Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PERILAKU PEMELIHARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM MENCEGAH KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA KRAKITAN KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN -, Setianingsih; -, Mawardi; Murtana, Agus
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 1, No 1 (2006)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang dipengaruhi lingkungan dan perilaku masyarakat. DBD masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena sifat penyebaran wabah pada saat­-saat tertentu, patofisiologi renjatan masih belum jelas, belum ditemukan vaksin yang ampuh, belum diketahui faktor-faktor risiko yang mempengaruhi suatu daerah terhadap terjadinya suatu ledakan wabah dan masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan diskusi kelompok terarah (DKT) dan wawancara. Analisa data dengan mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema suatu hipotesa kerja. Berdasarkan hasil diskusi kelompok terarah dan wawancara diperoleh tema­tema pengertian DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, ditandai dengan demam lebih dari 7 hari, tanda - tanda pendaraharan dan kelemahan, karakteristik nyamuk berwarna hitam putih, loreng loreng, tempat perindukan di air yang tergenang, dan bersarang di tempat yang lembab. Pencegahan DBD melalui PSN, yaitu dengan melaksanakan 3M, dengan ikan pemakan jentik, insektisida pembasmi jentik, dan dengan pengelolaan lingkungan. Kesehatan lingkungan adalah lingkungan yang tidak menimbulkan pengaruh yang merugikan terhadap kesehatan, pelaksanaan pemeliharaan lingkungan dalam mencegah DBD di Desa Krakitan adalah dengan melaksanakan 3M, melibatkan peran serta masyarakat, mengelola lingkunan, ikan pemakan jentik dan insektisida pembasmi jentik. Sikap ibu terhadap tindakan tidak memelihara kesehatan lingkungan adalah tidak setuju. Untuk itu perlu lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap tanda dan gejala penyakit DBD, sehingga jika ada kasus DBD dapat dideteksi dini dan segera ditindaklanjuti oleh petugas kesehatan. 
HUBUNGAN ANTARA PROGRAM PEKAN SANITASI DENGAN SARANA SANITASI DI DESA JAPANAN KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN -, Ismini; Handayani, Sri; Murtana, Agus
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 1, No 2 (2006)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan kesehatan merupakan bagian intregral dari pembangunan nasional. Salah satu pendekatan untuk memacu masyarakat dalam pengadaan sarana air bersih adalah melalui program pekan sanitasi yang sangat perlu untuk disebar luaskan khususnya kepada pelaksana program maupun sebagai pihak yang terkait. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan program pekan sanitasi dengan sarana sanitasi di wilayah tersebut. Berdasarkan sudut, cara dan jarak pembahasan masalahnya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif analitik. Jumlah sampel sebanyak 24, yang diambil dengan teknik purposive random sampling yaitu 12 rumah yang sudah mendapatkan program sanitasi dan 12 rumah yang tidak mendapatkan program sanitasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa rumah yang mendapat program pekan sanitasi, sebanyak 83,3% sarana air bersih sudah memenuhi syarat dan sebanyak 66,7% sarana jamban sudah menui syarat. Sedangkan rumah yang tidak mendapat program pekan sanitasi, sebanyak 58,3% sarana air bersih tidak memenuhi syarat dan sebanyak 75% sarana jamban tidak memenuhi syarat. Berdasarkan uji statistik program pekan sanitasi dengan kualitas sarana air bersih di peroleh nilai p =0,045 berarti ada hubungan antara program pekan sanitasi dengan kualitas sarana air bersih. Sedangkan uji statistik terhadap program pekan sanitasi dengan kualitas sarana jamban diperoleh nilai p = 0,05 berarti ada hubungan antara program pekan sanitasi dengan kualitas jamban. Kata kunci : pekan sanitasi, sarana sanitasi
STUDI INVESTIGASI MALNUTRISI PADA LANSIA Istianna Nurhidayati; Chori Elsera; Marwanti; Romadhani Tri Purnomo; Agus Murtana
TRIAGE Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/triage.v10i1.682

Abstract

Latar Belakang : Lansia (lanjut usia) tahap akhir perkembangan dalam dunia kehidupan manusia yang ditandai dengan kemunduran dari aspek fisik, biologis, psikologis, ekonomi dan sosial. Status nutrisi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan antara status gizi baik, kurang dan lebih. Meningkatnya populasi lansia mengakibatkan munculnya bebagai masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh gaya hidup, faktor genetik, usia, jenis kelamin. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi malnutrisi pada lansia di desa Brangkal Metode : Desain penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi penelitian adalan lansia dengan jumlah 494 lansia yang ada di Desa Brangkal Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 84 responden yang terdiri dari lansia yang berumur ≥ 60 tahun. Teknik sampling yang digunakan menggunakan metode cluster random sampling. Instrumen penelitian menggunakan instrument MNA (Mini Nutrional Assessment). Analisa data menggunakan distribusi frekuensi dan kendal tau. Hasil Dan Pembahasan : Hasil penelitian diperoleh berdasarkan usia mayoritas berada pada usia Elderly yaitu usia 60-74 tahun 61,9%. Jenis kelamin mayoritas perempuan yaitu 43 lansia (51,2%). Status nutrisi lanisa yang berisiko mengalami malnutrisi 65,5%. Teridentifikasi sebanyak 11,9% lansia mengalami malnutrisi. Hubungan jenis kelamin dengan status nutrisi lansia menunjukkan nilai p sebesar 0,022 (p<0,05). Umur dengan status nutrisi lansia menunjukkan nilai p sebesar 0,010 ( p<0,05). Kesimpulan : Status nutrisi lanisa mayoritas berisiko mengalami malnutrisi, sehingga perlu dilakukan pencegahan supaya lansia tidak mengalami malnutrisi . Ada hubungan yang signifikan jenis kelamin dan umur dengan status nutrisi lansia di desa Brangkal
Pengaruh Verbal Bullying terhadap Kepercayaan Diri Siswa Murtana, Agus; Agustina, Nur Wulan; Pamungkas, Alfandi Tri; Kusumaningrum, Puput Risti
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.2.2024.335-344

Abstract

Verbal Bullying di Indonesia terdata kasus bullying pada angka 11.567 selama kurun waktu 7 tahun, terdapat 7.206 kasus verbal bullying di lingkungan sekolah, Bullying sejak dulu sudah menjadi permasalahan di lingkungan sekolah dasar, masalah ini ditemukan pada teman sebaya untuk menguasai pihak lain di lingkungan sekolah. Bullying dicirikan seperti pemalakan,penganiayaan, Perilaku anak yang suka berdiam diri, susah dalam pergaulan, prestasi menurun dan terlebih lagi resiko kesehatan jangka pendek maupun panjang akan berpengaruh pada kesehatan mental anak. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menganalisis mengenai pengaruh perilaku verbal bullying dengan percaya diri siswa di MI Sabranglor Trucuk Klaten. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, menggunakan metode penelitian analitik observasional, populasi 40 siswa, menggunakan teknik total sampling Populasi penelitian siswa kelas IV dan V. analisa data menggunakan kendall’s tau. Hasil karakteristik responden meliputi rerata umur siswa adalah 10.62, sebagian responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 23 Siswa (57.5%), sebagian besar responden tinggal bersama orang tua sebanyak 39 Siswa (97.5%). Verbal bullying di MI Muhammadiyah Sabranglor sebanyak 26 siswa dengan presentase (65.0%) kategori bullying rendah. Kepercayaan diri siswa di MI Muhammadiyah Sabranglor sebanyak 24 siswa dengan presentase (60.0 %) kategori kurang. Hasil penelitian ini diperoleh nilai r 0,432 dengan nilai signifikansi ρ  value = 0,004 < 0,005. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh dari verbal bullying terhadap kepercayaan diri pada siswa di MI Muhammadiyah Sabranglor. 
Gambaran Tingkat Stres pada Lansia Penderita Hipertensi Murtana, Agus; Wibawani, Rifka Cahya; Agustina, Nur Wulan
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 1 (2025): Februari 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i1.5930

Abstract

Lansia merupakan kelompok yang rentan mengalami masalah kesehatan seperti penyakit tidak menular yaitu hipertensi. Penderita hipertensi pada umumnya cenderung mengalami stres psikososial, dan stres psikososial merupakan reaksi tubuh terhadap stresor psikososial. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran tingkat stres pada lansia penderita hipertensi di Posyandu Flamboyan Dukuh Jono Ngawen Gunungkidul. Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Total sampling populasi lansia yang menderita hipertensi sebanyak 55 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner DASS (Depression Anxiety Stress Scale). Hasil : Hasil penelitian karakteristik lansia di posyandu flamboyan rerata usia 69 ± 8 tahun. Tekanan darah sistolik rerata 161±19 mmHg dan tekanan darah diastolik rerata 82±14 mmHg. Jenis kelamin perempuan yaitu 47 (85,5%), tingkat pendidikan tertinggi yaitu 34 (61,8%) tidak sekolah, status pekerjaan yaitu 28 (50,9%) yang bekerja, status tinggal bersama keluarga/kerabat 42 (76,4%). Lama responden menderita hipertensi 1-5 tahun 29 (52,7%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia hipertensi sebanyak 15 (27,3%) tidak mengalami stres maupun stres biasa, stres terbanyak yaitu stres ringan 19 (34,5%), stres sedang 17 (30,9%), dan stres berat sebanyak 4 responden (7,3%). Kesimpulan: Lansia berpotensi lebih besar mengalami hipertensi dan stres, dengan rata-rata hasil pengukuran darah di atas batas normal. Jenis kelamin, tingkat pendidikan, masih bekerja, tinggal bersama keluarga, dan lama menderita hipertensi merupakan karakteristik pengukuran tingkat stres pada lansia. Hasil yang diperoleh adalah lansia tidak mengalami stres, stres ringan, stres sedang, dan stres berat.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Di Puskesmas Klaten Utara Kusumaningrum, Puput Risti; Setianingsih, Setianingsih; Murtana, Agus
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 4 No 1 (2025): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol4.Iss1.1431

Abstract

Kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor dalam diferensiasi dan keunggulan layanan dan merupakan sumber potensial keunggulan kompetitif yang berkelanjutan sehingga memahami dan meningkatkan kualitas. Kualitas pelayanan merupakan tantangan penting bagi semua organisasi perawatan kesehatan. Mengukur kepuasan masyarakat dalam hal ini adalah pasien, merupakan elemen penting dalam memberikan layanan yang lebih baik, efisien dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 93 orang. Alat ukur menggunakan kuesioner tentang kualitas pelayanan dan kepuasan pasien. Uji statistik yang digunakan adalah uji Regresi Linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F hitung= 332,528 dengan tingkat signifikansi 0,001< 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel Kualitas Pelayanan atau dengan kata lain terdapat Pengaruh variabel Kualitas Pelayanan terhadap variabel Kepuasan Pasien dengan nilai besar korelasi/hubungan (R) sebesar 0,886. Dari output tersebut diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,785 yang berarti besarnya pengaruh variabel bebas (Kualitas Pelayanan) terhadap variabel terikat (Kepuasan Pasien) sebesar 78,5%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien.
MANAJEMEN DIRI PELAJAR SUKSES DI MASA DEPAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 KLATEN UTARA Ambar Winarti; Agus Murtana; Mawardi, Mawardi
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2: Juli 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strengthening self-management is an essential component in shaping students' character and readiness to face future life challenges, both in the workforce and in higher education. This community service program aimed to enhance the understanding and self-management skills of 12th-grade students at SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara through structured education and training. The methods employed included interactive lectures, group discussions, and decision-making simulations covering aspects such as time management, discipline, intrinsic motivation, and life goal planning. The results indicated a significant increase in students’ awareness of the importance of self-management in supporting both academic and non-academic success. Student responses demonstrated high enthusiasm, with more than 85% of participants stating that the materials provided were relevant and applicable to their lives. This community engagement initiative is expected to serve as a sustainable intervention model in character education and soft skills development among vocational students, particularly in the Klaten region and its surroundings
THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-CONTROL AND CYBERBULLYING BEHAVIOR Dhian Sulistyowati, Arlina; Murtana, Agus; Fitria Eri Desviana, Ajeng
Journal of Vocational Nursing Vol. 5 No. 1 (2024): MAY 2024
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jovin.v5i1.53198

Abstract

Introduction: Self-control is an individual's ability to restrain themselves or direct themselves in a better direction with existing norms. Individuals with high self-control can control themselves well when facing various difficult situations, such as rude behavior, even aggressive behavior on social media. Cyberbullying is a negative action carried out by individuals or groups of people by sending text messages, and videos to someone's social media account to insult, embarrass, or harass the individual. Most cyberbullying perpetrators are teenagers. The increasing use of internet technology today increases the risk of cyberbullying behavior among teenagers. This study aims to determine the relationship between self-control and cyberbullying behavior in students of SMP N 2 Wedi. Method: This study uses a quantitative design with a cross-sectional and correlational approach. The sampling technique uses a proportional stratified random sampling technique with a total of 159 respondents considering the inclusion and exclusion criteria that have been determined. This study uses a self-control and cyberbullying behavior questionnaire, while data analysis uses Spearman's rank correlation. Results: The results of the study showed that students had a moderate level of self-control of 65.4% and a moderate level of cyberbullying behavior of 67.3%. The results of the data analysis showed a p-value of 0.000 <0.05 with a correlation coefficient value of -0.836. This indicates that there is a significant negative relationship between self-control and cyberbullying in female students of SMP N 2 Wedi. The higher the level of self-control, the lower the cyberbullying behavior. Conclusion: There is a relationship between self-control and cyberbullying behavior.
KESEHATAN MENTAL MEMPENGARUHI ISTITHAAH JAMAAH HAJI LANSIA DI KABUPATEN BOYOLALI Nurhidayati, Istianna; Murtana, Agus; Hastuti, Retno Yuli; Prayogo, Prayogo
Jurnal Profesi Keperawatan Vol 12, No 2 (2025): Jurnal Profesi Keperawatan (JPK)
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jprokep.v12i2.226

Abstract

AbstractThe Hajj pilgrimage is a duty of humans to Allah, specifically for those who are capable (istita'ah) of traveling to the Kaaba. The purpose of this research is to determine the relationship between mental health and istita'ah among elderly Hajj pilgrims in Boyolali Regency. This research used a descriptive correlational design with a cross-sectional, using secondary data from Siskohatkes. The study employed purposive sampling, with a sample of 209 prospective Hajj pilgrims, based on inclusion criteria. The instruments used were the Self-Reported Questionnaire (SRQ 20) and the istita'ah questionnaire listed in Siskohatkes. Bivariate data analysis was conducted using the Kendall Tau test. The study results showed that 6 (2.9%) respondents were categorized as not meeting the health istita'ah for Hajj and 4 (1.9%) respondents had mental disorders. The study indicated an r-value of 0.813 and a p-value of 0.000, meaning there was a positive relationship between mental health and istita'ah among elderly Hajj pilgrims with high strength, and there was a significant relationship between mental health and istita'ah among elderly Hajj pilgrims in Boyolali Regency. To ensure that elderly prospective Hajj pilgrims maintain their mental health and health istita'ah status, it is recommended that they will deepen their religious education and spiritual preparation, keep their physical health by exercising regularly according to their abilities, maintain a healthy diet, get enough rest, undergo regular health check-ups, and maintain a positive mental attitude and motivation to stay healthy.
Peningkatan Kapasitas Relawan MDMC dan LHPB Dalam Fasilitasi Satuan Pembelajaran Aman Bencana di Amal Usaha Pendidikan Aisyiyah dan Muhammadiyah Kabupaten Klaten Nurhidayati, Istianna; Hastuti, Retno Yuli; Murtana, Agus; Wijanarko, Yogi
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 8, No 3 (2025): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v8i3.553

Abstract

Sekolah Aman Bencana merupakan hal yang sangat penting, terutama di daerah rawan bencana seperti Kabupaten Klaten. Amal Usaha Pendidikan yang aman bencana memerlukan dukungan yang solid dari relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) untuk menjalankan pilar-pilar satuan pendidikan aman bencana (SPAB). Minimnya pelatihan khusus untuk relawan MDMC dalam kompetensi Fasilitator satuan pendidikan aman bencana menegaskan perlunya peningkatan kapasitas mereka. Melalui pelatihan yang sesuai, relawan MDMC dapat berkontribusi sebagai fasilitator SPAB di lingkungan pendidikan Aisyiyah dan Muhammadiyah. Kegiatan PkM bertujuan untuk memeningkan kapasitas Relawan dan untuk membentuk komunitas Tangguh bencana dengan membangun jaringan yang kuat antara sekolah, relawan dan masyarakat untuk bersama menghadapi ancaman bencana. Kegiatan peningkatan kapasitas relawan MDMC dan LLHPB dalam memfasilitasi satuan pembelajaran aman bencana di Amal usaha Pendidikan Aisyiyah dan Muhammadiyah Kabupaten Klaten dilaksanakan pada 12-13 Mei 2025 yang diikuti oleh 60 orang relawan MDMC dan LLHPB. Hasil kegiatan peningkatan kapasitas meningkatkan pemahaman relawan MDMC dan LLHPB. Untuk meningkatkan kapasitas relawan MDMC dan LLHPB dapat bersinergi dengan perguruan tinggi untuk mengadakan program pelatihan  secara berkelanjutan dan berbasis kebutuhan lokal.Sekolah Aman Bencana merupakan hal yang sangat penting, terutama di daerah rawan bencana seperti Kabupaten Klaten. Amal Usaha Pendidikan yang aman bencana memerlukan dukungan yang solid dari relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) untuk menjalankan pilar-pilar satuan pendidikan aman bencana (SPAB). Minimnya pelatihan khusus untuk relawan MDMC dalam kompetensi Fasilitator satuan pendidikan aman bencana menegaskan perlunya peningkatan kapasitas mereka. Melalui pelatihan yang sesuai, relawan MDMC dapat berkontribusi sebagai fasilitator SPAB di lingkungan pendidikan Aisyiyah dan Muhammadiyah. Kegiatan PkM bertujuan untuk memeningkan kapasitas Relawan dan untuk membentuk komunitas Tangguh bencana dengan membangun jaringan yang kuat antara sekolah, relawan dan masyarakat untuk bersama menghadapi ancaman bencana. Kegiatan peningkatan kapasitas relawan MDMC dan LLHPB dalam memfasilitasi satuan pembelajaran aman bencana di Amal usaha Pendidikan Aisyiyah dan Muhammadiyah Kabupaten Klaten dilaksanakan pada 12-13 Mei 2025 yang diikuti oleh 60 orang relawan MDMC dan LLHPB. Hasil kegiatan peningkatan kapasitas meningkatkan pemahaman relawan MDMC dan LLHPB. Untuk meningkatkan kapasitas relawan MDMC dan LLHPB dapat bersinergi dengan perguruan tinggi untuk mengadakan program pelatihan  secara berkelanjutan dan berbasis kebutuhan lokal.