Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Kadar Glukosa Darahpada MahasiswaObesitas Sebelumdan Sesudah MengonsumsiProbiotikdi Poltekkes Kemenkes Bengkulu Tahun 2018 FEBRIYANTO, TEDY; RS, Sunita; Rizky, Cheilvi Fortuna
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 14, No 02 (2019): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v14i02.296

Abstract

Obesitas apabila menetap selama periode tertentu dapat menyebabkan terjadinya berbagai gangguan metabolik seperti meningkatnya kadar glukosa, Selain meningkatkan kesehatan usus, probiotik juga telah banyak dimanfaatkan untuk apat memelihara biota usus yang dapat memberikan efektifitas yang baik dalam memelihara sensitifitas insulin.Metode : Menggunakan desain survey deskriptif dengan sampel responden 20 orang mahasiswa obesitas. Tes kadar glukosa darah dianalisis dengan glukometer sebelum dan sesudah mengkonsumsi probiotik selama 16 hari.Hasil : kadar glukosa darah sebelum mengkonumsi probiotik sebesar 94.25 mg/dL (10.920)  dan nilai rata-rata sesudah mengkonsumsi probiotik sebesar 91.20 mg/dL (SD=11.560). uji T dependen menunjukan hasil adanya perbedaan kadar glukosa darah sebelum dan sesudah mengkonsumsi probiotik dengan nilai p value sebesar 0,019 (p 0,05).Kesimpulan :  Pada hasil penelitian menunjukan sebanyak 14 responden mengalami penurunan, 4 responden mengalami kenaikan dan 2 responden tidak mengalami perubahan kadar gula darah.
ANALISIS KOLESTEROL LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA PENGKONSUMSI PRODUK MINUMAN HERBAL “X” KOTA BENGKULU TAHUN 2017 ., Susiwati; RS, Sunita; Farizal, Jon
Journal of Nursing and Public Health Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.248 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v6i2.661

Abstract

Latar Belakang : Lipoprotein merupakan gabungan antara lemak (trigliserida), fosfolipida, kolesterol (bebas ester-kolesterol) serta Protein. Terdapat empat macam lipoprotein yaitu : kilomikron yang dibentuk dalam usus yang didaportasikan ke hati, Very Low Density Lipoprotein (VLDL) yang merupakan hasil perubahan dari kilomikron di dalam hati yang berfungsi untuk mentransportasikan trigliserida ke jaringan, Low Density Lipoprotein (LDL) yang terbentuk dari VLDL setelah melepaskan trigliserida ke jaringan, dan High Density Lipoprotein (HDL) yang disintesis oleh hati. Hiperlipidemia merupakan suatu keadaaan terjadinya peningkatan kolesterol dan trigliserida diatas batas normal. Peningkatan kolesterol serum yang terjadi, terutama mencerminkan peningkatan kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL). Kolesterol yang berlebihan di dalam darah dapat membentuk plak pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan lumen yang dinamakan aterosklorosis. keadaan ini akan mengakibatkan terjadinya penyakit kardiovaskular. Tujuan penelitian : untuk mengetahui gambaran kadar kolesterol LDL pada pengkonsumsi produk minuman herbal “X” Kota Bengkulu Tahun 2017. Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilakkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di masyarakat. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 33 Responden dengan Metode purposive samping. Responden diambil darah vena kemudian darah disentrifuge lalu diukur kadar kolesterol dengan menggunakan Architec C4000. Hasil : dengan mengkonsumsi herbal “X” secara teratur dan disertai dengan aktivitas fisik dapat menyebabkan kolesterol dalam darah menjadi normal. Kesimpulan : dari hasil penelitian didapatkan kadar kolesterol norma pada semua responden.
Relaksasi dengan Berzikir Menurunkan Tekanan Darah Lansia Hipertensi yang Mengikuti Senam Lansia Riyadi, Agung; Hermansyah, Hermansyah; RS, Sunita
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 3 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v13i3.3177

Abstract

Based on the results of Rikesdas 2018, the prevalence of elderly hypertension is 55.2% in the 55-64 age category, and 63.2% in the 65-74 age category. Hypertension can cause damage to the kidneys, heart, and blood vessels and can even cause death. Non-pharmacological treatment is proven to control blood pressure, so the use of drugs can be reduced. Deep breathing relaxation with zikir is expected to increase the relaxation effect so that it has an impact on lowering blood pressure. Research objective to determine the effect of deep breathing relaxation with zikir on elderly blood pressure with hypertension who take part in elderly gymnastics in Bengkulu City. The research method is quasi experiment with a Nonequivalent Control Group Design with a pretest and posttest. The sample is the elderly in Bengkulu City with 60 total samples, 30 samples from the treatment group and 30 samples from the control group, taken using a simple random sampling technique. The data was collected by using observation sheets and questionnaires. The data analysis was carried out by univariate and bivariate on the Mann-Whitney test with α 5%, and multivariate analysis using the Mancova test. The results of the Mancova test have a p-value of 0.002, meaning that there is an effect of deep breath relaxation with Zikir on the systolic and diastolic blood pressure of the elderly with hypertension. Deep breathing relaxation with zikir that is carried out regularly can be one of the nursing interventions to reduce blood pressure in the elderly with hypertension in the community.
UJI AKTIVITAS Staphylococcus aureus DENGAN PEMBERIAN DAYA HAMBAT CUKA KULIT PISANG KEPOK (Musa-Eumusa-ABB) Widelia, Putri; Dheaputri, Ati; Febriyanto, Tedy; RS, Sunita; Sitompul, Linda
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 2 No 2 (2022): Uji laboratorium dll
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v2i2.333

Abstract

Masalah global yang sedang dihadapi pada negara berkembang maupun negara maju, salah satunya adalah efek samping antibiotik. Salah satu penyebab infeksi yaitu bakteri Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus bisa menyebabkan keracunan makanan staphylococcus, bakterimia, endokardititis, osteomeilitis hematogen akut, pneumonia, meningitis, abses yang dapat menyebar keseluruh tubuh. Staphylococcus aureus telah mengalami resistensi terhadap antibiotik. Maka alternatif yang dilakukan adalah dengan cara menggunakan bahan yang berasal dari alam yaitu dengan memanfaatkan produk kulit pisang kapok menjadi olahan cuka kulit pisang kapok (Musa-Eumusa-ABB).Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui uji daya hambat cuka kulit pisang kapok (Musa-Eumusa-ABB) terhadap bakteri Staphycoccus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian True eksperiment laboratorium dengan enam perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali dengan variasi kosentrasi 100%, 75%, 50 % dan 25% dengan tetrasiklin sebagai kontrol positif serta aquades sebagai kontrol negatif. Analisa data dengan menggunakan analisa Anova Statistika. Rata-rata diameter zona hambat pada konsentrasi 100% sebesar 17.25 mm, konsentrasi 75% sebesar 13.5 mm, konsentrasi 50% sebesar 25% mm dan pada konsentrasi 25% tidak terbentuk zona hambat bakteri. Hasilnya diketahui bahwa cuka kulit pisang kepok memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus terlihat dengan adanya zona bening yang dibentuk disekitar cakram. Semakin besar konsentrasi yang digunakan maka semakin besar tingkat efektivitas cuka kulit pisang kepok sebagai antibakteri Staphylococcus aureus, dengan konsentrasi paling efektif yaitu 100%.
ASUPAN ZAT GIZI MAKRO PESERTA SENAM OCE DIABETES MILITUS Suryani, Desri; RS, Sunita; Febriyanto, Tedy; Halimatussa'diah, Halimatussa'diah; Fitriani, Evi; Baruara, Guntur
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 4 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i4.32491

Abstract

Abstrak: Diabetes mellitus (DM) merupakan gangguan metabolik memerlukan pendekatan penatalaksanaan komprehensif, pengaturan asupan zat gizi makro dan aktivitas fisik seperti senam diabetes. Ketidakseimbangan asupan mempengaruhi kontrol glikemik, senam diabetes teratur dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Tujuan kegiatan untuk mengetahui asupan zat gizi makro penderita senam Oce Diabetes Melitus (OceDM). Metode yang digunakan adalah sosialisasi, praktek, partisipasi, ceramah, diskusi dan wawancara terstruktur. Mitra kegiatan adalah pihak puskesmas dan kader posbindu berjumlah 12 orang Peserta senam berjumlah 41 orang. Kegiatan 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi dilakukan terhadap proses dan efektifitas. Hasil diperoleh asupan karbohidrat kategori kurang 35 orang (85,4%), asupan protein kategori kurang 28 orang (68,3%), asupan lemak kategori tinggi 21 orang (51,2%) dan asupan serat kategori kurang 38 orang (92,6%). Terbentuk kader senam OceDM Terjadi peningkatan pengetahuan peserta sekitar 70% tentang diit DM yang diberikan. Disarankan pemangku kebijakan dan mitra kegiatan memotivasi peserta melaksanakan diit DM.Abstract: Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder that requires a comprehensive management approach, regulating macronutrient intake and physical activity such as diabetes exercise. Intake imbalance affects glycemic control, regular diabetes exercise can improve insulin sensitivity. The purpose of this activity is to determine the macronutrient intake of Oce Diabetes Mellitus (OceDM) exercise patients. The methods used are socialization, practice, participation, lectures, discussions, and structured interviews. The activity partners are the community health center and 12 Posbindu cadres. The exercise participants numbered 41 people. The 3-stage activity, namely preparation, implementation, and evaluation, was carried out on the process and effectiveness. The results obtained were categorized as insufficient carbohydrate intake in 35 people (85.4%), insufficient protein intake in 28 people (68.3%), high fat intake in 21 people (51.2%), and insufficient fiber intake in 38 people (92.6%). OceDM exercise cadres were formed. There was an increase in participants' knowledge of the DM diet provided by around 70%. It is recommended that policy makers and activity partners motivate participants to implement the DM diet.