Etnomedisin merupakan cabang dari ilmu medis yang membahas asal mula penyakit, serta sebab-sebab dan cara pengobatan menurut kelompok masyarakat tertentu. Masyarakat di Desa Obel-Obel Kecamatan Sambelia masih menggunakan pengobatan alternatif yang dilakukan oleh belian menggunakan tumbuhan sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik informan serta komposisi, cara pembuatan dan cara penggunaan ramuan, dan nilai penting tumbuhan. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, data kuantitatif berupa nilai penting yang di dapatkan akan diolah menggunakan parameter Index of Cultural Significant (ICS) dan Fidelity Level (FL). Berdasarkan hasil wawancara dengan 6 orang informan, terdapat 24 spesies dari 18 famili tumbuhan yang digunakan untuk pembuatan ramuan penyakit demam, batuk, pencernaan, kulit, dan patah tulang. Proses pembuatan ramuan yaitu digiling dan diseduh. Terdapat cara penggunaan ramuan yaitu diminum, dioles, ditempel, dan dimakan. Nilai ICS tertinggi, yaitu 90 pada tumbuhan sirih (Piper betle L). Nilai FL tertinggi kategori demam yaitu Pohon kuda (Lannea coromandelica L) dengan nilai 50%. Nilai FL tertinggi kategori batuk yaitu sirih (Piper betle L) dengan nilai 49,8%. Nilai FL tertinggi kategori pencernaan yaitu jambu biji (Psidium guajava L) dengan nilai 50%. Nilai FL tertinggi kategori kulit yaitu sirih (Piper betle L) dengan nilai 66,4 % dan kunyit (Curcuma longa L) dengan nilai 66,4%. Nilai FL tertinggi kategori patah tulang yaitu sirih (Piper betle L) dengan nilai 33,2%. Dari data nilai pemanfaatan tertinggi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk penyakit demam, batuk, pencernaan, kulit, dan patah tulang yaitu, Lannea coromandelica L, Piper betle L, dan Psidium guajava L.