Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KEUJRUEN BLANG DAN PEMBERDAYAAN PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR IRIGASI (Suatu Penelitian Aspek Sosiobudaya) Yusuf, Rusli
Jurnal Mentari Vol 11, No 1 (2008)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keujruen Blang merupakan perangkat adat dalam masyarakat Aceh yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengatur, mendampingi dan membina petani sawah termasuk perkumpulan petani pemakai air irigasi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis  persepsi petani sawah (perkumpulan pemakai air  irigasi)  terhadap kehadiran Irigasi teknis, (2)  menganalisis persepsi masyarakat tani terhadap keberadaan  perkumpulan petani pemakai air (P3A) sebagai wadah pengelolaan air irigasi di petak tersier, (3) menganalisis persepsi masyarakat tani terhadap peran  Keujruen Blang sebagai pengelola air pada masa yang lalu (sebelum ada irigasi teknis), (4) menemukan  nilai sosial budaya yang dapat menghambat dan mendorong  peran keujruen blang dalam memberdayakan pengelolaan air irigasi dan petani, dan (5) menemukan komitmen institusi desa (gampong) dan kemukiman terhadap peran keujruen blang dalam pemberdayaan petani pemakai air (petani sawah). Penelitian kualitatif ini dipusatkan pada tiga Kabupaten yang memiliki jaringan irigasi teknis, yaitu Kabupaten Pidie, Aceh Tenggara, dan Aceh Barat Daya. Untuk menentukan responden digunakan teknik sampel bertujuan (purposive). Data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam ini dianalisis secara logis dan komparatif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan irigasi teknis dan  Keujruen Blang, baik dalam tatanan nilai budaya Aceh maupun dalam tataran kebijakan pemerintah yang diintegrasikan ke dalam P3A dinilai positif oleh sebagian besar masyarakat tani dalam mengoptimalkan kegiatan pertanian sawah. Peran keujruen blang dinilai cukup dominan dalam memberdayakan petani, karena ia melakukan tugas-tugas seperti  mengkoordinasikan kegiatan gotong-royong pembersihan saluran (limeuh lueng),  mengkoordinasikan  penelusuran saluran sampai dengan sumber air,  membagi air sampai ke petak-petak sawah warga, membantu geuchik mengkoodinasikan kegiatan khanduri, dan menyelesaikan permasalahan yang muncul antar anggota masayarakat yang berkenaan dengan  sengketa pembagian air dan tanah pertanian di sawah. Kata kunci : keujruen blang dan petani pemakai air irigasi.
The Understanding of Political Elites on the Consensus of Nation and State Life Sanusi, Sanusi; Yusuf, Rusli; Jannah, Miftahul
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.375 KB) | DOI: 10.26811/peuradeun.v5i2.147

Abstract

This study discusses the understanding of the political elites in Kota Juang subdistrict, Bireuen District about the consensus of the nation and the state life. The state organizers both central and regional and all Indonesian citizens must be equally responsible for understanding and implementing the consensus values within their daily life. This research aims to (1) Describe the understanding of the political elites towards the consensus of the nation and the state life, (2) Describe the ability of the political elites to implement the consensus of the nation and the state life in the daily life. This research used a descriptive method with a qualitative approach. The findings of the research showed that: (1) Some political elites already understood the consensus of nation and state life in Kota Juang sub district, Bireuen District but some of them did not understand yet. (2) In general, the political elites in Kota Juang sub district, Bireuen District had implemented the consensus of the nation and state life in everyday life, but there were also political elites who did not know whether they had implemented it or not.
The Attitude of the Language of Ex-Combatans and the Victims of Armed Conflict of Aceh Post-MoU Helsinki Sanusi, Sanusi; Azwardi, Azwardi; Yusuf, Rusli; Iqbal, Muhammad
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol 6 No 3 (2018): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.024 KB) | DOI: 10.26811/peuradeun.v6i3.258

Abstract

This study aims to describe the attitude of ex-combatants and conflict victim of Aceh post-MoU Helsinki to the use of language, both Indonesian as a national language and Acehnese as one of the dominant regional languages in Aceh. This project is done within the purpose of Indonesian guidance, protection and defense as the language of unity and language of Aceh as one of the mother tongues in the archipelago. The targets of the annual achievements of this research are as follows: (1) scientific publications, both accredited national scientific journals and international scientific journals, (2) papers in scientific meetings, and (3) ISBN textbooks. The result of the research showed that the attitude of the ex-combatants in the post-MoU Helsinki was positively conflicting, both to the Indonesian language as the national and the Acehnese language as one of the regional languages in Aceh.
TINJAUAN LITERASI BUDAYA DAN KEWARGAAN SISWA SMA SE-KOTA BANDA ACEH Yusuf, Rusli; Sanusi, Sanusi; Razali, Razali; Maimun, Maimun; Putra, Irwan; Fajri, Iwan
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 8, No 2 (2020): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v8i2.24762

Abstract

Era informasi identik dengan literasi untuk mengasah kemampuan berinteraksi, berkomunikasi, dan beraktualisasi.Literasi budaya dan kewarganegaraan amat pentinguntuk membantu siswa SMA untuk memahami budaya dan menghargai perbedaan ditengah-tengah masyarakat. Penelitian ini termasukpenelitian kualitatif, perumusan dan menentukan subjek penelitianmengunakan teknikPurposive samplingdan snowball samplinguntuk mendapatkan informan yang jelas dan berkualitas. Subjek penelitian ini berjumlah sebanyak20 orang informan, terdiri dari guru dan siswa.Hasil penelitian program literasi khususnya literasi budaya dan kewargaan di Sekolah Menegah Atas di Kota Banda Aceh belum memaksimalkan karena: pertama, guru tidak memahami subtansi dan konten literasi budaya dan kewargaan; kedua, guru menganggap bahwa literasi budaya dan kewargaan tidak terlalu penting; ketiga siswa tidak memahami budaya dan kewargaan di lingkungan mereka; siswa tidak memiliki kepekaan, toleransi, kolaborasi dll. Program membentuk kecakapan literasi budaya dan kewargaan perlu di kembangkan secara terencana, terukur dan berkelanjutan.
APPLICATION OF PROJECT CITIZEN LEARNING MODEL: DESCRIPTIVE ANALYSIS OF 21ST CENTURY SKILLS OF HIGH SVHOOL STUDENTS Ridayani, Ridayani; Fajri, Iwan; Yusuf, Rusli
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i3.38548

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan abad 21 siswa melalui penerapan model pembelajaran project citizen pada mata pelajaran PPKn. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian studi kasus yang menggunakan desain penelitian one shot case study. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 10 Fajar Harapan yang berjumlah 25 orang siswa yang menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Selanjutnya untuk pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan angket (kuesioner) tentang keterampilan abad 21 yang telah dibagikan kepada siswa XI SMAN 10 Fajar Harapan yang menggunakan skala likert 1-5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata secara keseluruhan bahwa learning and innovation skills siswa XI SMAN 10 Fajar Harapan sebesar 4,094 dari jumlah angket yang telah di analisis menggunakan program SPSS dengan menggunakan skala likert 1-5. Kemudian nilai tertinggi dan terendah masing-masing 4,925 dan 3,375. selanjutnya berdasarkan analisis distribusi data keterampilan abad 21 siswa maka didapatkan bahwa 60% siswa berada di kategori baik dari total 25 orang siswa di kelas XI IPA 3 XII SMAN 10 Fajar Harapan . Learning and innovation skills dari tiap-tiap indikator maka didapatkan persen yaitu keterampilan berpikir kritis 56%, keterampilan pemecahan masalah 52%, keterampilan berkomunikasi 48%, keterampilan berkolaborasi 44%, keterampilan berkreativitas 64% dan keterampilan berinovasi 60%. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa learning and innovation skills siswa setelah diterapkannya model project citizen dalam pembelajaran PPKn berada dalam kategori baik.
The Understanding of Political Elites on the Consensus of Nation and State Life Sanusi Sanusi; Rusli Yusuf; Miftahul Jannah
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26811/peuradeun.v5i2.147

Abstract

This study discusses the understanding of the political elites in Kota Juang subdistrict, Bireuen District about the consensus of the nation and the state life. The state organizers both central and regional and all Indonesian citizens must be equally responsible for understanding and implementing the consensus values within their daily life. This research aims to (1) Describe the understanding of the political elites towards the consensus of the nation and the state life, (2) Describe the ability of the political elites to implement the consensus of the nation and the state life in the daily life. This research used a descriptive method with a qualitative approach. The findings of the research showed that: (1) Some political elites already understood the consensus of nation and state life in Kota Juang sub district, Bireuen District but some of them did not understand yet. (2) In general, the political elites in Kota Juang sub district, Bireuen District had implemented the consensus of the nation and state life in everyday life, but there were also political elites who did not know whether they had implemented it or not.
Model Pembelajaran Project Citizen Sebagai Inovasi Pembelajaran Dalam Meningkatkan Keterampilan Abad 21 Iwan Fajri; Rusli Yusuf; Mohd Zailani Mohd Yusoff
JURNAL HURRIAH: Jurnal Evaluasi Pendidikan dan Penelitian Vol. 2 No. 3 (2021): Jurnal Hurriah
Publisher : Yayasan Hurriah, Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

English: In the current digital Era, it has a fairly broad impact in various aspects of human life, including in the life of the education sector, which demands for the implementation of educational institutions to carry out in accordance with the times. One of the real challenges for educational institutions should be able to produce human resources who have complete competence, known as 21st century competencies or skills. 21st century skills are the main skills that must be possessed by students in order to be able to take part in real life in 21st century. In the 21st century, educational institutions are challenged to be able to create and produce thinkers who are able to participate in building a social and economic order that is aware of knowledge as citizens of the world in the 21st Century. In the 21st century, they have several skills which include 1) Learning and innovation skills, 2 ) skills in using technology and information media and 3) life and career skills. To be able to improve 21st century skills in students, an effort is needed that can be applied to teaching and learning activities and one of the recommendations for learning innovation is through the application of the project citizen model. Project citizen learning is a problem-based and portfolio-based learning, through this model students are not only invited to understand scientific concepts and principles, but also develop their ability to work cooperatively, innovatively, creatively, and critically through empirical practice learning activities. (experience). Thus the learning process will be more challenging, active and more meaningful. The purpose of implementing this project citizen learning model is to be able to develop and improve 21st century skills through problem-based and portfolio-based learning processes. Bahasa: Di Era digital saat ini memberikan dampak yang cukup luas dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam kehidupan dunia pendidikan, yang menuntut penyelenggaraan lembaga pendidikan agar berjalan sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satu tantangan nyata bagi lembaga pendidikan harus mampu menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi lengkap, yang dikenal dengan kompetensi atau keterampilan abad 21. Keterampilan abad 21 merupakan keterampilan utama yang harus dimiliki siswa agar dapat berkiprah dalam kehidupan nyata di abad 21. Pada abad 21, mereka memiliki beberapa keterampilan yang meliputi 1) keterampilan belajar dan inovasi, 2) keterampilan dalam menggunakan teknologi dan media informasi dan 3) keterampilan hidup dan karir. Untuk dapat meningkatkan keterampilan abad 21 pada siswa diperlukan suatu upaya yang dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar dan salah satu rekomendasi inovasi pembelajaran adalah melalui penerapan model project citizen. Project citizen adalah pembelajaran berbasis masalah dan berbasis portofolio, melalui model ini siswa tidak hanya diajak untuk memahami konsep dan prinsip ilmiah, tetapi juga mengembangkan kemampuannya untuk bekerja secara kooperatif, inovatif, kreatif, dan kritis melalui kegiatan pembelajaran praktik empiris. (pengalaman). Dengan demikian proses pembelajaran akan lebih menantang, aktif dan lebih bermakna. Tujuan penerapan model project citizen ini adalah untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan keterampilan abad 21 melalui proses pembelajaran berbasis masalah dan berbasis portofolio.
Pendekatan Orang Tua Dalam Membentuk Perilaku Sosial Anak Desa Sriwijaya Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang Prasetya, Wendy; Maimun, Maimun; Hayati, Erna; Yusuf, Rusli
Melior : Jurnal Riset Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia Vol. 2 No. 1 (2022): Mei
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/melior.v2i1.1298

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Pendekatan paling dominan diterapkan oleh orang tua di Desa Sriwijaya dalam membentuk prilaku sosial anak dan peran yang dilakukan orang tua di Desa Sriwijaya dalam membentuk prilaku sosial anak. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 orang tua di Desa Sriwijaya.Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan angket. Hasil penelitian ini menunjukkan (1)Pendekatan paling dominan diterapkan oleh para orang tua di Desa Sriwijaya yaitu pendekatan demokratis.Hal tersebut terlihat dengan keadaan berkehidupan sosial masyarakat di Desa Sriwijaya yang rata-rata tidak terlalu mengekang anak-anak mereka serta juga para orang tua di Desa Sriwijaya tidak terlalu melepas anak-anak mereka kedunia luar, dalam arti kata masih dalam jangkauan pantauan orang tua.(2) Peran orang tua membentuk perilaku sosial anak di Desa Sriwijaya masih terbilang dalam pengawasan dan memberikan peran penting dalam pembentukan perilaku sosial anak.(3) Kepada masyarakat, untuk mematuhi aturan yang telah dibuat dan membuat contoh yang baik kepada anak-anak.
Analysis of Social Aspects and Educational Values in Formulating Scholarship Policy: A Case Study in Aceh Syaridin, Syaridin; Yusuf, Rusli; Ibrahim, Husaini; Sofyan, Hizir; Bahrun, Bahrun; Nasir, Muhammad
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol. 12 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26811/peuradeun.v12i3.1512

Abstract

This article analyzed the role of social aspects and educational values in scholarship policy formation, focusing on a case study of implementation in Aceh, Indonesia. The research aimed to understand the impact of integrating social and educational factors in scholarship policymaking and how this affects the effectiveness of the program in promoting educational access and equity. This study used a qualitative approach to collect data from various sources, including interviews with stakeholders, analyses of policy documents, and surveys of scholarship recipients. The focus was on how the Aceh Scholarship policy was designed to address the specific social challenges of the region, particularly the impact of post-conflict and natural disasters. The results showed that effective scholarship policies require an in-depth understanding of the social context and educational needs. The Aceh Scholarship, for example, successfully demonstrated how policies tailored to local social conditions could increase educational participation and positively impact social and economic recovery. This analysis provided important insights for policymakers, education practitioners, and donor agencies on the importance of considering social factors in designing scholarship programs.
Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Humanizing The Classroom Dan Modl Pembelajaran Konvensional Di Sma Negeri 1 Lhoksukon maulizar, Resi; Yusuf, Rusli; Ali, Hasbi
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 11 No. 1 (2023): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v11i1.54957

Abstract

Di sekolah masalah yang sering terjadi dalam pembelajaran adalah kelas kurang kondusif dikarenakan siswa jenuh dengan suasana dalam kelas dimana dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara menggunakan metode Humanizing The Classroom dengan pembelajaran konvensional di SMA Negeri 1 Lhoksukon. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI pada SMA Negeri 1 Lhoksukon dengan jumlah 215 peserta didik. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 Berjumlah 24 siswa sebagai kelas eksperimen dan siawa kelas XI IPS 2 berjumlah 24 siswa sebagai kelas kontrol dengan keseluruhan sampel berjumlah 48 siswa, yang ditentukan dengan teknik pengambilan sampel non probability sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tertulis berupa soal pilihan ganda yang diberikan dalam bentuk pretest dan posttest. Teknik analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah teknik analisis uji paired sampel t-test (uji t). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata kelas eksperimen adalah 74,16 dan kelas kontrol adalah 67,70 dengan perbandingan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 6,46 artinya terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara  menggunakan metode humanizing the classroom dengan menggunakan konvensional di SMA negri 1 lhoksukon. Metode humanizing the classroom pada kelas eksperimen memperlihatkan hasil lebih tinggi daripada menggunakan konvensional pada kelas kontrol.