Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penentuan Kualitas Minyak Goreng Bekas Setelah Penambahan Adsorben Alami dari Bonggol Jagung dan Ampas Tebu Permatasari, Ni Made Ayu Dinda; Hasanah, Nunung Uswatun; Setiawan, Wahyu Aldi; Diba, Asmara Yauma Putri Farah; Sahila, Dinda; Wulandari, Hesti; Muliasari, Handa
Journal of Agritechnology and Food Processing Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1523.553 KB) | DOI: 10.31764/jafp.v1i2.6973

Abstract

Continuous and repeated use of cooking oil at high temperatures accompanied by air and water contact can result in a hydrolysis reaction. The quality of the oil can be determined by carrying out the procedure for determining the free fatty acid content (FFA). Used cooking oil can be purified using an adsorbent/absorbent. Sugarcane bagasse and corn cobs have been widely used as adsorbents, but there has been no study comparing the increase in oil quality with these two adsorbents. This study aims to compare the color of the used cooking oil immersion with bagasse adsorbent and corncob charcoal adsorbent and determine the value of FFA levels of used cooking oil before and after soaking with bagasse adsorbent and corncob charcoal arsoben. The method used is fatty acid adsorption method and alkalimetric titration. From the observations, it was found that the color of the used cooking oil was fading after soaking with 3 types of adsorbents. The color of the immersion with a mixture of 1:1 adsorbent corncob charcoal and bagasse has the highest brightness level. FFA levels of used cooking oil after soaking also decreased from 0.207% to 0.141%; 0.132 %; and 0.094 %. The FFA content of used cooking oil by immersion in a 1:1 mixture of corn cob charcoal and bagasse was the lowest, which means the oil has the highest quality. It can be concluded that a mixture of 1:1 adsorbent of bagasse and corncob charcoal is the best adsorbent.
PENGEMBANGAN WISATA PANTAI DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN DI DESA KURANJI DALANG KECAMATAN LABUAPI, KABUPATEN LOMBOK BARAT Hasanah, Nunung Uswatun; Akbar, M. Khalilurrahman Ali; Fitriati, Hana; Fadjar, Muhammad Raldy; Dewi, Oktaviani; Syahputra, M. Triwahyu; Fajriati, Fira; Zawani, Anis Nijal; Zen, Annisa Hamidy; Hidayathillah, DIah Putri; Kusumah, wira Nata
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2023): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.219 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v6i1.4746

Abstract

Desa Kuranji Dalang merupakan desa wisata dengan potensi keindahan alam, kearifan lokal, dan potensi budaya antar masyarakat atau adat istiadat yang masih melekat. Permasalahan yang masih bersifat mayor dalam pengembangan wisata di daerah Kuranji Dalang antara lain permasalahan sampah yang tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh warga setempat. Tujuan dilakukannya kegiatan ini yaitu untuk membantu menyelesaikan persoalan yang terjadi dengan melakukan pengabdian dalam prosesnya, yaitu membantu masyarakat mengatasi permasalahan mayor mengenai sampah dengan pembuatan pupuk organik cair (POC), membuat peta informasi mengenai desa wisata serta promosi wisata yang dilakukan dengan persebaran leaflet serta video promosi. Kegiatan ini dilakukan dengan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yang mana pelaksanaan kegiatan didasarkan pada keikutsertaan masyarakat dalam menyukseskan kegiatan. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan pengabdian ini ialah keberhasilan pembuatan Pupuk Organik Cair yang dapat dimanfaatkan masyarakat setempat, pemasangan peta informasi dan leaflet mengenai desa wisata di jalan masuk lokasi pantai, pembuatan video dokumenter untuk mempromosikan tempat wisata.