Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KONTAMINASI BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA MAKANAN DAN MINUMAN PENJUAL JAJANAN DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH LIMAU, JAKARTA SELATAN Nani Rahmani; Sarah Handayani
ARKESMAS [Arsip Kesehatan Masyarakat] Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.047 KB)

Abstract

ABSTRACTBacteria commonly used as an indicator of microbiological food is Escherichia coli (E. coli). Standardization from Ministry of Health requires that E. coli in food should be zero per gram offood. The purpose of this study was to find the E. coli bacterial contamination in food and beverageon food vendors on educational environments Muhammadiyah Limau, South Jakarta Year 2015.This study used an analytical method with cross-sectional study design. To see the relationshipbetween the characteristics handlers, food and beverage handling and sanitation facilities with E.coli bacteria contamination in 37 (total) samples in the area of research. The results of this study showed E. coli contamination in food and beverage snacks in educationalenvironments Muhammadiyah Lemons, South Jakarta. Snack foods which contaminated were 15samples (48,4%) and which were not 16 samples (51,6 %). Contamination on drinks were twosamples (33.3 %) and the amount of 4 samples (66.7 %).Statistical analysis showed that the variables have a relationship of variable storage of food,cooking processing, and sanitary facilities. Variables which unrelated were gender, education,knowledge, behavior, and choice of materials, processing, food and beverage presentation.Multivariate logistic regression analysis proved the material was the most powerful predictor ofsanitation facilities, meaning that poor sanitation increase the risk of E. coli contamination of8.685 (95% CI: 1.376 to 35.968). Health Officer South Jakarta should disseminate the standard of hygiene in collaboration with Fikes UHAMKA to food vendor on food processing to avoid the impact of contamination of E.coli health.ABSTRAKBakteri yang biasa digunakan sebagai indikator mikrobiologis makanan adalah Escherichia coli (E.coli). Keputusan Menteri Kesehatan mensyaratkan bahwa bakteri E. coli dalam makananharus 0 per gram makanan. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui kontaminasi bakteri E. colipada makanan dan minuman penjual jajanan di lingkungan pendidikan Muhammadiyah Limau,Jakarta Selatan Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode yang bersifat analitik dengandesain penelitian cross sectional. Untuk melihat hubungan antara karakteristik penjamah,penanganan makanan dan minuman serta fasilitas sanitasi dengan kontaminasi bakteri E. colidengan 37 (total) pedagang yang berjualan di wilayah penelitian.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kontaminasibakteri E. coli pada makanan danminuman jajanan di lingkungan pendidikan Muhammadiyah Limau, Jakarta Selatan. Makananjajanan yang tidak memenuhi syarat berjumlah 15 sampel (48,4%) dan yang memenuhi syaratberjumlah 16 sampel (51,6%). Minuman jajanan yang tidak memenuhi syarat berjumlah 2sampel (33,3%) dan yang memenuhi syarat berjumlah 4 sampel (66,7%). Hasil uji statistik menunjukkan variabel yang memiliki hubungan yaitu variabel penyimpanan makanan dan minuman masak dan fasilitas sanitasi. Variabel yang tidakberhubungan yaitu jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, perilaku serta pemilihan bahan,pengolahan makanan dan minuman, penyajian makanan dan minuman. Analisis multivariatdengan regresi logistik membuktikan bahan prediktor yang paling kuat adalah fasilitas sanitasi,artinya sanitasi yang kurang baik berisiko meningkatkan kontaminasi E.coli 8,685 kali (95% CI:1,376 – 35,968).Perlu ada sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Jakarta Selatan bekerjasama dengan FIKES UHAMKA kepada pedangan makanan tentang pengolahan makanan agar terhindar dari pencemaran E.coli yang membahayakan kesehatan. 
Indeks Literasi Kesehatan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Kampus A Jakarta Elia Nur Ayunin; Sarah Handayani; Nia Musniati
ARKESMAS [Arsip Kesehatan Masyarakat] Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/arkesmas.v6i1.6385

Abstract

ABSTRAK Indeks literasi kesehatan yang rendah akan mengakibatkan seseorang lebih banyak menghadapi masalahkesehatan karena minimnya informasi yang mereka dapat peroleh dan kelola. Selain itu, literasi kesehatan yangrendah dapat mengakibatkan kemampuan manajemen diri akan kesehatannya buruk seperti pada health outcome(luaran kesehatan) yang buruk. Mahasiswa secara bertahap mengemban tanggung jawab akan kesehatannyasendiri, serta nantinya akan menjadi role model di masyarakat di masa kini juga masa depan. Penelitian inibertujuan untuk mengukur indeks literasi kesehatan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka(UHAMKA) Kampus A, Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain analisis deskriptif dengan pendekatan crosssectional.Sampel penelitian ini adalah mahasiswa kampus A UHAMKA. Pengambilan sample pada penelitianini menggunakan metode simple random sampling dengan total 317 responden. Instrumen Penelitianmenggunakan instumen HLS-EU-Q47 dari The European Heatlh Literacy Survei dengan total 47 item pertanyaan.Analisis data dilakukkan menggunakan uji univariat dan bivariat. Hasil penelitain ini menunjukkan mayoritasresponden memiliki literasi kesehatan bermasalah sebesar 54,3%. Indeks literasi kesehatan pada penelitian inisecara signifikan berhubungan dengan variabel fakultas (p value=0,046) dan variabel usia (p value=0,046).Sedangkan variabel jenis kemalin menunjukkan hubungan yang tidak signifikan (p value=0,429). Kata kunci : Literasi Kesehatan, HLS-EU-Q47, Mahasiswa
Hubungan Karakteristik dengan Gejala Penyakit Jantung Koroner Fitri Cahyanti; Sarah Handayani; Retno Mardhiati
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol. 2 No. 1 (2017): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3796.647 KB)

Abstract

Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia daripada penyakit lainnya, diperkirakan sekitar 17,5 juta orang meninggal karena kardiovaskular pada 2012, mewakili 31% dari seluruh kematian di dunia (WHO, 2015). Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik dan konsumsi makanan lemak tinggi dengan gejala penyakit jantung koroner pada warga kecamatan kebayoran lama jakarta selatan tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional menggunakan uji Chi Square. Besar Sampel dipilih menggunakan metode Cluster Sampling dengan 233 orang sampel yang akan diteliti. Instrume yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu kuesioner. Hasil univariat pada penelitian ini adalah berisiko terkena gejala penyakit jantung koroner sebesar 44%, berusia produktif sebesar 94%, berjenis kelamin perempuan sebesar 51%, tamat sekolah menengah atas sebesar 61%, tidak bekerja ibu rumah tangga, dan pensiunan sebesar 39,4%, memiliki pendapatan rendah sebesar 60%. Variabel yang berhubungan yaitu pekerjaan dengan gejala penyakit jantung koroner (nilai p = 0,034), dan konsumsi makanan lemak tinggi dengan gejala penyakit jantung koroner (nilai p<0,0001). Kata Kunci : Jantung, Koroner, Lemak
Pictorial Health Warning and Intention to Quit Smoking in Smokers in an Urban Campus Jakarta Sarah Handayani; Elia Nur A'yunin; Rifdah Amalia
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education Vol. 12 No. 1 (2024): Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Educatio
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpk.V12.I1.2024.21-26

Abstract

Background: Research on eye-tracking among active smokers shows they avoid the health warnings on cigarette packages, which still occur even without prominent imaging information. Aims: To evaluate the reactions and perceptions to pictorial health warning (PHW) labels by measuring eye-tracking devices and knowing their relationship to smoking cessation intention. Methods: The study used a cross-sectional design with measurements of PHW on cigarette packs by eye-tracker tools of type Tobii-data collection. With a non-random sampling technique, 50 respondents were from civitas academics on Campus-A UHAMKA. Samples were selected based on inclusion criteria: men, active smokers, not colorblind, and who didn't intend to stop smoking three months before the study. Results: The number also shows that most respondents already have strong intentions. The majority of respondents (64%) want to improve their health. However, 20% of those surveyed have no reason to quit smoking. That might represent the respondent's low intention to quit smoking. A bivariate test showed no significant association between respondents' attitudes toward smoking cessation intention (p-value: 0.706) and subjective norms for smoking cessation intention (p-value: 0.706). The eye-tracking results found that the different gaze plots and heatmap results on cigarette packets showing smoking-related diseases were more directed to the PHW area of interest. However, on smoking behavior images, the gaze plot and heatmap showed scattered results for PHW and cigarette brands. Conclusion: Although it has not been proven significantly related to smoking cessation intention, PHW has been the respondents' focus. We need further research on the shape and size of PHW.
EDUKASI DAN PEMICUAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN MUBAROKUL ULUM DESA PENANGGAPAN KABUPATEN BREBES Tati Nuryati; Sarah Handayani; Andryani, Andryani; Erfita Anasha W; Chyntia Nurul Adha; Dela Amelia; Rifia Apriami; Rr.Yuliani Hendraswari; Anita Priska; Karunia Dwi
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v5i5.11362

Abstract

Proporsi Perilaku Cuci Tangan yang benar pada penduduk usia 15-19 tahun berdasarkan lima waktu efektif mencuci tangan masih rendah, yaitu sebesar 48,4%. Cuci tangan merupakan salah satu bentuk personal hygiene yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah penyakit akibat infeksi atau mencegah perpndahan bakteri. Tingginya tingkat efektifitas perilaku cuci tangan pakai sabun dalam mencegah penularan penyakit, maka sangat penting adanya upaya promosi kesehatan tentang cuci tangan. Pendidikan kesehatan pada anak sekolah dengan menggunakan pendekatan yang mengubah perilaku hygiene dan sanitasi. Metode pemicuan CTPS dilakukan dengan Demo mengenal Penjahat Hitam dan edukasi tentang CTPS. Data diperoleh menggunakan lembar kuisioner Pre dan Post test. Hasil yang didapatkan, adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang pentingnya CTPS.