Sanusi, Sanusi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha

INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH Safrizal Malaka; Sanusi Sanusi; Ruslan Ruslan; Maimun Maimun
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 1 (2020): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v8i1.23973

Abstract

Penelitian ini berjudul “Internalisasi nilai-nilai Pancasila Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada Madrasah Aliyah Negeri Darussalam Kabupaten Aceh Besar”. Rumusan dalam penelitian ini adalah (1 Bagaimana pemahaman siswa terhadap nilai Ketuhanan yang Maha Esa dan nilai Persatuan Indonesia  dalam proses pembelajaran PPkn (2) Cara guru menginternalisasi nilai-nilai Pancasila kepada siswa dalam proses pembelajaran PPkn (3) Kendala guru dalam menginternalisasi nilai-nilai Pancasila kepada siswa dalam proses pembelajaran PPkn. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan pemahaman siswa terhadap nilai nilai Pancasila dalam proses pembelajaran (2) Untuk mendeskripsikan bagaimana guru menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran (3) mendeskripsikan kendala guru cara dalam menginternalisasi nilai-nilai Pancasila kepada siswa proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan jenis deskriptif. Intrumen pengumpulan data munggunakan teknik  Observasi dan wawancara. Lokasi penelitian Madrasah Aliyah Negeri 4 (MAN) Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Teknik analisis data Kualitatif. Jumlah subjek penlitian adalah 14 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Siswa MAN Darussalam pada umumnya sudah mengetahui pemahaman dari sila Pancasila yang pertama dan ke tiga  nilai-nilai Pancasila melalui  proses pembelajaran yang diberikan oleh guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)  dan juga mereka terapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat  (2) guru mata pelajaran pendidkan pancasila dan kewarganegaraan jika di lihat dari kuantitas mengajar sudah baik dalam member pemahaman nilai-nilai Pancasila melalui proses pembelajarannya, jika di lihat hasil kualitas guru sudah manpu memberikan pemahaman dalam mengajar karena menggunakan metodenya berbeda-beda dalam pemahaman siswa. Disarankan agar Bagi Siswa agar dapat belajar memahami lebih dalam terkait nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan juga menerapkan prakteknya, jangan hanya menunjukkan prakteknya di sekolah saja akan tetapi di lingkungan keluargan dan masyarakat harus di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: Internalisasi, Nilai-Nilai Pancasila, PPKn
TINJAUAN LITERASI BUDAYA DAN KEWARGAAN SISWA SMA SE-KOTA BANDA ACEH Rusli Yusuf; Sanusi Sanusi; Razali Razali; Maimun Maimun; Irwan Putra; Iwan Fajri
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 2 (2020): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v8i2.24762

Abstract

Era informasi identik dengan literasi untuk mengasah kemampuan berinteraksi, berkomunikasi, dan beraktualisasi.Literasi budaya dan kewarganegaraan amat pentinguntuk membantu siswa SMA untuk memahami budaya dan menghargai perbedaan ditengah-tengah masyarakat. Penelitian ini termasukpenelitian kualitatif, perumusan dan menentukan subjek penelitianmengunakan teknikPurposive samplingdan snowball samplinguntuk mendapatkan informan yang jelas dan berkualitas. Subjek penelitian ini berjumlah sebanyak20 orang informan, terdiri dari guru dan siswa.Hasil penelitian program literasi khususnya literasi budaya dan kewargaan di Sekolah Menegah Atas di Kota Banda Aceh belum memaksimalkan karena: pertama, guru tidak memahami subtansi dan konten literasi budaya dan kewargaan; kedua, guru menganggap bahwa literasi budaya dan kewargaan tidak terlalu penting; ketiga siswa tidak memahami budaya dan kewargaan di lingkungan mereka; siswa tidak memiliki kepekaan, toleransi, kolaborasi dll. Program membentuk kecakapan literasi budaya dan kewargaan perlu di kembangkan secara terencana, terukur dan berkelanjutan.