Pada tahun 2022, produksi perikanan di Indonesia mencapai 24,85 juta ton, dengan kontribusi perikanan tangkap sebesar 7,99 juta ton dan perikanan budidaya sebesar 16,87 juta ton. Permintaan yang tinggi ini mencerminkan pentingnya ikan patin sebagai bahan pangan utama dalam sektor perikanan air tawar (tambak) di Indonesia. Budi daya ikan atau peternak ikan adalah salah satu bentuk budidaya perairan yang khusus membudidayakan ikan di tambak atau ruang tertutup, biasanya untuk menghasilkan bahan pangan, ikan hias, dan rekreasi (pemancingan). Sektor perikanan merupakan salah satu sektor ekonomi yang memiliki peranan dalam pembangunan ekonomi nasional, khususnya dalam penyediaan bahan pangan protein, perolehan devisa, dan penyediaan lapangan lapangan kerja. Pengembangan sektor ini sangat penting, oleh karena itu dibutuhkan bibit-bibit ikan yang unggul untuk perkembangan dalam budidaya ikan. Bibit yang berkualitas dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi budidaya yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan para pembudidaya. Pemilihan bibit ikan patin unggul menjadi salah satu aspek yang dapat menentukan keberhasilan budidaya seperti kriteria yang digunakan. Pemilihan bibit ikan patin yang unggul sangat penting dalam budidaya ikan karena bibit ikan yang unggul biasanya memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan bibit yang kurang baik artinya ikan dapat mencapai ukuran panen dalam waktu yang lebih singkat, meningkatkan efisiensi produksi. Untuk mencapai tujuan tersebut, pengambilan topik penelitian ini dilakukan berdasarkan masalah yang terjadi pada pertambakan ikan dengan menggunakan metode simple additive weighting. Bertujuan mengidentifikasi kriteria-kriteria yang digunakan dalam pemilihan bibit ikan patin unggul seperti usia bibit, ukuran, berat, pergerakan dan kondisi tubuh. Hasil perhitungan dengan metode saw didapatkan bahwa alternatif dengan kode A54 menempati peringkat pertama dengan nilai hasil 1.44, diikuti peringkat kedua oleh A32 dengan nilai 1.38 dan Alternatif dengan kode A7 memiliki rangking 63 atau terakhir dengan nilai 0.52. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sistem pendukung keputusan dengan metode simple additive weighting dapat membantu peternak ikan patin dalam memilih bibit ikan patin yang unggul seperti ikan patin lokal dan ikan patin jambal sebagai bibit ikan yang terbaik dibandingkan dengan bibit ikan patin siam, agar dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas budidaya ikan patin dengan mengurangi tingkat kematian bibit akibat stres perjalanan, kecacatan fisik, nafsu makan yang berlebihan dan dapat beradaptasi dengan lingkungan baru.