID-19.