Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Intractable Conflict in Southern Thailand Fathurachmi, Enny
Insignia: Journal of International Relations Vol 1 No 01 (2014): November 2014
Publisher : Laboratorium Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.254 KB) | DOI: 10.20884/1.ins.2014.1.01.414

Abstract

Konflik di Thailand Selatan antara pemerintah Thailand dan kelompok muslim Pattani menjadi satu gambaran konflik berkepanjangan ketika tidak adanya pihak ketiga yang menjadi mediator dalam konflik ini. Jika dilihat dari durasinya, tuduhan satu dengan lainnya pada pihak yang berkonflik dan kematangan dari konflik itu sendiri maka, konflik Thailand Selatan sudah dapat dikategorikan sebagai intractability conflict. Kondisi konflik Thailand Selatan menjadi potret ketidakmaksimalan negosiasi yang dilakukan oleh kedua belah pihak berkonflik tanpa ada pihak ketiga yang menjadi mediator. Tulisan ini menawarkan strategi lain yang dapat dipergunakan dalam penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga. Kata-kata Kunci: Intractability Conflict, Thailand Selatan, resolusi konflik, pihak ketiga
Paradiplomacy in Preparation for the Nation's Capital in East Kalimantan Enny Fathurachmi; Burhanuddin Burhanuddin; Andi Purnawarman
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 5, No 1 (2022): Budapest International Research and Critics Institute February
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i1.3879

Abstract

The selection of East Kalimantan to be the candidate for the Capital of the New State of Indonesia, provides an opportunity for the region to be more open to open international cooperation with local governments and cities from other countries. Paradiplomasi becomes a vehicle for local governments to be able to cooperate with foreign parties. This paper intends to expose the reality of foreign cooperation that is still minimally carried out by the East Kalimantan Regional Government.  The idea of this paper departs from the many initiations of cooperation carried out by local governments but many only stop at the levelof Memorandum of Understanding (MOU)withoutfollow-up to the realization of the implementation of cooperation agreements.  Departing from the reality of this paper offers ideas by taking the momentum of the National Capital in East Kalimantan to prepare by collaborating with various parties to encourage the East Kalimantan government to be more active in realizing foreign cooperation to encourage development in East Kalimantan on a global scale.
Implementation Of Indonesia's Cooperation With Denmark In Waste Management Enny Fathurachmi; Andi Purnawarman
International Journal Of Education, Social Studies, And Management (IJESSM) Volume 2 Issue 2 June 2022
Publisher : LPPPIPublishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52121/ijessm.v2i2.72

Abstract

Garbage is a problem for every country in this world, including Indonesia that has large population and is related to the amount of garbage in Indonesia. To slove this problem Indonesia goverment need thecnology and good waste management in Indonesia. Denmark has good waste management and thecnology to turn waste become energy, because of that Indonesia coorperates with Denmark in waste management. This study aims to describe the coorperation between the Indonesia and Danish (Denmark) goverment in waste management in DKI Jakarta. The methedodology used is descriptive qualitative through secondary data which then answerd by using international cooperation theory and waste management concept. The results showed that in the collaboration carried out by Indonesia and Denmark, there were 8 points of cooperation but only 2 points were implemented in DKI Jakarta, namely pilot projects, planning, including technology transfer and regulations in certain provinces and cities or regencies, in this point of cooperation Indonesia and Denmark built PLTSa in DKI Jakarta,  precisely at TPST Bantargebang, this PLTSa waste management method uses waste and uses steam from its combustion to be used as electricity and capacity building through workshops, training, scholarships, internships and seminars, which are manifested in Information Transfer (ToI) to monitor the waste management system in Indonesia and the efficiency of energy use and utilization, which is carried out in two programs,  namely Capacity Building: Training for Jakarta Building and Energy Efficiency Seminar, in this program Denmark aims for Indonesia to conduct Business Par partnerships with partners energy company in Denmark.
Sosialisasi Sanimas, Pengolahan Sampah Menjadi Kompos dan Pengolahan Sampah Menjadi Ecobrick Serta Reactivasi Fasilitas Rumah Kompos untuk Pelestarian Lingkungan Enny Fathurachmi; Wafiq Halidsyam
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 5 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i5.10866

Abstract

The problem that will be raised in this community service program is thatthe spread of garbage into the river has become a habit of residents, both on the side of the river and not on the side of the river. Many residents throw garbage in the river for reasons that are more practical, easy, and unpaid. The Community Service Program is carried out in Rawa Makmur Village with the Observation method also carried out as a source of finding information about geographical conditions, potentials, and existing problems. Observations were carried out by sampling methods by interviewing community leaders and conducting surveys of locations and infrastructure in Tani Bhakti village and approaches to the community. The steps taken in solving this problem are the first step to reactivate the compost house facility, the second step is the socialization of CTPS sanimas (Washing Hands with Soap), and the third step is the socialization of waste processing into compost and the processing of waste into ecobricks. It is hoped that this community service work program can benefit the party and the community of Margahayu Village. Permasalahan yang akan diangkat dalam program pengabdian kepada masyarakat ini adalah membuang sampah ke sungai sudah menjadi kebiasaan warga, baik dipinggir sungai maupun bukan dipinggir sungai. Banyak warga yang membuang sampah di sungai karena alasan lebih praktis, mudah dan tidak berbayar. Program Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan di Desa Rawa Makmur dengan metode Observasi juga dilaksanakan sebagai sumber pencarian informasi mengenai keadaan geografis, potensi dan permasalahan-permasalahan yang ada. Observasi dilakukan dengan metode pengambilan sampel dengan wawancara kepada tokoh-tokoh masyarakat serta melakukan survei-survei lokasi dan prasarana yang ada di desa Tani Bhakti dan pendekatan terhadap masyarakat. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah ini yaitu Langkah pertama mengaktifkan kembali fasilitas rumah kompos, Langkah kedua adalah sosialisasi sanimas CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun), dan Langkah ketiga yaitu sosialisasi pengolahan sampah menjadi kompos dan pengolahan sampah menjadi ecobrick. Diharapkan program kerja pengabdian kepada masyarakat ini dapat bermanfaat bagi pihak dan masyarakat Desa Margahayu.
Model Pembelajaran Pendidikan Anti Korupsi Pada Perguruan Tinggi di Samarinda Enny Fathurachmi; Rendy Wirawan
PREDIKSI : Jurnal Administrasi dan Kebijakan Vol 21, No 3 (2022)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/pd.v21i3.6632

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan model pembelajaran Pendidikan anti Korupsi dengan lokasi yang telah ditentukan dan mengukur keefektifan model pembelajarannya. Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah komparatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan angket serta studi kepustakaan. Observasi dilakukan untuk menggali informasi mengenai pelaksanaan mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi di empat Perguruan Tinggi yang dipilih. Teknik analisis data dilakukan dengan metode kualitatif naratif-interpretatif dimana data-data yang diperoleh akan dinarasikan dan diinterpretasikan dengan alat ukur teori dan konsep yang dipergunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dikti sebagai institusi yang memiliki kewenangan akan hal tersebut telah mempersiapkan landasannya.  Hal ini merupakan bentuk komitmen kuat pada bangsa akan fenomena korupsi di Indonesia.  Meskipun belum semua Perguruan Tinggi menjadikan Mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi sebagai satu mata kuliah tersediri di institusinya, namun muatan Pendidikan Anti Korupsi sendiri telah lama dimasukan dalam mata kuliah tertentu.  Berbagai Perguruan tinggi lewat Program Studinya memiliki interpretasi terhadap modul Pendidikan Anti Korupsi.  Dari Program Studi di Perguruan Tinggi di Samarinda salah satunya Program Studi Hubungan Internasional Unmul menekankan pada model participatory approach dimana secara teknis banyak memberikan project dalam penyampaian mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi
Model Pembelajaran Pendidikan Anti Korupsi Pada Perguruan Tinggi di Samarinda Fathurachmi, Enny; Wirawan, Rendy
PREDIKSI : Jurnal Administrasi dan Kebijakan Vol 21, No 3 (2022)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/pd.v21i3.6632

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan model pembelajaran Pendidikan anti Korupsi dengan lokasi yang telah ditentukan dan mengukur keefektifan model pembelajarannya. Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah komparatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan angket serta studi kepustakaan. Observasi dilakukan untuk menggali informasi mengenai pelaksanaan mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi di empat Perguruan Tinggi yang dipilih. Teknik analisis data dilakukan dengan metode kualitatif naratif-interpretatif dimana data-data yang diperoleh akan dinarasikan dan diinterpretasikan dengan alat ukur teori dan konsep yang dipergunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dikti sebagai institusi yang memiliki kewenangan akan hal tersebut telah mempersiapkan landasannya.  Hal ini merupakan bentuk komitmen kuat pada bangsa akan fenomena korupsi di Indonesia.  Meskipun belum semua Perguruan Tinggi menjadikan Mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi sebagai satu mata kuliah tersediri di institusinya, namun muatan Pendidikan Anti Korupsi sendiri telah lama dimasukan dalam mata kuliah tertentu.  Berbagai Perguruan tinggi lewat Program Studinya memiliki interpretasi terhadap modul Pendidikan Anti Korupsi.  Dari Program Studi di Perguruan Tinggi di Samarinda salah satunya Program Studi Hubungan Internasional Unmul menekankan pada model participatory approach dimana secara teknis banyak memberikan project dalam penyampaian mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi
Diplomasi Diplomasi Kebudayaan Italia Melalui Italian Film Festival (ITAFF) di Indonesia ., Muthya; Fathurachmi, Enny
Interdependence Journal of International Studies Vol. 6 No. 1 (2025): Interdependence Journal of International Studies
Publisher : Department of International Relations, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54144/ijis.v6i1.77

Abstract

This article analyse Italian cultural diplomacy through film screening activities, namely the Italian Film Festival (ITAFF) held in Indonesia in 2021 and 2023 by the Italian Embassy and Istituto Italiano di Cultura (IIC) Jakarta. The purpose of this research is to describe and find out the cultural diplomacy carried out by Italy through the Italian Film Festival (ITAFF) event in Indonesia. This research focuses on two editions of the Italian Film Festival (ITAFF), namely in 2021 dan 2023. The research method used by the author is a qualitative method, with primary and secondary data collection. Primary data collection through interviews and secondary data collection through books, journals, official documents, websites, theses, articles, and internet. In analysing Italian cultural diplomacy through Italian Film Festival (ITAFF) in Indonesia, the author uses the concept of cultural diplomacy. This study found that Italian cultural diplomacy in organising the Italian Film Festival (ITAFF) fulfills the core elements of cultural diplomacy proposed by Simon Mark, namely, actors and government involvement, objectives, activities, and audiences. In these four elements, there are maximum and less than maximum elements contained in Italian cultural diplomacy through Italian Film Festival (ITAFF).