Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Sar Pelajar SFAT Dalam Konteks Penanggulangan Bencana Di SMK Al-Mabrur Kabupaten Banjarnegara Gera, Irega Gelly; Wurianto, Arif Budi; Raharjanto, Abdul Kadir
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 4, No 2 (2016): Juli
Publisher : Program Studi Magister Pedagogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v4i2.11584

Abstract

Abstract: The purpose of this research is to find out the implementation of SFAT Student SAR extracurricular in the context of disaster management in SMK Al-Mabrur, Banjarnegara Regency. The research method used in this study is descriptive qualitative. The location of the study was at SMK Al-Mabrur, Pejawaran District, Banjarnegara Regency. The subjects of this study were the deputy headmaster in the student field, extracurricular coaches, and students. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques using the interactive model of Miles and Huberman 1994, and testing the validity of the data using triangulation of sources and techniques. The results of the study showed that the implementation of SFAT Student SAR extracurricular activities in the context of disaster management in SMK Al-Mabrur Banjarnegara District was seen through three factors, namely the agenda of the SAR SAR SFAT activities which included registration, weekly routine training, education and education, materials for the SFAT Student SAR activities. which contains disaster and SAR material, the instructor's method is divided into three, namely a few lectures, an emphasis on practice, and a semi-military situation. The driving factor consists of the selection of competent coaches, interesting activities and high enthusiasm, and support from the school principal. Factors that have hindered the SFAT Student SAR activities are the lack of funds for facilities and infrastructure, the and post-processing of activities began to be less effective.Keywords: Extracurricular, SAR, Disaster Abstrak: Penelitian bertujuan mengetahui pelaksanaan ekstrakurikuler SAR Pelajar SFAT dalam konteks penanggulangan bencana di SMK Al-Mabrur Kabupaten Banjarnegara. Matode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian bertempat di SMK Al-Mabrur Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara. Subjek penelitian ini adalah wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru pembina ekstrakurikuler, dan siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles and Hubberman 1994, dan uji keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler SAR Pelajar SFAT dalam konteks penanggulangan bencana di SMK Al-Mabrur Kabupaten Banjarnegara dilihat melalui tiga faktor yaitu agenda kegiatan SAR Pelajar SFAT yang berisi kegiatan pendaftran, pelatihan rutin mingguan, diklat dan pengorenan, materi kegiatan SAR Pelajar SFAT yang berisi materi kebencanaan dan SAR, cara mengajar pembina yang terbagi tiga yaitu sedikit ceramah, penekan pada praktek, dan mengkondisikan situasi semi militer. Faktor pendorong terdiri dari pemilihan pembina yang berkompeten, kegiatan yang menarik dan antusiame yang tinggi, dan dukungan dari kepala sekolah. Faktor yang menjadi penghambat kegiatan SAR Pelajar SFAT adalah kurangnya dana sarana dan prasarana, dan pasca pengorenan kegiatan mulai kurang efektif.Kata kunci: Esktakurikuler, SAR, Bencana 
Urgensi Pendidikan Moral Sekolah Dasar dalam Membentuk Karakter Religius di Era Digital menurut Henry Alexis Rudolf Tilaar Annur, Pingki Alfanda; Susanti, Eri; Gera, Irega Gelly
Jurnal Edukasi Vol. 1 No. 3 (2023): Jurnal Edukasi
Publisher : Edu Berkah Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60132/edu.v1i3.182

Abstract

Pendidikan merupakan proses transformasi perilaku, peningkatan pengetahuan, dan pengalaman hidup untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi yang lebih matang dalam berpikir dan berperilaku. Pendidikan moral anak sekolah dasar sebagai fondasi utama menciptakan generasi berdaya saing dan memiliki ketahanan karakter, terutama dalam Konsep religi atau agama membawa aturan dan kewajiban sebagai pedoman hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan. Kondisi ini sejalan dengan pemikiran Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed, seorang pendidik Indonesia terkemuka, memiliki pandangan yang kuat terkait pendidikan anak usia sekolah dasar,terutama moral dan pembentukan karakter religi menghadapi problema tantangan teknologi di Indonesia dewasa ini. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menjelaskan urgensi pendidikan moral di sekolah dasar sebagai landasan  moral dan spiritual yang kokoh Khususnya dalam menghadapi era digital.
Analisis Peran Permainan Edukatif Dalam Pengembangan  Keterampilan  Kognitif Anak Usia Dini Berdasarkan Sudut Pandang Ki Hajar Dewantara Asari , Ica Anggi Cahaya; Susanti , Mely; Gera, Irega Gelly
Journal of Global Research Education Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Akademi Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62194/v3b25190

Abstract

Pendidikan anak usia dini menitikberatkan pada pembentukan dasar perkembangan fisik, kecerdasan, dan spiritual sesuai tahap perkembangan anak. Lima pengembangan program kognitif meliputi bentuk, warna, ukuran, pengelompokan, dan pengurutan. Permainan edukatif mendukung pembelajaran dengan melibatkan alat permainan yang melatih konsentrasi dan meningkatkan minat anak. Alat permainan edukatif dirancang sesuai usia dan tingkat perkembangan anak, dengan prinsip-prinsip seperti keamanan dan kesenangan. Tujuan pengembangan kognitif adalah meningkatkan kemampuan berpikir anak dan mendukung perkembangan logika matematis. Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara menekankan kemandirian fisik, mental, dan kerohanian anak melalui pembelajaran holistik yang mendekati nilai agama, moral, sosial, dan seni. Permainan edukatif diintegrasikan ke dalam pendidikan anak usia dini untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan mendidik. Aspek kognitif anak berkembang melalui bermain, sesuai dengan teori Piaget tentang tahap sensorimotor dan praoperasional pada usia tertentu. Konsep pendidikan anak usia dini Ki Hajar Dewantara sejalan dengan pemanfaatan permainan edukatif, dengan anggapan bahwa pembelajaran dan permainan anak tidak dapat dipisahkan. Tujuan penulisan ini artikel ilmiah ini adalah untuk menyajikan keterkaitan antara peran permainan edukatif terhadap keterampilan kognitif anak usia dini dari sudut pandang Ki Hajar Dewantara