Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) TERHADAP CUSTOMER RELATIONSHIP QUALITY (CRQ) DAN CUSTOMER LIFETIME VALUE (CLV) RUMAH ZAKAT DI INDONESIA Irawan, Andhi
At-Taradhi Jurnal Studi Ekonomi Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Islamic Economics and Business Faculty of UIN Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/at-taradhi.v10i1.2802

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah pengembangan Ekonomi Islam yang semakin cepat dan kesadaran pengelolaan zakat yang harus lebih profesional dan modern. Rumah Zakat sebagai salah satu Lembaga Zakat swasta (LAZ) terbesar di Indonesia, telah menerapkan alat Customer Relationship Management (CRM) untuk mendukung hubungan Rumah Zakat dengan para donatur Rumah Zakat dengan meningkatkan Customer Lifetime Value (CLV) melalui variabel Pelanggan Kualitas Hubungan (CRQ) Penelitian menggunakan data primer yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner online bentuk google. Formulir tautan google quiestionnare didistribusikan ke donatur Rumah Zakat di seluruh Indonesia sebagai penduduk, melalui media sosial yang memiliki persahabatan dengan media sosial yang dimiliki oleh Rumah Zakat. Kuesioner yang didistribusikan diselesaikan oleh 174 responden yang valid sebagai sampel, yang kemudian diuji menggunakan Path Analysis SEM AMOS 24 alat tes.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses manajemen hubungan pelanggan (CRM) menggunakan alat hubungan pelanggan dapat secara signifikan mempengaruhi Customer Relationship Quality (CRQ). Customer Relationships Quality (CRQ) dapat secara signifikan Customer Lifetime Value (CLV). Customer Relationship Management (CRM) tidak akan dapat secara langsung mempengaruhi Customer Lifetime Value (CLV) secara signifikan tanpa Customer Relationship Quality (CRQ). Customer Relationship Management (CRM) akan secara positif dan signifikan mempengaruhi Customer Lifetime Value (CLV) melalui Customer Relationship Quality (CRQ).
Perkembangan Islam pada Masyarakat Banjar dalam Budaya dan Fiqh Tasawuf Irawan, Andhi; , M.Ag, Dr. H. Sukarni, M.Ag; ,.Hum, Prof. Dr. H. M. Hanafiah; Muhajir, MA, Dr. Ahmad
Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence, Economic and Legal Theory Vol. 2 No. 2 (2024): Implementation and Dynamics of Islamic Law and Civil Law in Indonesia
Publisher : Sharia Journal and Education Center Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This study examines the development of Islam within the Banjar community, focusing on cultural and Sufi jurisprudence aspects. The Banjar community is a culturally rich society significantly influenced by Islamic traditions. Islamic traditions permeate every stage of life in the Banjar society, manifesting in various life rituals such as childbirth, child-rearing, education, adolescence, marriage preparation, weddings, religious education, illness, and death. Additionally, Islamic traditions are observed during major religious celebrations such as Ramadan, Syawal, Eid al-Adha, and Hajj. The Islamic traditions in the Banjar community have been heavily influenced by Sufi teachings introduced by Islamic scholars from the Middle East. In subsequent stages, several prominent scholars from Banjar traveled to the Middle East to study Islamic sciences and disseminate their knowledge by teaching and publishing books to spread Islamic teachings.One notable Banjar scholar is Sheikh Arsyad Al-Banjari, who realigned Banjar culture with Islamic teachings by prohibiting practices like Sanggar Banua and Membuang Pasilih, which could lead the Banjar community towards transgressions and heretical innovations, including practices involving offerings to spirits. Keywords: Islamic Development, Banjar Community, Cultural Influence, Sufi Jurisprudence, Life Rituals, Islamic Traditions, Middle Eastern Scholars, Sheikh Arsyad Al-Banjari. Abstrak Penelitian ini mengkaji perkembangan Islam dalam masyarakat Banjar, dengan fokus pada aspek budaya dan fiqh tasawuf. Masyarakat Banjar merupakan masyarakat yang kaya budaya dan sangat dipengaruhi oleh tradisi Islam. Tradisi Islam mewarnai setiap tahap kehidupan dalam masyarakat Banjar, yang terlihat dalam berbagai ritual kehidupan seperti kelahiran, pengasuhan anak, pendidikan, masa remaja, persiapan pernikahan, pernikahan, pendidikan agama, kondisi sakit, dan kematian. Selain itu, tradisi Islam juga diamati selama perayaan hari besar agama seperti Ramadhan, Syawal, Idul Adha, dan Haji.Tradisi Islam yang masuk ke masyarakat Banjar sangat dipengaruhi oleh ajaran tasawuf yang diperkenalkan oleh ulama Islam dari Timur Tengah. Pada tahap berikutnya, beberapa ulama besar dari Banjar pergi ke Timur Tengah untuk mempelajari ilmu pengetahuan Islam dan menyebarkan pengetahuan mereka dengan mengajar dan menerbitkan kitab-kitab untuk menyebarkan ajaran Islam.Salah satu ulama Banjar yang terkenal adalah Syeikh Arsyad Al-Banjari, yang telah meluruskan kembali budaya Banjar sesuai dengan ajaran Islam dengan melarang praktik seperti Sanggar Banua dan Membuang Pasilih, yang dapat menyeret masyarakat Banjar menuju kemungkaran dan bid'ah dhalalah, termasuk praktik memberi makan orang ghaib. Kata Kunci: Perkembangan Islam, Masyarakat Banjar, Pengaruh Budaya, Fiqh Tasawuf, Ritual Kehidupan, Tradisi Islam, Ulama Timur Tengah, Syeikh Arsyad Al-Banjari.
Pembagian Hukum Islam yang Tetap dan yang Berubah (Tsawâbit wa Mutaghayyirât) Irawan, Andhi; Jalaluddin, Jalaluddin; Azhari, Fathurrahman; Hamdi, Fahmi
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i2.558

Abstract

Abstract This study examines the division of Islamic law into immutable laws (tsawâbit) and changeable laws (mutaghayyirât) within the framework of Sharia. The article highlights the importance of understanding immutable laws as an unchanging foundation, while flexible laws should be interpreted and implemented according to the continuously evolving social and cultural dynamics. In the post-revelation era, the task of Muslims is to interpret and apply the revelation in the context of the modern and ever-changing society. The plurality of interpretations and the diversity of expressions in practicing Islam are considered inevitable and not erroneous as long as the methodology used is accountable. The concept of the "Islamic peaceful path" developed by Nusantara scholars is expected to provide solutions to resolve conflicts and tensions, as well as to promote progress in various aspects of life, including science and economy. Keywords: Division, Immutable and Changeable Laws Abstrak Penelitian ini mengkaji pembagian hukum Islam menjadi hukum yang tetap (tsawâbit) dan yang berubah (mutaghayyirât) dalam konteks syariah. Artikel ini menyoroti pentingnya pemahaman terhadap hukum yang bersifat tetap sebagai fondasi yang tidak berubah, serta fleksibilitas hukum yang bersifat berubah agar dapat diinterpretasikan dan diimplementasikan sesuai dengan dinamika sosial dan budaya yang terus berkembang. Pasca era pewahyuan, tugas umat Islam adalah menafsirkan dan mengaplikasikan wahyu dalam konteks masyarakat modern yang terus berubah. Pluralitas penafsiran dan keragaman ekspresi pengamalan Islam dianggap tak terhindarkan dan bukan merupakan kesalahan selama metodologi yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan. Konsep "jalan damai Islam" yang dikembangkan oleh ulama Nusantara diharapkan dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan konflik dan ketegangan, serta mendorong kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ilmu pengetahuan dan ekonomi. Kata Kunci: Pembagian, Hukum Tetap dan Berubah This is an open access article under the CC BY-NC-SA license.