Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENDAMPINGAN PROGRAM PENERIMAAN BEASISWA PERGURUAN TINGGI BAGI REMAJA DI DESA BATULAYAR NTB Makmun, Sukran; Purnawarman, Purnawarman; Rahmawati, Syukrina; Muslim, Bukhori; Hafi, Isnaini Yulianita
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.673 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5319

Abstract

Abstrak: Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi dan Pendampingan Program Penerimaan Beasiswa Perguruan Tinggi bagi Remaja Di Desa Batulayar bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat khususnya para remaja tantang hak untuk mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang tidak mampu dan berhak mendapatkan beasiswa. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan sosialisasi dan pendampingan langsung kepada para remaja setempat. Adapun langkah langkah kegiatannya dengan melakukan persiapan (prakegiatan) sebelum melakukan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan monitoring dan evaluasi kegiatan. Adapun hasil dari kegiatan tersebut para peserta dapat mengikuti kegiatan dengan antusias dengan jumlah peserta yang hadir 20 orang baik laki-laki maupun perempuan. Jumlah peminat dari 20 perserta adalah 8 orang dengan persentase 40% dan 12 orang dengan persentase 60% lagi belum berminat Selain itu, para peserta tertarik untuk mendaftarkan diri untuk menerima beasiswa dengan persyaratan yang sudah mereka miliki. Oleh karena itu, kegiatan pendampingan ini diharapkan dapat ditindaklanjuti dan dilakukan tidak hanya sasarannya di sekolah, tetapi langsung ke masyarakat. Abstract: The implementation of the Socialization and Assistance activity for the College Scholarship Acceptance Program for Teenagers in Batulayar Village aims to provide insight to the community, especially teenagers, about the right to education fees for those who cannot afford and are entitled to scholarships. The method of implementing this activity is by using socialization and direct assistance to local youth. The steps for the activities include making preparations (pre-activities) before carrying out activities, implementing activities, and monitoring and evaluating activities. As for the results of these activities, the participants were able to take part in the activity enthusiastically with the number of participants attending 20 people, both male and female. The number of enthusiasts from 20 participants is 12 people with a percentage of 60% and 8 people with a percentage of 40% who are not yet interested. In addition, participants are interested in registering to receive scholarships with the conditions they already have. Therefore, mentoring activity is expected to be followed up and carried out not only targeted at schools, but directly to the community.
Resistensi Perempuan Multikultural dalam Karya Sastra Indonesia (Kajian Berperspektif Feminis) Syukrina Rahmawati
MABASAN Vol. 3 No. 2 (2009): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.718 KB) | DOI: 10.26499/mab.v3i2.117

Abstract

Bentuk-bentuk resistensi perempuan multikultural di Indonesia mengarah kepada bentuk eksistensi perempuan tersebut dalam mempertahankan jati diri yang dimiliki meskipun terkekang oleh budaya dan tradisi. Berbagai macam cara dilakukan oleh mereka bertujuan hanya ingin mencapai titik kesempurnaan sebagai seorang perempuan yang dihargai kedudukan dan peranannya.
PENGEMBANGAN MODEL KEMAMPUAN GENERIK MENULIS CERPEN (STUDI CLASSROOM ETNOGRAPHY SISWA KELAS XI MAN 1 MATARAM) Rabiyatul Adawiyah; Syukrina Rahmawati
MABASAN Vol. 9 No. 2 (2015): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.488 KB) | DOI: 10.26499/mab.v9i2.163

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan model pembelajaran kemampuan generik dalam materi menulis cerpen terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Pembelajaran menekankan pada peserta didik untuk bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran dengan berpusat pada siswa (student centered). Metode yang digunakan yaitu Classroom etnograpy dengan subyek satu kelas yaitu kelas XI IPA 2 MAN 1 Mataram. Data dikumpulkan melalui observasi, angket, dokumentasi, wawancara dan pemberian tugas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan model pembelajaran dengan kemampuan generik ini mempunyai kelebihan: ketepatan waktu 76%, kerja sama 92%, Motivasi 94%, tanggung jawab 74% dan berpikir kritis 64%. Adapun hasil kemampuan menulis cerpennya 94% kategori tinggi. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pengembangan model pembelajaran kemampuan generik lebih baik dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan produk siswa.
Identitas Perempuan yang Terbelenggu dalam Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer: Subaltern dalam Konstruksi Sosial Masyarakat Tradisi Syukrina Rahmawati
MABASAN Vol. 5 No. 2 (2011): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.121 KB) | DOI: 10.26499/mab.v5i2.212

Abstract

 Peran perempuan yang selalu tersubordinasikan dan termajinalisasikan telah menjadi isu utama bagi tiap karya sastra atau novel yang muncul di Indonesia, mulai dari novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli hingga pada novel Saman karya Ayu Utami. Isu tersebut lahir akibat realitas masyarakat tradisi di Indonesia terutama yang berkaitan dengan pengaruh amat kental dari sistem pemerintahan masa kolonial Belanda. Pulau Jawa termasuk pulau yang menjadi kawasan pusat pemerintahan kolonial khususnya di kawasan Jawa Tengah. Novel yang menarik perhatian pembaca adalah novel-novel Pramoedya Ananta Toer dikarenakan novel-novelnya dianggap sebagai bukti sejarah Indonesia sejak zaman penjajahan hinggan zaman kemerdekaan. Salah satunya adalah novel Gadis Pantai yang pertama kali diterbitkan tahun 2003, tetapi sebelumnya telah beredar sejak tahun 1963. Isinya berisi tentang perwajahan perempuan Jawa yang terbelenggu oleh budaya dan tradisi bangsawan Jawa atas dasar pengaruh kolonial. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian novel Gadis Pantai adalah pengaruh kolonial terhadap feodalisme jawa bagi perempuan, relasi penguasa antara sang Bendoro-Mas Nganten (Gadis Pantai), dan keterbatasan ruang aktivitas perempuan yang menjadi kaum perempuan subaltern. Dengan menggunakan teori postkolonial, yakni subaltern yang diusung oleh Gayatri Spivak (1988) maka dapat disimpulkan bahwa peran perempuan hanya ditentukan oleh ideologi priyayi atau keluarga yang menginginkan status sosial anak perempuannya lebih tinggi dari orang tuanya.
The Reality of The Father’s Archetype in Modern Indonesian Literature: Carl Jung’s Analytic Psychological Study Isnaini Yulianita Hafi; Syukrina Rahmawati
HUMANIKA Vol 29, No 2 (2022): December
Publisher : Faculty of Humanities, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/humanika.v29i2.50303

Abstract

The purpose of this study is to describe the correlation between the results of literary research about the archetype symbol of the father complex with Jung's analytic psychological theory. Known literary works are concrete evidence of the existence of someone who tries to show his presence in the midst of social life which is full of symbols and myths. Based on the concept of the father complex that appears because of the archetypal characters, it has been clearly seen from the ancestors' time that an unconscious activity forms an adaptive psyche working system before the birth of consciousness and hereditary. This study uses a Literary Psychology approach. The research method used is descriptive qualitative with Jung's analytical psychology theory in studying the novels Koplak by Oka Rusmini and Ayah by Andrea Hirata. The research results can be seen through the four aspects of archetypes according to Jung: a father and a leader who is full of responsibility, a father and a wise man, a romantic and assertive father, and a brave father who is willing to sacrifice for his children. The concept of the father complex in the character of the father in the novel Koplak and Ayah has a difference in psychological conditions and social realities that are raised through stories. The implications of this research can be realized by realizing the concept of the father archetype which shows the existence of a basic personality in society in general.
Penerapan Model Musikalisasi Puisi Melalui Bengkel Sastra dalam Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik di MAN 2 Model Mataram Syukrina Rahmawati
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu kegiatan proses belajar-mengajar mendeklamasikan puisi di sekolah membutuhkan adanya kreativitas. Hal tersebut dibutuhkan karena mendeklamasikan puisi sama halnya dengan mempertunjukkan seni. Di samping itu, model pembelajaran puisi yang diterapkan oleh guru masih menggunakan cara lama tanpa ada inovasi yang dapat menunjang peningkatan kemampuan memahami peserta didik dalam melakukan deklamasi. Penelitian ini akan menghasilkan adanya peningkatan kemampuan mendeklamasikan puisi dengan penerapan model musikalisasi puisi melalui kegiatan Bengkel Sastra. Metode Penelitian ini adalah penelitian yang memadukan kuantitatif dan kualitatif untuk melihat peningkatan nilai kemampuan siswa mengapresiasi melalui pemodelan musikalisasi puisi lalu diuraikan dan dijelaskan secara detail hasil nilai siswa tersebut.Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model musikalisasi puisi melalui Bengkel Sastra dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi puisi dengan cara mendeklamasikan puisi. Hal tersebut didasarkan pada peningkatan nilai pada saat postes I dan postes II. Pada postes I nilai rata-rata yang diperoleh ialah 71,8 sedangkan pada postes II nilai rata-rata adalah 72,9. Dengan demikian, telah terjadinya peningkatan kemampuan siswa dalam hal mendeklamasikan puisi.
Interferensi Fonologi dan Leksikon Bahasa Malaysia dalam Berbahasa Indonesia pada Tindak Tutur Mantan Tenaga Kerja Indonesia di Kabupaten Lombok Timur Bukhori Muslim; Syukrina Rahmawati
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk interferensi fonologi dan leksikon bahasa Malaysia dalam berbahasa Indonesia pada tindak tutur mantan TKI di Kabupaten Lombok Timur. Adapun metode yang digunakan untuk memecahkan permasalahan yaitu metode kualitatif deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik sadap, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya teknik analisis data yaitu analisis deskriptif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa interferensi fonologi yang terjadi dalam tuturan mantan TKI di Kabupaten Lombok Timur berupa, interferensi perubahan fonem vokal /a/ menjadi /e/ seperti pada kata [kita] dalam BI menjadi [kIte] dalam BM. Interferensi fonologis yang lain yaitu pelesapan fonem vokal seperti pada kata [sedikit] dalam BI berubah menjadi [sikit] pada BM, dalam hal ini terjadi pelesapan fonem vokal /e/. selain dalam bentuk perubahan dan pelesapan fonem vokal ditemukan juga pelesapan fonem konsonan seperti pada kata [kerja] dalam BI berubah menjadi [keje] dalam bahasa Malaysia, terjadi penghilangan konsonan /r/. Selain interferensi fonologi ditemukan juga interferensi dalam bentuk leksikon dalam tuturan mantan TKI di Kabupaten Lombok Timur seperti penyebutan [motor] dalam BI berubah menjadi [gusting] dalam BM, [belok] dalam BI berubah menjadi [pusing] dalam BM. Interferensi fonologi dan leksikon dalam tuturan mantan TKI disebabkan karena rendahnya penguasaan terhadap bahasa Indonesia sebelum berangkat ke Malayasia sebagai TKI sehingga bahasa Malaysia dijadikan sebagai bahasa kedua setelah bahasa daerah (sasak).
TRANSFORMASI MUSIKALISASI PUISI: KAJIAN ATAS TIGA PUISI Syukrina Rahmawati
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musikalisasi puisi berkembang semakin pesat. Tidak dipungkiri bahwa kehadiran musikalisasi puisi menjadi salah satu bentuk kegiatan bagi masyarakat dalam memahami sebuah puisi. Semua kalangan di masyarakat dapat menikmati sebuah musikalisasi puisi baik tua maupun muda. Hal itu dikarenakan bentuknya yang telah diubah ke dalam bentuk lagu. Studi kasus difokuskan pada puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono, “Paman Doblang” karya WS. Rendra , dan “Sajadah Panjang” karya Taufiq Ismail ke bentuk lagu “Aku Ingin” karya AGS Arya Dipayana, “Paman Doblang” karya Kantata-Takwa, dan “Sajadah Panjang” karya Bimbo. Penjelmaan lagu dari bentuk puisinya merupakan salah satu kreativitas komposer dalam memadukan unsur puisi dan musik sehingga menarik untuk dinikmati. Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah transformasi ke musikalisasinya berupa lagu “Aku Ingin”, “Paman Doblang”, dan “Sajadah Panjang yang dilihat dari aspek hubungan intertekstual, dan peran serta fungsinya yang dapat diperoleh masyarakat secara keseluruhan berdasarkan bentuk lagunya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unsur-unsur musik dalam puisi dan bentuk musikalisasi atau lagunya memiliki peran masing-masing untuk memunculkan variasi sehingga membentuk suasana dan jiwa yang berbeda. Dengan demikian, pemahaman akan sebuah puisi tidak hanya dapat dilakukan dengan membaca biasa tetapi juga dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara seperti musikalisasi puisi. Cenderung melalui musikalisasi puisi, pembaca akan lebih mudah memahami sebuah puisi karena dibantu dengan media yang lain.
PERBANDINGAN KARAKTER TOKOH DALAM NOVEL HUJAN BULAN JUNI KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO DENGAN FILM HUJAN BULAN JUNI SUTRADARA RENI NURCAHYO: KAJIAN INTERTEKSTUAL Rahmawati, Syukrina; Hafi, Isnaini Yulianita; Makmun, Sukran; Purnawarman, Purnawarman
Hasta Wiyata Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.149 KB) | DOI: 10.21776/ub.hastawiyata.2020.003.01.05

Abstract

Perkembangan pengubahan novel menjadi film di masa sekarang ini merupakan hal yang lazim digunakan. Karya yang dihasilkan menjadi hak milik penciptanya meskipun telah diubah ke dalam beberapa karya lainnya. Oleh karena itu, perubahan yang terjadi tidak menjadi masalah sebab novel dan film merupakan dua karya yang medianya berbeda. Salah satu perubahan yang dapat dilihat ialah dari sudut pandang tokoh dan penokohan masing-masing karya. Novel dan film Hujan Bulan Juni menampilkan tokoh utama yakni Sarwono yang memiliki perbedaan karakter. Perbedaan tersebut diperoleh melalui pendekatan teori intertekstual dan teori resepsi serta metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan karakter tokoh mengalami transformasi, haplologi, dan modifikasi sehingga memberi dampak keunikan tersendiri pada masing-masing karya baik novel maupun film Hujan Bulan Juni. Karakter tokoh Sarwono yang lemah lembut dan pencemburu masih sama antara novel dengan film.
Sastra Anak: Membangun Komunikasi dan Karakter Melalui Bahasa Rahmawati, Syukrina
Jurnal Ilmiah Tata Sejuta STIA Mataram Vol 1 No 2 (2015): JURNAL ILMIAH Tata Sejuta STIA Mataram
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32666/tatasejuta.v1i2.173

Abstract

Kegemaran anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Di masa anak-anak sudah pasti membutuhkan figur contoh yang dapat menjadikan cerminan bagi mereka dalam membentuk karakter.