Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISA KEKUATAN MEKANIK MATERIAL KOMPOSIT POLYMERIC FOAM DIPERKUAT SERAT AMPAS TEBU AKIBAT BEBAN STATIK Arif, Zainal; Nasruddin, Nasruddin; Adlie, Taufan Arif; Bahri, Samsul
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 2 No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.945 KB)

Abstract

Penyelidikan terhadap Kekuatan Mekanik Material Komposit Polymeric Foam Diperkuat Serat Limbah Ampas Tebu Akibat Beban Statik dikerjakan secara eksperimental dengan mengunakan uji Tarik Servopulser. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan kekuatan tarik merujuk kepada standard ASTM D-638. Variasi komposisi bahan penyusun digunakan dan peubah yang diukur berdasarkan perbandingan komposisi volume berat jenis resin dengan serat dan komposisi material pendukung lainnya tetap yaitu polyurethane dengan komposisi: (83%, 2%, 15%); (80%, 5%, 15%); dan (75%, 10%, 15%), serta penambahan katalis untuk mempercepat reaksi. Spesimen uji yang digunakan untuk tiap komposisi adalah 6, sehingga seluruh sampel uji sebanyak 18 sample. Teknik pembuatan spesimen dalam penelitian ini menggunakan metode penuangan kedalam cetakan dan dibiarkan beberapa hari untuk terjadinya pengeringan secara keseluruhan. Dari data hasil pengujian dapat disimpulkan kekuatan maksimum (yield strength) material komposit diperkuat serta ampas tebu adalah 13,58MPa, pada komposisi adalah Resin = 80%, Serat = 5%, dengan Polyurethane = 15%.
RANCANGAN PENYIMPAN BUAH DAN SAYURAN MENGGUNAKAN SISTEM PENDINGINAN PASIF/EVAPORATIF Amir, Fazri; arif, zainal -; Sanjaya, Ponidi -; Widodo, Syamsul Bahri
JMEMME (JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING MANUFACTURES MATERIALS AND ENERGY) Vol 3, No 2 (2019): EDISI DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jmemme.v3i2.3038

Abstract

Pembusukan buah dan sayuran dapat terjadi disebabkan kurangnya fasilitas penyimpanan yang tepat. Solusi terbaiknya adalah disimpan pada toko buah dan sayuran yang menyediakan sistem pendinginan yang komplit seperti yang ada di mall-mall kota besar, sedangkan petani-petani dan pedagangan ? pedangang khususnya di daerah pedesaan tidak memiliki modal yang cukup untuk membuat sistem pendingin yang memadai. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat dan merancang suatu teknologi sederhana tempat penyimpan buah dan sayuran agar tetap segar selama waktu tertentu menggunakan sistem pendinginan pasif. Metodologi Proses desain dan pembuatan alat ini menggunakan sampel sistem penyimpanan dingin buah dan sayuran segar menggunakan sistem pendinginan pasif. Pipa dan lembaran aluminium persegi panjang berongga diukur, dipotong dan dirakit untuk membentuk persegi panjang untuk ruang penyimpanan dengan sisi kiri dibiarkan terbuka untuk penyisipan pad goni dan kawat mesh sesuai dengan spesifikasi desain. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa alat ini sangat baik digunakan sebagai tempat penyimpanan buah dan sayuran yang dapat memperpanjang umur simpan sampai satu bulan
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN WATER JET CUTTING (WJC) SEBAGAI ALAT PEMOTONG LEMBARAN KARET Suheri, Suheri -; Fadillah, Nurul; nazaruddin, nazaruddin; Arif, Zainal
JMEMME (JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING MANUFACTURES MATERIALS AND ENERGY) Vol 3, No 2 (2019): EDISI DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.127 KB) | DOI: 10.31289/jmemme.v3i2.3020

Abstract

Penerapan teknologi dalam upaya peningkatan ragam produk olahan berbahan baku karet merupakan usaha peningkatan nilai jual produk di tataran petani karet. Di tingkat hilir, petani karet umumnya menjual getah karet hasil sadapan tanpa melakukan proses pengolahan menjadi karet setengah jadi. Hal ini berdampak terhadap pendapatan petani karet yang masih rendah dan kurang memadai. Pemanfaatan air sebagai sumber energi untuk melakukan proses pemotongan produk karet ditetapkan mengingat air mudah diperoleh dan dengan menggunakan teknologi yang tepat dapat dimanfaatkan sebagai alat potong. Ditambahkan lagi hasil pemotongan yang diperoleh tidak mempengaruhi sifat-sifat mekanis karet. Prinsip dasar sistem pemotongan menggunakan air adalah mengkonversi air yang bertekanan rendah menjadi air yang bertekanan tinggi. Pengkonversian   air tersebut menggunakan pompa sederhana bertekanan 120-180 bar, umumnya digunakan untuk pembersihan mobil, lantai, dinding bangunan dan lain-lain. Namun, tekanan yang dihasilkan masih belum mencukupi untuk memotong material lunak, sehingga diperlukan perancangan sebuah nosel yang dapat menghasilkan tekanan air lebih tinggi. Proses drilling dilakukan dengan mengatur ketinggian Stand Of Distance(SOD) tertentu dan katup dibuka dengan waktu selama 2 detik, kemudian dipindah ke posisi yang lain untuk drilling lubang yang lain dan ditandai untuk SOD yang ditentukan tadi. Untuk setiap SOD dilakukan drilling minimum tiga lubang untuk replikasi. Variasi SOD diatur dari 5 mm hingga 35 mm dengan selang 5 mm. Sedangkan waktu drilling untuk masing-masing SOD dinaikkan dari 2 detik hingga 10 detik dengan tahapan 2 detik. Gambar 3 menunjukkan bahwa grafik pengaruh SOD terhadap kedalaman penetrasi secara keseluruhan dengan diameter nozzle 1 mm dan tekanan pompa konstan sebesar 150 bar. Dari grafik dapat dilihat pada SOD 5 mm dengan waktu drilling mulai dari 2 detik sampai 10 detik terjadi peningkatan kedalaman penetrasi yang signifikan. Begitu juga antara SOD 10 mm dan SOD 15 mm masih terjadi tren kenaikan kedalaman penetrasi. Pada saat SOD diatas 15 mm dengan waktu drilling mulai 2 detik sampai 10 detik terjadi sebaliknya, yaitu penurunan kedalaman penetrasi yang terus terjadi hingga SOD 35 mm apabila dibandingkan dengan kedalaman penetrasi yang terjadi antara SOD 5 mm sampai SOD 15 mm.
PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELLER TERHADAP DEBIT AIR YANG DIHASILKAN POMPA CENTRIFUGAL Yakob Iskandar; Nazaruddin Nazaruddin; Zainal Arif
JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING MANUFACTURES MATERIALS AND ENERGY Vol 5, No 1 (2021): EDISI JUNI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jmemme.v5i1.4472

Abstract

Selain digunakan untuk keperluan minum dan rumah tangga, air juga dimanfaatkan dalam aspek kehidupan lainnya yaitu untuk pertanian, perkebunan, perumahan, industri, pariwisata. Banyak jenis pompa yang digunakan di masyarakat, namun jenis pompa centrifugal salah satu jenis pompa yang sering dijumpai baik itu dikalangan industri maupun kalangan rumah tangga. Kinerja pompa centrifugal pada dasarnya dipengaruhi oleh desain impeller dan rumah pompa juga dapat menaikkan tekanan cairan dengan memanipulasi kecepatan, gaya centrifugal dan mentransformasikan gaya tersebut ke impeller yang berputar di dalam casing untuk membuat perbedaan tekanan pada sisi hisap (suction) dan tekan (discharge). Banyak faktor yang berpengaruh terhadap desain impeller seperti jumlah sudu impeller. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbedaan debit air yang dihasilkan pompa centrifugal dan untuk mendapatkan perbedaan debit air tertinggi dan debit air terendah yang dihasilkan pompa centrifugal tipe shimizu PS 128 BIT dengan memvariasikan jumlah sudu impeller 21, 26, 31, 36, dan 41. Proses desain sudu impeller pada penelitian ini dibuat dengan menggunakan sofware autodesk fusion 360 tahun 2018 dengan ukuran yang telah di sesuaikan, sedangkan alat ukur yang digunakan dalam proses pengujian impeller adalah flow meter, manometer, dan laser photo tachometer yang dirangkai pada pompa centrifugal. Adapun putaran pompa pada saat dilakukan pengujian ialah pada putaran antara 2948-2959 RPM. Hasil yang diperoleh pada proses pengujian dengan menggunakan impeller jenis terbuka dan arah suction berada di samping impeller dengan diperoleh kapasitas debit air tertinggi pada impeller dengan jumlah sudu 41 sebanyak 41,850 liter/ menit, dengan kecepatan aliran air tertinggi pada sudu 41 yaitu 26,5 liter/menit dengan menggunakan diameter pipa 3/4 inci didapat tekanan air tertinggi pada impeller dengan jumlah sudu 41 dengan nilai 2,2 kg/cm².
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN WATER JET CUTTING (WJC) SEBAGAI ALAT PEMOTONG LEMBARAN KARET Suheri - Suheri; Nurul Fadillah; nazaruddin nazaruddin; Zainal Arif
JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING MANUFACTURES MATERIALS AND ENERGY Vol 3, No 2 (2019): EDISI DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jmemme.v3i2.3020

Abstract

Penerapan teknologi dalam upaya peningkatan ragam produk olahan berbahan baku karet merupakan usaha peningkatan nilai jual produk di tataran petani karet. Di tingkat hilir, petani karet umumnya menjual getah karet hasil sadapan tanpa melakukan proses pengolahan menjadi karet setengah jadi. Hal ini berdampak terhadap pendapatan petani karet yang masih rendah dan kurang memadai. Pemanfaatan air sebagai sumber energi untuk melakukan proses pemotongan produk karet ditetapkan mengingat air mudah diperoleh dan dengan menggunakan teknologi yang tepat dapat dimanfaatkan sebagai alat potong. Ditambahkan lagi hasil pemotongan yang diperoleh tidak mempengaruhi sifat-sifat mekanis karet. Prinsip dasar sistem pemotongan menggunakan air adalah mengkonversi air yang bertekanan rendah menjadi air yang bertekanan tinggi. Pengkonversian   air tersebut menggunakan pompa sederhana bertekanan 120-180 bar, umumnya digunakan untuk pembersihan mobil, lantai, dinding bangunan dan lain-lain. Namun, tekanan yang dihasilkan masih belum mencukupi untuk memotong material lunak, sehingga diperlukan perancangan sebuah nosel yang dapat menghasilkan tekanan air lebih tinggi. Proses drilling dilakukan dengan mengatur ketinggian Stand Of Distance(SOD) tertentu dan katup dibuka dengan waktu selama 2 detik, kemudian dipindah ke posisi yang lain untuk drilling lubang yang lain dan ditandai untuk SOD yang ditentukan tadi. Untuk setiap SOD dilakukan drilling minimum tiga lubang untuk replikasi. Variasi SOD diatur dari 5 mm hingga 35 mm dengan selang 5 mm. Sedangkan waktu drilling untuk masing-masing SOD dinaikkan dari 2 detik hingga 10 detik dengan tahapan 2 detik. Gambar 3 menunjukkan bahwa grafik pengaruh SOD terhadap kedalaman penetrasi secara keseluruhan dengan diameter nozzle 1 mm dan tekanan pompa konstan sebesar 150 bar. Dari grafik dapat dilihat pada SOD 5 mm dengan waktu drilling mulai dari 2 detik sampai 10 detik terjadi peningkatan kedalaman penetrasi yang signifikan. Begitu juga antara SOD 10 mm dan SOD 15 mm masih terjadi tren kenaikan kedalaman penetrasi. Pada saat SOD diatas 15 mm dengan waktu drilling mulai 2 detik sampai 10 detik terjadi sebaliknya, yaitu penurunan kedalaman penetrasi yang terus terjadi hingga SOD 35 mm apabila dibandingkan dengan kedalaman penetrasi yang terjadi antara SOD 5 mm sampai SOD 15 mm.
Rancangan Penyimpan Buah Dan Sayuran Menggunakan Sistem Pendinginan Pasif/Evaporatif Fazri Amir; zainal - arif; Ponidi - Sanjaya; Syamsul Bahri Widodo
JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING MANUFACTURES MATERIALS AND ENERGY Vol 3, No 2 (2019): EDISI DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jmemme.v3i2.3038

Abstract

Pembusukan buah dan sayuran dapat terjadi disebabkan kurangnya fasilitas penyimpanan yang tepat. Solusi terbaiknya adalah disimpan pada toko buah dan sayuran yang menyediakan sistem pendinginan yang komplit seperti yang ada di mall-mall kota besar, sedangkan petani-petani dan pedagangan – pedangang khususnya di daerah pedesaan tidak memiliki modal yang cukup untuk membuat sistem pendingin yang memadai. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat dan merancang suatu teknologi sederhana tempat penyimpan buah dan sayuran agar tetap segar selama waktu tertentu menggunakan sistem pendinginan pasif. Metodologi Proses desain dan pembuatan alat ini menggunakan sampel sistem penyimpanan dingin buah dan sayuran segar menggunakan sistem pendinginan pasif. Pipa dan lembaran aluminium persegi panjang berongga diukur, dipotong dan dirakit untuk membentuk persegi panjang untuk ruang penyimpanan dengan sisi kiri dibiarkan terbuka untuk penyisipan pad goni dan kawat mesh sesuai dengan spesifikasi desain. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa alat ini sangat baik digunakan sebagai tempat penyimpanan buah dan sayuran yang dapat memperpanjang umur simpan sampai satu bulan
Alat Pencuci Tangan Movable Jenis Touchless Sebagai Alat Pemutus Rantai Penularan Covid-19 Nasruddin Abdullah; Zainal Arif; Suheri Suheri
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v3i1.80

Abstract

One of the World Health Organization (WHO) protocols in breaking the chain of transmission of COVID-19 by washing hands. The availability of hand washing equipment with good standards and in accordance with WHO standards is urgently needed during a pandemic. The most effective way to wash your hands is by using soap and running water. In public places it is very difficult to get soap and running water, if any, using manual taps can increase transmission of COVID-19 because touching someone's hand on a faucet or a soap button will leave the virus and can spread the virus to future users. Use of the Touchless Type of Handwashing Tool can help reduce the spread of the hand washing process, because there is no touch at all on the components of the hand washing, using the Touchless Type of Handwashing Tool is expected to help people wash their hands with high standards. anywhere and anytime, so that in the end it can reduce the spread of the COVID-19 Virus in public areas. And it is hoped that this habit can also be continued not only during the pandemic period but in the continuing period after the pandemic ends. The installation of the tools will be carried out in a place where the aged people gather and can be moved easily.
Peningkatan Kualitas Usaha Dendeng Jantung Pisang Menggunakan Teknologi Peniris Minyak Yusri Nadya; Nurlaila Hadayani; Zainal Arif
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 2 (2021): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v3i2.192

Abstract

Desa Sidodadi memiliki sumber daya alam hayati yang sangat melimpah, salah satunya adalah pohon pisang, Kondisi tersebut dimanfaatkan ibu PKK gampong sidodadi sebagai Peluang usaha dengan mengembangkan usaha dendeng dari jantung pisang. Dari hasil wawancara dan diskusi, permasalahan yang dihadapi usaha ini adalah rendahnya kualitas produk, dimana produk dendeng jantung pisang masih banyak mengandung minyak. Pengabdian ini bertujuan untuk malakukan Perbaikan kualitas dendeng jantung pisang melalui penerapan teknologi alat peniris minyak. Hasil pengabdian ini berupa alat peniris minyak dengan spesifikasi bahan yaitu body speniris plat stainless steel, motor listrik 220 volt, kapasitas tabung 3 – 5 kg, berat 8 kg, diameter dan tinggi tabung 90x60x15 cmdari hasil uji coba alat didapatkan hasil yang cukup signifikan dimana waktu yang dibutuhkan untuk meiriskan minyak hanya 15 menit
PEMANFAATAN KOMPOR SURYA BAGI MASYARAKAT PESISIR DALAM UPAYA MELESTARIKAN ENERGI TERBARUKAN Muhammad Amin; Syamsul Bahri; Muhammad Zulfri; Fazri Amir; Zainal Arif
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.882 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i6.5859

Abstract

Abstrak: Tujuan pengabdian ini adalah mengimplementasikan pemanfaatan kompor surya bagi masyarakat dalam upaya melestarikan energi terbarukan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi dan monitoring. Mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah masyarakat nelayan, ibu-ibu darma wanita berjumlah 32 orang yang berdomisili di Gampong Seunebok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur. Dalam pelaksanaan pengabdian, masyarakat langsung mempraktikkan penggunaan kompor surya dengan cara menggoreng kerupuk dan telur. Dari hasil pengabdian diperoleh bahwa masyarakat telah memperoleh ilmu pengetahuan tentang pemanfaatan kompor surya, berhasil merakit kompor surya, dan berhasil mengoperasikan langsung kompor surya. Pengabdian ini juga telah berhasil mengajak masyarakat dalam upaya pelestarian energi terbarukan yang sedang digalakkan oleh Pemerintah. Hasil monitoring diperoleh bahwa masyarakat merasa puas dengan kompor surya yang digunakan. Manfaat yang diperoleh langsung terasa, salah satunya adalah menghemat biaya khususnya masyarakat ekonomi lemah. Sedangkan hasil evaluasi perlu dibuat ulang kompor surya yang penggunanya tidak akan terkena sinar matahari langsung saat memasak.Abstract: The purpose of this service is to implement the use of solar cookers for the community in an effort to preserve renewable energy. The method used in this service consists of the preparation stage, the implementation stage, and the evaluation and monitoring stage. Partners in this service activity are fishing communities, womens totaling 32 people who live in Seunebok Baroh Village, Darul Aman, East Aceh. In the implementation of service, the community immediately practiced the use of solar cookers by frying crackers and eggs. From the results of the service, it was found that the community has gained knowledge about the use of solar cookers, succeeded in assembling solar cookers, and successfully operated solar cookers directly. This service has also succeeded in inviting the community to conserve renewable energy which is being promoted by the Government. The results of the monitoring show that the community is satisfied with the solar cooker used. The benefits are immediately felt, one of which is saving costs, especially for the economically weak community. While the results of the evaluation are that it is necessary to re-create a solar cooker whose users are not exposed to direct sunlight when cooking.