Articles
Development of Game for Self-Help Toilet Learning for Children with Autism
Kurniawan, Rahadian;
Purnamasari, Wuriandietry Mayang;
Rakhmawati, Restu;
Jalaputra, Dimas Panji Eka
CommIT (Communication and Information Technology) Journal Vol 12, No 1 (2018): CommIT Vol. 12 No. 1 Tahun 2018
Publisher : Bina Nusantara University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21512/commit.v12i1.4112
This study aims to develop a video game for toilet training materials as a medium for self-help learning for children with autism. Toileting skill is one of the basic self-help skills that children should master. In fact, teaching new things to children with autism is challenging. It requires a proper method to deliver the materials to these children. One of the effective learning media to teach self-help is to use visual media like video games. By using video games, children are expected to play and learn self-help skills, particularly about toileting. In addition, the video game is developed by applying certain design principles that fit with the needs of children with autism. The software is tested for its functionalities. Moreover, an implementation test is done by using observation communication analysis. Based on the results, the researchers conclude that the developed video game has implemented the proper design and materials related to toileting in accordance with the needs of children with autism. The respondents show positive results for using the video game.
FarmBit: Prototipe Pembelajaran Interaksi Sosial untuk Anak Autis Berbasis Game Multiplayer
Kurniawan, Rahadian;
Hasibuan, Yusuf Helmi Gunawan;
Jalaputra, Dimas Panji Eka;
Rakhmawati, Restu
Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) 2017
Publisher : Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pada penelitian ini dibahas mengenai pengembangan game sebagai media play therapy bagi anak autis. Game ini dapat dimainkan bersamaan sehingga anak autis dapat belajar keterampilan kooperatif dan interaksi dengan sesama. Metode pengembangan yang digunakan dalam membuat aplikasi ini adalah menggunakan metode prototipe, dimana tahap-tahapnya meliputi: (1) Need Assesment, (2) Design, (3) Design Implementation, (4) Playtesting, dan (5) Penggunaan. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa game ini telah memenuhi standar konten yang dibutuhkan untuk mengajarkan keterampilan interaksi sosial, disamping anak autis tertarik dalam menggunakan game yang dikembangkan. Selain itu, game ini terbukti dapat digunakan sebagai media terapi bermain untuk mengajarkan kemampuan interaksi sosial bagi anak autis.
Analisis Konsep dan Desain Permainan Digital untuk Anak Autis
Rakhmawati, Restu;
Kurniawan, Rahadian;
Muhimmah, Izzati
Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) 2018
Publisher : Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Berdasarkan hasil observasi di beberapa sekolah khusus autisme, terdapat banyak anak autis yang bermain permainan digital (video game). Motivasi dan peningkatan kemampuan yang terdapat dalam permainan digital membuatnya memiliki potensi peningkatan penggunaan dalam bidang edukasi. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh para peneliti yang ingin mengembangkan permainan digital untuk anak autis adalah penerimaan anak terhadap desain permainan digital yang akan dikembangkan. Untuk membangun permainan digital dengan desain dan kualitas yang baik, diperlukan komponen konsep dan desain permainan digital yang sesuai dengan kebutuhan anak autis. Anak autis tidak dapat memberikan keterangan yang jelas terkait kebutuhan mereka terhadap permainan digital karena keterbatasan dalam hal komunikasi, sehingga diperlukan adanya model analisis untuk mengidentifikasi komponen-komponen yang ada di dalam permainan digital . Pada penelitian ini akan dilakukan analisis komponen dan desain permainan digital untuk anak autis. Selain mengidentifikasi permainan digital yang digemari oleh anak autis, diperlukan juga pendapat dari para pakar autisme mengenai permainan digital tersebut. Apakah permainan digital tersebut memenuhi kriteria untuk digunakan oleh anak autis atau tidak. Dari hasil temuan permainan digital yang digemari oleh anak autis dan direkomendasikan oleh pakar kemudian akan dilakukan analisis terhadap komponen-komponen yang ada di dalam permainan digital . Hasil dari analisis tersebut akan menghasilkan sebuah model (framework) untuk mengembangkan permainan digital bagi anak autis. Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap ketiga permainan digital tersebut, dihasilkan komponen dalam konsep dan desain permainan digital yang dibutuhkan oleh anak autis. Kelima komponen tersebut adalah gameplay, karakter, style, reward, dan backstory & story.
Leap Motion Controller Game Sebagai Alat Bantu Terapi Rehabilitasi Otot Tangan
Rakhmawati, Restu;
Jannah, Helmi Roichatul
JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika) Vol 6, No 3 (2020): Volume 6 No 3
Publisher : Program Studi Informatika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jp.v6i3.42885
Salah satu bagian tubuh yang rawan mengalami cedera adalah tangan. Cedera tangan umumnya disebabkan oleh kecelakaan yang tidak disengaja ataupun dampak dari beberapa penyakit seperti parkinson dan stroke. Cedera otot tangan memerlukan proses penyembuhan secara terapi dan pemulihan dengan rehabilitasi. Terapi dan rehabilitasi otot tangan sangat bergantung pada gerakan olahraga rutin pada pasien dengan rekomendasi dari dokter. Namun terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh pasien yang memerlukan terapi ini. Pertama, proses terapi rehabilitasi otot tangan memerlukan waktu yang panjang sehingga membuat pasien merasa bosan. Kedua, pasien mendapatkan instruksi dari dokter untuk melakukan gerakan yang melatih otot tangan seperti mengepal-kepalkan tangan, mengambil benda-benda di rumah dengan menggunakan tangan. Pasien memerlukan alat bantu yang dapat mempermudah mereka untuk melakukan gerakan terapi secara rutin sesuai dengan perkembangan kondisi tangan mereka. Leap motion controller akan digunakan sebagai perangkat masukan (input) pada alat bantu terapi yang akan dikembangkan. Permainan tersebut dapat dimainkan oleh pemain dengan menggunakan leap motion controller. Permainan didesain berdasarkan rekomendasi gerakan rehabilitasi oleh dokter. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi yang dapat membantu proses terapi rehabilitasi pasien cedera otot tangan. Alat bantu terapi yang dikembangan akan menerapkan gamifikasi untuk membuat proses terapi lebih mudah dan menyenangkan bagi pasien.
Game Edukasi Pembelajaran Interaksi Mata bagi Anak Autis
Rahadian Kurniawan;
Restu Rakhmawati;
Wuriandietry Mayang Purnamasari
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2018
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pada anak autis, kemampuan interaksi mata saat berkomunikasi dengan lawan bicaranya cenderung terbatas. Saat sedang berkomunikasi dengan lawan bicaranya, mereka enggan menatap mata sehingga tidak fokus dengan apa yang dibicarakan. Hal ini dapat menghambat anak autis untuk bisa peduli dan berinteraksi dengan lingkungannya. Dari hasil observasi yang dilakukan, selama ini media pembelajaran yang digunakan untuk menangani kesuliatan interaksi mata pada anak autis adalah dengan cara memainkan salah satu benda kesukaan mereka. Namun, dari hasil wawancara dengan para guru pendamping diketahui bahwa metode tersebut kurang efektif ketika anak sudah tidak tertarik dengan mainan favoritnya. Selain itu, tidak semua anak memiliki benda favorit yang bisa digunakan sebagai alat terapi di rumah. Keterbatasan ini membuat para guru, terapis, dan orang tua memerlukan cara untuk mengajarkan kemampuan interaksi mata pada anak. Salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi permainan video game. Penelitian ini membahas mengenai pengembangan Game edukasi untuk siswa autis sebagai alternatif media pembelajaran interaksi mata yang lebih menyenangkan dan menghindari kebosananan pada anak. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa game edukasi ini dapat diterima dengan baik sekaligus dapat membantu siswa autis belajar interaksi mata.
Development of Game for Self-Help Toilet Learning for Children with Autism
Rahadian Kurniawan;
Wuriandietry Mayang Purnamasari;
Restu Rakhmawati;
Dimas Panji Eka Jalaputra
CommIT (Communication and Information Technology) Journal Vol. 12 No. 1 (2018): CommIT Journal
Publisher : Bina Nusantara University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21512/commit.v12i1.4112
This study aims to develop a video game for toilet training materials as a medium for self-help learning for children with autism. Toileting skill is one of the basic self-help skills that children should master. In fact, teaching new things to children with autism is challenging. It requires a proper method to deliver the materials to these children. One of the effective learning media to teach self-help is to use visual media like video games. By using video games, children are expected to play and learn self-help skills, particularly about toileting. In addition, the video game is developed by applying certain design principles that fit with the needs of children with autism. The software is tested for its functionalities. Moreover, an implementation test is done by using observation communication analysis. Based on the results, the researchers conclude that the developed video game has implemented the proper design and materials related to toileting in accordance with the needs of children with autism. The respondents show positive results for using the video game.
Pengembangan Animasi Virtual Karakter Anak dengan Autisme dengan Model ADDIE
Rahadian Kurniawan;
Febriana Kurniasari;
Restu Rakhmawati
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 10 No 1: Februari 2021
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1260.165 KB)
|
DOI: 10.22146/jnteti.v10i1.894
The increase in the number of people with autism in Indonesia is followed by an increase in the need of teachers. The main problem related to teaching children with autism is the lack of teaching skills in dealing with children with autism. One of the methods used by prospective teachers of children with autism to improve their teaching skills is by playing role-changing dramas. One person plays the role of a teacher, while the other plays a child with autism. From interviews conducted with several autistic special education students, this method was considered less effective in understanding and responding to children with autism. Nowadays, Virtual Reality (VR) allows prospective teachers to practice improving their teaching skills in a safer environment. Generally, the learning simulation process using VR utilizes virtual humans who have specific features and abilities. This study presents the ADDIE model's use to develop virtual human animation used as a learning agent for prospective teachers of children with autism. The animation represents movements which are often performed by children with autism that can be used as a VR module. From the test results, it is known that the animation developed is considered to represent the behavior of children with autism.
Teknologi Game untuk Pembelajaran bagi Anak dengan ADHD: Tinjauan Literatur
Rahadian Kurniawan;
Raden Bagoes Yudha Rangga Sanjaya;
Restu Rakhmawati
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 10 No 4: November 2021
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1276.126 KB)
|
DOI: 10.22146/jnteti.v10i4.2001
The use of game technology in the learning domain for children with Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) has begun to emerge. Until recently, many studies have been conducted to prove game technology usage’s effectiveness in the learning process for children with ADHD. This paper is a systematic literature review aimed to map the use of game technology in the learning process for children with ADHD and identify a future research roadmap. Based on the exploration of the literature obtained by applying the inclusion criteria, 30 primary studies were selected. The analysis yielded a mapping of game technology goals, game technology genres, game technology platforms, and game technology testing. The literature review results indicate that the use of game technology to improve attention in children with ADHD is proven to be relevant and can be the right choice to enhance the focus skills and learning processes. In addition, this literature review identified three roadmaps for future research, namely paying more attention to other ADHD’s comorbidities as the future research’s goal, paying more attention to variations in the respondents’ background involved in the learning game design process, and using other platforms as media for future learning.
Desain Kerangka Kerja Permainan Digital Sebagai Media Terapi Kemampuan Sosial Anak Autis
Rahadian Kurniawan;
Restu Rakhmawati;
Izzati Muhimmah;
Dimas Panji Eka Jalaputra
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 8 No 3: Agustus 2019
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1145.83 KB)
This study discusses the process of design, implementation and evaluation of game frameworks to enhance social skills therapy for children with autism. Children with autism have unique characters, so they have special preferences. The design of a digital game framework for children with autism is also still very limited. The framework design process is obtained from the analysis of commercial digital game components played by children with autism, research that discusses the design of digital games for children with autism, and consultation with experts, psychologists, and therapists. The proposed framework is then used as a guideline for developing multiplayer games. The multiplayer games is a proof of concept of the proposed framework. From the result of evaluation, this multiplayer game has been able to be used to enhance eye gaze tracking, initiation, and reciprocal interaction in children with autism.
Serious Game to Training Focus for Children with Attention Deficit Hyperactivity Disorder: “Tanji Adventure to the Diamond Temple”
Raden Bagoes Yudha Rangga Sanjaya;
Rahadian Kurniawan;
Sri Mulyati;
Kukuh Eka Nugraha Chrisna Putra;
Restu Rakhmawati
Khazanah Informatika Vol. 9 No. 1 April 2023
Publisher : Department of Informatics, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/khif.v9i1.18393
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) affects the academic performance of youngsters. Children with ADHD struggle to remain focused during learning due to decreased attention and concentration. They are highly active and have trouble remembering teachers' instructions. Attention difficulties, focus disorders, and hyperactivity might hinder learning. This work aims to observe the impact of serious games with a platformer genre and puzzles titled "Tanji Adventure to the Diamond Temple" on the learning activities of kids with ADHD. The goal is to create a fun and engaging learning environment to boost the motivation and focus of those with ADHD. Game development process utilizes iterative prototyping. Each iteration yields a prototype that refines in the next iteration. The game was tested on children with ADHD by examining their behavior before and after playing to evaluate whether new game mechanics were necessary. The review procedure includes observing youngsters and interviewing teachers and involves specialists to evaluate its contents. The study confirms that the concentration of children with ADHD increase after playing the game. The game incorporates elements that help youngsters with ADHD concentrate and increase their attention span