Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

The effectiveness of contrast bath to reduce joint pain in the elderly Rusminingsih, Esri; Agustina, Nur Wulan; Wulan, Dyah Ayu Nawang
MEDISAINS Vol 17, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v17i3.5856

Abstract

Background: The aging process results in changes in the musculoskeletal system causing a decrease in function of joints, loss of elasticity and limited mobility. This condition also causes joint pain, especially in the joints supporting the body weight, namely the knee. The previous studies discussed the method of reducing pain using a contras bath which was implemented by soaking parts of the body that experience pain alternately with hot and cold water, this was difficult to apply if the pain occurs in the upper body. Modifications in contrast baths using compresses to the knee joint have never been implemented before.Objective: This study aimed to figure out the effect of the contras bath method using compresses to reduce knee joint pain in the elderly.Method: The design of this study was pre-experimental with one group of pretest-posttest. The sample used was 16 elderly who were selected by random sampling at Posyandu (a center for pre- and postnatal health care and information for elderly) in village of Sawit Gantiwarno, Klaten. Contrast bath is applied by giving compresses of warm and cold water alternately with a ratio of three minutes: one minute per-day during 20 minutes, for a week. Pain measurement is performed using the Visual Analog Scale (VAS) instrument.Result: The mean of knee pain before giving a contrast bath was 5.44, whereas after a contrast bath was 3.50. Bivariate analysis used Wilcoxon, it showed p value <0.05 which means there was a significant difference in knee joint pain before and after contrast baths were applied.Conclusion: Administration of contrast bath can reduce knee joint pain in the elderly.
Pengaruh Verbal Bullying terhadap Kepercayaan Diri Siswa Murtana, Agus; Agustina, Nur Wulan; Pamungkas, Alfandi Tri; Kusumaningrum, Puput Risti
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.2.2024.335-344

Abstract

Verbal Bullying di Indonesia terdata kasus bullying pada angka 11.567 selama kurun waktu 7 tahun, terdapat 7.206 kasus verbal bullying di lingkungan sekolah, Bullying sejak dulu sudah menjadi permasalahan di lingkungan sekolah dasar, masalah ini ditemukan pada teman sebaya untuk menguasai pihak lain di lingkungan sekolah. Bullying dicirikan seperti pemalakan,penganiayaan, Perilaku anak yang suka berdiam diri, susah dalam pergaulan, prestasi menurun dan terlebih lagi resiko kesehatan jangka pendek maupun panjang akan berpengaruh pada kesehatan mental anak. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menganalisis mengenai pengaruh perilaku verbal bullying dengan percaya diri siswa di MI Sabranglor Trucuk Klaten. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, menggunakan metode penelitian analitik observasional, populasi 40 siswa, menggunakan teknik total sampling Populasi penelitian siswa kelas IV dan V. analisa data menggunakan kendall’s tau. Hasil karakteristik responden meliputi rerata umur siswa adalah 10.62, sebagian responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 23 Siswa (57.5%), sebagian besar responden tinggal bersama orang tua sebanyak 39 Siswa (97.5%). Verbal bullying di MI Muhammadiyah Sabranglor sebanyak 26 siswa dengan presentase (65.0%) kategori bullying rendah. Kepercayaan diri siswa di MI Muhammadiyah Sabranglor sebanyak 24 siswa dengan presentase (60.0 %) kategori kurang. Hasil penelitian ini diperoleh nilai r 0,432 dengan nilai signifikansi ρ  value = 0,004 < 0,005. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh dari verbal bullying terhadap kepercayaan diri pada siswa di MI Muhammadiyah Sabranglor. 
Gambaran Tingkat Stres pada Lansia Penderita Hipertensi Murtana, Agus; Wibawani, Rifka Cahya; Agustina, Nur Wulan
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 1 (2025): Februari 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i1.5930

Abstract

Lansia merupakan kelompok yang rentan mengalami masalah kesehatan seperti penyakit tidak menular yaitu hipertensi. Penderita hipertensi pada umumnya cenderung mengalami stres psikososial, dan stres psikososial merupakan reaksi tubuh terhadap stresor psikososial. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran tingkat stres pada lansia penderita hipertensi di Posyandu Flamboyan Dukuh Jono Ngawen Gunungkidul. Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Total sampling populasi lansia yang menderita hipertensi sebanyak 55 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner DASS (Depression Anxiety Stress Scale). Hasil : Hasil penelitian karakteristik lansia di posyandu flamboyan rerata usia 69 ± 8 tahun. Tekanan darah sistolik rerata 161±19 mmHg dan tekanan darah diastolik rerata 82±14 mmHg. Jenis kelamin perempuan yaitu 47 (85,5%), tingkat pendidikan tertinggi yaitu 34 (61,8%) tidak sekolah, status pekerjaan yaitu 28 (50,9%) yang bekerja, status tinggal bersama keluarga/kerabat 42 (76,4%). Lama responden menderita hipertensi 1-5 tahun 29 (52,7%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia hipertensi sebanyak 15 (27,3%) tidak mengalami stres maupun stres biasa, stres terbanyak yaitu stres ringan 19 (34,5%), stres sedang 17 (30,9%), dan stres berat sebanyak 4 responden (7,3%). Kesimpulan: Lansia berpotensi lebih besar mengalami hipertensi dan stres, dengan rata-rata hasil pengukuran darah di atas batas normal. Jenis kelamin, tingkat pendidikan, masih bekerja, tinggal bersama keluarga, dan lama menderita hipertensi merupakan karakteristik pengukuran tingkat stres pada lansia. Hasil yang diperoleh adalah lansia tidak mengalami stres, stres ringan, stres sedang, dan stres berat.
Perbedaan Simulated Based Education (SBE) dan Problem Based Learning (PBL) tentang Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR) terhadap Pengetahuan dan Skill CPR pada Mahasiswa Keperawatan Rusminingsih, Esri; Agustina, Nur Wulan; Sawitri , Endang
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.44044

Abstract

Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR) merupakan tindakan segera untuk tercapainya Return of Spontaneous Circulation (ROSC). Kemampuan CPR tenaga medis menentukan keberhasilan resusitasi dan meningkatkan kelangsungan hidup pasien. Penting bagi perawat memiliki pengetahuan dan skill CPR yang berkualitas (High Quality CPR). Pengetahuan dan skill CPR diperoleh dari berbagai metode pembelajaran, diantaranya dengan metode Simulation Based Education.Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbedaan metode pembelajaran SBE dan PBL tentang CPR terhadap Pengetahuan dan Skill CPR pada mahasiswa DIII Keperawatan. Penelitian ini menggunakan design quasi eksperiment with comparison group dengan populasi mahasiswa DIII Keperawatan tingkat I semester II. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling berjumlah 29 responden yang dibagi 2 kelompok, yaitu 14 orang kelompok SBE dan 15 orang kelompok PBL. Instrumen untuk mengukur pengetahuan CPR didasarkan pada guideline American Heart Association, dan skill CPR dinilai menggunakan check list standar operasional prosedur (SOP) CPR. Hasil penelitian terdapat perbedaan bermakna tingkat pengetahun sebelum dan sesudah intervensi (p=0,001). Tidak terdapat perbedaan metode pembelajaran SBE dengan PBL terhadap tingkat pengetahuan CPR (p=0,114). Rerata skor skill CPR pada kelompok SBE 97,57, dan kelompok PBL 35,73. Terdapat perbedaan bermakna antara metode pembelajaran SBE dengan PBL terhadap skill BLS mahasiswa Prodi DIII Keperawatan (p=0,001). Kata Kunci: Pengetahuan, Skill CPR, SBE, PBL
Pendampingan Remaja dalam Upaya Pencegahan Perilaku Bullying di Dukuh Kupang Karangdowo Ratna Agustiningrum; Agustina, Nur Wulan; Handayani, Sri; Irawan AM, Ady; Rozani, Moh
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Citra Delima Vol. 1 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Citra Delima
Publisher : Institut Citra Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33862/jp.v1i2.429

Abstract

This bullying often occurs in various school and communities, even in educational institutions and in the community. Bullying refers to behavior that is carried out repeatedly by a person who is weaker with the aim of hurting that person. Violence is still often found in schools and in society. Research conducted by sejiwa (2018). States that there are 27 % of teachers who believed that bullying is normal and legitimate behavior, teachers even think that verbal bullying is a common thing that occurs in social situations. Other data states thah 13.1% of students are perpetrators of bullying (Sulistyowati, 2022). The problems that teenagers who are victims of bullying are more likely to suffer from include the emergence of various mental problems such as depressions, anxiety and sleep problems which may carry over into, adulthood, physical health complaints, such as headaches, stomach aches and muscle tension, feelings of insecurity when being in the school environment and a decrease in enthusiasm for learning and academic achievement. In quite rare cases, teenage victims of bullying may show violent traits.
Pulmonary Complaints Among Gas Station Operators: A Descriptive Study in Klaten Region Handayani, Sri; Agustiningrum, Ratna; Agustina, Nur Wulan; Haryanti, Rheni
Gaster Vol 23 No 2 (2025): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gaster.v23i2.1964

Abstract

Background Gas station environments pose a high risk for exposure to vehicle emissions, which may lead to respiratory health issues due to the accumulation of hazardous pollutants. Continuous exposure, particularly among gas station operators, increases susceptibility to pulmonary disorders. Objective This study aimed to describe the prevalence and characteristics of pulmonary complaints among gas station workers in the Klaten region. Methods A descriptive study was conducted at two gas stations (44.57406 and 44.57403), both located on major traffic routes and operating daily. The total sampling technique was employed, involving 51 workers. Data were collected using structured questionnaires that assessed personal characteristics, smoking habits, mask usage behavior, and respiratory symptoms. Descriptive statistics using frequency distribution were applied in the data analysis. Results Findings showed that 41.2% of respondents experienced pulmonary complaints. The most frequently reported symptoms included shortness of breath while walking briskly, shortness of breath after physical exertion, productive cough, and persistent coughing throughout the day. Contributing factors identified were long working hours, smoking behavior, and inconsistent use of face masks. Conclusion A significant proportion of gas station operators reported respiratory complaints potentially linked to prolonged exposure to vehicle emissions. Additional risk factors such as smoking and improper personal protective equipment use may further compromise respiratory health. These findings underscore the need for preventive measures, including occupational health education, routine screening, and environmental interventions.
ASI dan Status Gizi Elsera, Chori; Rusminingsih, Esri; Agustiningrum, Ratna; Agustina, Nur Wulan; Miyono, Dwi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Pertumbuhan dan perkembangan bayi dipengaruhioleh jumlah asupan nutrisi. Sumber nutrisi utama pada bayi usia 0-6bulan adalah ASI. Pada usia tersebut, bayi belum direkomendasikanuntuk mendapat makanan tambahan selain ASI, yang disebabkanoleh belum siap sistem pencernaan tubuh bayi. ASI adalah makananterbaik untuk bayi. Cakupan pemberian ASI di walayah kerjaPuskesmas Klaten Utara adalah 65% pada tahun 2016, dengan total323 bayi usia 0-6 bulan. Tujuan: Diketahui adakah hubunganpemberian ASI dengan status gizi bayi usia 0-6 bulan. Metode:Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik denganpendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian inisejumlah 48 bayi usia 0-6 bulan. Teknik pengambilan sampel dengannonprobability yaitu cluster sampling. Analisa data menggunakanSpearman Rho. Hasil: Karakteristik responden yaitu rata-rata usia3,33 bulan, jenis kelamin bayi Sebagian besar adalah laki-lakidengan BB rata rata 4,52 kg. Pemberian ASI sebanyak 93,8% atausejumlah 45 responden dan status gizi bayi Sebagian besar baiksebanyak 89,6% (sejumlah 43 bayi). Menunjukkan bahwa adahubungan antara pemberian ASI dengan status gizi pada bayi usia 0-6 bulan.
Pengaruh Edukasi terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pencegahan Penularan HIV-AIDS Suciana, Fitri; Agustina, Nur Wulan; Aisah, Siti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang diakibatkan oleh system kekebalan atibuh yang secara bertahap menyerang sel darah putih atau limfosit dalam tubuh manusia. Angka kejadian di propinsi Jawa Tengah pada bulan Juli – September 2020 sebanyak 1.314 kasus, dan di kabupaten Klaten pada tahun 2020 sebanyak 134 kasus. Tingginya angka kejadian HIV/AIDS pada remaja disebabkan oleh karena minimnya informasi, pemahaman dan kesadaran terhadap masalah HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh edukasi terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS. Penelitian ini menggunakan rancangan pra eksperimen one group pretest post test, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan sampel sebanyak 33 responden. Instrumen pada penelitian ini menggunakan liflet dan kuesioner. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan hasil penelitian menunjukkan peningkatan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku setelah diberikan edukasi dengan nilai P Value 0,000 yang berarti ada pengaruh pendidikan Kesehatan terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku remaja sebelum dilakukan dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pencegahan penularan HIV/AIDS.