Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik ITS

Analisa Kegagalan Pipa Desuperheater Spray pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Unit 4 PT. PJB UP. Gresik Niko Adi Lukito; Mas Irfan P. Hidayat; Haniffudin Nurdiansah
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.259 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.18236

Abstract

Desuperhater Spray merupakan alat untuk mengontrol temperatur uap pada superheater. Kegagalan pada pipa desuperheater spray dapat menurunkan kualitas uap yang terbentuk dan menyebabkan terjadinya overheat. Di PT. PJB UP. Gresik, pipa ini mengalami pecah. Untuk menanggulangi hal yang serupa, analisa kegagalan perlu dilakukan. Beberapa pengujian dilakukan untuk mendukung hasil analisa. Hasil pengujian komposisi kimia menunjukkan bahwa material pipa yang mengalami kerusakan masih memenuhi persyaratan spesifikasi menurut standar ASTM A106 Grade B. Hasil pengamatan visual bahwa patahan terjadi pada daerah HAZ, pada permukaan dalam pipa tidak lagi halus, terdapat cekungan-cekungan kecil yang searah pada permukaannya dan adanya penipisan pada dinding pipa. Dari pengamatan makroskopik terlihat material mengalami patah ulet. Hasil uji metalografi menunjukan terjadinya deformasi dan adanya inklusi. Hasil pengujian kekerasan menunjukan adanya kenaikan kekerasan pada bagian HAZ.  Hasil pengujian SEM menunjukkan adanya retak mikro secara intergranular dan adanya struktur korosi pada bagian patah yang didukung dengan hasil XRD . Dari hasil pengujian tersebut disimpulkan bahwa penyebab kegagalan adalah erosi korosi.
Analisis Pengaruh Doping Nitrogen Terhadap Sifat Kapasitif Superkapasitor Berbahan Graphene Diah Ayu Safitri; Diah Susanti; Haniffudin Nurdiansah
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.65 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21409

Abstract

Kebutuhan manusia akan barang elektronik semakin meningkat, sehingga meningkat pula kebutuhan akan media penyimpan listrik. Salah satu media penyimpan energy yaitu kapasitor. Electric Double Layer Capacitor (EDLC) merupakan superkapasitor yang memiliki waktu hidup yang lebih lama, rapat daya dan kecepatan charging-discharging tinggi. Graphene telah banyak dieksplorasi sebagai material untuk EDLC, salah satunya yaitu dengan pendopingan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh doping nitrogen terhadap struktur dan morfologi serta pengaruh doping nitrogen terhadap sifat kapasitif dari elektroda superkapasitor berbahan Graphene. Sintesis graphene diawali dari grafit yang dioksidasi menjadi grafit oksida dengan metode Hummer. Grafit oksida lalu direduksi dengan metode hydrotermal menjadi graphene. Penelitian ini memvariasikan doping nitrogen dengan penambahan NH4OH 0.1 ml, 0.3 ml dan 1 ml. Material yang disintesis ini dikarakterisasi menggunakan XRD(X-Ray Diffraction), SEM (Scanning Electron Microscopy) , EDS (Energy Disspersive X-Ray analysis), FPP (Four Point Probe), dan FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopu). Dari hasil karakterisasi menunjukkan bahwa material yang disintesis adalah graphene. Sifat kapasitif Elektroda diukur dengan melakukan uji Cyclic Voltametry (CV) dengan rentang scan rate 5, 10, 50 dan 100 mV/s. Dari hasil penelitian didapatkan doping nitrogen pada graphene yang paling optimal adalah dengan penambahan NH4OH 0.3 ml yaitu 5.2%at dengan nilai kapasitansi sebesar 208.47 F/g.
Analisa Pengaruh Doping Boron Terhadap Sifat Kapasitif Material Graphene untuk Aplikasi Superkapasitor Yurian Ariandi Andrameda; Susanti Diah; Haniffudin Nurdiansah
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.28265

Abstract

Media penyimpanan energi listrik merupakan salah satu material yang perlu dikembangkan di era ini. Salah satu media penyimpanan listrik adalah electric double layer capasitor (EDLC). Graphene adalah material karbon berlapis tunggal yang memiliki sifat-sifat unggul dalam aplikasi EDLC karena konduktifitas listrik dan luas permukaan aktif yang tinggi. Pendopingan graphene dengan boron diharapkan mampu meningkatkan konduktifitas listrik dengan mekanisme penambahan jumlah hole, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendopingan boron pada graphene terhadap sifat kelistrikannya dan struktur graphene. Metode hummer yang dimodifikasi diikuti dengan proses hydrothermal digunakan untuk mensintesis reduced graphene oxide (rGO). Penelitian ini menggunakan larutan asam borik H3BO3 1M sebagai media pendoping arom boron dengan variasi penambahan 1 ml, 2 ml, 3 ml. Material yang disintesis dikarakterisasi dengan menggunakan XRD, SEM-EDX, FTIR, FPP, dan CV. Sifat kapasitif elektroda diukur dengan melakukan uji CV dengan rentang scan rate 5, 10, 50 dan 100 mV/s. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa doping boron berhasil meningkatkan kapasitansi spesifik dari 164.2 F/g sebelum didoping menjadi 192.5 F/g setelah didoping boron 4.37 at% dengan larutan Na2SO4 1M pada scan rate 5 mV/s
Pengaruh Variasi Temperatur Hidrotermal terhadap Struktur dan Sifat Kapasitif Carbon Nanotube (CNT) dengan Prekursor Ferrocene untuk Aplikasi Superkapasitor Haniffudin Nurdiansah; Wardhana Restu Dipakusuma; Diah Susanti
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.59303

Abstract

Carbon nanotubes (CNT) merupakan material yang sangat banyak sekali diaplikasikan di bidang elektronik karena memiliki sifat kelistrikan yang sangat baik. Namun proses sintesis pada material ini secara umum masih menggunakan energi yang besar, maka dari itu digunakan metode hidrotermal yang lebih sedikit membutuhkan energi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh temperatur hidrotermal terhadap struktur dan sifat kapasitif. Dalam penelitian ini variasi yang digunakan yaitu 120oC, 140oC, 160oC dan 180oC. Senyawa yang terbentuk berdasar pengujian X–Rays Diffraction (XRD) adalah CNT, nanopartikel FeS dan Fe3C. Pengujian Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) menunjukkan gugus reaksi oksidasi yaitu O–H, C–O dan C=O. Pengujian Scanning Electron Microscopy (SEM) menunjukkan morfologi permukaan dari CNT dengan ciri khas seperti helaian benang yang panjang tidak beraturan. Pengujian Cyclic Voltammetry (CV) menunjukkan bahwa material CNT belum maksimal dalam proses pengisian – pengosongan. Hal ini disebakan masih ada senyawa FeS dan Fe3C yang bersifat resistif.
Analisis Pengaruh Penambahan Activated Carbon (AC) terhadap Sifat Fotokatalis Material Komposit CuO/AC dalam Mereduksi CO2 menjadi Metanol di Bawah Penyinaran Sinar Tampak Ardhia Berlianto; Diah Susanti; Haniffudin Nurdiansah
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i1.83572

Abstract

Pemakaian bahan bakar fosil dapat meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Gas CO2 dapat direduksi menggunakan material fotokatalis komposit CuO/AC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan AC terhadap morfologi dan sifat fotokatalis untuk mendegradasi CO2 menjadi metanol. Sintesis CuO dilakukan menggunakan metode sol gel. Sementara itu, sintesis nanokomposit CuO/AC dilakukan menggunakan metode hidrotermal, lalu dilakukan uji fotokatalis reduksi CO2 menjadi metanol. Pengujian yang dilakukan adalah BET, XRD, FTIR, SEM, UV-Vis, GCMS dengan durasi penelitian adalah 5 bulan. Komposit CuO/AC berhasil disintesis, terbukti dari pengujian XRD yang terdeteksi adanya fasa CuO dan karbon. Ikatan karbon dan CuO terdeteksi pada pengujian FTIR. Pada pengujian SEM, CuO berbentuk nanorods dan AC berbentuk serpihan. Hasil EDS menujukkan bahwa terdapat unsur tembaga, oksigen, karbon dan nitrogen. Penambahan AC dapat meningkatkan energy band gap dari CuO hingga 1.780 eV. Penambahan AC dapat meningkatkan yield metanol komposit CuO/AC hingga 473.05 μmol/g katalis.
Pengaruh Variasi Temperatur Karbonisasi dan Temperatur Aktivasi Fisika dari Elektroda Karbon Aktif Tempurung Kelapa dan Tempurung Kluwak Terhadap Nilai Kapasitansi Electric Double Layer Capacitor (EDLC) Haniffudin Nurdiansah; Diah Susanti
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.208 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2197

Abstract

Dewasa ini kebutuhan akan energi semakin meningkat. Keadaan yang diharapkan adalah tersedianya perangkat penyimpan energi yang praktis, canggih, tahan lama dan ramah lingkungan. Salah satu solusinya adalah penggunaan EDLC sebagai media penyimpanan energi, hal ini karena EDLC mempunyai kapasitansi yang lebih tinggi daripada kapasitor konvensional dan juga lebih ramah lingkungan. Sehingga dilakukan penelitian ini untuk menganalisis karbon aktif dari Tempurung Kelapa dan Tempurung Kluwak untuk dimanfaatkan sebagai elektroda EDLC. Dari pengujian Kadar Karbon Fix didapat nilai fixed carbon Tempurung Kelapa sebesar 74.62% dan untuk Tempurung Kluwak sebesar 74.59% sehingga  Tempurung Kelapa dan  Kluwak berpotensi sebagai bahan karbon aktif. Proses pembuatan karbon aktif dilakukan dengan cara karbonisasi selama 2 jam pada temperatur 700OC dan 800OC selanjutnya diaktivasi kimia dengan KOH dan diaktivasi fisika pada 110 OC dan 600OC. Hasilnya didapatkan nilai kapasitif tertinggi adalah 884 mF/gr untuk karbon aktif dari Tempurung Kelapa dan 291 mF/gr untuk karbon aktif dari Tempurung Kluwak pada sampel yang dikarbonisasi 700OC dan di aktivasi fisika 600OC. Sedangkan luas permukaan spesifik tertinggi adalah 548.542 m2/gr untuk karbon aktif dari Tempurung Kelapa dan 333.399  m2/gr untuk karbon aktif dari Tempurung Kluwak  serta bilangan iodine tertinggi sebesar 1122.96 mg/g untuk karbon aktif dari Tempurung Kelapa dan 968.83 mg/g untuk karbon aktif dari Tempurung Kluwak juga pada temperatur karbonisasi 700OC dan diaktivasi fisika 600OC. Sehingga dapat dikatakan bahwa karbon aktif dari Tempurung Kelapa dan Tempurung Kluwak memiliki kualitas yang sesuai standar SNI dan dapat dimanfaatkan sebagai elektroda EDLC.
Analisa Proses Pengikisan (Bleaching) dari Hasil Alkalisasi Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit untuk Penguat Bahan Komposit Absorbsi Suara Samuel Budi Utomo; Mohammad Farid; Haniffudin Nurdiansah
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.699 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24240

Abstract

Serat tandan kosong kelapa sawit jarang sering dilihat hanya sebagai limbah dari tanaman kelapa sawit yang hanya diambil minyaknya saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengubah limbah tersebut menjadi suatu inovasi untuk dapat menjadi filler dari komposit pada pengembangan selanjutnya. Bahan bakunya diambil dari Duma, Riau dan telah diolah dengan proses alkalisasi sebelumnya. Proses Bleaching ini dikenal juga sebagai proses pemutihan dengan cara memasukan serat yang telah terakalisasi kedalam larutan H2O2 7.2% ditambah dengan NaOH 4% selama 2 jam. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian morfologi dengan menggunakan SEM. Proses bleaching ini menyebabkan diameter serat tersebut mengalami reduksi dari ukuran 108-115 µm menjadi sekitar 20 - 30 µm.
Pengaruh Proses Alkalisasi terhadap Morfologi Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit untuk Bahan Penguat Komposit Absorbsi Suara Rachmadhani Dian Pratama; Moh. Farid; Haniffudin Nurdiansah
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.393 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24274

Abstract

Komposit berpenguat serat alam saat ini menjadi salah satu material yang sedang dikembangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh proses alkalisasi terhadap morfologi serat tandan kosong kelapa sawit. Penelitian  ini menggunakan serat dari tandan kosong kelapa sawit yang berasal dari Dumai, Riau yang berukuran 140 – 224 µm. Proses alkalisasi dilakukan dengan cara pengadukan dalam larutan NaOH 2% selama 3 jam menggunakan magnetic stirrer. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pengujian Scanning Electron Microscope (SEM). Dari hasil pengujian SEM didapatkan hasil bahwa proses alkalisasi menyebabkan permukaan serat menjadi kasar dan memiliki ukuran diameter sekitar 107-129 µm.
Analisa Morfologi dan Spektroskopi Infra Merah Serat Bambu Betung (Dendrocalamus Asper) Hasil Proses Alkalisasi Sebagai Penguat Komposit Absorbsi Suara Aji Pambudi; Moh. Farid; Haniffudin Nurdiansah
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.601 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24808

Abstract

Semakin bertambahnya jumlah kendaraan bermotor juga menyebabkan masalah lingkungan. Selain itu, pengembangan inovasi sangat dibutuhkan dalam pembuatan material yang lebih efisien, ringan, dan ramah lingkungan. Pada penelitian sebelumnya, sudah diteliti mengenai penguat dalam komposit absorpsi suara menggunakan serat bambu betung (Dendrocalamus asper). Akan tetapi, penelitian sebelumnya masih dilakukan penelitian untuk prosesnya dan belum diaplikasikan untuk penguat komposit absorpsi suara. Sehingga dibuatlah penelitian yang bertujuan untuk menganalisa serat bambu betung (Dendrocalamus asper) sebagai penguat komposit absorbsi suara. Permasalahan yang dikaji untuk mengetahui pengaruh alkalisasi terhadap morfologi dan hasil FTIR dari serat bambu betung (Dendrocalamus asper). Serat bambu betung yang digunakan mengalami proses alkalisasi dengan cara direndam pada larutan NaOH 2M pada temperatur 70oC selama 3 jam. Tujuannya untuk menghilangkan kadar lignin yang terdapat pada serat bambu betung. Dari hasil pengujian dapat dilihat pada FTIR serat bambu betung (Dendrocalamus asper) dengan perlakuan alkalisasi masih terdapat sisa lignin pada daerah serapan sekitar 1600 cm-1 dengan gugus aromatik C=C yang ditunjukkan dari peak pada grafik FTIR, dan diperjelas pada hasil morfologi serat bambu betung yang menunjukkan bahwa permukaan serat lebih halus dan terlihat sedikit lignin.
Analisis Pengaruh Waktu Pencelupan Terhadap Ketebalan Kekerasan dan Ketahanan Korosi Hasil Elektroplating Nikel-Hard Krom Mohammad Adnan Rachmadi; Lukman Noerochiem; Haniffudin Nurdiansah
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.348 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i2.31642

Abstract

Dalam suatu industri manufaktur, terkadang diperlukan logam yang memiliki gabungan sifat dari beberapa jenis logam. Misalnya logam yang memiliki kekerasan yang tinggi tetapi juga tahan terharap korosi. Salah satu metode yang dapat digunakan dengan menggunakan metode elektroplating hard krom, selain dapat melindungi permukaan baja, juga dapat meningkatkan kekerasan permukaan dan sifat ketahanan korosi. Sebelum  melakukan  pelapisan pada hard krom dilakukan terlebih dahulu menggunakan pelapisan dasar dengan menggunakan  nikel. Langkah pertama yang dilakukan metode elektroplating adalah dengan mempersiapkan spesimen dalam hal ini menggunakan baja AISI 4340, kemudian melakukan pemotongan, selanjutnya melakukan pengamplasan spesimen dengan grade 120-500 setelah itu dilakukan proses degreasing dengan menggunakan larutan basa  NaOH 35 gram, pada proses ini benda kerja dicelupkan dalam larutan selama ±5  menit dengan temperatur 60o C kemudian dilakukan pembilasan dengan menggunakan aquades pada temperatur kamar, selanjutnya dilakukan proses pickling, larutan ini menggunakan larutan asam yaitu H2SO4 penggunakan dilakukan pada temperatur 50 oC selama 10-15 detik kemudian dilakukan pembilasan dengan aquades dengan cara mencelupkan benda kerja pada temperatur kamar. Kemudian dilakukan elektroplating lapisan dasar dengan menggunakan Nikel yaitu dengan menggunakan larutan Watt’s Bath. Larutan ini terdiri dari 250 g/l NiSO4, 50 g/l NiCl dan 40g/l. Proses ini dilakukan pada rentang rapat arus 1 A/dm2 dan pada rentang temperatur 50 oC. Pelapisan hard chromium merupakan tahap pelapisan terakhir. Dimana pada proses pelapisan ini akan diberlakukan  kuat arus 1 Ampere yang mana jenis larutan yang digunakan adalah larutan Chromic Sulfate, yang terdiri dari 250g/l asam kromat (CrO3) dan 2,5 g/l asam sulfat. Proses pelapisan ini dilakukan pada kisaran temperatur 50oC dan waktu pencelupan divariasikan selama 5 menit, 10 menit,15 menit, 20 menit. Pada proses elektroplating hard krom yang menggunakan lapisan dasar nikel didapat kesimpulan bahwa Ketebalan tertinggi  berada pada variasi waktu waktu 20 menit 19,95 µm. Nilai kekerasan tertinggi juga terjadi pada variasi waktu 20 menit 526 HVN variasi waktu 20 menit corrosion ratenya terendah 0,040 mm/a.