Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Atma Inovasia

Mencipta lagu rohani katolik Wiratsih, Woro; Agus Tridiatno, Yoachim
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.06 KB) | DOI: 10.24002/jai.v2i3.5717

Abstract

Inkulturasi musik Gereja merupakan salah satu perwujudan dari hasil Konsili Vatikan II. Gereja Katolik Indonesia telah melaksanakan inkulturasi tersebut, antara lain dengan menciptakan lagu-lagu yang selaras dengan budaya daerah-daerah di Indonesia. Komunitas-komunitas dalam Gereja Katolik di Indonesia, khususnya Komunitas Karismatik Katolik sebagai salah satu komunitas yang besar dan khusus, berusaha memenuhi tuntutan inkulturasi tersebut agar dapat mengekspresikan iman sesuai dengan karakter komunitas-komunitas tersebut tanpa menyimpang dari ajaran dan teologi Katolik. Kegiatan pengabdian masyarakat yang berupa Lokakarya Mencipta Lagu Rohani Katolik ini diadakan atas inisiatif kerja sama dari Badan Pelayanan Provinsi Gerejawi Semarang Plus dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan lagu-lagu rohani yang sesuai dengan teologi Katolik.  
Pendampingan Lansia di atas 70 tahun: Hidup Bergembira dan Bermakna di Usia Lanjut Wiratsih, Woro; Tridiatno, Yoachim Agus
Jurnal Atma Inovasia Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v3i1.6735

Abstract

Pengabdian masyarakat ini memiliki beberapa tujuan, yaitu (1) memberi penghormatan kepada lansia 70 tahun ke atas yang sudah berjasa besar dalam hidup mereka bagi pendidikan dan pengembangan anak-anak muda hingga dewasa; (2) memberi kesempatan kepada lansia untuk menyadari rahmat dan berkat-berkat yang telah diperoleh selama ini; (3) memberi kesempatan kepada lansia untuk menemukan kebutuhan dan beban-beban khusus yang dimiliki, serta menemukan cara-cara untuk meringankan dan melepaskan kebutuhan dan beban tersebut. Tidak seperti kegiatan-kegiatan lansia yang selama ini banyak dilakukan yaitu senam, bernyanyi-bermusik, tamasya, pengabdian masyarakat ini memilih model pendampingan rohani. Dengan kegiatan tersebut, peneliti ingin menjawab permasalahan, apakah pendampingan secara rohani memenuhi kebutuhan para lansia? Penelitian ini memberi jawaban afirmatif pada pertanyaan tersebut. Kata Kunci: lansia di atas 70 tahun, pendampingan rohani, bermakna
Mencipta lagu rohani katolik Wiratsih, Woro; Agus Tridiatno, Yoachim
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v2i3.5717

Abstract

Inkulturasi musik Gereja merupakan salah satu perwujudan dari hasil Konsili Vatikan II. Gereja Katolik Indonesia telah melaksanakan inkulturasi tersebut, antara lain dengan menciptakan lagu-lagu yang selaras dengan budaya daerah-daerah di Indonesia. Komunitas-komunitas dalam Gereja Katolik di Indonesia, khususnya Komunitas Karismatik Katolik sebagai salah satu komunitas yang besar dan khusus, berusaha memenuhi tuntutan inkulturasi tersebut agar dapat mengekspresikan iman sesuai dengan karakter komunitas-komunitas tersebut tanpa menyimpang dari ajaran dan teologi Katolik. Kegiatan pengabdian masyarakat yang berupa Lokakarya Mencipta Lagu Rohani Katolik ini diadakan atas inisiatif kerja sama dari Badan Pelayanan Provinsi Gerejawi Semarang Plus dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan lagu-lagu rohani yang sesuai dengan teologi Katolik.  
Pendampingan Lansia di atas 70 tahun: Hidup Bergembira dan Bermakna di Usia Lanjut Wiratsih, Woro; Tridiatno, Yoachim Agus
Jurnal Atma Inovasia Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v3i1.6735

Abstract

Pengabdian masyarakat ini memiliki beberapa tujuan, yaitu (1) memberi penghormatan kepada lansia 70 tahun ke atas yang sudah berjasa besar dalam hidup mereka bagi pendidikan dan pengembangan anak-anak muda hingga dewasa; (2) memberi kesempatan kepada lansia untuk menyadari rahmat dan berkat-berkat yang telah diperoleh selama ini; (3) memberi kesempatan kepada lansia untuk menemukan kebutuhan dan beban-beban khusus yang dimiliki, serta menemukan cara-cara untuk meringankan dan melepaskan kebutuhan dan beban tersebut. Tidak seperti kegiatan-kegiatan lansia yang selama ini banyak dilakukan yaitu senam, bernyanyi-bermusik, tamasya, pengabdian masyarakat ini memilih model pendampingan rohani. Dengan kegiatan tersebut, peneliti ingin menjawab permasalahan, apakah pendampingan secara rohani memenuhi kebutuhan para lansia? Penelitian ini memberi jawaban afirmatif pada pertanyaan tersebut. Kata Kunci: lansia di atas 70 tahun, pendampingan rohani, bermakna