Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MODEL PENDAMPINGAN KELUARGA BERBASIS ASESMEN, KONSELING, HOME VISIT DAN INTERVENSI SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK JALANAN DI YAYASAN RUMAH KITA (eRKa) CIPINANG JAKARTA Adman
Parameter Vol 31 No 1 (2019): Parameter
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.564 KB) | DOI: 10.21009/parameter.311.02

Abstract

Abstrak This study aims to obtain in-depth data and information based on facts and data regarding the family assistance model based on assessment, counseling, home visit and intervention to reconstruct street children's learning motivation organized by Rumah Kita Foundation (eRKa) in Cipinang, DKI Jakarta. This research method is qualitative with a case study approach. Data collection uses field notes, observations, interviews, and documentation. Interviews were conducted with 3 street children, 3 street child parents and 2 street child companions from Rumah Kita Foundation (eRKa) in Cipinang. The results of data processing showed that the implementation of assessment activities, counseling and home visits, as well as interventions, carried out as a model of assistance to the family. Showed good results, namely the emergence of motivation to learn street children so that there is a desire to learn. The conclusion from the results of this study is the process of family assistance based on assessment, counseling and home visits and interventions has been carried out well by facilitators from the Rumah Kita Foundation (eRKa). This family assistance starts after the assistant conducts an assessment to examine the background of street children and their families. The companion can guide the role of parents as primary educators, exemplary examples of worship and obedience to God, good lifestyle, good attitudes and behavior, good relationships with others, and the importance of good education for the future. The counselor also counseled the importance of providing the right motivation, so that the motivation to learn of street children can grow and develop properly. Counseling conducted by eRKa has also helped the learning difficulties of street children. Likewise, home visits and interventions have been carried out well by the facilitator so that optimal learning outcomes can be achieved by street children. Keywords: assessment, counseling, home visit, intervention, assistance. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi yang mendalam berdasarkan fakta dan data mengenai model pendampingan keluarga berbasis asesmen, konseling, home visit dan intervensi untuk melakukan rekonstruksi motivasi belajar anak jalanan yang diselenggarakan oleh Yayasan Rumah Kita (eRKa) di Cipinang, DKI Jakarta. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan catatan lapangan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada 3 orang anak jalanan, 3 orang tua anak jalanan dan 2 orang pendamping anak jalanan dari Yayasan Rumah Kita (eRKa) di Cipinang. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa implementasi aktivitas asesmen, konseling dan home visit serta intervensi yang dilakukan sebagai model pendampingan terhadap keluarga.menunjukan hasil yang baik, yakni munculnya motivasi belajar anak jalanan sehingga terdapat keinginan untuk belajar. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah proses pendampingan keluarga berbasis asesmen, konseling dan home visit dan intervensi telah dilakukan dengan baik oleh pendamping dari Yayasan Rumah Kita (eRKa). Pendampingan keluarga ini dimulai setelah pendamping melakukan asesmen untuk mencermati latar belakang anak jalanan dan keluarganya. Pendamping telah terbukti mampu memberi arahan tentang peran orang tua sebagai pendidik utama, pemberi contoh teladan tentang ibadah dan ketaatan pada Allah, pola hidup yang baik, sikap dan perilaku yang baik, hubungan pergaulan yang baik dengan sesama, dan pentingnya pendidikan yang baik untuk masa depan mereka. Pendamping juga melakukan konseling tentang pentingnya memberikan motivasi yang baik, sehingga motivasi belajar anak jalanan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Konseling yang dilakukan eRKa juga telah membantu kesulitan belajar anak-anak jalanan. Demikian pula home visit dan intervensi telah dilakukan dengan baik oleh pendamping sehingga hasil belajar yang optimal dapat dicapai oleh anak-anak jalanan. Key word : asesmen, konseling, visit home, intervensi, pendampingan.
REVITALISASI MASYARAKAT SADAR WISATA DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DESA SIRNAJAYA, KECAMATAN SUKAMAKMUR, KABUPATEN BOGOR Durotul Yatimah; Elsa Fitri Ana; Setiawan Wibowo; Cecep Kuntadi; Adman
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Sirnajaya Village, located in Sukamakmur Subdistrict, Bogor Regency, has significant potential in the tourism sector, particularly in ecotourism, with the presence of Agrowisata Setu Rawa Gede. However, developing tourism potential in this village faces several challenges, such as the lack of community awareness regarding the importance of sustainable tourism management, limited skills in managing natural resources, and inadequate tourism support facilities. This article examines implementing a community service program to empower the Sirnajaya Village community to manage ecotourism potential through revitalizing the local tourism awareness group. The program involves training, mentoring, and strengthening local economic institutions using a participatory approach. The results of this program indicate an increase in community awareness and skills in tourism management, as well as the strengthening of local institutions that support the sustainable development of the village's tourism sector. These findings contribute to village development and community-based tourism development in Indonesia. Abstrak Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata, khususnya ekowisata, dengan keberadaan Agrowisata Setu Rawa Gede. Namun, pengembangan potensi wisata di desa ini dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan wisata yang berkelanjutan, keterbatasan keterampilan dalam pengelolaan hasil alam, serta minimnya fasilitas pendukung pariwisata. Artikel ini mengkaji pelaksanaan program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Desa Sirnajaya dalam mengelola potensi ekowisata melalui pendekatan revitalisasi kelompok sadar wisata. Program ini melibatkan pelatihan, pendampingan, dan penguatan kelembagaan ekonomi lokal dengan menggunakan metode partisipatif. Hasil dari program ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata, serta penguatan kelembagaan lokal yang mendukung pengembangan desa wisata yang berkelanjutan. Temuan ini memberikan kontribusi penting dalam konteks pembangunan desa dan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Indonesia.
PENGARUH KOLABORASI DENGAN PEMASOK TERHADAP EFISIENSI PENGADAAN LOGISTIK Nuraeni, Syera Rahma; Adman
JURNAL LOGISTICA Vol. 3 No. 1 (2024): VOL.3.NO.1. DESEMBER 2024
Publisher : LPPM-ITEBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62375/logistics.v3i1.438

Abstract

Kolaborasi dengan pemasok telah menjadi elemen strategis yang sangat penting dalam manajemen rantai pasok modern. Dalam konteks pengadaan logistik, hubungan yang harmonis dan sinergis antara perusahaan dan pemasok tidak hanya berfungsi untuk memastikan kelancaran pasokan, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan. Artikel ini membahas bagaimana kolaborasi strategis dapat membantu perusahaan dalam mengurangi biaya logistik melalui pengelolaan sumber daya yang lebih efektif, meningkatkan kecepatan pengiriman dengan memanfaatkan teknologi berbasis data untuk komunikasi yang lebih baik. Selain itu, kolaborasi yang erat juga membuka peluang untuk menciptakan hubungan jangka panjang yang didasarkan pada saling percaya dan inovasi bersama, yang pada akhirnya memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif.
ZERO WASTE CRAFT: MEWUJUDKAN KAMPUNG KREATIF MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA BAGI KADER PKK JAKARTA TIMUR Durotul Yatimah; Eliana Sari; Cecep Kistandi; Adman; Muhammad Saffar A; Lu'lu Septyan Azzahra
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah rumah tangga menjadi penyumbang terbesar dalam zistem persampahan Indonesia, yaitu sebesar 44,37% dari total timbulan sampah nasional (KLHK, 1024). Jakarta Timur, sebagai kawasan padat penduduk, menghadapi persoalan serupa dengan tingginya volume sampah dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan mandiri. Organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) memiliki peran strategis sebagai agen perubahan lingkungan, namun keterbatasan akses pelatihanmembuat peran tersebut belum optimal. Program pengabdian mazyarakat Zero Waste Craft dilaksanakan di SKB 33 Jakarta Timur dengan melibatkan 30 kader PKK, dozen, dan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta. Metode pelaksanaan mencakup koordinasi, sozialisasi konsep zero waste, pelatihan prakik kerajinan dari limbah rumah tangga, penerapan teknologi sederhana, distribusi media edukasi, serta pembentukan komunitas praktik. Evaluasi dilakukan melalui obzervası, angket, dan wawancara singkat. Hasil menunjukkan 90% peserta berhasil memproduksi minimal riga jenis produk daur ulang, seperti tas belanja darı sachet plastik, vas bunga dari boral bekas, dan tempat tisu dari kertas koran. Lebih jauh, kegiatan memunculkan embrio komunitas kader peduli lingkungan serta produk-produk luaran akademik berupa artikel, poster edukatif (diajukan HKI), dan video dokumentazi. Analısız pembahasan menegaskon bahwa pendekatan berbasis experiential learning dan community empowerment efektif meningkatkan keterampilan sekaligus membangun kesadaran ekologiz. Program ini tidak hanya memperkuat kapasitas kader PKK, tetapi juga mendukung SDGs (potn 11 dan 12) serta kebijakan MBKM di perguruan tinggi. Dengan demikian, Zero Waste Croft berpotensi menjadi model replikasi untuk daerah perkotaan lam yang menghadapi masalah persampahan rumah tanggaAbstract Household waste is the largest contributor to Indonesia's waste management system, accounting for 44.37% of the national waste volume (KLHK, 2024). Enst Jakarta, as a densely populated area, faces zimilar problems with increasing waste volume and low public participation in waste reduction. The Family Welfare Empowerment Organization (PKK) plays a strategic role as a community change agent, but limited access to framing has hindered its contribution. The Zero Waste Craft community service program was conducted at SKB 33 East Jakarta, imvolving 30 PKK cadres, lecturers, and students from Universitas Negeri Jakarta. The implementation methods included coordination, socialization of the zero waste concept, practical training on waste-based crafts, application of simple technologies, distribution of educational media, and the formation of practice-based communities. Evaluation was conducted through observation, questionnaires, and shart interviews. The results showed that 90% of participants successfully produced at least three types of recycled products, such as shopping bags made from cachet plastics, flower vases from used bottles, and nszue holders from newspaper. Furthermore, the program inttiated the formation of an environmental awareness cadre community and produced academic outputs, meluding a scientific article, copyrighted educanonal poster, and documentation video. The discussion highlights that experiential learning and community empowerment approaches effective in enhancing skills while building ecological awareness. This program not only strengthened PKK cadres capacity but also supported SDGs (Goals 11 and 12) and MBKM polictez in higher education. Therefore, Zero Waste Craft has the potential to serve as a replicable model for other urban areas facing similar household waste management problems.