Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN HIV DI POLI VCT RSPAD GATOT SOEBROTO Veronika, Veronika; Nadirahilah, Nadirahilah; Angraini, Fany
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.47222

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang dimana patogen tersebut menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Pasien yang terinfeksi virus tersebut membutuhkan pendampingan berupa dukungan keluarga. Dukungan keluarga didefinisikan sebagai informasi verbal atau nonverbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungannya. Dukungan juga dapat berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional dan berpengaruh pada tingkah laku penerimanya. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga terhadap pasien HIV yang berobat di poli voluntary and testing (VCT). Desain penelitian yang dipilih adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Adapun dengan jumlah sampel penelitian ini adalah sebanyak 83 responden yang dimana subjek penelitian dipilih melalui teknik purposive sampling. Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar keluarga (59,0%) memberikan dukungan yang baik terhadap penderita HIV.
PENGALAMAN MENARCHE PADA REMAJA PUTRI USIA AWAL Nadirahilah, Nadirahilah; Fitriyani, Lia
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.28349

Abstract

Menarche merupakan fase penting dalam kehidupan seorang remaja putri sebagai tanda kematangan fungsi reproduksi yang diiringi dengan pertumbuhan dan perkembangan remaja yang ditandai dengan pubertas dan perilaku seksual, sehingga remaja perlu mendapat dukungan dari semua pihak terkait yang dirasakan remaja pada saat mengalami Menarche   terutama pada remaja putri usia awal 10-13 tahun. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pengalaman Menarche   pada remaja putri usia 10-13 tahun. Rancangan penelitian melalui pendekatan kualitatif dengan sampel penelitian  berjumlah 7 orang. Hasil penelitian ini mendapatkan gambaran demografi berusia 12 tahun (71%) dan 2 orang responden berusia 13 tahun (28%), pendidikan ibu sebagian besar tamat SMA, pekerjaan orangtua sebagian besar wiraswasta, sebagian besar responden mendapatkan informasi tentang menstruasi dari ibu dan teman sebaya. Aspek Pengetahuan dan pengalaman menstruasi masih mendapatkan remaja yang belum dapat mendefinisikan istilah menstruasi, saat Menarche   ada yang takut, panik bahkan ngeri.Aspek dukungan keluarga dan teman menunjukkan bahwa responden mendapatkan dukungan yang baik, serta dari aspek social budaya dan agama masih mendapatkan responden yang mempercayai mitos tentang mesntruasi.Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara umum remaja usia 10-13 tahun masih ada yang mengalami rasa takut dan panik bahkan ngeri saat melihat keluarnya darah menstruasi, namun dukungan keluarga dan teman sangat membantu mengurangi kecemasan mereka.
SARASEHAN DALAM RANGKA PEMBENTUKAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIK R) Nadirahilah, Nadirahilah; Jannah, Farahul; Agustin, Ella
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.28158

Abstract

Remaja memerlukan informasi yang tepat dalam mengatasi perilaku remaja yang berkaitan dengan resiko TRIAD KRR yaitu seksualitas, HIV/AIDS, dan NAPZA.  Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R) menjadi salah satu solusi bagi remaja untuk mengatasi permasalahan kesehatan reproduksi remaja. Sarasehan mengenai PIK R penting dilakukan sebagai langkah awal memperkenalkan PIK R kepada Remaja. Tujuan : Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah mengedukasi remaja untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja dan mengenalkan PIK R kepada remaja di wilayah RW 09. Metode : Pengabdian melalui tahap perizinan dan tahap pelaksanaan. Hasil : Pengabdian masyarakat ini mendapatkan ada peningkatan pengetahuan peserta mengenai kesehatan reproduksi remaja pada kategori pengetahuan baik yaitu dari 12,1 % meningkat menjadi 15,2 % dan semua peserta mengikuti sarasehan tentang PIK R dengan antusias.  Kesimpulan : Kegiatan sarasehan PIK KRR diikuti dengan sangat antusias oleh remaja dan didukung sepenuhnya oleh pimpinan wilayah di RW 09 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas. Ada peningkatan pengetahuan dan wawasan mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja setelah remaja mengikuti kegiatan sarasehan.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PRODUKSI CAMILAN SEHAT DAN HALAL BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Murtiningsih, Murtiningsih; Saputro, Muhammad Novianto Bayu; Yuswita, Elia; Kamil, Annisa; Suyono, Suyono; Ayu, Runita; Kurniawati, Indah; Nadirahilah, Nadirahilah; Utami, Maudy Nabila; Fadiah, Nur; Mustari, Sri; Ramadhana, Siva; Pratiwi, Regita Eka; Nurlita, Ayunda; Nabila, Rizka Sheema; Wijaya, Arjuna Nurmansyah; Yudha, Satria Sandi; Hunaify, Dini Aliviyya; Restiandita, Arzyka
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.39067

Abstract

Autisme adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus, termasuk dalam aspek pemenuhan gizi. Banyak penelitian menunjukkan bahwa anak dengan autisme dapat mengalami peningkatan kualitas hidup melalui diet khusus, salah satunya dengan menghindari makanan yang mengandung gluten dan kasein. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat  ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua untuk membuat cookies bebas gluten dan kasein sebagai alternatif pangan yang aman, sehat, dan halal serta dapat dinikmati anak-anak berkebutuhan khusus. Metode pelaksanaan yaitu pelatihan pembuatan cookies yang sehat dan halal bagi anak berkebutuhan khusus. Pelatihan diawali dengan ceramah tentang tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus, pangan anak berkebutuhan khusus dan sertifikasi halal. Hasil uji coba resep dari 3 varian yang diuji coba terpilih 1 resep yang dipraktekkan pada saat pelatihan yaitu resep nomor 2. Hasil dari pelatihan semua kelompok telah berhasil membuat camilan sehat dan halal. Hasil pretest nilai rata-rata yaitu 78,5 dan rata-rata posttest 90,56. Mayoritas peserta merasakan pelatihan sangat bermanfaat (72,2%) dan merasa sangat puas (667%). Hasil dari pelatihan ini diharapkan orang tua dapat membuat camilan sehat dan halal sebagai alternatif pangan bagi anak berkebutuhan khusus.