Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Tentang Penandaan Obat Pada Kemasan Obat Di Kecamatan Padang Utara Kota Padang Elvina, Ridha
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 2 No. 2 (2023): SITAWA : Health, Science and Traditional Medicine Journal
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62018/sitawa.v2i2.41

Abstract

ABSTRAK Tidak semua orang paham tentang obat dan penandaan pada obat, sehingga menjadi penyebab pengobatan tidak optimal atau kegagalan pengobatan. Hal ini dapat disebabkan minimnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat terkait pada penandaan obat. Apabila pengobatan tidak dilakukan secara benar, maka penyakit yang diderita akan semakin parah dan dapat berujung pada kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap masyarakat tentang penandaan obat pada kemasan obat di Kecamatan Padang Utara Kota Padang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif, desain cross sectional, dan teknik pengambilan sampel propotional random sampling. Responden penelitian ini berjumlah 100 orang, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dihitung berdasarkan dengan rumus Slovin. Intrumen penelitian adalah kuesioner yang telah memenuhi syarat uji validitas dan reliabelitas. Analisa data menggunakan program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang penandaan obat pada kemasan obat yaitu kategori rendah diperoleh hasil persentase 51%. Sedangkan sikap masyarakat tentang penandaan obat pada kemasan obat yaitu kategori positif dengan diperoleh hasil persentase 81%. Dalam Penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan masyarakat dalam kategori rendah, dan sikap masyarakat dalam kategori positif Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Penandaan obat, Kemasan obat  
ANALISIS PENYEBAB OBAT KADALUWARSA (EXPIRED DATE) DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT "X" PADANG TAHUN 2022 Norianti, Eca; Elvina, Ridha
Indonesian Journal of Pharmaceutical Research Vol 3, No 2 (2023): Indo J Pharm Res 2023 3 (2)
Publisher : Department of Pharmacy, Muhammmadiyah University of Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/ijpr.v3i2.5232

Abstract

Obat kadaluwarsa adalah obat yang sudah melewati masa kadaluwarsa yang dicantumkan oleh pihak pabrik pada kemasan obat. Waktu kadaluwarsa merupakan waktu yang menunjukkan bahwa obat tersebut sudah tidak layak untuk digunakan yang mengakibatkan zat aktif yang terdapat dalam obat akan berubah menjadi racun (toksik). Penyebab terjadinya obat kadaluwarsa yaitu sumber daya manusia yang belum bekerja secara maksimal dengan pencatatan stok obat yang sebelumnya tidak baik, perencanaan dan pengadaan obat dimana tidak adanya pembagian tanggungjawab yang jelas, obat yang tidak digunakan user, sosialiasi dan komunikasi petugas instalasi farmasi dengan user yang tidak berjalan dengan baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor penyebab obat kadaluwarsa (Expired date) di Instalasi Farmasi Rumah Sakit "X" Padang. Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian adalah kepala instalasi, Apoteker, Tenaga Teknik kefarmasian yang di pilih berdasarkan Teknik penarikan sampel wawancara langsung. Seluruh data yang terkumpul akan di analisis dengan teknik analisis data interaktif dengan tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Instalasi Farmasi Rumah Sakit "X" Padang terdapat obat kadaluwarsa yang terjadi berdasarkan permenkes Nomor 72 Tahun 2016 belum sesuai dan dapat di lihat pada pendistribusian, penyimpanan, pencatatan dan pelaporan. Kata kunci : kadaluwarsa, instalasi farmasi, rumah sakit
OVERVIEW OF PATIENT COMPLIANCE IN THE USE OF TUBERCULOSIS DRUGS IN THE WORKING AREA OF THE LUBUK ALUNG HEALTH CENTER, PADANG PARIAMAN DISTRICT, 2O22 Sarah Mailisa, Sarah; Reslina, Isra; Elvina, Ridha; Widya, Nurul; Rosa, Rida
Indonesian Journal of Pharmaceutical Research Vol 4, No 1 (2024): Indo J Pharm Res 2024 4 (1)
Publisher : Department of Pharmacy, Muhammmadiyah University of Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/ijpr.v4i1.5534

Abstract

Tuberculosis (TB) cases are one of the health problems experienced by many Indonesian people. Tuberculosis (TB) is an infectious disease, in Padang Pariaman Regency in 2021 to 2022 it will experience an increase where in 2022 Lubuk Alung sub-district will be recorded as the area with the highest TB cases. This study aims to look at the characteristics and adherence to the use of TB drugs. The data collection method in this study was total sampling where the total number of respondents was 63 people. With the results of the study that the characteristics of the respondents, the sex most affected by TB was male, namely 52.6%, the highest education was high school, 65.8%, and the most common jobs were in other categories (workers, traders, drivers students), namely 50%. Meanwhile, the highest income is 1000000, which is 52.6%, and the distance from home to health services is the highest, which is 5KM, namely 65.8%. Meanwhile, for adherence to the use of TB itself, tuberculosis patients in the working area of the Lubuk Alung Health Center are categorized as high, with a percentage of 36.9%.Keywords: Tuberculosis, Compliance, use of Tuberculosis Drugs
The Relationship between Knowledge and Community Attitudes with Use of Herbal Medicine as Tradisional Medicine in Simpang Petai Village, Kampar Regency Elvina, Ridha; Camelia, Indah Nur; Rosa, Rida; Reslina, Isra; Widya, Nurul
Indonesian Journal of Pharmaceutical Research Vol 3, No 2 (2023): Indo J Pharm Res 2023 3 (2)
Publisher : Department of Pharmacy, Muhammmadiyah University of Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/ijpr.v3i2.5043

Abstract

Obat tradisional adalah ramuan atau campuran yang bersumber dari hewan, tumbuhan, sediaan sarian (galenik), dan mineral yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Pengetahuan masyarakat Indonesia pada penggunaan obat tradisional masih rendah dan banyak terdapat kekeliruan. Pengetahuan dan sikap merupakan faktor yang mempengaruhi tindakan pemilihan pengobatan seseorang. Penelitan ini dilakukan di Desa Simpang Petai Kabupaten Kampar menggunakan desain penelitian non-eksperimental yang bersifat observasional deskriptif. Sampel yang digunakan pada penelitian yaitu masyarakat Desa Simpang Petai Kabupaten Kampar menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Simpang Petai Kabupaten Kampar pengetahuan dangan kategori baik 86.%. Sedangkan sikap dengan kategori favorable 53.8%. Serta penggunaan obat tradisional dengan kategori cukup 46.2%. Kemudian tidak terdapatnya hubungan signifikan pengetahuan dengan penggunaan obat tradisional dengan P= 0,325 (P value α 0,05) dan tidak adanya hubungan signifikan sikap dengan penggunaan obat tradisonal dengan P= 0,166 (P value α 0,05).
UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL KULIT KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni) TERHADAP KADAR SERUM KREATININ DAN BERAT GINJAL MENCIT PUTIH (Mus musculus L.) Elvina, Ridha; Reslina, Isra; Aviliani, Hesti; Chairunisa, Ully
Indonesian Journal of Pharmaceutical Research Vol 5, No 1 (2025): Indo J Pharm Res 2025 5 (1)
Publisher : Department of Pharmacy, Muhammmadiyah University of Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/ijpr.v5i1.6956

Abstract

Abstrak: Uji toksisitas adalah kemampuan suatu bahan atau senyawa kimia untuk menimbulkan kerusakan dalam atau permukaan tubuh makhluk hidup. Salah satu uji toksisitas yaitu uji toksisitas akut oral. Uji toksisitas akut oral adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk melihat efek toksik yang timbul dalam waktu singkat setelah diberikan sediaan uji secara oral dalam dosis tunggal. Tanaman kayu manis merupakan salah satu komoditas rempah yang diperdagangkan, bagian kayu manis yang sering digunakan yaitu kulit batang kayu manis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keamanan serta mengetahui dampak toksik setelah pemberian ekstrak etanol kulit kayu manis. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dan post test control grup dengan 5 kelompok perlakuan. Setiap perlakuan terdiri dari lima ekor mencit dengan pemberian Na-CMC 0,5% sebagai kontrol, dosis 200 mg/kgBB, 600 mg/kgBB, 1800 mg/kgBB, dan dosis 5400 mg/kgBB. Parameter yang diamati yaitu nilai LD50, serum kreatinin dan berat ginjal mencit. Data dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol kulit kayu manis tidak berdampak toksik dan tidak menimbulkan kematian pada hewan uji sehingga tergolong tidak toksik. Pemberian ekstrak etanol kulit kayu manis pada dosis 200-5400 mg/kgBB tidak berdampak toksik terhadap kadar serum kreatinin. Hasil pengamatan terhadap berat ginjal yaitu berpengaruh secara signifikan terhadap berat organ ginjal mencit karena nilai p value dari ginjal kanan dan ginjal kiri ( 0.05) dan H1 diterima karena berdampak toksik terhadap berat organ ginjal mencit setelah pemberian ekstrak etanol kulit kayu manis.Kata kunci: Kulit Kayu Manis, Toksisitas Akut, Kreatinin, Ginjal.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN TINDAKAN SWAMEDIKASI OBAT ANALGESIK PADA MASYARAKAT DI KENAGARIAN RANAH SUNGAI MAGELANG KECAMATAN GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT Reslina, Isra; Elvina, Ridha; Anita, Mia; chairunisa, Ully; Rosa, Ridha
Indonesian Journal of Pharmaceutical Research Vol 5, No 1 (2025): Indo J Pharm Res 2025 5 (1)
Publisher : Department of Pharmacy, Muhammmadiyah University of Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/ijpr.v5i1.6953

Abstract

Swamedikasi adalah salah satu bagian dari self-care yang diartikan sebagai tindakan menggunakan pengobatan modern, herbal, atau tradisional untuk menghilangkan suatu kelainan atau gejala yang dirasakan seseorang tanpa bantuan tenaga kesehatan. Salah satu gejala yang biasanya dapat diobati dengan pengobatan sendiri adalah nyeri. Penatalaksanaan nyeri biasanya dilakukan dengan menggunakan obat analgesik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan swamedikasi obat analgesik pada masyarakat di kenagarian Ranah Sungai Magelang kecamatan Gunung Tuleh Pasaman Barat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Cross Sectional dengan menggunakan metode survei menggunakan kuisioner. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling dengan perhitungan sampel secara proporsional berdasarkan jumlah penduduk masing-masing kampung di kernagarian Ranah Sungai Magelang. Hasil penelitian dari uji univariat responden pada variabel pengetahuan sebagian besar memiliki pengetahuan baik (75,7%), cukup (18%) serta kurang baik adalah (6,2%) sedangkan hasil univariat pada variabel tindakan swamedikasi obat analgesik sebagian besar juga melakukan tindakan yang baik yaitu (68,3%), cukup (24,9%) dan tindakan kurang tepat adalah (6,8%). Berdasarkan hasil uji chi-square yang merupakan analisis bivariat didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 P=0,05 maka H1 diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan atara pengetahuan dengan tindakan swamedikasi analgesik pada masyarakat di Kenagarian Ranah Sungai Magelang.Kata Kunci : Swamedikasi, pengetahuan, tindakan, analgesik
Formulasi dan Uji Aktifitas Facial Wash Ekstrak Buah Pare (Momordica charantia L) terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Ningsih, Wida; Permata, Poppy lizia; Elvina, Ridha; Arel, Afdhil
Indonesian Journal of Pharmaceutical Research Vol 5, No 1 (2025): Indo J Pharm Res 2025 5 (1)
Publisher : Department of Pharmacy, Muhammmadiyah University of Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/ijpr.v5i1.7031

Abstract

Abstrak: Produk perawatan kulit wajah yang digunakan sebagai pembersih adalah facial wash. Fungsinya mengatasi masalah kulit wajah, seperti mengangkat sel kulit mati, meremajakan kulit, menghilangkan kotoran, minyak dan melembabkan kulit. Facial wash merupakan kosmetik yang dapat membersihkan kulit wajah dari debu, polusi, dan minyak (sebum). Jerawat merupakan suatu bentuk gangguan pada kulit yang disebabkan oleh kulit yang tidak bersih dan adanya bakteri penyebab jerawat. Buah pare (Momordica charantia L) mengandung metabolit sekunder yang dapat menghambat bakteri penyebab jerawat. Penelitian ini bertujuan membuat facial wash yang mengandung antibakteri dari ektsrak buah pare. Facial wash dibuat dengan konsentrasi ekstrak buah pare 10 %, 12,5% dan 15% yang dilanjutkan pemerikasaan mutu dan penguajian aktifitas terhadap Propionibacterium acnes. Proses ekstraksi buah pare menggunkan metode maserasi dan pengujian antibakteri dengan metode difusi sumuran. Pemeriksaan mutu facial wash meliputi uji organoleptis, uji pH, uji tinggi busa, uji viskositas, uji homogenitas dan uji iritasi. Hasil pengujian menunjukkan semua formula facial wash stabil karena tidak terjadi perubahan selama penyimpanan. Pada pengujian aktivitas antibakteri ekstrak digunakan metode cakram dan didapat hasil diameter zona hambat yang berbeda pada setiap konsentrasi. Diameter zona hambat yang paling besar pada sediaan facial wash menggunakan metode sumuran ditunjukan pada F3 dengan konsentrasi ekstrak 15%  sebesar 9.55 mm.Kata Kunci: Facial wash, Antibakteri, Propionibacterium acnes
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIMUNTAH PADA PASIEN ANAK PENDERITA KANKER DI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS JAKARTA PERIODE JUNI-JULI 2016 Elvina, Ridha; Musyarofah, Rahma; Putri, Risani Andalasia
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 14 No. 1: Maret 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v14i1.9829

Abstract

Penyakit kanker rmerupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, kanker menjadi penyebab kematian sekitar 8,2 juta orang. Salah satu pengobatan kanker yaitu dengan cara kemoterapi. Efek samping yang paling besar dari pengobatan dengan cara kemoterapi adalah gangguan mual dan muntah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan terapi pengobatan antimuntah didasarkan pada ketepatan pemilihan obat, dosis serta efek terapi yang dihasilkan. Metode yang digunakan bersifat deskriptif prospektif yaitu dengan memantau langsung penggunaan antimuntah pada pasien kanker anak paska kemoterapi di ruang rawat inap Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta selama periode penelitian Juni-Juli 2016. Dari 35 pasien yang masuk kedalam kriteria inklusi, terlihat sebanyak 97,14% pasien mendapatkan obat antimuntah dengan dosis yang sesuai, dan sebanyak 100%  pasien mendapatkan obat yang sesuai.
HUBUNGAN PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID DENGAN KEJADIAN INFEKSI PADA PASIEN SINDROM NEFROTIK DI RUMAH SAKIT “X” JAKARTA Nurhasnah, Nurhasnah; Elvina, Ridha; Lestari, Diana
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 15 No. 2: September 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v15i2.12664

Abstract

Kortikosteroid merupakan terapi awal yang direkomendasikan pada pasien sindromnefrotik (SN). Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat meningkatkan risikoinfeksi. Selain itu, SN sendiri juga dapat menyebabkan infeksi. Penelitian ini bertujuanuntuk mendapatkan gambaran demografi, penggunaan kortikosteroid, kejadian infeksipada pasien SN dan untuk melihat hubungan penggunaan kortikosteroid dengankejadian infeksi. Metoda penelitian yang digunakan adalah case-control study denganpendekatan retrospektif. Sebanyak 81 pasien SN selama periode 2014-2016 di RumahSakit X Jakarta memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian ini menemukan pasien SNterdiri dari 41 pria dan 40 wanita dengan usia 33,01±21,71 tahun. Gambaranpenggunaan kortikosteroid menunjukkan mayoritas pasien SN mendapatkan terapikortikosteroid yaitu 61 (75,31%) yang terdiri dari metilprednisolon (40,74%), prednison(33,34%) dan deksametason (1,23%) dan sebanyak 20 (24,69%) pasien tanpakortikosteroid. Infeksi terjadi pada 39 pasien (48,15%) dengan jumlah kasus infeksitertinggi adalah infeksi saluran pernapasan akut (21 kasus) diikuti oleh infeksi salurankemih (7 kasus). Hasil uji chi-square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikanantara infeksi dan kortikosteroid (p = 0,401) dengan odds ratio [OR] 1,55 95% CI 0,56-4,32. Dapat disimpulkan pasien SN yang menerima terapi kortikosteroid cenderunglebih mudah untuk mengalami infeksi daripada pasien SN yang tidak menggunakanterapi kortikosteroid.