Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STRATEGI PERANCANGAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN : PENDEKATAN BIOFILIK Harysakti , Ave; Ngini, Giris
JURNAL PERSPEKTIF ARSITEKTUR Vol. 16 No. 2 (2021): JPA - Jurnal Perspektif Arsitektur. Volume 16 No. 2, Desember 2021
Publisher : Jurusan Arsitektur UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jpa.v16i2.8436

Abstract

Koneksi manusia dengan alam merupakan bagian biologis yang sejak semula ada dalam diri manusia untuk berafiliasi dan saling ketergantungan dengan alam. Desain Biofilik dalam perancangan arsitektur berkelanjutan dapat menjadi pendekatan dengan berfokus pada upaya menciptakan habitat yang baik bagi manusia dalam lingkungan binaan modern yang dapat memajukan kesehatan, kebugaran, dan kesejahteraan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh prinsip-prinsip dan parameter-parameter / pola-pola desain biofilik bagi perancangan arsitektur yang berkelanjutan. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan desain biofilik memberikan potensi yang sangat besar untuk berkreasi dalam memadukan fitur-fitur alam menjadi bagian terintegrasi dengan bangunan arsitektural serta memberikan dampak positif bagi pengguna bangunannya.
STUDI KAJIAN “EXIN – SITU” BAGI FAUNA ENDEMIK KALIMANTAN: Studi Kajian Pusat Pelestarian dan Perlindung Fauna Endemik Kalimantan Hol, Yohanes; Ngini, Giris
JURNAL PERSPEKTIF ARSITEKTUR Vol. 17 No. 1 (2022): Jurnal Perspektif Arsitektur Volume 17 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Jurusan Arsitektur UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jpa.v17i1.8518

Abstract

Penelitian ini berangkat dari sebuah fenomena fauna endemik di Kalimantan yang memiliki keterbatasan populasi dan hanya ada di Pulau Kalimantan. Apabila kondisi ini dihadapkan pada kenyataan pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan aktivitas eksploitasi besar-besaran pada sebuah lahan terbuka maka akan berdampak pada rusaknya ekosistem fauna endemik Kalimantan. Selain itu Fauna Endemik di Pulau Kalimantan juga terancam punah akibat perkembangan kondisi wilayah saat ini. Terancam punahnya Fauna Endemik di Pulau Kalimantan ini juga akan berdampak pada terbatasnya generasi lanjut mempelajari ciri khas wilayahnya khususnya di bidang Fauna khas pulau Kalimantan. Metode studi literatur dan studi preseden yang dikaji menggunakan kajian konservatif menemukan rekomendasi perancangan pusat pengembangan pelestarian dan perlindungan fauna endemik Kalimantan melalui konsep ex-Situ dan in-Situ.
PERANCANGAN GEDUNG EXHIBITION CENTER DI KOTA PALANGKA RAYA: dengan pendekatan Arsitektur Parametrik ALFARIJ, ALIF RIFKY; Harysakti, Ave; Ngini, Giris
JURNAL PERSPEKTIF ARSITEKTUR Vol. 19 No. 1 (2024): Kajian Konseptual Perancangan Kawasan, Ruang Terbuka Publik dan Bangunan Arsit
Publisher : Jurusan Arsitektur UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jpa.v19i1.10115

Abstract

Pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan telah menghasilkan dampak ekonomi yang signifikan, terutama di Kalimantan Tengah. Pertumbuhan ekonomi di kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, telah meningkat pesat, didukung oleh sektor pertambangan, perkebunan, dan ekspor barang dan jasa. Selain itu, indeks konsumsi rumah tangga juga mengalami peningkatan. Fenomena ini telah menarik minat pengusaha untuk mengembangkan bisnis mereka di kota ini. Dalam penyelenggaraan berbagai event di Palangka Raya, kekurangan fasilitas pameran menjadi masalah utama. Saat ini, pusat pameran yang digunakan bersifat sementara dan tidak memadai, seperti gedung serbaguna, aula olahraga, atau lapangan dengan tenda-tenda. Selain itu, bentuk bangunan yang kurang menarik juga menjadi perhatian bagi pengusaha dan pengunjung.Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan perancangan Exhibition Center yang fleksibel, baik dalam hal kapasitas maupun penataan ruang. Bangunan ini harus menarik dan memikat pengunjung, bentuk yang terinspirasi dari alam, serta menyediakan fasilitas pendukung lainnya untuk menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara. Penerapan metode Arsitektur Parametrik merupakan pendekatan yang tepat untuk merancang Exhibition Center ini. Metode ini membantu mengatasi kompleksitas perancangan dengan mempertimbangkan berbagai batasan dan kebutuhan. Melalui penelitian dan pengamatan, rancangan ini dihasilkan dengan memadukan konsep Arsitektur Parametrik, yang menghasilkan bangunan yang memenuhi fungsional dan estetika.
PERANCANGAN ARENA E-SPORTS DI KOTA PALANGAKA RAYA Amon Jon Seiber Elvinokio; Ngini, Giris; Harysakti, Ave
JURNAL PERSPEKTIF ARSITEKTUR Vol. 19 No. 2 (2024): Kajian Konseptual Perancangan Kawasan, Ruang Terbuka Publik dan Bangunan Arsit
Publisher : Jurusan Arsitektur UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jpa.v19i2.10136

Abstract

Palangka Raya City is a province in Central Kalimantan, has a large area and has experienced significant development in various fields. One of the important developments today is the popularity of online games or what are known as online games. Esports is a form of electronic sports that uses games as the main competition arena. In game competition, it is important to have a place to compete called Arena Esports. In Indonesia, the Esports industry is starting to develop and IeSPA is an Esports community that was just inaugurated by MENPORA. Indonesia has many talented young people in the field of Esports, and the government supports the development of Esports in this country. The Indonesian Esports (ESI) branch is still relatively new in Palangka Raya City, but has many fans, especially among young people. Therefore, the design of Arena Esports is expected to provide good playing and competition facilities, taking into account comfort, function, spatial planning, tournament facilities for participants and spectators, and using inspiration from living organisms with a Biomorphic Architecture approach.
PERANCANGAN KAWASAN WISATA KONSERVASI PENYU DI TANJUNG KELUANG PANGKALAN BUN DENAGN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS Faizah , Auliani Noor; Mardika, I Kadek; Ngini, Giris
JURNAL PERSPEKTIF ARSITEKTUR Vol. 19 No. 2 (2024): Kajian Konseptual Perancangan Kawasan, Ruang Terbuka Publik dan Bangunan Arsit
Publisher : Jurusan Arsitektur UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jpa.v19i2.14979

Abstract

West Kotawaringin Regency, with the capital city of Pangkalan Bun, has great potential to be developed into a leading tourism destination in Central Kalimantan Province. Many foreign and domestic tourists have come and there are many tourist destinations on offer in West Kotawaringin. One of the destinations is the Tanjung Keluang Nature Tourism Park in Kubu Village, Kumai District. Tanjung Keluang TWA is a peninsula that directly faces the Java Sea, has a beautiful natural landscape and is a place where rare turtles such as hawksbill turtles and green turtles lay their eggs. However, there is still little interest from tourists in visiting there because it has not been managed well, such as very minimal supporting facilities. With the special features that TWA Tanjung Keluang has, it has the potential to be developed as a Turtle Conservation Tourism Area which can support conservation, education and recreation activities. However, by providing supporting facilities in this area, you must pay attention to the planning and design so as not to damage the environment and ecosystem there. Therefore, the design of the Turtle Conservation Tourism Area in Tanjung Keluang will be accommodated with an ecological architecture approach.Choosing an ecological architecture approach is able to minimize estimates of environmental damage that will occur as a result of a development, because it is able to create design results that can maintain natural resources, manage the local climate, create buildings that can reduce environmental pollution, use technology with the aim of saving energy and use natural materials. In this way, there will be harmony between buildings, people, species and the environment in the tourist area.