Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pelapisan Permukaan Grafit dengan TiC melalui Proses Difusional Farah Aulia Rahma Wati; Suasmoro Suasmoro
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4739.907 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.6700

Abstract

Pembentukan lapisan tipis TiC pada permukaan grafit dilakukan dengan menggunakan metode PIRAC (Powder Imersion Reaction Assisted Coating) melalui proses disfusional. Proses difusi dengan titanium saja tidak menghasilkan lapisan TiC selama difusi 24 jam pada 1000oC dalam atmosfer argon mengalir. Sedangkan dengan penambahan iodium 4% ke dalam serbuk titanium telah terbentuk lapisan tipis TiC selama proses 4 jam. Analisis XRD dengan menggunakan metode refinement (pencocokan) Rietveld menunjukkan bahwa lapisan tipis TiC yang diperoleh mempunyai strukturrocksalt dengan parameter kisi a=b=c=4,318657Å.
Sintesis (Ba0,5Ca0,5)(Zr0,5Ti0,5)O3 dengan Metode Reaksi Padat Nahariatul Hikmah; Suasmoro Suasmoro
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2375.874 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.6771

Abstract

Sintesis material piezoelektrik dengan bebas timbal xKNN-(1-x)BCZT dengan metode reaksi padat telah dilakukan dari bahan karbonat masing-masing unsur sebagai raw material. Sintesis dilakukan untuk mendapatkan material pengganti PZT yang ramah lingkungan. KNN terbentuk pada temperatur kalsinasi 700°C, didukung dengan data XRD. BCZT terbentuk pada temperatur kalsinasi 1200°C dengan Ba dan Ca menempati kation A, sedangkan Zr dan Ti menempati kation B pada perovskite. Material xKNN-(1-x)BCZT terbentuk dengan nilai x=80 %mol. Dilakukan rekalsinasi pada 1250°C selama 1 jam 0,8KNN-0,2BCZT agar terbentuk pola difraksi KNN-BCZT yang single phase. Kation A pada ABO3 ditempati oleh K, Na, Ba dan Ca. Kation B ditempati oleh Nb, Zr dan Ti.
Analisa XRD dan SEM pada Lapisan Tipis TiC setelah Uji Oksidasi Dian Agustinawati; Suasmoro Suasmoro
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3877.772 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.6886

Abstract

Telah dilakukan uji oksidasi pada material grafit yang telah dilapisi TiC selama 4 menit di udara. Penelitian dilakukan pada sampel grafit yag dilapisi dengan TiC dengan menggunakan metode PIRAC pada suhu 950oC selama 10 jam dalam atmosfer argon mengalir. Pengujian oksidasi dilakukan pada temperatur 980oC di udara dengan waktu pengujian 4 menit dimana setiap 2 menit oksidasi dihentikan. Dari karakterisasi XRD diketahui untuk oksidasi 4 menit ditemukan dua fasa yakni TiC dan TiO2 sebagai residu. Dari hasil SEM-EDX teramati pesrsebaran unsur karbon, titanium dan oksigen pada lapisan yang berbeda serta diperoleh informasi bahwa oksigen mengoksidasi sampel dengan jalan menembus lapisan TiC secara difusi
Sintesis Material Feroelektrik Bebas Timbal K0,5Na0,4Li0,1NbO3 dengan Metode Reaksi Padat Nur Lailiyah Isnaini; S Suasmoro
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.733 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.17000

Abstract

Material feroelektrik bebas timbal K0,5Na0,4 Li0,1NbO3 disingkat KNLN disintesis dengan metode reaksi padat. Bahan dasar yang digunakan adalah K2CO3, Na2CO3, Li2CO3 dan Nb2O5 merck dalam bentuk serbuk. Karakterisasi material meliputi difraksi sinar-X dan analisa parameter kisi. Fasa tunggal pada KNLN telah terbentuk pada temperatur kalsinasi 750°C selama 2 jam serta pada temperatur sintering 1100°C selama 2 jam. Materaial KNLN ini memiliki struktur perovskite tetragonal dengan grup ruang P4mm dengan parameter kisi a=b=3,943 Å dan c=4,011 Å.
Sintesis Nickel – Yttria Stabilized Zirconia (Ni– YSZ) sebagai Anoda Solid Oxide Fuel Cell (SOFC) Pulung Subuh Nur Baity; S Suasmoro
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.401 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.17105

Abstract

Cermet Nickel–Yttria Stabilized Zirconia (Ni–YSZ) diperoleh dari proses reduksi pada material Nickel Oxide–Yttria Stabilized Zirconia (NiO–YSZ) yang disintesis menggunakan metode reaksi padat dari campuran serbuk NiO–7YSZ (7%mol Y2O3 dan 93%mol ZrO2)–pore former (white starch) dengan perbandingan komposisi massa 4:6:1. Reduksi NiO–YSZ dalam bentuk pelet, dilakukan dengan temperatur reduksi 1000°C selama 3 jam dalam aliran gas 10%H2 dan 90%Ar untuk menghasilkan material Ni–YSZ. Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan Difraktometer Sinar–X (XRD). Berdasarkan hasil penelitian, cermet Ni–YSZ dihasilkan pada temperatur reduksi 1000°C selama 3 jam dengan kuantitas komposisi fasa YSZ kubik 46,98%, YSZ monoklinik 18,39 %, Ni kubik 31,22% dan NiO kubik 3,40%.
Pencampuran dengan Attritor Mill pada Sintesis Mg0,8Zn0,2TiO3 Sefrilita Risqi Adikaning Rani; S Suasmoro
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.697 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.17387

Abstract

Material Mg0.8Zn0,2TiO3 disintesis menggunakan metode pencampuran attritor dengan variasi waktu milling 2 jam, 4 jam dan 6 jam. Hasil pencampuran dengan attritor menghasilkan  distribusi ukuran serbuk dalam orde submikronik. Keseragaman distribusi ukuran serbuk yang tinggi diperoleh dari serbuk hasil milling selama 6 jam yaitu sebesar 351,6 nm. Kalsinasi pada termperatur 950oC untuk serbuk campuran yang dimilling 6 jam memperlihatkan terbentuknya fasa tunggal dari (Mg/Zn)TiO3. Analisa dilakukan dengan menggunakan software match2.
Sintesis K0,5Na0,5VO3 dengan Metode Reaksi Padat dan Potensi Sebagai Co-Firing Agent Alfian Putra Sambanyu; Suasmoro Suasmoro
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.243 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.17892

Abstract

Sintesis material K0,5Na0,5VO3 (KNV) telah berhasil dilakukan dengan metode reaksi padat. Penentuan suhu kalsinasi dan suhu sinter material ini didasarkan pada titik leleh vanadium oksida yaitu sekitar 690°C. Sehingga didapatkan suhu kalsinasi 500°C dan suhu sinter 500°C dan 525°C selama masing-masing 2 jam. Hal ini dibuktikan dengan hasil refinement pengujian XRD material KNV yaitu memiliki fasa tunggal dengan struktur monoklinik, parameter kisi a=10,544 Å, b=9,977 Å dan c=5,817 Å dan grup ruang C2/c . Densitas terukur dari KNV 525 adalah 3,03 g/cc, sedangkan untuk KNV 500 adalah 3,25 g/cc. Material KNV dapat digunakan sebagai co-firing agent pada bahan dielektrik keramik.
Kekerasan Dari Lapisan Ti1-xZrx dan TiC pada Grafit yang Disiapkan dengan Metode PIRAC Nur Muhaimin; S Suasmoro
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.437 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.18729

Abstract

Pelapisan grafit dengan serbuk titanium melalui metode PIRAC (Powder Immersion Reaction Assisted Coating) telah berhasil dilakukan dengan variasi temperatur 8500C, 9000C, dan 9500C selama 10 jam. Pelapisan grafit tanpa penambahan ZrO2 menghasilkan lapisan TiC. Sedangkan pelapisan grafit dengan penambahan ZrO2 menghasilkan lapisan paduan Ti1-xZrx. Lapisan TiC yang dihasilkan dari penelitian ini memiliki kekerasan yang lebih besar dari lapisan paduan Ti1-xZrx yang terbentuk dalam penelitian ini. Masing-masing lapisan memiliki kekerasan lebih tinggi dari grafit yang dilapisi. Grafit yang digunakan memiliki kekerasan 45 HV. Lapisan TiC yang terbentuk memiliki kekerasan rata-rata sebesar 2504 HV. Lapisan paduan Ti1-xZrx yang terbentuk memiliki kekerasan rata-rata sebesar 282 HV.
ANALISIS KONDUKTIVITAS Ba0,95Sr0,05TiO3 DIDOP Y3+ PADA 300 oC - 650 oC: PERAN TEKANAN PARSIAL OKSIGEN. E. Hastuti; A. Yunus Roheidi; Suasmoro Suasmoro
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 8, No 1: OKTOBER 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.509 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2006.8.1.4832

Abstract

ANALISIS KONDUKTIVITAS Ba0,95Sr0,05TiO3 DIDOP Y3+ PADA 300 oC - 650 oC: PERAN TEKANAN PARSIAL OKSIGEN. Bahan dielektrik Ba0,95Sr0,05TiO3 didoping dengan Y2O3 dengan kadar % mol : 0; 0,2; 0,4 dan 0,6 dianalisis konduktivitasnya untuk mengeksplorasi defect. Karakterisasi listrik dilakukan pada suhu 300 oC sampai dengan 650 oC dengan variasi tekanan parsial oksigen 0%, 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. Kajian difusi oksigen menunjukkan saturasi dicapai setelah 30 menit, terutama pada suhu diatas 400 oC. Disamping itu Cole-Cole plot menunjukkan adanya respon granular dan intergranular yang dipengaruhi oleh suhu. Diketahui bahwa bahan tanpa doping merupakan semikonduktor tipe p dan yang didoping 0,4 % merupakan semikonduktor tipe n. Pada suhu diatas 400 oC penambahan tekanan oksigen pada bahan tanpa doping menyebabkan kenaikan konduktivitas karena adanya hole dan untuk bahan yang diberi doping Y2O3 terjadi penurunan konduktivitas yang disebabkan adanya elektron bebas dalam sampel. Besarnya energi aktivasi kurang sensitif terhadap tekanan parsial oksigen tapi dipengaruhi oleh adanya doping dalam bahan.
EFEK DOPING Bi2O3 PADA KARAKTERISTIK ELEKTRIK BAHAN FEROELEKTRIK Ba0.95Sr0.05TiO3 Puji Hariati Winingsih; Suasmoro Suasmoro
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 15, No 4: JULI 2014
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.502 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2014.15.4.4334

Abstract

EFEK DOPING Bi2O3 PADA KARAKTERISTIK ELEKTRIK BAHAN FEROELEKTRIK Ba0,95Sr0,05TiO3. Artikel ini membahas perilaku karakteristik elektrik bahan Ba0,95Sr0,05TiO3 dengan doping Bi2O3 pada rentang suhu suhu 300 °C hingga 650 °C dan atmosfer campuran N2 dan O2 dengan kadar oksigen 20%, 40%, 60 %, 80%, 100%. Sampel berupa pelet Ba0,95Sr0,05TiO3 dengan doping Bi2O3 (0%mol, 0,5%mol dan 1,2%mol). Kajian difusi oksigenmenunjukkan saturasi dicapai setelah 30 menit, terutama pada suhu di atas 400 °C. Cole-Cole plot menunjukkan adanya respon granular dan intergranular yang dipengaruhi oleh suhu. Diketahui bahwa Ba0,95Sr0,05TiO3 merupakan semikonduktor tipe p. Doping menyebabkan kenaikan konduktivitas dan mengubah semikonduktor tipe p menjadi tipe n sampai doping 0,5 % karena konsentrasi elektron bebas lebih besar dari pada hole. Doping yang berlebih (>1%mol) menyebabkan konduktivitas tidak bergantung pada pO2 karena adanya vakansi oksigen yang menetralisir elektron bebas. Pada suhu ≤ 500 °C impedansi kompleks didominasi oleh grain boundary. Pada suhu > 500 °C grain boundary sudah tidak dominan lagi. Besarnya energi aktivasi kurang sensitif terhadap tekanan oksigen, tetapi dipengaruhi oleh adanya doping dalam bahan.