AbstractProblem-solving ability is one of the competencies expected to emerge in students after learning mathematics. Problem-solving ability is influenced by several factors, such as personality type and Adversity Quotient (AQ). This study aims to describe the problem-solving ability of eighth-grade students at SMP Alam Nurul Furqon Rembang concerning Adversity Quotient and personality type in the topic of tangent lines to circles. This research is a descriptive study with a qualitative approach. The research subjects were seven eighth-grade students from SMP Alam Nurul Furqon Rembang, selected using a purposive sampling technique. Data collection techniques in this study included problem-solving tests, the Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) questionnaire, Adversity Response Profile (ARP), and interviews. Data analysis in this study involved data reduction, data presentation, and conclusion. The results of the study showed that the guardian personality type exhibited the best problem-solving ability as they passed most indicators of problem-solving stages. In terms of Adversity Quotient, climbers demonstrated longer endurance in facing problems compared to campers, while no students with a quitter AQ were found in this study.AbstrakKemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu keterampilan yang diharapkan muncul pada siswa setelah mempelajari matematika. Kemampuan pemecahan masalah dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tipe kepribadian dan Adversity Quotient (AQ). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMP Alam Nurul Furqon Rembang jika ditinjau dari Adversity Quotient dan tipe kepribadian pada bahasan garis singgung lingkaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian diambil 7 siswa kelas VIII SMP Alam Nurul Furqon Rembang menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah, angket Myer-Briggs Type Indicator (MBTI), Adversity Response Profile (ARP), dan wawancara. Analisis data pada penelitian ini meliputi: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe kepribadian guardian merupakan tipe yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang paling baik, karena paling banyak melewati indikator tahap pemecahan masalah. Jika dilihat dari Adversity Quotient, climber yang memiliki daya tahan lebih lama dalam menghadapi masalah. Sedangkan daya tahan tipe camper cenderung kurang dibandingkan climber. Pada penelitian ini tidak ada siswa dengan AQ quitter.