Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Kesiapan Pembentukan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR) di Wilayah RW 09 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Nadirahilah Nadirahilah; Farahul Jannah; Alivio Septyani Sri Cahyo
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 2 (2023): Volume 3 Nomor 2 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.634 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i2.9662

Abstract

ABSTRACT Adolescents are still vulnerable to problems related to their reproductive health such as risky sexual behavior, premarital sex, HIV/AIDS, unwanted pregnancy, abortion, and the intensity of exposure to reproductive health knowledge is very minimal. This study aims to identify the readiness to establish a Center for Information and Counseling on Adolescent Reproductive Health in the RW 09 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. The research design is qualitative with data collection methods through observation and interviews. Respondents amounted to 3 people consisting of 1 regional leader and 2 youth youths in the RW 09 area. The results showed that RW 09 Kelapa Dua Wetan Village, Ciracas District, Jakarta was ready to form PIK KRR in their area both in terms of infrastructure, support and regional leaders, and youth youth support. The RW 09 area of Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur is ready to form PIK R in its area both from the aspect of infrastructure facilities, support from regional leaders, and support for youth organizations. For RW 09 management to immediately coordinate and consolidate with related partnerships or networks to form PIK KRR in their area and youth youth organizations to form PIK KRR RW 09 organizational management and develop PIK KRR programs. Keywords: Reproductive Health, PIK KRR, Readiness    ABSTRAK Remaja masih rentan mengalami masalah terkait dengan kesehatan reproduksinya seperti perilaku seksual beresiko, seks pranikah, HIV/AIDS, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, dan intensitas paparan tentang pengetahuan kesehatan reproduksi yang sangat minim. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesiapan pembentukan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja di wilayah RW 09 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas Jakarta Timur. Rancangan penelitian adalah kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Responden berjumlah 3 orang yang terdiri dari 1 orang pimpinan wilayah dan 2 orang remaja karang taruna di wilayah RW 09. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa RW 09 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas Jakarta Timur sudah siap membentuk PIK KRR di wilayahnya baik ditinjau dari aspek sarana prasarana, dukungan pimpinan wilayah, dan dukungan remaja karang taruna. Wilayah RW 09 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas Jakarta sudah siap membentuk PIK R di wilayahnya baik ditinjau dari aspek sarana parsarana, dukungan pimpinan wilayah, dan dukungan remaja karang taruna. Pengurus RW 09 segera berkoordinasi dan berkonsolidasi dengan kemitraan atau jejaring terkait untuk membentuk PIK KRR di wilayahnya dan remaja karang taruna untuk membentuk pengurus organisasi PIK KRR RW 09 serta menyusun program PIK KRR. Kata Kunci: Kesehatan Reproduksi, PIK KRR, Kesiapan
PKM Internalisasi dan Upaya Revitalisasi Toilet Ramah Remaja Putri dalam Rangka Penerapan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) di UKS SMA PKP Jakarta Islamic School - Nadirahilah; - Lusianah; Nedra Wati zaly; Farahul Jannah; Nurvita Cundaningsih
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Perhatian khusus perlu diberikan kepada Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM),karena isu tentang MKM sangat erat dengan target Suistanable Development Goals, kehidupan sehat dansejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, serta permasalahan air bersih dan sanitasi yang layak.Dampak yang akan terjadi jika tidak menjaga kebersihan saat menstruasi akan rentan terjadi infeksi salurankencing, infeksi saluran reproduksi serta iritasi pada kulit. Pemangku kepentingan di sekolah perlumemperbaiki atau meningkatkan ketersediaan fasilitas toilet agar lebih nyaman dan mudah bagi remajaputri untuk mengganti pad secara teratur pada saat menstruasi meskipun selama waktu sekolah. Tujuan: PKM ini adalah terlaksananya internalisasi dan upaya revitalisasi toilet yang ramah remaja putri dalamrangka penerapan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) di UKS SMA Pondok Karya Pembangunan(PKP) Jakarta Islamic School. Metode: kegiatan Internalisasi dan Upaya Revitalisasi dilakukan denganmenggunakan metode focus grup diskusi, pemasangan rak cabinet di toilet, pemasangan leaflet, dansosialisasi kepada siswi Palang Merah Remaja (PMR) UKS SMA PKP Jakarta Islamic School.  jumlahpeserta sebanyak 30 orang siswi PMR. Hasil: Siswi PMR sangan antusias mengikuti kegiatan focus grupdiskusi, tersedia rak kabinet yang diisi dengan pembalut ganti, celana dalam ganti, dan plastik untukpembalut bekas pakai di toilet siswi serta tersedia leaflet tentang MKM di dinding toilet siswi SMA PKPJakarta Islamic School. Kesimpulan: Kegiatan PKM terlaksana dengan baik, diikuti dengan sangat antusiasoleh siswi PMR dan mendapat dukungan penuh dari pihak SMA PKP Jakarta Islamic School. Saran:Pimpinan SMA dan Pembina UKS SMA PKP agar terus mendukung upaya penerapan MKM secaraberkesinambungan.Kata kunci: Internalisasi, Revitalisasi, Manajemen Kebersihan Menstruasi
Dukungan Sosial dalam Pencarian Pertolongan Kesehatan Mental Mahasiswa Kurniawati, Indah; Suryani, Suryani; Wisnusakti, Khrisna; Jannah, Farahul
Jurnal Keperawatan Vol 17 No 2 (2025): Jurnal Keperawatan: Juni 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahasiswa yang merupakan bagian dari kelompok usia muda (youth). Usia ini merupakan usia yang rentan mengalami permasalahan kesehatan jiwa karena berada pada masa transisi dari remaja menuju dewasa dengan tekanan dan tantangan baru dalam kehidupan sehari-hari. Stres akademik, kekhawatiran akan kondisi ekonomi, hubungan dengan orang lain, meninggalkan keluarga untuk pertama kali akan menyebabkan tingkat stress yang tinggi yang dapat mengakibatkan terjadinya masalah kesehatan mental. Namun, mahasiswa kerapkali enggan dalam mencari pertolongan atas permasalahan kesehatan mental mereka, karena merasa malu atau takut dianggap aneh jika mengalami masalah kesehatan mental. Dorongan dari orang lain merupakan salah satu factor penting dalam pencarian pertolongan, salah satu bentuknya adalah dukungan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dukungan sosial dalam pencarian pertolongan kesehatan mental. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan crossectional, dengan sampel penelitian sebanyak 412 orang mahasiswa. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada korelasi antara dukungan sosial terhadap pencarian pertolongan kesehatan mental dengan nilai p value (0,000). Mahasiswa perlu melibatkan sumber-sumber dukungan sosial yang ada disekitarnya untuk dapat meningkatkan kesehatan mental dan membantu dalam upaya pencarian pertolongan kesehatan mental.
Literature review: workplace violence dan turnover intention pada perawat Jannah, Farahul; Arini, Shintia Yunita; Kurniawati, Indah
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v4i01.854

Abstract

Latar Belakang: Perawat, di tempat kerja, berhadapan langsung dengan pasien sehingga berisiko tinggi untuk mengalami workplace violence (WPV), seperti verbal violence dari pasien atau keluarga pasien. WPV ini akan meningkatkan terjadinya turnover intention (TI) yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas pelayanan kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari WPV terhadap TI pada perawat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian literature review. Tiga database digunakan untuk mencari artikel penelitian cross-sectional tentang pengaruh WPV dan turnover intention pada perawat. Kriteria pencarian literatur dalam penelitian ini menggunakan pendekatan PICOS. Hasil: Hasil penelitian literature review ini menunjukkan bahwa WPV dapat memberikan pengaruh terhadap keinginan perawat untuk berhenti bekerja di tempat kerjanya. Hubungan antara WPV dan turnover intention ini dipengaruhi beberapa variabel mediator, yaitu stress kerja, burnout, dukungan sosial, kepuasan kerja dan organisational support Kesimpulan: WPV mempengaruhi TI pada perawat, dimana hubungan ini dipengaruhi oleh beberapa variabel mediator, seperti stress kerja, burnout, dukungan sosial, kepuasan kerja dan organisational support Saran: Organisasi tempat perawat bekerja, dalam hal ini rumah sakit, klinik, puskesmas, dan lainnya, dapat meningkatkan dukungan sosial dan organisational support terhadap para perawat sehingga dapat meminimalisir efek WPV dan turnover intention.
Emotional Eating on Sedentary Workers: Is It Caused by Individual Characteristics, Exercise Habits, and Work Stress? Irwansyah, Pindi Dwi; Arini, Shintia Yunita; Dwiyanti, Endang; Atmaka, Dominikus Raditya; Irwanto, Bian Shabri Putri; Jannah, Farahul
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 13 No. 2 (2024): The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijosh.v13i2.2024.155-162

Abstract

Introduction:Emotional eating is a person's response to stress or inadequate and ineffective stress coping and is shown by the behavior of eating more than needed and is associated with increased body weight. Emotional eating is caused by age, gender, exercise habits, and work stress. Based on the observations carried out at Kalla Group Office, employees tend to work in a monotonous and static manner that has the potential to increase the risk of emotional eating. The aim of this research is to determine the strength and weakness of the correlation between age, gender, exercise habits, and work stress with emotional eating in Kalla Head Office workers. Methods: This quantitative research was carried out through analytical observational design. The number of samples taken is 133 people using purposive sampling. In this case, the independent variables measured are age, gender, exercise habits, and work stress. Meanwhile, the dependent variable studied is the level of emotional eating using "The Dutch Eating Behavior Questionnaire of 13 items (DEBQ-13)". Data were further analyzed using Spearman correlation coefficient test (Spearman rho). Results: The research results show varied relationship with the independent variables including age (r = 0.052), gender (r = 0.251), exercise habits (r = -0.128), and stress (r = 0.048). Conclusion: Age is a variable that has the weakest relationship, while gender has the strongest relationship with emotional eating compared to the variables exercise habits and work stress.
Menstrual Disorders and Work Stress: Psychosocial Hazards among Female Workers Jannah, Farahul; Syarifah, Ismi Farah; Ariyanto, Januar; Raharjo, Agung; Sahri, Moch.
Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research Vol 5 No 1 (2025): PJPHSR
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Pancasakti, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/pjphsr.v5i1.1721

Abstract

The issues commonly faced by female workers are related to psychosocial hazards, which can lead to work stress among female workers. Unmanaged work stress can have negative effects on the health of female workers, one of which is menstrual disorders. This study aims to analyze the psychosocial hazards and the menstrual disorders frequently experienced by female workers. This research is a literature review, with Google Scholar used as the database for article searches. The literature search criteria in this study followed the PICOS approach. The results of this literature review indicate that work stress is associated with menstrual disorders in female workers. The most frequently reported stressor is workload, while the menstrual disorders experienced by female workers include premenstrual syndrome, dysmenorrhea, and abnormal menstrual cycles.
PELATIHAN KESELAMATAN PADA PEKERJAAN DI KAMPUNG KALIBUMI, NABIRE, PAPUA TENGAH Raharjo, Agung; Ahmad Afif Mauludi; Januar Ariyanto; Farahul Jannah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Patikala Vol. 4 No. 4 (2025): Jurnal PkM PATIKALA
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/patikala.v4i4.3080

Abstract

Penilaian risiko dan identifikasi bahaya sangat penting dalam fase awal proyek, seperti survei lapangan dan investigasi tanah. Kontraktor yang terlibat pekerjaan di Kampung Kalibumi, Nabire, Papua Tengah, menghadapi tantangan besar akibat kondisi area kerja yang berisiko tinggi, dari kondisi bahaya bekerja dekat dengan air, akses yang sulit, dan bahaya sosial serta kesehatan seperti malaria. Tanpa identifikasi yang tepat, risiko kecelakaan meningkat, terutama karena sebagian besar pekerja belum mengenal area tersebut. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada kontraktor guna meningkatkan kesadaran terhadap bahaya spesifik di area kerja. Kegiatan ini melibatkan 13 peserta, terdiri dari kontraktor dan pekerja lapangan. Pelatihan dilakukan dengan pendekatan berbasis risiko, dimulai dengan koordinasi dengan pemangku kepentingan, identifikasi bahaya melalui observasi lapangan, penilaian risiko berbasis matriks, dan pengembangan rencana keselamatan yang spesifik. Materi pelatihan disesuaikan dengan hasil identifikasi risiko di lapangan. Hasil kegiatan menunjukkan rata-rata skor peserta sebesar 89%, namun terdapat komponen pertanyaan mengenai pembelajaran dari insiden, dimana 92% peserta tidak menjawab dengan benar. Berdasarkan itu rekomendasi diberikan untuk meningkatkan pembelajaran dari insiden berdasarkan kasus dengan risiko yang serupa
Shift Kerja, Kantuk Berlebihan di Siang Hari dan Kelelahan Kerja: Studi pada Petugas Keamanan Sekolah Swasta Jannah, Farahul; Ariyanto, Januar; Raharjo, Agung; Sahri, Moch.
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 3 (2025): Juni 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i3.1927

Abstract

Shift kerja berpotensi mengganggu ritme sirkadian tubuh yang dapat menyebabkan kantuk siang hari berlebihan (excessive daytime sleepiness/EDS) dan kelelahan kerja. Kondisi ini dapat berdampak pada performa dan keselamatan kerja, terutama bagi petugas keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara EDS dan kelelahan kerja serta keterkaitannya dengan faktor usia, lama bekerja, dan jenis kelamin. Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang terhadap 58 satpam di sekolah swasta di Jakarta. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Epworth Sleepiness Scale (ESS) dan Fatigue Assessment Scale (FAS), serta dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman dan Mann-Whitney U. Hasil menunjukkan bahwa 62,07% responden mengalami kantuk berlebihan yang parah dan 72,41% mengalami kelelahan kerja. Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara EDS dan kelelahan (p=0,465), maupun dengan faktor sosiodemografi lainnya (p>0,05). Meskipun sebagian besar responden mengalami tingkat kantuk dan kelelahan yang tinggi, tidak terdapat hubungan bermakna antara keduanya. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengeksplorasi faktor lain yang mungkin memengaruhi kedua kondisi tersebut.
IMPROVING SLEEP QUALITY THROUGH LAVENDER AROMATHERAPY IN PATIENTS IN THE INTENSIVE CARE UNIT Kurniawati, Indah; Ai Rodiah; Farahul Jannah
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol. 18 No. 2 (2025): July 2025
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62817/jkbl.v18i2.417

Abstract

Sleep is a fundamental human need, and a vital aspect that requires special attention in ICU patients, as proper sleep contributes significantly to the recovery process. Various pharmacological and non-pharmacological therapies have been developed to help improve human sleep quality, one of which is the use of lavender aromatherapy. This study aims to analyze the effect of lavender aromatherapy on improving sleep quality in patients admitted to the ICU. This is a pre-experimental study with a one-group pre-test and post-test design. Sleep quality was measured using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Lavender aromatherapy was administered using a diffuser. The total population in this study were 91 ICU patiens and sample involved 40 ICU patients from RSPAD Gatot Soebroto. Sample size using Lemeshow formula for estimating the proportion of a population. Data were analyzed with paired T-test. The results showed that the average sleep quality before the intervention was 5.6 with poor sleep quality, and after intervention the average was 4.1 with good sleep quality. This research of the hypothesis test showed a significant improvement in sleep quality (p-value = 0.000). It can be concluded that lavender aromatherapy is effective in improving the sleep quality of patients. Keywords : Intensive care unit, Lavender aromatherapy, Sleep quality  
Pelatihan Safety Leadership dan Resilience pada Perusahaan Engineering dengan Pendekatan Pembelajaran Interaktif Berbasis Web Agung Raharjo; Ariyanto, Januar; Suparni; Farahul Jannah
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 6 No. 3 (2025)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v6i3.2505

Abstract

Safety management in high-risk industries often focuses on reactive risk prevention, making it difficult to anticipate unforeseen challenges in complex projects. While a shift toward resilience-based safety emphasizes adaptability, practical implementation remains a challenge. This community engagement project aimed to improve safety leadership and resilience through interactive training, integrating video-based scenarios and web-based interactive tools. The training involved 18 employees from a target company. Post-test scores demonstrated significant improvement, with the average score rising from 5.5 to 8.13, indicating enhanced understanding of safety leadership and resilience principles