Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Animasi Pembelajaran Gesture atau Gerakan Badan pada Anak dengan Autisme Kurniasari, Febriana; Kurniawan, Rahadian
Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) 2019
Publisher : Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makalah ini membahas tinjauan literatur review Simulator untuk Animasi Gestur Badan pada Anak Autisme. Literatur dilakukan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu (1) Literatur membahas tentang Autisme, (2) Literatur membahas tentang gestur badan anak autisme, (3) Literatur membahas tentang animasi 3D berbasis Virtual Reality, (4) Literatur  berasal dari publikasi ilmiah berbahasa Inggris. Ada  15 makalah penelitian sebelumnya terkait dengan topik Animasi Gestur Badan pada Anak Autisme. Selanjutnya, makalah yang dipilih dikategorikan ke dalam beberapa topik yaitu Tahun Penerbitan, Nomor Referensi, Pengelompokan Makalah , Judul Makalah, Penulis Makalah. Hasil tinjauan literatur ini diharapkan untuk memudahkan para calon pengajar anak autisme dapat berinteraksi langsung dengan anak autisme menggunakan animasi virtual
WELLNESS PROGRAM : INTERVENSI PERUBAHAN PARADIGMA KESEHATAN PT KALTIM PRIMA COAL Febriana Kurniasari
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2019: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/ptptp.v1i1.109

Abstract

ABSTRAK “Industry 4.0 : It’s all about the people” Doug Gates, May 2017 Kita berada pada awal revolusi industri 4.0 yang secara fundamental mengubah cara hidup, bekerja dan berhubungan satu sama lain. Menghadapi industri digitalisasi saat ini, rencana pembangunan Indonesia akan mengedepankan optimalisasi Sumber Daya Manusia (SDM). Hal tersebut searah dengan score card dalam strategy map Human Resources Division (HRD) PT Kaltim Prima Coal (KPC), bahwa optimalisasi SDM pada produktivitas dan kegesitan karyawan menjadi salah satu tujuan perusahaan. Salah satu faktor penentu dalam keberhasilan optimalisasi produktivitas karyawan ini adalah dengan kondisi bugar baik secara fisik dan mental. Dari 56 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2015, 40 juta diantaranya disebabkan oleh Noncommunicable Diseases (NCDs) atau penyakit tidak menular. Penyakit yang disebabkan karena gaya hidup tidak baik. KPC sebagai produsen batubara terbesar di Indonesia, memiliki karyawan hingga 4,537 orang. Pengelolaan pelayanan medis kepada karyawan sudah diberikan dengan baik, dari fasilitas hingga rujukan ke luar kota Sangatta, tetapi angka karyawan sakit masih tinggi yaitu sekitar 2,000 orang per tahun. KPC menyadari harus melakukan perubahan paradigma kesehatan kepada karyawan dan tanggungannya, dimana lebih mengutamakan aspek pencegahan penyakit daripada sekedar mengobati. KPC juga mengajak karyawan untuk lebih peduli terhadap kesehatan agar terhindar dari resiko faktor penyakit kronis (NCDs). Dalam makalah ini, penulis membahas Wellness Program yang sedang dilaksanakan KPC dengan metode intervensi berupa berbagai kegiatan promotif dan preventif. Wellness Program merupakan sebuah upaya yang bertujuan lebih kepada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan saja. Sebagai dasar dalam pelaksanaan Wellness Program adalah 5 Pilar Kesehatan yang terdiri dari : Mental Sehat, Tidak Merokok, Gerak Fisik atau Olahraga, Diet Seimbang, dan Istirahat Cukup. Perusahaan berharap karyawan dapat bekerja lebih produktif dan sehat hingga masa pensiun. Banyak hal positif yang didapat dengan pelaksanaan Wellness Program. Karyawan dan tanggungannya lebih gemar berolahrga, antusiasme terhadap kegiatan edukatif kesehatan dan semakin tingginya peminat dalam kompetisi berolahraga. Kata Kunci : Sumber Daya Manusia, NCDs, Perubahan Paradigma, Wellness Program ABSTRACT “Industry 4.0 : It’s all about the people” Doug Gates, May 2017 We are facing industrial revolution 4.0 which will fundamentally change our lifestyle, working condition and human relation. In the midst of this digitalization era, one of Indonesia’s key development goals is to advance human development. This goal is in line with Human Resources Division (HRD) PT Kaltim Prima Coal (KPC) score card in strategic plan to achieve employees’ optimum productivity and agility. One of main factors to being successfully able to optimize employees’ productivity is by improving health (physically and mentally) and fitness. Globally, in 2015, not less than 40 million deaths (out of total 56 million deaths) are caused by non-communicable diseases (NCDs). This group of diseases has bad lifestyle as one of its risk factors. KPC as the largest coal mining company in Indonesia currently employs 4,537 individuals in total. Though provision of medical serivices benefit has been delivered well through establishing good health facility and referral to offsite Sangatta, number of work day lost due to illness is still high, but not less than 2,000 in one year. KPC recognizes the need to shift health paradigm of the employees and their dependants, that should be recognized as self-awareness not only as “the absence of illness (medical treatment)”. KPC should be able to keep employee care about their health in order to avoid the risk of chronic disease factors (NCDs). The objective of this paper is to describe Wellness Program as an intervention done by KPC to achieve, sustain, and protect health as a complete physical, mental and social wellbeing and not merely the absence of disease or infirmity. Wellness Program is mainly delivered through promotion and prevention campaign. KPC introduces 5 Pillars of Health: Mentally Healthy, Physically Active, Not Smoking, Balanced Diet, and Qualified Rest. The company expects its employees to be more productives and to be healthy even until retiree. Wellness Program has many benefits. Employees and their dependants have become more enthusiastic to participate in physical activity competition and health education sessions.  Keywords: Human Development, NCDs, Shifting Paradigm, Wellness Program 
Pengembangan Animasi Virtual Karakter Anak dengan Autisme dengan Model ADDIE Rahadian Kurniawan; Febriana Kurniasari; Restu Rakhmawati
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 10 No 1: Februari 2021
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1260.165 KB) | DOI: 10.22146/jnteti.v10i1.894

Abstract

The increase in the number of people with autism in Indonesia is followed by an increase in the need of teachers. The main problem related to teaching children with autism is the lack of teaching skills in dealing with children with autism. One of the methods used by prospective teachers of children with autism to improve their teaching skills is by playing role-changing dramas. One person plays the role of a teacher, while the other plays a child with autism. From interviews conducted with several autistic special education students, this method was considered less effective in understanding and responding to children with autism. Nowadays, Virtual Reality (VR) allows prospective teachers to practice improving their teaching skills in a safer environment. Generally, the learning simulation process using VR utilizes virtual humans who have specific features and abilities. This study presents the ADDIE model's use to develop virtual human animation used as a learning agent for prospective teachers of children with autism. The animation represents movements which are often performed by children with autism that can be used as a VR module. From the test results, it is known that the animation developed is considered to represent the behavior of children with autism.
The role of selenium on autophagy Febriana Kurniasari; Hanna Goenawan; Astrid Feinisa Khairani; Sunarjati Sudigdo Adi; Ronny Lesmana; Setiawan
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol 13, No 3, (2022)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/JKKI.Vol13.Iss3.art10

Abstract

Selenium (Se) deficiency is associated with certain abnormalities, such as Keshan disease, cancer, cardiovascular disease (CVD), viral infections, infertility, immune system abnormalities, metabolic diseases, neurological disorders, and growth retardation. Its antioxidant properties are integrated into various selenoenzymes, mainly glutathione peroxidase (GPx) and thioredoxin reductase (Trx). These selenoenzymes act as a protective mechanism to prevent oxidative stress-induced cellular injury, regulate DNA transcription, and cell proliferation. Decreased levels of antioxidants induce reactive oxygen species (ROS) accumulation resulting in loss of mitochondrial structure and function. The antioxidant properties of selenium could depress ROS and modulates autophagy by interfering initiation of autophagy and phagophore formation. Inhibition at the initiation stage not only involves mTOR and AMPK, an autophagy-related regulators, but also autophagy markers, including Beclin 1, Atg5, LC3, and p62; thus, phagophore and autophagosome are not formed. This review will discuss the role of selenium in modulating autophagy in various organs.
Penyuluhan dan Pelatihan Pencegahan Penyakit Degeneratif pada Lansia di Panti Sosial Budi Pertiwi Bandung Kurniasari, Febriana; Yuniarti, Yuniarti; Mochyadin, Mochammad Faisal Afif
Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia Vol 5 No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jpki.v5i1.319

Abstract

Menurut hasil sensus penduduk pada tahun 2020 menunjukkan bahwa persebaran penduduk lansia di Indonesia mencapai 9,92% atau sekitar 26,82 juta jiwa. Jumlah ini diprediksikan akan meningkat menjadi 33,7 juta jiwa pada tahun 2025 dan menjadi 48,2 juta jiwa di tahun 2035. Semakin bertambahnya usia, semakin besar pula kemungkinan seseorang mengalami masalah kesehatan akibat proses degeneratif. Penyakit degeneratif merupakan kondisi kesehatan yang menyebabkan jaringan atau organ memburuk dari waktu ke waktu. Aging atau penuaan merupakan proses fisiologis, namun menjadi patologis jika proses tersebut menimbulkan gejala yang dapat mempengaruhi aktivitas fisik. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan agar masayarakat lebih mengetahui mengenai penyakit degeneratif, cara mendeteksinya dan upaya pencegahannya. Sehingga diharapkan angka morbiditas akibat penyakit degeneratif dapat menurun. Metode yang dilakukan yaitu dengan cara melakukan penyuluhan mengenai penyakit degeneratif, pencegahan penyakit degeneratif melalui latihan fisik ringan secara sederhana, dan pemeriksaan kesehatan kepada Lansia.
PELATIHAN DETEKSI DINI KEGAWATDARURATAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT Irasanti, Siska Nia; Yuniarti, Yuniarti; Kurniasari, Febriana
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bangun Cipta, Rasa, & Karsa Vol 1, No 4 (2022): Jurnal PKM Batasa
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/pkmbatasa.v1i4.1324

Abstract

Kasus infeksi pada gigi dan mulut menjadi masalah kesehatan yang tinggi bagi banyak negara di seluruh dunia dan mempengaruhi kehidupan manusia sepanjang hidupnya karena menyebabkan rasa sakit, tidak nyaman, perubahan bentuk dan fungsi dan bahkan kematian. Penanganan yang segera dilakukan pada tahap  infeksi awal merupakan kunci kesembuhan penderita infeksi gigi dan mulut dan merupakan tindakan pencegahan terhadap kondisi yang fatal. Pemeriksaan dan  perawatan kesehatan gigi dan mulut menjadi perhatian khusus karena merupakan salah satu penyebab peningkatan transmisi penyebaran Covid-19. Pembatasan kunjungan ke dokter gigi kecuali kasus kegawatdaruratan pada kesehatan gigi dan mulut menyebabkan perlunya ada upaya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut di saat pandemi dengan deteksi dini kegawatdaruratan pada gigi dan mulut. Populasi yang berisiko tinggi harus mendapatkan perhatian khusus. Panti asuhan merupakan populasi yang berisiko karena terdiri dari sekumpulan anak asuh yang melakukan aktifitas bersama pada waktu dan tempat yang sama secara terus menerus, serta merupakan komunitas dengan determinan kesehatan yang rentan mengalami masalah kesehatan
PEMERIKSAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK DI PANTI ASUHAN BAITUS SYUKUR & TUNAS MELATI, BANDUNG Yuniarti, Yuniarti; Irasanti, Siska Nia; Kurniasari, Febriana
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bangun Cipta, Rasa, & Karsa Vol 2, No 4 (2023): Jurnal PKM Batasa
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/pkmbatasa.v2i4.2098

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan dan kualitas hidup karena penyakit ini dapat menyebabkan masalah serius seperti rasa sakit, kesulitan mengunyah makanan, berbicara, tidur, penurunan nafsu makan, bahkan kematian. Pemeriksaan kondisi kesehatan gigi dan mulut khususnya pada anak-anak panti asuhan Baitus Syukur dan Tunas Melati perlu dilakukan untuk mencegah penyakit di daerah gigi dan mulut berkembang yang akhirnya dapat dapat mengganggu proses tumbuh kembang seorang anak.
Gambaran Osteoporosis Lanjut Usia di RS Al-Islam Bandung Indah Galuh Mulyadi; Yuniarti, Yuniarti; Kurniasari, Febriana
Jurnal Riset Kedokteran Volume 4, No.1, Juli 2024, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.v4i1.4564

Abstract

Osteoporosis adalah kondisi yang tidak normal pada tulang yang ditandai dengan turunnya densitas atau kepadatan massa tulang. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyakit osteoporosis terdiri dari banyak hal, beberapa faktor risikonya yaitu indeks massa tubuh (IMT), usia, jenis kelamin, merokok, dan penyakit sistemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan osteoporosis pada pasien usia lanjut di Poli Ortopedi Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Teknik pemilihan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling, dengan subjek penelitian sebanyak 60 orang. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Pengambilan data dilakukan dengan mendata tinggi badan, berat badan, IMT, usia, serta diagnosis dari rekam medis pasien. Uji statistik menggunakan chi square test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah kejadian osteoporosis lanjut usia di Rumah Sakit Al-Islam sebanyak 55 orang (91,7%) dan jumlah kejadian osteoporosis tidak lanjut usia si Rumah Sakit Al-Islam sebanyak 5 orang (8,3%). Hasil analisis hubungan indeks massa tubuh dengan osteoporosis lanjut usia di Poli Ortopedi Rumah Sakit Al-Islam menunjukkan hasil yang tidak signifikan dengan nilai p=0,638 (p<0,05). Hal ini dapat terjadi karena kejadian osteoporosis lanjut usia tidak hanya berhubungan dengan indeks massa tubuh, namun banyak faktor lain yang mempengaruhi.
Hubungan Postur Kerja dan Durasi Kerja terhadap Keluhan Neck Pain pada Pekerja di Kantor Diskominfo Sumedang Tahun 2023 Rifanny Pramesti; M. Ahmad Djojosugito; Febriana Kurniasari
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10328

Abstract

Abstract. Prolonged work with non-ergonomic work postures by computer-using workers, can cause Musculoskeletal strain. One of the MSDs associated with this condition is neck pain complaints caused by non-ergonomic work postures in a long duration, this can cause muscle tension. This study aims to determine the relationship between Work Posture and Work Duration on Neck Pain Complaints in Workers at the Diskominfo Office of Sumedang Regency in 2023. This study is a quantitative study with a cross-sectional approach. Respondents of this study were workers who worked in front of a computer for at least 4 hours a day as many as 60 people who met the inclusion and exclusion criteria. Primary data was collected using the ROSA and NDI questionnaires. The results of the study conducted a correlation test between the two variables using the Spearman's rho correlation (p) method, namely work posture with neck pain complaints obtained results (p = 0.000; r = 0.627) which means there is a significant relationship between the two variables and for work duration variables with neck pain complaints (p = 0.021; r = 0.297) which means there is a relationship between the two variables. Data obtained by researchers, 7 out of 60 respondents have work postures with a high risk index at risk of high neck pain index and 38 out of 60 respondents have a work duration of 6-8 hours. The results of the study indicate that there is a relationship between work posture and work duration with neck pain index. Abstrak. Pekerjaan yang lama dengan postur kerja yang tidak ergonomis oleh pekerja pengguna komputer, dapat menyebabkan ketegangan Musculoskeletal. Salah satu MSDs terkait dengan kondisi ini adalah keluhan neck pain yang disebabkan oleh postur kerja yang tidak ergonomis dalam durasi yang lama, hal ini dapat menyebabkan ketegangan otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Postur Kerja dan Durasi Kerja terhadap Keluhan Neck Pain pada Pekerja di Kantor Diskominfo Kab. Sumedang Tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Responden dari penelitian ini adalah para pekerja yang bekerja di depan komputer minimal 4 jam sehari sebanyak 60 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data primer dikumpulkan menggunakan kuesioner ROSA dan NDI. Hasil penelitian dilakukan uji korelasi antara kedua variabel menggunakan metode Spearman’s rho correlation (p) yaitu postur kerja dengan keluhan neck pain didapatkan hasil (p = 0.000; r = 0.627) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel dan untuk variabel durasi kerja dengan keluhan neck pain (p = 0.021; r = 0.297) yang artinya terdapat hubungan antara kedua variable. Data yang didapatkan peneliti, 7 dari 60 responden memiliki postur kerja dengan index risiko tinggi berisiko neck pain index tinggi dan 38 dari 60 responden memiliki durasi kerja 6-8 jam. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara postur kerja dan durasi kerja dengan keluhan neck pain pada pekerja di Kantor Diskominfo Kab. Sumedang Tahun 2023.
Pembentukan Makna Aksi Kolektif Perempuan Kader Tuberculosis di Kutai Timur Kurniasari, Febriana; Herawati, Erna; Harahap, Junardi
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 8 No 2 (2025)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/ganaya.v8i2.4069

Abstract

Tuberculosis (TB) is an infectious disease and has a strong stigma, but a group of women in East Kutai Regency, have decided to become TB cadres for dozens of years. The TB Cadre's actions are not only to provide counseling to various groups of people, but they also conduct contact investigations and accompany patients until they recover. This study uses a qualitative approach with ethnography method by first conducting a census of 67 TB cadres. After that, conducting participatory observations in the field and in-depth interviews with several TB cadres to TB patients. This study aims to 1) Find out the formation of TB cadres in East Kutai, 2) See the socio-cultural aspects that play a role in the formation of the meaning of women becoming TB Cadres. The results of this study, of the 67 TB Cadres, all are women, dominated by the Bugis and Javanese tribes, and most are housewives. There is a paradigm shift, that East Kutai women currently do not limit their space for action and are more freedom to contribute to the progress of government programs, especially health. The results of observations and interviews also show that there are deep meanings and reasons why women become TBC Cadres, both in terms of religion, beliefs, and family. Factors that play a role in the formation of collective action meaning consist of cultural values, symbols, personal experiences, and gender construction. The formation of meaning is also a process between individuals and groups in interpreting and giving meaning to their experiences, symbols, and cultural practices.