Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERAN PENELITI DALAM PERENCANAAN KOTA DI INDONESIA PASCA REFORMASI Panjaitan, Tigor Wilfritz Soaduon
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2019.011.02.3

Abstract

Sejak otonomi daerah diterapkan pasca reformasi tahun 1998, pemerintah daerah di Indonesia memiliki kewenangan untuk menyusun perencanaan tata ruang di daerahnya masing-masing. Menyusun sebuah rencana tata ruang yang kontekstual menjadi salah satu agenda utama desentralisasi kewenangan tersebut. Namun, melalui penelitian yang menggunakan pendekatan fenomenologis diketahui bahwa cita-cita reformasi tersebut tidak serta merta dapat terwujud. Intervensi kepentingan, keterbatasan anggaran dan waktu, keterbatasan data, kompleksitas birokrasi dan lemahnya kualitas aparatur pemerintah, menjadi tantangan yang harus dihadapi. Seorang perencana kota tidak saja dituntut menguasai prinsip-prinsip perencanaan tata ruang yang baik, tapi mereka juga harus memiliki kemampuan bernegosiasi dan mengedukasi para pemangku kebijakan di daerah.  Penelitian ini menunjukkan bahwa seorang peneliti dapat berperan lebih baik sebagai perencana kota dibanding perencana profesional dalam merumuskan rencana kota yang lebih kontekstual.
NURSING HOME PLANNING FOR NEIGREGED ELDERLY WITH DEMENTIA FRIENDLY DESIGN IMPLEMENTATION IN SURABAYA PERENCANAAN PANTI WREDHA BAGI LANSIA TERLANTAR DENGAN PENERAPAN DESAIN RAMAH DEMENSIA DI SURABAYA Novaliyanti, Agnes; Panjaitan, Tigor Wilfritz Soaduon
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 4 No 2 (2024): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v4i2.68

Abstract

Indonesia merupakan salah satu penyumbang populasi penderita demensia di Asia. Prevalensi penderita demensia di Indonesia meningkat dari 1,2 juta di 2016 hingga hampir 2,3 juta orang pada tahun 2030. Kebutuhan fasilitas terapi jangka panjang seperti, panti wredha akan dibutuhkan. Namun tidak semua Panti Wredha di Indonesia dilengkapi dengan fasilitas terapi demensia yang sebagian besar bersifat ekslusif atau diperuntukan bagi masyarakat menengah keatas. Kondisi tersebut mempersulit pasien demensia kalangan bawah dan terlantar. Lansia terlantar memiliki potensi besar terkait masalah yang akan terjadi pada usia lanjut seperti masalah kesehatan dan ekonomi yang dapat menjadi halangan perkembangan disebuah kota. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan Panti Wredha dengan Fasiliatas perawatan Paliatif Demensia yang belum banyak diterapkan pada Panti Wredha untuk lansia terlantar. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan arsitektur perilaku dan studi literatur dalam proses pengumpulan data. Hasil Analisa pendekatan perilaku menghasilkan sebuah kriteria perencanaan untuk Panti Wredha dengan perawatan paliatif demensia. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam perencanaan Panti Wredha dengan pendekatan perilaku mampu menciptakan desain sesuai sirkulasi, pola tata ruang, fasilitas, bangunan, dan material yang mempertimbangkan psikologis dan kebutuhan lansia demensia dengam memanfaatkan kondisi lingkungan agar lebih mendukung.
STUDY OF ANALOGICAL ARCHITECTURE CONCEPT OF THE DESIGN JARAN BODHAG'S TRADITIONAL ART FACILITIES IN PROBOLINGGO CITY KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR ANALOGI TERHADAP PERANCANGAN FASILITAS KESENIAN TRADISIONAL JARAN BODHAG DI KOTA PROBOLINGGO Salsabilla Annoralia, Yurie; Istijanto, Suko; Panjaitan, Tigor Wilfritz Soaduon
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 4 No 2 (2024): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v4i2.70

Abstract

Dalam rangka melestarikan budaya kesenian tari Jaran Bodhag, maka perancangan fasilitas kesenian merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Probolinggo. Perancangan fasilitas kesenian Jaran Bodhag menggunakan pendekatan konsep Arsitektur Analogi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, menganalisis data, mengidentifikasi dan mendeskripsikan, selanjutnya menafsirkan dan medeskripsikan prinsip - prinsip arsitektur analogi pada objek penelitian. Dari hasil desain arsitektur Analogi yang dilakukan, maka diperoleh hasil (a) Massa bangunan gedung pertunjukan ini berbentuk persegi panjang. Orientasi massa bangunan ke arah utara dan selatan dibuat memanjang. (b) Desain memiliki kemiripan visual dengan objek pembandingnya yang dapat dilihat pada ornamentasi properti kuda yang memiliki pola segitiga serta memiliki warna kontras (merah, kuning dan hijau) yang kemudian diterapkan pada fasad bangunan dengan adanya warna kontras dan mengelilingi di seluruh sisi bangunan. Selain itu, bentuk atapnya yang menjulang tinggi di analogikan dengan kepala kuda pada Jaran Bodhag. c) Desain menggunakan jenis analogi simbolik yang dapat menggambarkan simbol sesuatu dari budaya lokal untuk menyampaikan gagasan sesuai dengan maksud dari desain awal. (d) Desain tidak menimbulkan interpretasi lain. Dimana desain mampu mentransfer bentuk analogi properti kuda Jaran Bodhag dengan baik kedalam massa bangunan.
Penerapan Konsep Neo-Vernakular Suku Tengger dalam Redesain Pasar Pasrepan Prahmana, Sendi; Hersanyo, Benny Bintarjo Dwinugroho; Panjaitan, Tigor Wilfritz Soaduon
SADE : Jurnal Arsitektur, Planologi dan Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2025): SADE April 2025
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sade.v4i1.120

Abstract

Neo-Vernacular architecture, as a response to rigid modernism, offered a more holistic approach to building design. This concept integrates traditional, cultural and environmental values ​​into modern design. This research aims to apply the Neo-Vernacular concept of the Tengger Tribe in the redesign of Pasrepan Market. Pasrepan Market, as the center of economic and social activity for the Tengger community, has great potential to become a unique tourist icon. By adopting the roof shape of a traditional Tengger house combined with modern materials such as light steel, this market design not only respects cultural heritage, but also increases the efficiency and durability of the building. Apart from that, the use of typical Tengger batik ornaments on the building facade further strengthens local identity and creates a distinctive atmosphere. It is hoped that this research can become a reference in creating buildings that are not only aesthetic, but also environmentally friendly and uphold local cultural values. By combining traditional and modern elements in the redesign of Pasrepan Market, it is hoped that it can become an example for the sustainable development of other traditional markets. Kata kunci: Neo-Vernacular Architecture, Tengger Tribe, Pasrepan Market, redesign, local culture, cultural heritage, tourism.
OPTIMALISASI POTENSI LOKAL BERBASIS ALAM DAN BUDAYA : STRATEGI PENGEMBANGAN PANTAI NGLIYEP Novianti, Karin Berliana; Panjaitan, Tigor Wilfritz Soaduon; Tohar, Ibrahim
Arsitekno Vol. 12 No. 2 (2025): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v12i2.20406

Abstract

Pantai Ngliyep yang berada di Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata berbasis alam dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi, mengevaluasi permasalahan, dan merumuskan strategi pengembangan kawasan wisata. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi langsung, wawancara semi-terstruktur, survei, serta studi literatur. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif dan dilengkapi dengan analisis SWOT melalui matriks IFAS dan EFAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pantai Ngliyep memiliki enam objek wisata utama dengan potensi beragam, dan secara umum berada dalam kuadran strategi agresif. Strategi pengembangan yang disarankan mencakup peningkatan fasilitas, promosi digital, serta pelibatan masyarakat dalam pengelolaan wisata berkelanjutan. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam penyusunan strategi berbasis potensi kawasan dan analisis SWOT berbobot yang aplikatif. Temuan penelitian ini memberikan rekomendasi praktis bagi pemangku kepentingan dalam mengembangkan Pantai Ngliyep sebagai destinasi wisata unggulan berbasis potensi lokal.