Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Human Resources Skills and Agricultural Product Selling Power Through A Workshop on Processing Tomatoes Into “Torakur” Sweets Niswah, Nihlatun; Wibowo, Laksono Yogi; Hanannika, Laudhira Kinantya; Adillah, Luthfiana Nur; Muayanah, Muayanah; Fatoni, Muhamad; Mukaromah, Neni; Sintawati, Mukti; Dewi, Kirana Prama; Supriyanto, Agus
Bahasa Indonesia Vol 22 No 02 (2025): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.222.1

Abstract

The high volume of tomatoes during the peak harvest season often results in low selling prices and financial losses for farmers. This problem is exacerbated by the limited shelf life of tomatoes and the lack of skills in processing the harvest into high-value products. To address this problem, a leadership project was implemented to improve the skills of family welfare empowerment (FWE) mothers in the Dirgantara Asri Housing Complex in utilising tomato harvests to make products with high market value. The purpose of this workshop was to improve the skills of the community, especially among FWE mothers in the Dirgantara Asri Housing Complex, through training in processing tomatoes into a candied product called “Torakur” (Tomatoes with Date Flavour), which has significant market potential. Furthermore, participants are expected to market this processed product directly and through social media promotion efforts. The implementation method includes delivering educational materials, demonstrations of processing tomatoes into “Torakur,” and simple packaging and marketing techniques, both directly and digitally. This workshop aims to improve the skills of FWE mothers in producing and marketing “Torakur” independently, thereby creating sustainable local business opportunities. The measurement results were 100% very satisfied and 87.25% very useful. The results of this community service initiative show that the workshop has positively impacted community empowerment and strengthened interdisciplinary collaboration.       Abstrak Tingginya volume tomat selama musim panen raya seringkali mengakibatkan harga jual yang rendah dan kerugian finansial bagi petani. Masalah ini diperparah oleh terbatasnya masa simpan tomat dan kurangnya keterampilan dalam mengolah hasil panen menjadi produk bernilai tinggi. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah proyek kepemimpinan dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) di Perumahan Dirgantara Asri dalam memanfaatkan hasil panen tomat untuk menghasilkan produk bernilai pasar tinggi. Tujuan lokakarya ini adalah untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK di Perumahan Dirgantara Asri, melalui pelatihan pengolahan tomat menjadi manisan “Torakur” (Tomat Rasa Kurma), yang memiliki potensi pasar yang signifikan. Selanjutnya, para peserta diharapkan dapat memasarkan produk olahan ini secara langsung dan melalui promosi di media sosial. Metode pelaksanaannya meliputi penyampaian materi edukasi, demonstrasi pengolahan tomat menjadi “Torakur”, serta teknik pengemasan dan pemasaran sederhana, baik secara langsung maupun digital. Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK dalam memproduksi dan memasarkan “Torakur” secara mandiri, sehingga menciptakan peluang usaha lokal yang berkelanjutan. Hasil pengukurannya adalah 100% sangat memuaskan dan 87,25% sangat bermanfaat. Hasil dari inisiatif pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa lokakarya ini telah berdampak positif terhadap pemberdayaan masyarakat dan memperkuat kolaborasi interdisipliner.
The integration of indigenous knowledge in the social studies classroom to promote intercultural competence Dewi, Kirana Prama; Probosiwi, Probosiwi; Rahmawati, Isna
Taman Cendekia: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/tc.v6i2.13401

Abstract

Indonesia is a heterogeneous population that speaks various languages and has a wide range of cultural, racial, religious, traditions, and indigenous knowledge. In our multicultural and globalized society, intercultural competence is becoming more critical. This study aimed to discover how to integrate indigenous knowledge into the social studies classroom to promote intercultural competence. The method used was descriptive qualitative analysis. The subjects of this study were students in two classes and a lecturer. Data collection techniques used were interviews, observation, and a reflective journal. This research used data triangulation techniques to check the data validity. The result showed 1) integrating indigenous knowledge in the social studies classrooms through eight steps: collection and identifying, analyzing, implementing, evaluating students, reflecting the cultural value, evaluating the lesson process, expanding, and sharing, and 2) The intercultural competence students were also identified in the significant increase on four dimensions: knowledge, attitude, skills, and behavior.
Peningkatan soft skills dan pemahaman konsep IPS melalui media MINDSCAPE dan metode cooperative learning Dewi, Kirana Prama
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 10 No. 2 (2017): September-November
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.436 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v10i2.17905

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan soft skills dan pemahaman konsep IPS melalui media mindscape dan metode cooperative learning siswa kelas V SD Muhammadiyah Jogodayoh Bantul. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif dengan guru kelas sebagai kolaborator pelaksana tindakan. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan tes. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, pedoman wawancara dan butir soal. Analisis data dilakukan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa soft skills dan pemahaman konsep IPS siswa mengalami peningkatan setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran melalui media mindscape dan metode cooperative learning. Rata-rata skor soft skills siswa sebelum tindakan adalah 1,14 (sangat rendah) meningkat menjadi 2,06 (sedang) pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 3,50 (sangat tinggi) pada siklus II. Peningkatan skor rata-rata pemahaman konsep IPS siswa dilihat dari pembimbingan pembuatan mindscape pada siklus I adalah 1,8 (cukup) meningkat menjadi 2,8 (baik) siklus II serta dari presentasi mindscape pada siklus I 1,9 (cukup) meningkat menjadi 2,8 (baik) pada siklus II. Dari rata-rata skor hasil belajar siswa sebelum tindakan 63 meningkat menjadi 72 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 82 pada siklus II.