Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh pemberian edukasi pengetahuan operasi dengan kecemasan preoperasi pasien pada tindakan spinal anestesi Prasetia, Muhamad Agung; Sunarsih, Sunarsih; Puri, Anita; Murhan, Al
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 3 No 1 (2023): Penanganan Kecemasan Pasien Menjelang Operasi
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v3i1.335

Abstract

Background: Surgery and anesthesia are actions that bring stress, because there is a threat to the integrity of one's body and soul. The existence of this stress can cause anxiety conditions for patients. Several studies that have been done say that about 60% -80% of patients who will undergo surgery will experience preoperative and pre-anesthesia anxiety in various levels. Data obtained from the World Health Organization (WHO) shows that the number of patients undergoing surgery has increased significantly from year to year. It was recorded that in 2011 there were 140 million patients in all hospitals in the world, while in 2012 the data increased by 148 million people. Data from the National Tabulation of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2016, explains that surgery ranks 11th out of 50 disease patterns in Indonesia with a percentage of 12.8% and it is estimated that 32% of them are major surgery, and 25.1% have mental conditions and 7% experiencing anxiety. Purpose: To find out how the effect of providing surgical knowledge education on preoperative anxiety of patients with spinal anesthesia at Regional General Hospital Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province in 2022. Method: This type of research is quantitative with Quasy Experiment design with Non Equivalent Control Group Design. The sampling technique used is a probability sampling technique, namely purposive sampling. The population in this study were all patients who underwent surgery under spinal anesthesia at Regional General Hospital  Dr. H. Abdul Moeloek. Collecting data using a questionnaire sheet using the Independent T-test. Results: The results of the study were obtained by using a parametric test using an Independent T-test and p-value = (0.000) < (0.05). Conclusion: Researchers hope that knowledge education can be given to preoperative patients not only with spinal anesthesia but for all patients who will undergo surgery to help overcome anxiety.   Keywords: Spinal Anesthesia; Operation Knowledge Education; Preoperative Anxiety.   Pendahuluan: Tindakan pembedahan dan anestesi merupakan tindakan yang mendatangkan stress, karena terdapat ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa seseorang. Adanya stress tersebut dapat menimbulkan suatu kondisi kecemasan terhadap pasien. Beberapa studi yang pernah dilakukan menyatakan bahwa sekitar 60%-80% pasien yang akan menjalani operasi akan mengalami kecemasan pre operasi dan pre anestesi dalam berbagai tingkatan. Data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO) jumlah pasien dengan tindakan operasi mencapai angka peningkatan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Tercatat ditahun 2011 terdapat 140 juta pasien di seluruh rumah sakit di dunia, sedangkan pada tahun 2012 data mengalami peningkatan sebesar 148 juta jiwa. Data Tabulasi Nasional Departemen Kesehatan RI Tahun 2016, menjabarkan bahwa tindakan bedah menempati urutan ke-11 dari 50 pola penyakit di Indonesia dengan persentase 12,8% dan diperkirakan 32% diantaranya merupakan bedah mayor, dan 25,1% mengalami kondisi kejiwaan serta 7% mengalami kecemasan. Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian edukasi pengetahuan operasi terhadap kecemasan preoperasi pasien dengan tindakan spinal anestesi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2022. Metode: Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan Quasy Eksperimen dengan rancangan Non Equivalent Control Grup Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik probiliy sampling yaitu dengan purposive sampling.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien menjalani tindakan operasi dengan anestesi spinal di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek. Pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner dengan menggunakan uji T-Independent. Hasil: Penelitian di dapatkan uji parametik dengan menggunakan uji T-Independent dan didapatkan nilai p-value = (0.000) < α (0.05). Simpulan: Peneliti berharap edukasi pengetahuan dapat diberikan pada pasien preoperasi bukan hanya dengan anestesi spinal tetapi untuk semua pasien yang akan menjalani tindakan operasi untuk membantu mengatasi kecemasan.
Efektifitas Pendidikan Kesehatan dengan Pendekatan Kelompok Sosial terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) pada Masyarakat Amatiria, Gustop; Sormin, Tumiur; Puri, Anita
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 3 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v13i3.3533

Abstract

The results of a preliminary study of Punggur District, Central Lampung, since 2018, the highest diseases are hypertension and DM. The purpose of this study was to determine the effectiveness of health education with a social group approach to increasing knowledge and attitudes towards controlling non-communicable diseases in the community in Punggur District, Central Lampung. This type of quasi-experimental research, with a nonequivalent group pretest-posttest control design. The population was 60 people consisting of experimental group 1 (Recitation Social Group) of 30 people and experimental group 2 (Posbindu Social Group) of 30 people. The intervention is in the form of health education with a social group approach. The Wilcoxon test was used to determine the effect of the intervention on both groups and the Mann-Whitney test to determine the effectiveness of health education methods with a social group approach to increasing people's knowledge and attitudes towards controlling NCDs. The significance limit (confidence interval) is 95% and the p-value is 0.05. The results showed that there were differences in knowledge and attitudes before and after the intervention in experimental group 1 (Recitation Social Group), with each p-value
ANALISIS KLASTER K-MEDOID UNTUK PENGELOMPOKAN DAN PEMETAAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL Puri, Anita; Solihudin, Dodi; Anwar, Saeful; Pratama, Denni; Wahyudin, Edi
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 8 No. 1 (2024): JATI Vol. 8 No. 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jati.v8i1.8653

Abstract

Ujian Nasional (UN) adalah suatu metode standar mengevaluasi tahap pendidikan awal yang membantu menentukan apakah siswa lulus atau tidak. Sejalan dengan Penilaian hasil belajar ini bertujuan unntuk menilai kinerja siswa pada tingkat nasional. Ujian nasional juga mempunyai dampak penting dalam melanjutkan pendidikan pada jenjang selanjutnya dan dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pola atau struktur dalam Algoritma K-Medoid Clustering yang digunakan untuk mengelompokkan nilai rata-rata siswa berdasarkan hasil ujian nasional tingkat provinsi di Indonesia. Dalam mengelompokkan pencapaian nilai ujian siswa berdasarkan Nama Provinsi, Ujian Nasional (UN) tingkat (SMP), UN (SMA) (IPA), UN SMA Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), UN SMA Program Bahasa, UN Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Ujian Institusi (IIUN) tingkat SMP, IIUN tingkat SMA (IPA), IIUN SMA (IPS), IIUN SMA Program Bahasa, dan IIUN SMK. Algoritma K-Medoid ini juga dikenal sebagai Algoritma Partitioning Around Medoid atau PAM, dari data yang sudah diolah menggunakan teknik clustering hasil yang di dapat dalam mengelompokan nilai rata-rata di provinsi Indonesia berdasarkan Davies Bouldin Index, dapat diharapkan memudahkan dan memahami algoritma K-Medoid dalam pengelompokan nilai ujian siswa di Indonesia menggunakan teknik clustering untuk mendapatkan jumlah kelompok terbaik pada data hasil ujian nasional di Indonesia menggunakan algoritma k-medoid. Dari hasil penerapan tersebut nilai K terbaik diperoleh pada nilai iterasi K9 dengan jumlah 1.016 berdasarkan Davies Bouldin Index, Berdasarkan hasil pengukuran nilai max runs dari 1 sampai 10, menunjukkan nilai DBI yang konsisten, yakni 1.016 pada K9 menjadi nilai terbaik, pada cluster ini, terdapat 25 items dalam cluster 0, dan 5 items dalam cluster 1. Stabilitas nilai DBI pada K9 menunjukkan kualitas pengelompokan yang baik.
Pengaruh pemberian edukasi pengetahuan operasi dengan kecemasan preoperasi pasien pada tindakan spinal anestesi Prasetia, Muhamad Agung; Sunarsih, Sunarsih; Puri, Anita; Murhan, Al
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 3 No 1 (2023): July Edition 2023: Penanganan Kecemasan Pasien Menjelang Operasi
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v3i1.335

Abstract

Background: Surgery and anesthesia are actions that bring stress, because there is a threat to the integrity of one's body and soul. The existence of this stress can cause anxiety conditions for patients. Several studies that have been done say that about 60% -80% of patients who will undergo surgery will experience preoperative and pre-anesthesia anxiety in various levels. Data obtained from the World Health Organization (WHO) shows that the number of patients undergoing surgery has increased significantly from year to year. It was recorded that in 2011 there were 140 million patients in all hospitals in the world, while in 2012 the data increased by 148 million people. Data from the National Tabulation of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2016, explains that surgery ranks 11th out of 50 disease patterns in Indonesia with a percentage of 12.8% and it is estimated that 32% of them are major surgery, and 25.1% have mental conditions and 7% experiencing anxiety. Purpose: To find out how the effect of providing surgical knowledge education on preoperative anxiety of patients with spinal anesthesia at Regional General Hospital Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province in 2022. Method: This type of research is quantitative with Quasy Experiment design with Non Equivalent Control Group Design. The sampling technique used is a probability sampling technique, namely purposive sampling. The population in this study were all patients who underwent surgery under spinal anesthesia at Regional General Hospital  Dr. H. Abdul Moeloek. Collecting data using a questionnaire sheet using the Independent T-test. Results: The results of the study were obtained by using a parametric test using an Independent T-test and p-value = (0.000) < (0.05). Conclusion: Researchers hope that knowledge education can be given to preoperative patients not only with spinal anesthesia but for all patients who will undergo surgery to help overcome anxiety.   Keywords: Spinal Anesthesia; Operation Knowledge Education; Preoperative Anxiety.   Pendahuluan: Tindakan pembedahan dan anestesi merupakan tindakan yang mendatangkan stress, karena terdapat ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa seseorang. Adanya stress tersebut dapat menimbulkan suatu kondisi kecemasan terhadap pasien. Beberapa studi yang pernah dilakukan menyatakan bahwa sekitar 60%-80% pasien yang akan menjalani operasi akan mengalami kecemasan pre operasi dan pre anestesi dalam berbagai tingkatan. Data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO) jumlah pasien dengan tindakan operasi mencapai angka peningkatan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Tercatat ditahun 2011 terdapat 140 juta pasien di seluruh rumah sakit di dunia, sedangkan pada tahun 2012 data mengalami peningkatan sebesar 148 juta jiwa. Data Tabulasi Nasional Departemen Kesehatan RI Tahun 2016, menjabarkan bahwa tindakan bedah menempati urutan ke-11 dari 50 pola penyakit di Indonesia dengan persentase 12,8% dan diperkirakan 32% diantaranya merupakan bedah mayor, dan 25,1% mengalami kondisi kejiwaan serta 7% mengalami kecemasan. Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian edukasi pengetahuan operasi terhadap kecemasan preoperasi pasien dengan tindakan spinal anestesi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2022. Metode: Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan Quasy Eksperimen dengan rancangan Non Equivalent Control Grup Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik probiliy sampling yaitu dengan purposive sampling.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien menjalani tindakan operasi dengan anestesi spinal di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek. Pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner dengan menggunakan uji T-Independent. Hasil: Penelitian di dapatkan uji parametik dengan menggunakan uji T-Independent dan didapatkan nilai p-value = (0.000) < α (0.05). Simpulan: Peneliti berharap edukasi pengetahuan dapat diberikan pada pasien preoperasi bukan hanya dengan anestesi spinal tetapi untuk semua pasien yang akan menjalani tindakan operasi untuk membantu mengatasi kecemasan.
Hubungan kecemasan dengan kejadian insomnia pada pasien pre operasi Sormin, Tumiur; Puri, Anita; Azzahra, Ulfa
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 2 No 1 (2022): Perawatan Pasien Yang Mengalami Depresi
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v2i1.244

Abstract

Background: Some operations cause a certain level of anxiety that is different for each person, such as major surgery that requires general anesthesia, making patients feel anxious with a percentage of 20-50% anxiety, excessive fear and sleep disturbances. While secondary surgery only requires local anesthesia for a short time with a percentage of 10-30% characterized by feelings of nervousness, anxiety, worry and sleep disturbances. A survey conducted at a hospital in the United States showed that stimuli that can interfere with sleep in the hospital include difficulty in finding a comfortable body position (62%), pain (58%), anxiety (30%), fear (25 %), and a new environment (18%), uncomfortable bed (10%). Purpose: The purpose of this study was to determine the relationship between anxiety and the incidence of insomnia in preoperative patients at Bhayangkara Polda Lampung Hospital in 2021. Methods: This type of research is a quantitative research with a cross sectional approach. The sampling technique used a purposive sampling with non random sampling, a sample of 45 respondents. The analysis test in this study used the Chi-Square test. This type of research is a quantitative research with a cross sectional approach. The sampling technique used a purposive sampling technique with non-random sampling, a sample of 45 respondents. The analysis test in this study used the Chi-Square test. Results: The results showed that there was a significant relationship between anxiety and the incidence of insomnia. It can also be interpreted that anxiety can affect the incidence of insomnia in preoperative patients and obtained p-value (0.05), Ho is rejected, there is a relationship. Conclusion: There is a relationship between anxiety and the incidence of insomnia in preoperative patients at Bhayangkara Hospital Polda Lampung in 2021.  Pendahuluan: Beberapa tindakan operasi menyebabkan tingkat kecemasan tertentu yang berbeda pada setiap orang, seperti operasi besar yang membutuhkan anastesi umum membuat pasien merasa cemas dengan persentase 20-50% kecemasan, ketakutan berlebihan dan gangguan tidur. Sedangkan operasi sekunder hanya butuh anastesi lokal dengan waktu singkat dengan persentase 10-30% ditandai dengan perasaan gugup, gelisah, khawatir dan juga dapat mengalami gangguan tidur. Sebuah survei yang dilakukan di sebuah rumah sakit di Amerika Serikat menunjukkan bahwa rangsangan yang dapat mengganggu tidur di rumah sakit antara lain kesulitan dalam menemukan posisi tubuh yang nyaman (62%), nyeri (58%), kecemasan (30%), ketakutan (25%), dan lingkungan baru (18%), tempat tidur tidak nyaman (10%). Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecemasan dengan kejadian insomnia pada pasien pre operasi di RS Bhayangkara Polda Lampung Tahun 2021. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling dengan non rendom sampling, sampel sebanyak 45 responden. Uji analisis dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan kejadian insomnia. Hal ini dapat diartikan pula bahwa kecemasan dapat mempengaruhi kejadian insomnia pada pasien pre operasi dan didapatkan  p-value ≤ α (0,05), Ho ditolak maka ada hubungan. Simpulan: Ada hubungan kecemasan dengan kejadian insomnia pada pasien pre operasi di RS Bhayangkara Polda Lampung Tahun 2021.