Sobian, Pether
Faculty Of Social And Political Sciences, Universitas Kapuas Sintang Jl. YC. Oevang Oeray No.92, Baning Kota, Kec. Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat-Indonesia

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PUDARNYA PENGARUH DAN EKSISTENSI KEPEMIMPINAN ADAT RUMAH BETANG (PUN RUMAH) DI ERA GLOBALISASI (Studi Kasus di Desa Ensaid Panjang Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang) Pether Sobian
FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas Kapuas Sintang. Vol 20, No 1 (2022): FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/fokus.v20i1.595

Abstract

Kepemimpinan Adat di Betang Panjang, dalam bahasa Sub Suku Dayak Desa dikenaldengan nama ‘Pun Rumah’ adalah sosok pemimpin yang bijak, dihormati, adil, melindungi dan memahamiaturan adat dan dampak buruk perilaku masyarakat betang yang bersifat destruktif terhadap peroranganatau secara komunal. Kepemimpinan adat dipilih secara secara musyawarah oleh masyarakat rumahbetang dan kandidat pemimpin (pun rumah) tidak mencalonkan diri, tetapi oleh masyarakat yangbersangkutan dinilai mampun dan berkualifikasi sehingga ditunjuk atau langsung dipilih untuk mendudukijabatan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan fakta tentang pudarnya pengaruhkepemimpinan adat di rumah betang (pun rumah) karena berbagai faktor, baik faktor internal di rumahbetang dan faktor eksternal. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan metodedeskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara empat cara yaitu: Wawancara semi terstrukturdengan tiga informan kunci dan tiga informan lainnya Focus Group Discussion (FGD), Observasi nonpartisipan dan studi terhadap beberapa dokumen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalahteori sosial Pragmatism dan Interaksionisme Simbolik dari Jack Barbalet dalam buku: Teori Sosial.Hasil dari penelitian ini adalah: Pemimpin adat di rumah betang (pun rumah) pengaruhnya memudarseiring berjalannya waktu secara internal disebabkan dinamika sosial, persaingan, pereselisihan dansecara ekseternal karena faktor ekonomi, teknologi, pembangunan, transmigrasi dan perubahan zaman.Kesimpulannya adalah penelitian ini adalah potret dari sebuah fakta kepemimpinan adat di rumah betang,dimana pengaruh dna eksistensinya mulai memudar seiring dengan ditinggalkannya rumah betang olehmasyarakat sub suku Dayak Desa dengan memilih untuk tinggal diluar rumah betang. Pengaruh danruang lingkup kepemimpinan adat rumah betang hanya berlaku bagi siapapun yang tinggal dan berkunjungke rumah betang. Seiring ditinggalkannya rumah betang, menghilang pula pengaruh dan ruang lingkupbahkan eksistensi pemimpin adat rumah betang (Pun Rumah).
PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAGIAN HUBUNGAN KEMASYARAKATAN SUBBAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT (KESRA) DALAM PEMBINAAN MENTAL DAN KEAGAMAAN Pether Sobian
FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas Kapuas Sintang. Vol 14, No 2 (2014): Fokus: Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas K
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/fokus.v14i2.47

Abstract

Pokok permasalahan yang ditelaah dalam penelitian ini adalah Pelaksanaan Tugas PokokDan Fungsi Bagian Hubungan Kemasyarakatan pada Subbagian Kesejahteraan Rakyat DalamPembinaan Mental Dan Keagamaan Sekretariat Daerah Kabupaten Melawi,?. Dan oleh karenanyatujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini Pelaksanaan Tugas Pokok Dan Fungsi Bagian HubunganKemasyarakatan pada Subbagian Kesejahteraan Rakyat Dalam Pembinaan Mental Dan KeagamaanSekretariat Daerah Kabupaten Melawi tersebut. Metode penelitian ini menggunakan penelitian Deskriptif.Subjek dalam penelitian ini adalah berjumlah 6 Orang yakni Kabag Humas Kabupaten Melawi, KepalaSubbagian Kesejahteraan Rakyat, Pegawai Pada Subbidang Kesejahteraan Rakyat 2 Orang, BeberapaTokoh Masyarakat Kabupaten Melawi 2 Orang. Dengan Teknik penelitian yang digunakan dalampengumpulan data adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi dengan analisis data menggunakanmetode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kesadaran Pegawai dalampelaksanaan tugas pokok dilakukan dengaan memberikan pelayanan sebagai pelaksanaan tugas pokokdalam menjalankan fungsi pemerintah. Sarana dan Prasarana Penunjang Kerja masih kurang dalammendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, Koordinasi sudah di lakukan dengan adanyakordinasi kerja didalam pelaksanaan tugas pokok dana fungsi. Kesimpulan Penelitian ini bahwaPelaksanaan Tugas Pokok Dan Fungsi Bagian Hubungan Kemasyarakatan pada SubbagianKesejahteraan Rakyat Dalam Pembinaan Mental Dan Keagamaan Sekretariat Daerah Kabupaten, dariaspek Kesadaran Pegawai dalam pelaksanaan tugas pokok sudah cukup baik. Aspek Sarana dan PrasaranaPenunjang Kerja masih belum cukup memadai dam masih ada yang kurang dalam mendukung saranakerja dan aspek Koordinasi sudah di lakukan. Maka dengan ini peneliti menyarankan hal-hal sebagaiberikut Kesadaran Pegawai dalam pelaksanaan tugas pokok yang cukup baik agar dipertahankandimaksimalkan. Aspek Sarana dan Prasarana Penunjang Kerja yang belum memadai dan masih adayang kurang dalam mendukung sarana kerja agar dapat diusuklan penambahan dan aspek Koordinasiyang sudah di lakukan terus dijalankan.
Kehidupan keseharian Komunitas Suku Dayak di Rumah Betang di Desa Ensaid Panjang Kabupaten Sintang Kalimantan Barat Pether Sobian
Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 11 No 2 (2021): July
Publisher : Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/soshum.v11i2.2532

Abstract

This study was conducted to determine the daily lives and social interaction of the Dayak Desa inside and outside Betang Panjai (the long house). This research used a descriptive qualitative approach through the phenomenological method. The study will use semi-structured interviews with three key informants and four other informants. The research data obtained comes from interviews, observation, documentation study and literature study. The theory used in this research is social interaction and social interaction form from Soerjono Soekanto. The results of this study conclude that the Dayak people are active workers, uphold their trust, respect each other and have a high sense of brotherhood. Culture and customs are adhered to in daily practices, including working together in the gardens, fields and rice fields, sharing stories and listening to the conversations of friends and neighbors in the living room. Differences in views on politics, education and technology do not hinder social interaction among residents of Panjang's house.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM RANGKA PENINGKATAN KINERJA APARATUR DESA Pether Sobian
FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas Kapuas Sintang. Vol 20, No 2 (2022): FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/fokus.v20i2.657

Abstract

Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Desa Ensaid Panjang Kecamatan KelamPermai Kabupaten Sintang dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusianya sudah berjalansesuai kondisi lingkungan, sarana prasarana dan sumber daya manusia yang ada, khususnya padaaspek pelatihan pendidikan, disiplin, sumber daya manusia dan sarana prasarana yang tersedia.Pengembangan Sumber Daya Manusia sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal atau agenda daripemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah Kabupaten Sintang. Namun demikianpengembangan sumber daya manusia aparatur Desa Ensaid Panjang lebih bersifat top down.Pengembangan sumber daya manusisa aparatur Desa Ensaid Panjang dapat dimaksimalkan lagi denganmenerapkan prinsip top down dan botton up secara seimbang, baik dalam pendidikan dan pelatihan,peningkatan disiplin kerja, dan peningkatan sarana dan prasarana penunjang pengembangan sumberdaya manusia aparatur Desa Ensaid Panjang masih dapat ditingkatkan lagi dengan kondisi yang ada.Kesimpulannnya bahwa Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Desa Ensaid PanjangKecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang sudah berjalan dan bersifat top down. Pendidikan danpelatihan, peningkatan sarana prasarana memunculkan disiplin kerja dan kemampuan sumber dayamanusia yang lebih baik. dalam bekerja dan menghasilkan hasil kerja yang baik, terutama dalammenjalankan pelayanan kepada masyarakat sesuai standar minimal yang diamanatkan oleh peraturanpemerintah.
STRATEGI KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA Pether Sobian
FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas Kapuas Sintang. Vol 21, No 1 (2023): FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/fokus.v21i1.720

Abstract

Pokok permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Strategi Kepemimpinan dalamMeningkatkan Kinerja dan oleh karenannya tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalahmengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis Strategi Kepemimpinan dalam Meningkatkan KinerjaAparatur DesaEnsaid Panjang Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang. Metode penelitian inimenggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah orang-orang yangmemahami tentang judul penelitian ini yaitu yaitu; Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Ketua-KetuaDusun Desa Ensaid Panjang. Teknik penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknikwawancara, observasi atau pengamatan dan studi dokumentasi dengan analisis data menggunakanmetode analisis data kualitatif.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Strategi Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja sudahberjalan sesuai dengan standar prinsip-prinsip kepemimpinan, khususnya pada aspek kepemimpinanyang diperlihatkan oleh pimpinan yaitu Sementara dari aspek sumber memberikan arahan dan bimbinganyang berhubungan dengan peningkatan kinerja pegawai dan peningkatan sumber daya manusia. Darisisi gaya kepemimpinan, Kepala Desa memiliki gaya birokratis yang merupakan gaya kepemimpinanstruktural pegawai kebanyakan. Selain itu strategi kepemimpinan seorang pemimpin dalam peningkatankinerja pegawai yaitu dengan pendekatan partisipatif dan delegatif guna memberikan tugas dan tanggungjawab kepada bawahannya.
Social and Economic Impact of Palm Oil Plantation For Local Communities in Kapuas Hulu District Pether Sobian
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 22 No. 3 (2019)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Oil palm agribusiness opportunities have stimulated several investors to plunge into the oil palm plantation sector in Kapuas Hulu. The Kapuas Hulu Regency Government certainly hopes that the existence of an oil palm plantation company can contribute optimally to regional development and the welfare of the local community. This is inseparable from the assumption and expectations that oil palm plantations are strategic sectors that can have an economic impact on a chain basis. Therefore, these companies are expected to have a community development program (Community Development) as part of corporate social responsibility (CSR). Companies, in this case, must strive to actualize the potential that is already owned by the community through a community empowerment approach that emphasizes the importance of independent local communities as a system capable of organizing themselves. The establishment of oil palm plantation companies in Kapuas Hulu which are generally in rural areas certainly influences the social and economic life of the community around the location. The social impacts that occur can be in the form of changes in people's lifestyles such as patterns of production and consumption, value systems, norms, and beliefs. This is understandable given the intensity of interaction, interaction, and communication between the local community and the plantation and with other migrant communities sooner or later will affect the way of life, mindset, and patterns of social relations of the local community.
PUDARNYA PENGARUH DAN EKSISTENSI KEPEMIMPINAN ADAT RUMAH BETANG (PUN RUMAH) DI ERA GLOBALISASI (Studi Kasus di Desa Ensaid Panjang Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang) Pether Sobian
FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas Kapuas Sintang. Vol 20 No 1 (2022): FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas K
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/fokus.v20i1.595

Abstract

Kepemimpinan Adat di Betang Panjang, dalam bahasa Sub Suku Dayak Desa dikenaldengan nama ‘Pun Rumah’ adalah sosok pemimpin yang bijak, dihormati, adil, melindungi dan memahamiaturan adat dan dampak buruk perilaku masyarakat betang yang bersifat destruktif terhadap peroranganatau secara komunal. Kepemimpinan adat dipilih secara secara musyawarah oleh masyarakat rumahbetang dan kandidat pemimpin (pun rumah) tidak mencalonkan diri, tetapi oleh masyarakat yangbersangkutan dinilai mampun dan berkualifikasi sehingga ditunjuk atau langsung dipilih untuk mendudukijabatan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan fakta tentang pudarnya pengaruhkepemimpinan adat di rumah betang (pun rumah) karena berbagai faktor, baik faktor internal di rumahbetang dan faktor eksternal. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan metodedeskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara empat cara yaitu: Wawancara semi terstrukturdengan tiga informan kunci dan tiga informan lainnya Focus Group Discussion (FGD), Observasi nonpartisipan dan studi terhadap beberapa dokumen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalahteori sosial Pragmatism dan Interaksionisme Simbolik dari Jack Barbalet dalam buku: Teori Sosial.Hasil dari penelitian ini adalah: Pemimpin adat di rumah betang (pun rumah) pengaruhnya memudarseiring berjalannya waktu secara internal disebabkan dinamika sosial, persaingan, pereselisihan dansecara ekseternal karena faktor ekonomi, teknologi, pembangunan, transmigrasi dan perubahan zaman.Kesimpulannya adalah penelitian ini adalah potret dari sebuah fakta kepemimpinan adat di rumah betang,dimana pengaruh dna eksistensinya mulai memudar seiring dengan ditinggalkannya rumah betang olehmasyarakat sub suku Dayak Desa dengan memilih untuk tinggal diluar rumah betang. Pengaruh danruang lingkup kepemimpinan adat rumah betang hanya berlaku bagi siapapun yang tinggal dan berkunjungke rumah betang. Seiring ditinggalkannya rumah betang, menghilang pula pengaruh dan ruang lingkupbahkan eksistensi pemimpin adat rumah betang (Pun Rumah).
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM RANGKA PENINGKATAN KINERJA APARATUR DESA Pether Sobian
FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas Kapuas Sintang. Vol 20 No 2 (2022): FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas K
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/fokus.v20i2.657

Abstract

Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Desa Ensaid Panjang Kecamatan KelamPermai Kabupaten Sintang dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusianya sudah berjalansesuai kondisi lingkungan, sarana prasarana dan sumber daya manusia yang ada, khususnya padaaspek pelatihan pendidikan, disiplin, sumber daya manusia dan sarana prasarana yang tersedia.Pengembangan Sumber Daya Manusia sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal atau agenda daripemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah Kabupaten Sintang. Namun demikianpengembangan sumber daya manusia aparatur Desa Ensaid Panjang lebih bersifat top down.Pengembangan sumber daya manusisa aparatur Desa Ensaid Panjang dapat dimaksimalkan lagi denganmenerapkan prinsip top down dan botton up secara seimbang, baik dalam pendidikan dan pelatihan,peningkatan disiplin kerja, dan peningkatan sarana dan prasarana penunjang pengembangan sumberdaya manusia aparatur Desa Ensaid Panjang masih dapat ditingkatkan lagi dengan kondisi yang ada.Kesimpulannnya bahwa Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Desa Ensaid PanjangKecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang sudah berjalan dan bersifat top down. Pendidikan danpelatihan, peningkatan sarana prasarana memunculkan disiplin kerja dan kemampuan sumber dayamanusia yang lebih baik. dalam bekerja dan menghasilkan hasil kerja yang baik, terutama dalammenjalankan pelayanan kepada masyarakat sesuai standar minimal yang diamanatkan oleh peraturanpemerintah.
STRATEGI KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA Pether Sobian
FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas Kapuas Sintang. Vol 21 No 1 (2023): FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas K
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/fokus.v21i1.720

Abstract

Pokok permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Strategi Kepemimpinan dalamMeningkatkan Kinerja dan oleh karenannya tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalahmengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis Strategi Kepemimpinan dalam Meningkatkan KinerjaAparatur DesaEnsaid Panjang Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang. Metode penelitian inimenggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah orang-orang yangmemahami tentang judul penelitian ini yaitu yaitu; Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Ketua-KetuaDusun Desa Ensaid Panjang. Teknik penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknikwawancara, observasi atau pengamatan dan studi dokumentasi dengan analisis data menggunakanmetode analisis data kualitatif.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Strategi Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja sudahberjalan sesuai dengan standar prinsip-prinsip kepemimpinan, khususnya pada aspek kepemimpinanyang diperlihatkan oleh pimpinan yaitu Sementara dari aspek sumber memberikan arahan dan bimbinganyang berhubungan dengan peningkatan kinerja pegawai dan peningkatan sumber daya manusia. Darisisi gaya kepemimpinan, Kepala Desa memiliki gaya birokratis yang merupakan gaya kepemimpinanstruktural pegawai kebanyakan. Selain itu strategi kepemimpinan seorang pemimpin dalam peningkatankinerja pegawai yaitu dengan pendekatan partisipatif dan delegatif guna memberikan tugas dan tanggungjawab kepada bawahannya.
PHILOSOPHY AND CULTURAL VALUES OF THE DESA DAYAK SUB-TRIBE IN SHIFTING AGRICULTURE Sobian, Pether; M.Si, Markus
FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas Kapuas Sintang. Vol 22 No 1 (2024): FOKUS
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/fokus.v22i1.1079

Abstract

This research is motivated by the author's desire to describe the facts of shifting agriculture the Dayak Desa sub-tribe. Shifting agriculture is not just an activity of burning land, planting rice or harvesting. Shifting agriculture has spiritual values, culture, local wisdom and togetherness. Shifting agriculture is part of the belief that is manifested in the form of a farming ritual system. The purpose of this study is to describe shifting agriculture practices that have been carried out from generation to generation for hundreds of years. There are 9 (nine) stages of shifting agriculture starting from the beginning, namely slashing (manggul) to the end, namely harvesting (ngetaw) which should be carried out by cultivators of the Dayak Desa sub-tribe: 1). Manggul. 2). Nebash. 3). Nebang. 4. Ngeladaq (cleaning the edge of the field so that the fire cannot spread out of the field). 5). Nunu (to burn) . 6). Nayaq. 7). Nugal. 8). Ngemabaw (cleaning the field by pulling the grass). 9). Ngetaw (harvesting rice). Shifting agriculture in the Dayak Desa sub-tribe version has at least 10 cultural values. These values ​​are; Foraging for food, spirituality, togetherness, caring for the environment, local wisdom (cultivation), Ethics and Law, Joy and gratitude, New Year's Eve and property rights. Terminology in English that is used to designate the farming activities of the Dayak people and especially the Dayak Desa sub-tribe such as the word 'slash and burn' is inaccurate and can lead to misleading interpretations. The Dayak Desa sub-tribe community does not slash land and then burn it, it is true that there are slashing and burning activities in farming activities, but the term 'slash and burn' is not appropriate when used for farming activities. Slashing and burning activities can also be done without farming. The terms slashing and burning are wrong terms so that it can lead to a wrong understanding of farming activities. The English terminology that is closer to the fact of farming activity is 'Shifting Agriculture'