Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PROSES KREATIF KOMUNITAS SENI NAN TUMPAH Meria Eliza; Ikhsan Satria Irianto2
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11055

Abstract

AbstrakPenelitian inibertujuan untuk mengetahui proses kreatif Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT) dan bagaimana persepsi masyarakat terhadap karya dan keberadaannya. KSNT merupakan kelompok seni terproduktif di Sumatra Barat yang karya-karyanya mendapatkan tanggapan berbeda dari masyarakat luas. Upaya untuk mengupas tentang proses kreatif dan keberadaan dari KSNT, metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif interpretatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan, pertama kecenderungan karya KSNT adalah mengolah seni tradisi sebagai material artistik garapan seni modern. Kedua, setiap karya KSNT mempertimbangkan jangkauan penontonnya, sehingga karya-karya KSNT dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Ketiga, keberadaan KSNT meningkatkan minat apresiasi seni masyarakat di Korong Kasai, Padang Pariaman.           Kata Kunci:komunitas seni nan tumpah, proses kreatif, masyarakat AbstractThis study aims to find out the creative process of the Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT) and how people's perceptions of their work and existence. KSNT is the most productive art group in West Sumatra whose works get different responses from the wider community. Efforts to explore the creative process and the existence of KSNT, the research method used is interpretive descriptive approach. Based on the results of the study, it can be concluded that the first tendency of KSNT's work is to process traditional art as an artistic material of modern art. Second, each KSNT work considers the audience's reach, so that KSNT's works can be well received by the community. Third, the existence of KSNT increased the interest in the appreciation of community art in Korong Kasai, Padang Pariaman. Keywords: komunitas seni nan tumpah, proses kreatif, masyarakat
VISI DRAMATIK SOEKARNO DALAM DRAMA RAINBOW: POETRI KENTJANA BOELAN Ikhsan Satria Irianto
Melayu Arts and Performance Journal Vol 4, No 2 (2021): Melayu Art and Performance Journal
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/mapj.v4i2.2210

Abstract

This research aims to uncover the vision behind the writing and performance of the drama Rainbow: Poetri Kentjana Boelan. The case in question in this research is how is Soekarno's dramatic vision in the drama Rainbow: Poetri Kentjana Boelan? This study uses a theater history study approach with qualitative research methods. The theoretical framework chosen to answer the research questions is the concept of dramatic vision. Some of the conclusions generated from this research are through the drama Rainbow: Poetri Kentjana Boelan, Soekarno provides education and raises awareness and establishes communication and designs struggles to realize Indonesian independence.Keywords: Soekarno, Rainbow: Poetri Kentjana Boelan, Dramatic VisionAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap visi yang melatarbelakangi penulisan dan pementasan drama Rainbow: Poetri Kentjana Boelan. Kasus yang dipertanyakan dalam penelitian ini adalah bagaimana visi dramatik Soekarno dalam drama Rainbow: Poetri Kentjana Boelan? Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian sejarah teater dengan metode penelitian kualitatif. Kerangka teoritis yang dipilih untuk menjawab pertanyaan penelitian adalah konsep visi dramatik. Beberapa kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah melalui drama Rainbow: Poetri Kentjana Boelan, Soekarno memberikan edukasi dan menumbuhkan kesadaran serta menjalin komunikasi dan merancang perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan IndonesiaKata Kunci: Soekarno, Rainbow: Poetri Kentjana Boelan, Visi Dramatik  
RECOMBINATION OF MINANGKABAU TRADITIONAL ARTS IN ALAM TAKAMBANG JADI BATU BY KOMUNITAS SENI NAN TUMPAH IKHSAN SATRIA IRIANTO; SAADUDDIN SAADUDDIN; SUSANDRO SUSANDRO; NOLLY MEDYA PUTRA
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 22, No 1 (2020): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.566 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v22i1.1039

Abstract

This study aims to find out how the exploration of Minangkabau traditional art carried out by the Nan Tumpah Art Community (KSNT) in the Alam Takambang Jadi Batu by Mahatma Muhammad. KSNT is an art group from Padangpariaman which has a tendency to utilize Minangkabau traditional art as its artistic material. In efforts to explore the Minangkabau traditional art in the work of Alam Takambang Jadi Batu, the research method used is a qualitative method with an interpretive descriptive approach. Based on the results of the study it can be concluded, KSNT utilizes and processes Minangkabau traditional arts, such as Randai, Indang and Tupai Janjang. The conclusion obtained from this research is that KSNT utilizes traditional art as an effort to revitalize traditional arts for modern aesthetic needs. KSNT calls this traditional art exploration process a "recombination of traditional art"  
PEMERANAN TOKOH TUAN DURAN DALAM NASKAH KEMATIAN YANG DIRENCANAKAN KARYA AUGUST STRINBERG TERJEMAHAN JOKO KURNAIN Ikhsan Satria Irianto; Hendri Jihadul Barkah; Yuniarni Yuniarni
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 8, No 2 (2022): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v8i2.3110

Abstract

ABSTRAKPemeranan Tokoh Tuan Duran dalam Naskah Kematian yang Direncanakan karya August Strinberg terjemahan Joko Kurnain merupakan kerja kreatif pemeranan yang pemeran jalani untuk mewujudkan karakter tokoh Tuan Duran dari realitas naskah menjadi realitas teater. Proses perwujudan tokoh Tuan Duran tersebut bertitik tolak pada analisis penokohan. Tahapan kerja dari analisis penokohan tersebut dimulai pada analisis tokoh, kemudian relasi antar tokoh dan yang terakhir relasi tokoh dengan struktur naskah. Hasil dari analisa tokoh dan naskah, menjadi pijakan pemeran dalam proses perwujudan tokoh. Proses perwujudan tokoh tersebut berpedoman pada metode akting Stanislavsky.Kata Kunci:Pemeranan; Kematian yang Direncanakan; Tuan Duran; Stanislavsky.  ABSTRACTThe role of Tuan Duran in the Planned Death Manuscript by August Strinberg, translated by Joko Kurnain, is a creative work of acting that the actors undertake to realize the character of Tuan Duran from the reality of the script into a theatrical reality. The process of realizing the character of Tuan Duran is based on the analysis of characterizations. The work stages of the characterization analysis begin with character analysis, then the relationship between characters and finally the character's relationship with the structure of the script. The results of the analysis of the characters and the script, become the basis for the actors in the process of realizing the characters. The process of embodiment of the character is guided by Stanislavsky's acting method.Keywords:Actor; Premeditated Death; Mr Duran; Stanislavsky. 
Pemeranan Tokoh Banio dalam Naskah Barabah Karya Motinggo Busye dengan Menggunakan Metode Akting Stanislavsky Riantoni Pasaribu; Ikhsan Satria Irianto; Enrico Alamo
Creativity And Research Theatre Journal Vol 4, No 2 (2022): Creativity And Research Theatre Journal (CARTJ)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cartj.v4i2.2903

Abstract

Pemeranan tokoh Banio dalam naskah Barabah karya Motinggo Busye merupakan bentuk penciptaan yang dilakukan oleh pemeran untuk mewujudkan tokoh Banio yang dipertunjukan di atas panggung, Perwujudan dan pencapaian tokoh Banio dalam naskah Barabah karya Motinggo Busye diwujudkan menggunakan metode akting Stanislavsky. Proses perwujudan tokoh Banio meliputi; observasi, mengidentifikasi tokoh, menumbuhkan tokoh, menjiwai tokoh, mengontrol emosi dan mendandani tokoh. Naskah Barabah karya Motinggo Busye menggangkat realitas kehidupan yang sering terjadi yaitu suatu kesalahpahaman. Banio seorang laki-laki tua berusia 70 tahun, rajin, pekerja keras, aktivitasnya pergi ke ladang bersuara lantang dan tegas, bentuk wajah berkerut, suka untuk tertawa, meskipun Banio sudah tua tetapi Banio masih kuat untuk hidup dan bekerja. Kata kunci :Pemeranan; Tokoh Banio; Naskah; Barabah; Stanislavsky 
PERAN PENONTON ATAS PERTUNJUKAN TEATER “RUMAH JANTAN” KARYA/SUTRADARA SYUHENDRI Susandro Susandro; Ikhsan Satria Irianto
Jurnal Cerano Seni | Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan Vol. 1 No. 01 (2022): Cerano Seni | Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.895 KB) | DOI: 10.22437/cs.v1i01.18688

Abstract

Dewasa ini, diskursus seputar seni teater yang dilakukan cenderung menyoroti seniman, bagaimana prosesnya, dan karyanya. Setelah itu pembahasan seolah selesai, tidak terlihat upaya untuk mengetahui apa yang dirasakan penonton saat menyaksikan pertunjukan, makna apa yang terpikirkan, apakah mungkin pemaknaan yang dilakukan penonton dapat memberi gagasan-gagasan baru pada seniman untuk menggarap karyanya di lain kesempatan. Jika boleh dibilang, sangat jarang pembicaraan menyoroti penonton yang mungkin saja berperan penting dalam memengaruhi estetika seorang seniman. Artikel ini bertujuan menyelisik peran atau kemungkinan adanya pengaruh penonton pertunjukan berpijak pada teori resepsi yang diajukan oleh Wolfgang Iser. Adapun karya yang akan dibahas yaitu pertunjukan teater “Rumah Jantan” karya/sutradara Syuhendri merujuk pada beberapa kritik yang diajukan oleh Fadillah malin Sutan Kayo, Ganda Cipta, Romi Zarman, S. Metron, yang terbit dalam surat kabar. Metode penilitian yang dilakukan ialah kualitatif dengan jalan penelaahan dokumen, video pertunjukan yang terdapat di youtube, melakukan tinjauan kepustakaan – baik yang terdapat di buku-buku cetak maupun jurnal yang terbit secara digital. Hasil yang didapati ialah meski tidak memiliki pengetahuan, keilmuan, bahkan pengalaman terkait seni teater, penonton mampu merasakan tempo pertunjukan yang terkadang terkesan lambat dan menawarkan bagaimana seyogyianya tempo pertunjukan berjalan. Selain itu, penonton juga mampu memaknai simbol yang dihadirkan, bahkan lebih relevan dibanding seniman itu sendiri.
"Membingkai Melayu" Perancangan Metode Akting Berbasis Tradisi Untuk Pembelajaran Makyong di Program Studi Seni Pertunjukan UNIMED Ilham Rifandi; Ikhsan Satria Irianto
SENDRATASIK UNP Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : FBS Padang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/js.v12i2.122569

Abstract

Theatrical discourse in Indonesia is still dominated by Western theater discourses, both theoretically and practically. This domination ordains theater as an art that is distant from the audience, including Makyong. As an effort to bring theater closer to the community, the development of acting methods based on ethnic traditions can be an alternative. The research method that will be used in this study is the Research and Development method developed by Thiagarajan, et al. The stages of implementing the research are as follows: Defining, Designing, Developing. The theory used as a basis in this study is the theory of postcolonial acting put forward by Asrul Sani and concept of theater anthropology from Eugenio Barba. The results of this study are Malay acting training methods arranged in the order of spiritual knowledge based on Tunjuk Ajar Melayu, pantun skills and body training based on Malay dance techniques. The development of the acting training method, which the author calls Framing Malay, aims to collect things that can help actors in creating Malay behavior.
Rekonstruksi Dramaturgi Soekarno dalam Drama Rainbow: Poetri Kentjana Boelan Ikhsan Satria Irianto
Dance and Theatre Review Vol 6, No 1: May 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/dtr.v6i1.9244

Abstract

Penelitian rekonstruksi dramaturgi Soekarno bertujuan untuk menelusuri bagaimana drama Rainbow: Poetri Kentjana Boelan dipentaskan pada tahun 1939 di Bengkulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian sejarah teater dengan metode penelitian kualitatif.  Objek formal dalam penelitian ini adalah teori dramaturgi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, studi arsip dan studi dokumen. Beberapa kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini, antara lain: Pertama, konsep pemeranan yang digunakan adalah konsep imitasi. Kedua, konsep penyutradaraan yang digunakan adalah konsep otoriter. Ketiga, konsep tata artistik yang digunakan adalah gaya romantik.
Implementation of Vocal Training Methods from the Stanislavski System in the Kanti Becakap Ikhsan Satria Irianto; Tofan Gustyawan; Lusi Handayani
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 7, No 1 (2023): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2023
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v7i1.48190

Abstract

This vocal training method research is an interpretation of Stanislavski's acting method. This study aims to formulate vocal training methods for actors based on the Stanislavski system. The application of this method is carried out in the Kanti Becakap (Art Community). The material object of this research is "The System" by Stanislavski which is contained in two books, An Actor's Prepares (Translation of Asrul Sani, 1980) and the book Building A Character (Translation of Gramedia Popular Library, 2008). The research method used is a qualitative method with an analytic descriptive approach. The data collection technique used was literature study and the data analysis technique used was inductive analysis. The results of the formulation of the vocal training method from the stanislavski system consist of eight training methods, Vocal Relaxation, Articulation Clarity, Vocal Volume, Musical Dialogue, Swan Neck Intonation, Possibility of Pauses, Accentuation Rules and Instinctive Rhythms. The eight formulations of the vocal training method can be divided into two exercises, namely vocal preparation and dialogue preparation.
Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa SMAN 11 Muaro Jambi Melalui Pelatihan Akting Teater Modern Gunawan, Indra; Riswani, Riswani; Irianto, Ikhsan Satria; Handayani, Lusi; Gustyawan, Tofan
Batoboh Vol 9, No 1 (2024): BATOBOH: JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v9i1.4042

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa SMAN 11 Muaro Jambi melalui pelatihan akting teater modern. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui dua tahapan, yaitu pelatihan akting dan presentasi akting. Akting teater modern yang dipilih dalam kegiatan pelatihan ini adalah akting teater realis yang berlandaskan kepada metode akting Stanislavski. Metode pelaksanaan kegiatan yang digunakan adalah metode praktik dan kolaborasi. Peserta kegiatan adalah anggota dari ekstrakulikuler teater di SMAN 11 Muaro Jambi. Kegiatan pelatihan dilaksanakan sebanyak dua kali seminggu dalam tiga bulan. Hasil dari pengabdian ini adalah siswa SMAN 11 Muaro Jambi menjadi lebih percaya diri ketika berhadapan dengan publik.