Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IDENTIFIKASI KANDUNGAN BORAKS PADA MI BASAH DI PASAR TRADISIONAL KOTA BENGKULU Widelia, Putri; Farizal, Jon; Narti, Mula
Journal of Nursing and Public Health Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.615 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v6i1.497

Abstract

Background: Wet noodles (raw wet noodles or wet noodles) are one of a kind of noodles that are widely known and favored by Indonesian. The use of borax is still high based on POM Bengkulu. Indonesia ranks is second after korea. The wet noodle industry is widespread in many parts of Indonesia and is mostly produced by home industries, and small or medium industries. The use of this borax in foods because boric acid can inhibit the growth of microorganisms, so the food has been added borax looks fresh and durable lasting. This study aims to identify the presence or absence of borax in wet noodles in the city of Bengkulu 2017.Research Objectives: To identify at least the wet noodle slippers sold in traditional Bengkulu City 2017.Method: This research method is qualitative test of kurkuma paper test method, the sample in this research is 33 wet noodles sold in traditional market of Bengkulu City with sampling technique of simplerandom sampling.Result: Result of research from 33 wet noodles sold in traditional market of Bengkulu City, found most of 22 (66,66%) wet noodle containing borax. In the kurkuma method, a positive sample contains borax, with reddish brown or red brick. The characteristics of wet noodles that contain borax texture is chewy, more shiny, not sticky, and not quickly broken.Conclusion: Most (66.66%) found the borax on wet noodles sold in traditional markets of Bengkulu City. So it is necessary to socialize from Dinkes to traders about the danger of borax, and can minimize the use of borax by wet noodle traders.
GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA MAHASISWI TINGKAT TIGA YANG SEDANG MENSTRUASI SETELAH DIBERI MINUMAN SARI KACANG HIJAU (INSTAN) KAMPUS A POLTEKKES KEMENKES BENGKULU TAHUN 2021 Widelia, Putri
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 1 No 1 (2021): Bacteriology dll
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v1i1.171

Abstract

Latar Belakang : Remaja putri adalah orang yang rentan mengalami penurunan hemoglobin, dikarenakan remaja putri masih dalam proses pertumbuhan dan setiap bulannya mengalami menstruasi yang menyebabkan kehilangan zat besi dan anemia. Saat menstruasi terjadi penurunan kadar hemoglobin sebanyak 5% sampai 10%. Kacang hijau merupakan salah satu minuman yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah. Dikarenakan kacang hijau mengandung nutrisi yang sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan sel darah merah, sehingga dapat mengatasi penurunan kadar hemoglobin pada anemia defisiensi besi, dengan tujuan diketahuinya gambaran kadar hemoglobin pada mahasiswi tingkat tiga yang sedang menstruasi setelah diberi minuman sari kacang hijau (instan) Kampus A Poltekkes Kemenkes Bengkulu Tahun 2021. Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan analisis data univariat. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan metode POCT. Hasil : Diketahui bahwa dari 50 responden sebanyak 45 orang (90%) mengalami peningkatan kadar hemoglobin, akan tetapi ada yang mengalami penurunan kadar hemoglobin setelah diberi minuman sari kacang hijau sebanyak 4 orang (8%) dan ada yang menunjukkan kadar hemoglobin nya tetap sama sebelum diberi mimuman sari kacang hijau dan setelah diberi minuman sari kacang hijau sebanyak 1 orang (2%). Kesimpulan : Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden mengalami peningkatan kadar hemoglobin setelah diberi minuman sari kacang hijau. Diharapkan untuk selalu meningkatkan pengetahuan terkait anemia dan mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah agar tidak terjadi anemia pada mahasisiwi yang sedang menstruasi.
Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Mahasiswi Tingkat Tiga Yang Sedang Menstruasi Setelah Diberi Minuman Sari Kacang Hijau (Instan) Kampus A Poltekkes Kemenkes Bengkulu Tahun 2021 Widelia, Putri; Angggraini, Yurina Puspa
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 1 No 1 (2021): Bacteriology dll
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v1i1.195

Abstract

Latar Belakang : Remaja putri adalah orang yang rentan mengalami penurunan hemoglobin, dikarenakan remaja putri masih dalam proses pertumbuhan dan setiap bulannya mengalami menstruasi yang menyebabkan kehilangan zat besi dan anemia. Saat menstruasi terjadi penurunan kadar hemoglobin sebanyak 5% sampai 10%. Kacang hijau merupakan salah satu minuman yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah. Dikarenakan kacang hijau mengandung nutrisi yang sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan sel darah merah, sehingga dapat mengatasi penurunan kadar hemoglobin pada anemia defisiensi besi, dengan tujuan diketahuinya gambaran kadar hemoglobin pada mahasiswi tingkat tiga yang sedang menstruasi setelah diberi minuman sari kacang hijau (instan) Kampus A Poltekkes Kemenkes Bengkulu Tahun 2021. Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan analisis data univariat. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan metode POCT. Hasil : Diketahui bahwa dari 50 responden sebanyak 45 orang (90%) mengalami peningkatan kadar hemoglobin, akan tetapi ada yang mengalami penurunan kadar hemoglobin setelah diberi minuman sari kacang hijau sebanyak 4 orang (8%) dan ada yang menunjukkan kadar hemoglobin nya tetap sama sebelum diberi mimuman sari kacang hijau dan setelah diberi minuman sari kacang hijau sebanyak 1 orang (2%). Kesimpulan : Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden mengalami peningkatan kadar hemoglobin setelah diberi minuman sari kacang hijau. Diharapkan untuk selalu meningkatkan pengetahuan terkait anemia dan mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah agar tidak terjadi anemia pada mahasisiwi yang sedang menstruasi.
GAMBARAN KADAR ASAM URAT PADA IBU RUMAH TANGGA USIA 40 TAHUN KEATAS SETELAH PEMBERIAN JUS SEMANGKA TAHUN 2021 Widelia, Putri; Baruara, Guntur; Purwanti, Eny
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 2 No 1 (2022): Kimia Klinik dll
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v2i1.210

Abstract

Latar belakang : Asam urat merupakan asam yang berbentuk Kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin, dimana purin merupakan salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel tubuh.Penyakit asam urat timbul karena untuk mengetahui tentang Gambaran Kadar Asam Urat Pada Ibu Rumah Tangga Usia 40 Tahun Keatas Setelah Pemberian Jus Semangka Tahun 2021. Metode : Desain penelitian ini yaitu action research. Sampel pada penelitian sebanyak 20 orang. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan metode POCT. Hasil : menunjukkan bahwa 15 ibu rumah tangga dengan presenta sesebagian besar responden (75%) mengalami penurunan kadar asam urat setelah dilakukan perlakuan pemberian jus semangka dan ibu rumah tangga dengan presentase sebagian kecil responden (25%) mengalami peningkatan setelah pemberian jus semangka. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar (75%) responden yang mengalami penurunan kadar asam urat setelah pemberian jus semangka, dan sebagai kecil (25%) mengalami peningkatan kadar asam urat Setelah Pemberian Jus Semangka. Sehingga disarankan pada masyarakat khususnya penderita asam urat agar meminum jus semangka hendaknya diminum 1 kali sehari sehingga dapat membantu penderita asam urat dalam menurunkan dan mengontrol kadar asam urat darah. proses penuaan khususnya pada perempuan yang sudah memasuki masa menopaus yaitu usia 40-60 tahun.Semangka yang memiliki sifat diuretik alami (meningkatkan aliran urin) akan merontokan asam urat.
UJI AKTIVITAS Staphylococcus aureus DENGAN PEMBERIAN DAYA HAMBAT CUKA KULIT PISANG KEPOK (Musa-Eumusa-ABB) Widelia, Putri; Dheaputri, Ati; Febriyanto, Tedy; RS, Sunita; Sitompul, Linda
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 2 No 2 (2022): Uji laboratorium dll
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v2i2.333

Abstract

Masalah global yang sedang dihadapi pada negara berkembang maupun negara maju, salah satunya adalah efek samping antibiotik. Salah satu penyebab infeksi yaitu bakteri Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus bisa menyebabkan keracunan makanan staphylococcus, bakterimia, endokardititis, osteomeilitis hematogen akut, pneumonia, meningitis, abses yang dapat menyebar keseluruh tubuh. Staphylococcus aureus telah mengalami resistensi terhadap antibiotik. Maka alternatif yang dilakukan adalah dengan cara menggunakan bahan yang berasal dari alam yaitu dengan memanfaatkan produk kulit pisang kapok menjadi olahan cuka kulit pisang kapok (Musa-Eumusa-ABB).Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui uji daya hambat cuka kulit pisang kapok (Musa-Eumusa-ABB) terhadap bakteri Staphycoccus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian True eksperiment laboratorium dengan enam perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali dengan variasi kosentrasi 100%, 75%, 50 % dan 25% dengan tetrasiklin sebagai kontrol positif serta aquades sebagai kontrol negatif. Analisa data dengan menggunakan analisa Anova Statistika. Rata-rata diameter zona hambat pada konsentrasi 100% sebesar 17.25 mm, konsentrasi 75% sebesar 13.5 mm, konsentrasi 50% sebesar 25% mm dan pada konsentrasi 25% tidak terbentuk zona hambat bakteri. Hasilnya diketahui bahwa cuka kulit pisang kepok memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus terlihat dengan adanya zona bening yang dibentuk disekitar cakram. Semakin besar konsentrasi yang digunakan maka semakin besar tingkat efektivitas cuka kulit pisang kepok sebagai antibakteri Staphylococcus aureus, dengan konsentrasi paling efektif yaitu 100%.
IDENTIFIKASI BAKTERI SALMONELLA SP PADA TELUR AYAM KAMPUNG YANG DIJUAL DI PASAR PANORAMA KOTA BENGKULU Oktariza, Dwi Gita; Widelia, Putri; Laksono, Heru
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 4 No 1 (2024): Bakteriologi Jilid 2
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v4i1.611

Abstract

Telur adalah salah satu makanan yang paling mudah diolah dan mengandung protein hewani. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Khoirunisa pada tahun 2019 menemukan bahwa beberapa cemaran bakteri ditemukan di dalam telur ayam kampung : Salmonella sp 252 koloni/g, Enterobactericeae 102 koloni/g, dan bakteri coliform 502 koloni/g. Bakteri-bakteri ini menyebabkan infeksi yang dapat menyebabkan diare dan gastreoteritis pada manusia. Untuk tujuan pengobatan, telur ayam kampung sering dimakan secara mentah, dipercaya meningkatkan stamina dan vitalitas, tetapi orang tidak tahu apakah ada kontaminasi di dalamnya. Berdasasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Salmonella sp ditemukan pada telur ayam kampung yang dibeli di Pasar Panorama Kota Bengkulu pada tahun 2024. Penelitian ini menggunakan analisis data Kualitatif Deskriptif, dengan Uji kultur Salmonella menggunakan media SCB. Dua puluh sampel yang diidentifikasi dengan teknik pengambilan Purposive Sampling, yaitu suatu teknik dengan kriteria yaitu telur sedikit retak,dan cangkang masih terdapat kotoran ayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua puluh sampel menunjukkan hasil negatif Salmonella. Dengan demikian, telur yang dijual di Pasar Panorama Kota Bengkulu tidak mengandung Salmonella sp.
GERAKAN LAWAN COVID-19 DENGAN PRODUKSI MANDIRI “HANSKI” MELALUI PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DI BENGKULU Widelia, Putri; Marlin, Leni; Sunita, Sunita; Susiwati, Susiwati; Halimatussa'diah, Halimatussa'diah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Pusat Unggulan Iptek Penanggulangan Stunting Berbasis Kesehatan Ibu dan Anak Vol 3 No 1 (2024): JPKM PUSTINGKIA JANUARI 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jpustingkia.v3i1.719

Abstract

Coronavirus Disease 2019 or Covid-19 is a new type of virus whose transmission can occur between humans and humans. The Covid-19 pandemic was declared by WHO on March 9 2020, which is the biggest impetus for implementing this service program immediately. Vaccines or official treatments are still in the process of being developed and clinically tested to fight Covid-19, so the public must be able to take precautions by breaking the chain of spread of the virus through understanding and implementing health protocols in accordance with government recommendations. The government's recommendation is to adopt a clean lifestyle by washing your hands with soap or using hand sanitizer, keeping your distance, using a mask when outside the house and staying at home. This government recommendation has resulted in the scarcity of availability of hand sanitizers and the selling price has also increased due to mass consumption. Based on these problems, the community service team carried out community service activities in the form of assisting cadres in Pondok Kelapa District in making hand sanitizer made from basil as education for early prevention of Covid-19 in the Pondok Kelapa District, Central Bengkulu Regency. The aim of this service is to provide education to community cadres about how to make hand sanitizer made from basil. The method used is direct work practice on site in the form of providing material about Covid-19 and direct guidance or training in making hand sanitizers for Pekik Nyering Community Health Center cadres which is a work area in Pondok Kelapa District and distributing basil seeds. The results of this community service activity show the high enthusiasm and activeness of all participants. All cadres succeeded in practicing making hand sanitizer and even made excess to give to other colleagues.Keywords: Hand sanitizer, Basil, Cadre