Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA GUNUNG BERUK SEBAGAI WISATA BERBASIS MASYARAKAT DI DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO Kusuma Wardani, Intan
Swara Bhumi Vol 5, No 02 (2017):
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Gunung Beruk di Desa Karangpatihan merupakan salah satu obyek wisata alam di Kabupaten Ponorogo.Obyek wisata Gunung Beruk dikelola oleh masyarakat desa Karangpatihan, sehingga pengembangan obyek wisata, kurang berjalan baik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat potensi obyek wisata Gunung Beruk, sikap, dukungan dan sumber daya manusia mendukung pengembangan obyek wisata, dan strategi yang sesuai untuk pengembangan obyek wisata Gunung Beruk. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif.Populasi penelitian ini adalah masyarakat Desa Karangpatihan, di peroleh sampel sebanyak 100 orang responden diambil secara purposive sampling.Data penelitian berupa tingkat potensi, sikap, dukungan masyarakat dan sumber daya manusia dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi serta dianalisis menggunakan teknik skoring dan analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa obyek wisata Gunung Beruk tergolong sangat potensial untuk dikembangkan.Sikap masyarakat mendukung pengembangan obyek wisata dari pemahaman, partisipasi tergolong tinggi, dukungan masyarakat tergolong tinggi, pengetahuan masyarakat tergolong rendah, disesbabkan sumber daya manusia dibidang pariwisata tergolong sangat rendah. Berdasarkan analisis SWOT obyek wisata Gunung Beruk, sehingga model strategi yang digunakan adalah Grow and Build yaitu penambahan produk wisata baru di kawasan wisata. Strategi pengembangan objek wisata Gunung Beruk berdasarkan matriks analisis SWOT antara lain menambah kegiatan wisata baru, melakukan kegiatan promosi di sosial media, menambah sarana fasilitas, mempermudah aksesibilitas, memberi pelatihan di bidang pariwisata kepada masyarakat di Desa Karangpatihan, memberi bantuan berupa ketrampilan pada pengelola objek wisata Gunung Beruk, menyediakan transportasi umum menuju ke objek wisata Gunung Beruk, membuat proposal bantuan kepada pemerintah, meningkatkan sumber daya manusia. Kata Kunci: Pengembangan, Masyarakat, SWOT   Abstract Beruk Mountain became one of pine forests tourism in  Ponorogo subdistrict. Since two years ago the management by local villagers to develop beruk mountain is not running well. This study aims to determine the level of potential attractions, attitude, support and human resources in supporting the development of Mountain Beruk tourism, and determine the appropriate strategy in the development of Beruk Mountain tourism This study was survey research with descriptive quantitative approach. The population was people of Karangpatihan Village, 100 respondents were selected as sample using purposive sampling. The data were collected through observation, interview, documentation and analyzed using scoring techniques and analysis of Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT). The result of the research shows that Mountain Beruk tourism  is very potential to be developed. The attitude of the community in supporting the development of Mountain Beruk tourism was  the understanding, in which the participation  was high, the community support was  high, the knowledge of the community was low caused the low  human resources. Based on the Strength, Weakness ,Opportunity, Threat (SWOT) analysis, the strategy to grow and build other tourism product made Mountain Beruk tourism more attractive. The strategy for the development of Beruk Montain tourism based on Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) matrix is ??to accommodate tourism activities, improve access road to the location of tourism, develop facilities, develop tourism potential with development based on environmental impact, cooperate with government to provide tourism skills training. Improve human resources and widen access roads. Keywords: Development, Society, SWOT     
Etnosains dan Kearifan Lokal Pemanfaatan Ampas Minyak Kelapa Terhadap pembelajaran Berdiferensiasi dalam Perspektif Progresivisme pada Mata Pelajaran IPA Kusuma Wardani, Intan; Sarjan, Muhammad
Journal Transformation of Mandalika, e-ISSN: 2745-5882, p-ISSN: 2962-2956 Vol. 3 No. 10 (2022): Oktober
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jtm.v3i10.2667

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pandangan progresivisme John Dewey terhadap pembelajaran berdiferensiasi, serta penerapan pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran IPA. Metode penelitian ini adalah studi kepustakaan berdasarkan buku dan jurnal ilmiah yang membahas progresivisme, pembelajaran berdiferensiasi dan penerapan pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran IPA. Data yang diperoleh dari studi Pustaka di sintesis menjadi suatu informasi yang bermakna. Pembelajaran IPA merupakan salah satu ranah etnosains dan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang fenomena alam meliputi material, manusia, dan interaksi antara manusia dan material lainnya. Etnosains merupakan kegiatan mentransformasikan antara sains asli masyarakat dengan sains ilmiah. Sains asli tercermin dalam kearifan lokal sebagai suatu pemahaman terhadap alam dan budaya yang berkembang di kalanganmasyarakat. Lahirnya etnosains tidak terlepas dari trial and error sebagai salahsatu metode ilmiah yang digunakan orang jaman dahulu, dan telah menghasilkan pengetahuan baru tetapi tidak mampu menggali potensi sains yang terkandung karena keterbatasan pengetahuan. Tidak dapat dipisahkan antara etnosains dan pembelajaran sains karena keduanya saling berkaitan dan terintegrasi menjadi satu kesatuan yang utuh. Peran etnosains sangat penting dalam pembelajaran sains mengingat luasnya cakupan sebagai salah satu ranah etnosains. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap etnosains dan kearifan lokal budaya di Indonesia. Metode yang digunakan adalah kajian literatur dengan sampel bahan kajian meliputi (1) Ampas Minyak Kelapa”tain Lale” (dalam Bahasa sasak Lombok), (2) indigenous science dalam proses pembuatan Ampas Minyak Kelapa”tain Lale” (dalam Bahasa sasak Lombok) memiliki relevansi dalam kompetensi dasar IPA yaitu “menerapkan konsep bioteknologi dan perannya dalam kehidupan manusia” dan “membuat salah satu produk bioteknologi konvensional yang ada di lingkungan sekitar”.
Filsafat Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Dalam Hubungannya Dengan Etika Lingkungan Kusuma Wardani, Intan
Journal Transformation of Mandalika, e-ISSN: 2745-5882, p-ISSN: 2962-2956 Vol. 5 No. 2 (2024): Februari
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jtm.v5i2.2691

Abstract

Artikel ini mengeksplorasi hubungan antara Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial dalam kaitannya dengan etika lingkungan. Etika lingkunan memfokuskan kepada bagaimana seharusnya perilaku manusia terhadap lingkungan. Melalui pengajaran ilmu pengetahuan alam dan sosial akan dapat memberikan informasi bagaimana konsep ilmu pengetahuan alam dan sosial (IPAS) dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Filsafat ilmu pengetahuan alam dan sosial selain dapat menanamkan pemahaman tentang alam juga dapat menyeimbangkan perilaku sosial manusia terhadap alam sehingga dalam setiap pola pikir dan perilaku manusia selalu dilandasi oleh sebuah kesadaran untuk selalu menjaga hubungan antara manusia dengan alam berdasarkan nilai-nilai positif sains guna mempertahankan fungsi dan kelestarian lingkungan. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan etika lingkungan dalam perspektif filsafat Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial serta mendeskripsikan bagaimana hubungan relasi manusia dengan alam. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan kajian pustaka, merujuk kepada buku maupun artikel jurnal yang relevan
Strategi Peningkatan Regenerasi Petani pada Usahatani Sayuran Dataran Tinggi Putri Hermawati, Anneke; Musyarofah, Neni; Haryanto, Yoyon; Kusuma Wardani, Intan; Bhirawa Anoraga, Satria
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 19 No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jpp.v19i1.762

Abstract

Rendahnya minat generasi muda pada usahatani menyebabkan rendahnya regenerasi petani, sehingga dikhawatirkan akan mengancam keberlanjutan usahatani. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan minat generasi muda pada usahatani sayuran dataran tinggi, (2) mendeskripsikan tingkat regenerasi petani melalui penumbuhan minat generasi muda pada usahatani sayuran dataran tinggi, (3) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi regenerasi petani melalui penumbuhan minat generasi muda pada usahatani sayuran dataran tinggi, (4) merumuskan rekomendasi strategi peningkatan regenerasi petani melalui penumbuhan minat generasi muda pada usahatani sayuran dataran tinggi. Penelitian dilaksanakan April sampai dengan Juni 2023 di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Populasi ditentukan menggunakan teknik purposive sampling, sehingga didapat sampel berjumlah 96 orang yang mewakili dari 2.284 jumlah populasi menggunakan rumus slovin. Kajian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner dan studi literatur. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, dan analisis jalur (path analysis), serta formulasi hasil kedua analisis untuk merumuskan strategi peningkatan regenerasi petani melalui penumbuhan minat generasi muda pada usahatani sayuran dataran tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat generasi muda pada usahatani sayuran dataran tinggi termasuk ke dalam kategori sedang sebesar 74,27%, regenerasi petani pada usahatani sayuran dataran tinggi termasuk ke dalam kategori sedang sebesar 75,03%. Faktor internal, akses informasi dan minat generasi muda secara nyata mempengaruhi regenerasi petani. Strategi peningkatan regenerasi petani pada usahatani sayuran dataran tinggi dilakukan dengan meningkatkan minat generasi muda, meningkatkan akses informasi dan pengetahuan, keterampilan dan motivasi. Hal ini diharapkan mengatasi permasalahan rendahnya regenerasi petani.