Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PEMANFAATAN KOMPOR SURYA BAGI MASYARAKAT PESISIR DALAM UPAYA MELESTARIKAN ENERGI TERBARUKAN Muhammad Amin; Syamsul Bahri; Muhammad Zulfri; Fazri Amir; Zainal Arif
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.882 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i6.5859

Abstract

Abstrak: Tujuan pengabdian ini adalah mengimplementasikan pemanfaatan kompor surya bagi masyarakat dalam upaya melestarikan energi terbarukan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi dan monitoring. Mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah masyarakat nelayan, ibu-ibu darma wanita berjumlah 32 orang yang berdomisili di Gampong Seunebok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur. Dalam pelaksanaan pengabdian, masyarakat langsung mempraktikkan penggunaan kompor surya dengan cara menggoreng kerupuk dan telur. Dari hasil pengabdian diperoleh bahwa masyarakat telah memperoleh ilmu pengetahuan tentang pemanfaatan kompor surya, berhasil merakit kompor surya, dan berhasil mengoperasikan langsung kompor surya. Pengabdian ini juga telah berhasil mengajak masyarakat dalam upaya pelestarian energi terbarukan yang sedang digalakkan oleh Pemerintah. Hasil monitoring diperoleh bahwa masyarakat merasa puas dengan kompor surya yang digunakan. Manfaat yang diperoleh langsung terasa, salah satunya adalah menghemat biaya khususnya masyarakat ekonomi lemah. Sedangkan hasil evaluasi perlu dibuat ulang kompor surya yang penggunanya tidak akan terkena sinar matahari langsung saat memasak.Abstract: The purpose of this service is to implement the use of solar cookers for the community in an effort to preserve renewable energy. The method used in this service consists of the preparation stage, the implementation stage, and the evaluation and monitoring stage. Partners in this service activity are fishing communities, womens totaling 32 people who live in Seunebok Baroh Village, Darul Aman, East Aceh. In the implementation of service, the community immediately practiced the use of solar cookers by frying crackers and eggs. From the results of the service, it was found that the community has gained knowledge about the use of solar cookers, succeeded in assembling solar cookers, and successfully operated solar cookers directly. This service has also succeeded in inviting the community to conserve renewable energy which is being promoted by the Government. The results of the monitoring show that the community is satisfied with the solar cooker used. The benefits are immediately felt, one of which is saving costs, especially for the economically weak community. While the results of the evaluation are that it is necessary to re-create a solar cooker whose users are not exposed to direct sunlight when cooking.
The Atmospheric Corrosion of Structural Steel after Exposure in the Palm Oil Mill Industry Area of Aceh-Indonesia Muhammad Zulfri; Nurdin Ali; Husaini Husaini; Sri Mulyati; Iskandar Hasanuddin
Indonesian Journal of Chemistry Vol 21, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijc.62769

Abstract

The major cause of early failure in the infrastructures of the palm oil industry in Aceh, Indonesia has been discovered to be the corrosion caused by air pollution from exhaust fumes of the factory plants. Therefore, this research was conducted to analyze the effect of the atmospheric corrosion of the structural steel used in the palm oil mill industry. The five types of structural steel used as samples include strip, l-shape, round bar, plate, and SAPH 610 low carbon steel with a carbon content of 0.18%. These specimens were cleansed from dirt, scaled, and rubbed with sandpaper to achieve a grid of 600, later washed with fresh water and rinsed with alcohol, and subsequently exposed to the environment in PT ASN and PT AKTS palm oil mills for 12 months. Moreover, they were placed on a measuring tray for exposure and the corrosion rate was recorded once a month using the mass loss method in line with the ASTM G50. The results showed the steel construction with a round bar shape was more resistant to atmospheric corrosion and the remaining samples were also observed to be safe and relatively resistant based on their classification as being outstanding (< 1 mpy).
ANALYSIS OF CORROSION RATE AND REMAINING LIFE OF STEEL ON PIPELINES AT PKS PTPN 1 TANJUNG SEUMANTOH Muhammad Zulfri; Nazaruddin Abdul Rachman; Muhammad Isra
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 14 No. 2 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jrm.v14i2.1472

Abstract

Corrosion is a major cause of early failure in palm oil mill infrastructure in Aceh, Indonesia. Therefore, the aim of this study is to analyze the corrosion rate of steel used in the palm oil mill industry and determine the remaining life of the steel. Round bars and plates made of steel were used as exposure samples. This sample was cleaned of impurities and ground with sandpaper to obtain a 600 grating, then washed with clean water and rinsed with strong liquid, then presented to the climate at the PTPN 1 Tanjung Seumantoh palm oil mill so that it could see the rate of steel erosion due to corrosion. For exposure, steel specimens are placed on racks, and weight measurements are taken once a month to determine corrosion rate values using the ASTM G50 standard. In addition, steel thickness measurements were also carried out in 2021 and 2022 to calculate the corrosion rate using the Standard API 570 standard.  Research results of the remaining life of the pipe on the wall tube is about 32 years. the remaining life for the generating pipe is about 29 years, and the remaining life for the heater pipe is about 11 years. from the calculation results obtained the longest remaining life is obtained on the wall pipe while the shortest remaining life of the pipe is found in the heater pipe because the pipe is always heated.
Kaji Eksperimental Pemanfaatan Material Penyimpan Panas Pada Kolektor Pemanas Air Surya Muhammad Zulfri; Razali Thaib; Hamdani Umar
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 1 No 01 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v1i01.715

Abstract

Pada penelitian telah dilakukan pengujian pemanfaatan material berubah fasa sebagai material penyimpan panas yang diletakkan menyatu dalam kolektor. Kolektor yang digunakan adalah plat datar berkuran 160 cm x 100 cm x 10 cm. Sebagai material penyimpan panas digunakan lilin parafin. Dari hasil pengujian menunjukkan sistem pemanas air yang dirancang dan dibuat pada penelitian mampu menaikkan temperatur air sampai 60 oC pada kondisi hari cerah. Penggunaan material penyimpan panas mampu mempertahankan temperatur air pada 40-45 oC sampai jam 20:00 malam, dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penempatan lilin parafin sebagai material penyimpan panas menyatu dalam kolektor akan mampu meningkatkan efisiensi sistem pemanas air surya.
Pemetaan Laju Korosi Atmosferik Baja Konstruksi Di Industri Pabrik Kelapa Sawit; (Studi Kasus di PT Ensem Sawita) Muhammad Zulfri; Nurdin Ali; Syarizal Fonna; Syifaul Huzni; Banta Cut; Husaini .; Sri Mulyati
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 5 No 01 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v5i01.724

Abstract

Penyebab utama kegagalan dini infrastuktur baik terhadap sarana perumahan rakyat, fasilitas umum maupun industri adalah korosi. Terkait dengan industri yang tumbuh dan berkembang dengan pesat di Provinsi Aceh terutama Pabrik Kelapa Sawit (PKS), eksistensinya patut diperhatikan menyangkut dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat operasionalnya seperti limbah padat, cair dan gas. Limbah fasa gas terjadi karena penguraian zat organik yang terkandung dalam limbah cair, hasil pembakaran bahan bakar pada ketel uap (boiler). Sedangkan limbah fasa cair sebagian besar dihasilkan dari unit proses yang berasal dari pengembunan uap air. Kondisi ini menjadikan infrastruktur khususnya baja dilingkungan PKS menjadi lebih rentan terhadap serangan korosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak operasional PKS terhadap korosi infrastruktur. Korosi infrastruktur difokuskan pada pengukuran tingkat korosifitas atmosferik pada baja konstruksi PKS dan infrastuktur pemukiman di lingkungannya. Beberapa baja yang dipakai oleh pabrik akan dipilih menjadi spesimen. Laju korosi dihitung dengan metode kehilangan massa dengan merujuk standar ASTM G50 Lokasi PKS dipilih di PKS PT Ensem Sawita. Hasil keseluruhan setelah dilakukan spesimen uji dilakukan eksposure selama 4 (empat) bulan lokasi tersebut, menunjukkan tingkat laju korosi yang terjadi pada 5 (lima) jenis baja konstruksi tersebut masih berada dalam batas ketahanan korosi relatif atau relative corrosion resistance nya dan masih digolongkan dalam kategori outstanding (< 1mpy). Sehingga pemakaian baja konstruksi dengan jenis baja plat strip, baja siku, baja silinder, baja plat pasaran dan baja karbon rendah relatif aman dilingkungan pabrik kepala sawit dan sekitarnya.
Kaji Eksperimental Pengering Surya Tipe Lorong Untuk Mengeringkan Terasi Nazaruddin Nazaruddin; Zainal Arif; Agus Rinaldi; Muhammad Zulfri
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 2 No 01 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v2i01.794

Abstract

Kaji eksperimental pengering surya tipe lorong digunakan untuk mengeringkan terasi bertujuannya untuk menghasilkan suatu alat pengering terasi dan produk yang dihasilkan oleh alat pengering surya tipe lorong ini lebih bersih (higenis) bila dibandingkan dengan pengeringan secara teradisional. Alat ini diharapkan mampu mengatasi kesulitan yang selama ini dialami oleh nelayan penangkap udang rebon. Kaji eksprimen dilakukan menggunakan alat pengering surya tipe lorong adalah sebuah alat yang berfungsi membantu proses pengeringan dalam skala rumah tangga. Pengujian pada alat pengering ini untuk mengetahui seberapa besar kadar air yang dikandung terasi dapat dikurangi. Penelitian ini dilakulkan dengan menggunakan beban (terasi). Variabel yang dapat mempengaruhi pengeringan terasi antara lain: temperatur, kelembaban udara dan kecepatan udara. Pengujian dilakukan pada waktu siang selama 2 (dua) hari berturut- turut dimulai dari jam 09.00 sampai dengan 17.30 wib Bahan yang dipakai untuk penelitian ini adalah udang rebon seberat 1 kg. Sebelum melakukan pengujian udang dibersihkan kemudian dicampurkan dengan garam seberat 0,05 kg menjadi 1 bagian. Setelah itu udang rebon ditimbang kembali sehingga beratnya bertambah menjadi 1,05 kg, selanjutnya udang rebon diletakkan dirak ruang pengering tipe surya selama 13 jam selama proses pengeringan berat udang rebon berkurang menjadi 900 gram dan udang rebonpun sudah menjadi terasi dan kadar air yang hilang 14,19%.
Flexural Strength Analysis of Laminated Composites Using Clam Shell Powder and Bagasse Powder Ramadani Siregar; Zainal Arif; Muhammad Zulfri; Syamsul Bahri Widodo; Nazaruddin Abdul Rachman
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 10 No 02 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v10i02.8268

Abstract

Composites are materials that have specific properties based on their constituent materials. The constituent materials consist of binders and reinforcements. Reinforcing materials come from synthetic fibers and natural fibers. Natural fibers can be waste that is wasted in the environment. These wastes include bagasse waste and clam shells. These wastes are made into fibers. Resin is mixed with fiber and blowing agent, then stirred until evenly distributed and poured into the mold, resulting in a composite material. This study aims to obtain the strength of composite materials due to three-point bending loading with the laminate fiber layer method. The manufacture of this test specimen uses bagasse powder and clamshell powder formed with a casting system. This material consists of 4 layers. The first and third layers are clamshell powder, and the second and third layers are bagasse powder. The fiber sizes of the specimens are 300mesh, 400mesh, and 500mesh. The fiber fraction ratio was 10% and 15%. The models were laminated and tested for three-point bending. The best results were found in the 500 mesh fiber size specimen, with a fraction ratio of 85% resin and 15% clam shell powder and bagasse. The maximum stress obtained was 63.46 MPa and strain 0.59 mm, with a bending force of 487.42 N.
Corrosion Rate Analysis and Remaining Life Assessment of Structural Steel in Palm Oil Mill (POM) Environment at Tanjung Seumantoh Muhammad Zulfri; Nazaruddin Abdul Rahman; Andre Mahessa; Muhammad Isra
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 10 No 01 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v10i01.8270

Abstract

Machines are tools used to simplify work processes. Within a machine, there are several main components that form the framework for its construction. These components must possess strong qualities in order to perform their functions effectively, one of which is the use of steel. Steel is a commonly utilized material in various sectors, including factories. An example of this can be seen in palm oil mills, where numerous components such as wall pipes, generating pipes, and heat pipes are made from steel. However, steel has a tendency to corrode, which can reduce its strength and shorten the lifespan of steel components. Therefore, it is crucial to calculate the remaining life of each pipe as a preventive measure. The calculation results indicate that the remaining life of the wall pipe is approximately 32 years, while the generating pipe has around 29 years, and the heater pipe has about 11 years of remaining life. In this case, the wall pipe has the longest remaining life, whereas the heater pipe has the shortest due to its continuous exposure to heat. The purpose of this research is to analyze the corrosion rate and remaining life of components made from steel materials, such as wall pipes, generating pipes, and heat pipes, in order to prevent damage caused by corrosion in palm oil mills.
PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI DAN PEMASARAN KERIPIK UBI MELALUI INOVASI PENIRISAN MINYAK DI KELOMPOK IKM LANGSA BARO Meri Andriani; Dewiyana; Muhammad Zulfri; Suheri Suheri; Nurmalawati
Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (Mardika) Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (MARDIKA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/mardika.v1i2.9356

Abstract

Keripik ubi merupakan produk olahan dari ubi kayu dan ubi jalar. Industri pembuatan keripik ubi menghadapi tantangan produksi terutama dalam proses penirisan minyak yang kurang efisien dan kurang higienis. Program pengabdian ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas keripik ubi melalui inovasi dalam proses penirisan minyak. Fokus utama adalah dua Kelompok Industri Kecil Menengah (IKM) di Kecamatan Langsa Baro. Penggunaan alat penirisan minyak ergonomis diharapkan dapat mengurangi waktu proses dan meningkatkan kualitas produk. Sebagai tambahan, program ini memberikan pelatihan pemasaran online untuk membantu IKM mencapai pasar yang lebih luas. Kesimpulan menekankan pentingnya peningkatan higienisitas produksi, efisiensi waktu, dan strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi mitra usaha.
PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PENGOLAH KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS DI DESA BAROH KOTA LANGSA Muhammad Zulfri; Rita Syntia; Taufan Arif Adlie; Muhammad Isra; Andri Wahyudi
Jurnal Vokasi Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Vokasi (Maret)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v8i1.4572

Abstract

Energi merupakan salah satu aspek kunci dalam pembangunan berkelanjutan dan keberlanjutan kehidupan manusia di planet ini. Namun, kebutuhan akan energi terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan perkembangan ekonomi. Dalam beberapa dekade terakhir, peningkatan penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama telah memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan, seperti perubahan iklim dan polusi udara. Oleh karena itu, pencarian solusi energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan telah menjadi prioritas global. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat Desa Baroh, Kota Langsa, dalam pembuatan alat pengolahan kotoran sapi menjadi biogas. Kotoran sapi yang seringkali dianggap sebagai limbah ternak dapat diubah menjadi sumber energi yang berkelanjutan melalui proses biogas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di sekitar mereka untuk kepentingan energi dan lingkungan. Metodologi pelatihan meliputi pengenalan konsep dasar biogas, pemilihan dan persiapan bahan baku, pembuatan dan perawatan reaktor biogas, serta penggunaan dan pemeliharaan sistem biogas. Selama pelatihan, peserta diajarkan cara mengidentifikasi dan mengatasi masalah umum yang mungkin timbul selama proses produksi biogas. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan kapasitas masyarakat Desa Baroh dalam memanfaatkan kotoran sapi sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup mereka sambil berkontribusi pada perlindungan lingkungan dan pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil.