Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

OPTIMALISASI KOMUNIKASI BENCANA DALAM MENGURANGI KABUT ASAP DI PROVINSI RIAU Rohayati, Rohayati; Alhidayatillah, Nur
JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study Vol 6, No 1 (2020): JURNAL SIMBOLIKA APRIL
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/simbollika.v6i1.2865

Abstract

This study aims to identify the optimization of disaster communication in reducing haze, using a qualitative descriptive approach. The results show that the implementation of disaster communication has been carried out optimally by BPBD of Riau Province, it can be seen from various factors that have been implemented related to disaster communication. These four factors are Costomer Focus, Leadership commitment, Situational awareness, and Media partnership. Although the four factors are also influenced by other things that occur in the field, such as human error, land exploration by companies and weather conditions. This research can be a reference for stakeholders or the government related to the handling of haze. Further in-depth research is needed related to disaster communication in Riau Province, so that the haze problem that occurs every year can be handled optimally
EDUKASI INTERNET RAMAH ANAK DALAM MENANGGULANGI KONTEN ELSAGATE IBU-IBU PKK DESA TARAI BANGUN Alhidayatillah, Nur; Mustafa, Mustafa; Rohayati, Rohayati
COMMUNITY SERVICE JOURNAL OF ECONOMICS EDUCATION Vol 4, No 1 (2025): Community Service Journal Of Economic Education
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/csjee.v4i1.37283

Abstract

Maraknya kasus bullying, kekerasan, pornografi, pornoaksi, dan rasisme di kalangan anak-anak sering kali dipengaruhi oleh tontonan yang mereka akses secara acak di platform digital. Hal ini menjadi latar belakang diadakannya edukasi literasi digital dan internet ramah anak untuk ibu-ibu PKK Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, guna memberikan pemahaman tentang konten yang tidak seharusnya dikonsumsi anak-anak, seperti elsagate. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar ibu-ibu PKK dapat mengontrol penggunaan gadget anak-anak mereka dengan bijak. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa ibu-ibu yang sebelumnya tidak familiar dengan istilah elsagate kini lebih memahami konsep tersebut. Mereka juga dapat menyebarkan informasi ini kepada orang lain di sekitar mereka dan lebih aktif mengawasi tontonan anak-anak. Melalui kegiatan ini, ibu-ibu PKK mendapatkan manfaat berupa peningkatan komunikasi terbuka dengan anak, edukasi mengenai risiko dan manfaat internet, serta pemantauan penggunaan internet oleh anak. Evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan kesadaran peserta mengenai konten elsagate dan internet ramah anak. Meskipun ada beberapa perbaikan yang diperlukan, program ini dapat dianggap berhasil dan berdampak positif, dengan rencana pengembangan kegiatan lanjutan untuk memperkuat pemahaman lebih lanjut di komunitas.
Zakat Produktif dan Kesejahteraan Ummat: Menelisik Program Riau Makmur Melalui Badan Amil Zakat Nasional Riau Syahrizal, Syahrizal; Alhidayatillah, Nur
Idarotuna Vol 7, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/idarotuna.v7i1.30935

Abstract

This study aims to find out the productive zakat in the welfare of the ummah carried out by the Riau National Amil Zakat Agency with the implementation of corn plantations in Karya Indah Village, Tapung District. This study uses a qualitative descriptive method and the data collection techniques used are observation, interviews and documentation. The results of the study show that productive zakat is carried out by the Riau National Amil Zakat Agency through several indicators in the purpose of utilizing productive zakat. The first indicator is that zakat funds are given to mustahik as a model of productive business assistance. The author found that the Riau National Amil Zakat Agency provides capital in the form of money to be purchased for the needs and needs of corn plantations. Second, productive zakat is carried out by mustahik coaching. The author found that the coaching carried out is to provide an understanding of the way, enthusiasm and encouragement in working in terms of production.
Metode Dakwah Mursyid Tharekat Syadziliyah di Indragiri Hilir Syafitri, Humayroh; Alhidayatillah, Nur
Al-Jamahiria : Jurnal Komunikasi dan Dakwah Islam Vol. 1 No. 1 (2023): January-June 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/al-jamahiria.v1i1.6564

Abstract

Penelitian ini dilakukan berdasarkan latar belakang bahwa sebagian masyarakat mengikuti ibadah yang diajarkan dalam Tharekat Syadziliyah meskipun belum dibai'at. Namun di sisi lain, masih ada masyarakat dari berbagai lapisan kalangan masyarakat yang belum mengetahui dan memahami apa pengertian, aktivitas, kegiatan, tujuan dan sejarah awal mula perkembangan majelis tharekat ini. Penelitian ini dilakukan pada tharekat syadziliyah di Desa Madani. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi non partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode dakwah Mursyid dalam Tharekat Syadziliyah sejalan dengan metode dakwah menurut Al-Qur'an pada Surat An-Nahl Ayat 125, yaitu Pertama, metode dakwah Bil-hikmah yang meliputi Mursyid sebagai uswatun hasanah, Mursyid tidak memaksakan murid untuk melaksanakan ibadah, kemudian mursyid  melaksanakan kegiatan yang menarik perhatian masyarakat melalui agenda yang diselenggarakan Tharekat Syadziliyah. Kedua, Metode Dakwah Mauidzatil Hasanah dilaksanakan melalui kegiatan mursyid memberikan nasehat dan tabsyir wa tandzir, Mursyid menceritakan kisah-kisah guru tharekat yang dijadikan panutan dan Mursyid membimbing jama'ah dalam beribadah. Ketiga, metode dakwah mujadalah billati hiya ahsan yang terdiri dari Mursyid bertanya dan melakukan dialog yang telah dilakukan dengan baik.This research was conducted based on the background that some people follow the worship taught in Tharekat Syadziliyah even though they have not been bai'at. But on the other hand, there are still people from various levels of society who do not know and understand what the meaning, activities, objectives and history of the beginning of the development of this tharekat assembly. This research was conducted on the syadziliyah tharekat in Madani Village. This research is a descriptive qualitative research. Data were collected through non-participatory observation, in-depth interviews and documentation. The results of this study indicate that the Mursyid's da'wah method in Tharekat Syadziliyah is in line with the da'wah method according to the Qur'an in Surah An-Nahl Verse 125, namely First, the Bil-hikmah da'wah method which includes the Mursyid as uswatun hasanah, the Mursyid does not force students to carry out worship, then the Mursyid carries out activities that attract public attention through the agenda organized by Tharekat Syadziliyah. Second, the Mauidzatil Hasanah Da'wah Method is carried out through the murshyid's activities of giving advice and tabsyir wa tandzir, the murshyid tells the stories of tharekat teachers who are used as role models and the murshyid guides the congregation in worship. Third, the mujadalah billati hiya ahsan da'wah method which consists of Mursyid asking questions and conducting dialogs that have been carried out well
Pengawasan Siaran Iklan Kampanye Pemilihan Umum 2024 di Lembaga Penyiaran oleh Komisi Penyiaraan Indonesia Daerah Riau Mustafa, Mustafa; Rohayati, Rohayati; Alhidayatillah, Nur
Komunikasiana: Journal of Communication Studies Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/kjcs.v6i1.29416

Abstract

Artikel ini ingin melihat bagaimana Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau melakukan pemantauan dan pengawasan sesuai Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengawasan Pemberitaan, Penyiaran dan Iklan Kampanye Pemilihan Umum pada Lembaga Penyiaran , dalam masa kampanye, pemungutan suara, dan penghitungan suara Pemilu 2024. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan Teknik pengumpulan dokumentasi dan wawancara. Hasil Penelitian menunjukkan sebelum pengawasan KPID Riau melakukan beberapa hal yakni pembentukan tim, sosialisasi, dan diskusi. Dalam rangka pengawasan penyiaran Pemilu 2024 KPID Riau melakukan beberapa hal yakni pemantauan langsung melalui ruang pemantauan, kedua pengawasan langsung ke lapangan yakni datang ke lembaga penyiaran di daerah kabupaten/kota, kemudian menerima pengaduan dari masyarakat. KPID Riau melihat bahwa lembaga penyiaran sudah sangat mematuhi regulasi terkait dengan penyiaran dan iklan kampanye Pemilu 2024, jumlah lembaga penyiaran yang menayangkan iklan kampanye di Provinsi Riau masih sedikit yakni hanya tujuh radio dan satu televisi yang tersebar di empat kabupaten/kota. Adapun Kendala yang dihadapi dalam pengawasan ini yakni anggaran yang terbatas, tim pemantau yang sedikit, sekretariat belum bisa mengakses secara langsung siaran di lembaga penyiaran di luar Pekanbaru sehingga diawasi pasca tayang.  Dari hasil evaluasi juga tidak banyak lembaga penyiaran yang menayangkan iklan layanan masyarakat khususnya pemilu seperti mengajak masyarakat datang ke Tempat Pemungutan Suara.
Zakat Maal, Masjid, dan Kesejahteraan: Lembaga Pengelola Zakat Masjid Nurul Iman, Ukui, Indonesia Winatri, Winatri; Alhidayatillah, Nur; Perdamaian, Perdamaian
Idarotuna Vol 5, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/idarotuna.v5i1.21838

Abstract

Tujuan penelitian ini mengkaji tentang bagaimana strategi pendistribusian zakat maal yang dilakukan oleh lembaga pengelola zakat (LPZ) di Masjid Nurul Iman Kecamatan Ukui. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun narasumber pada penelitian ini berjumlah 4 orang yaitu ketua LPZ, wakil ketua, sekretaris, dan tim survei. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kapabilitas serta mengetahui informasi terkait data dalam penelitian ini. Agar pendistribusian berjalan lancar pengurus lembaga pengelola zakat di Masjid Nurul Iman perlu merumuskan strategi. Salah satu strategi yang dilakukan yaitu menentukan target mustahik secara tepat. Lembaga pengelola zakat di Masjid Nurul Iman melakukan survei secara langsung. Ihwal ini untuk menilai kelayakan mustahik. Adapun strategi pendistribusiannya yaitu dengan bantuan konsumtif berupa bahan pangan, bantuan pendidikan, bantuan kesehatan dan program bedah rumah. Sedangkan pendistribusian zakat secara produktif yaitu dengan memberikan bantuan modal usaha kepada mustahik. 
Dissecting Gender and Power Dynamics in Indonesian Online Media Mustafa, Mustafa; Alhidayatillah, Nur; Rohayati, Rohayati; Fitriyyah, Mustiqowati Ummul; Soim, Muhammad; Ginda, Ginda
ARISTO Vol 13 No 1 (2025): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ars.v13i1.10215

Abstract

Political women in Jane Ahlstrand's view have always attracted greater attention because of their differences with masculine political norms. (Subedi et al., 2023).  In the context of socio-political change, prominent political figures can become icons through which ideological boundaries and power relations are contested and redefined in various discursive platforms. Women in the world of politics have become media icons that are very prominent in the conditions of socio-political transformation. (J. Ahlstrand, 2023). One of Ahlstrand's works is Women, Media, and Power in Indonesia,  a book published by Routledge, sponsored by the Asian Studies Association of Australia (S. Ahlstrand, 2019). This book shows the important relationship between gender and power structures in democratic Indonesia, and the role of online media in regulating these power relationships (Robinson, 2020; Sakai, 2021). By using critical discourse analysis (CDA) as a theoretical framework (Fairclough, 2015), and social actor analysis as a methodological approach (Leeuwen, 2008). This study examines the discursive representation of three Indonesia women political figures, namely the Chairperson of the Indonesia Democratic Party of Struggle (PDIP) Megawati Soekarnoputri, the Mayor of Surabaya Tri Rismaharini, and the Minister of Maritime Affairs and Fisheries Susi Pudji Astuti (Aspinall, 2019; Crouch, 2021).The three are the most popular and influential figures in Indonesia representing three institutions, namely political parties, regional heads, and ministries (Budiardjo, 2020; Honna, 2019). These three female political leaders have attracted the attention of the public and the media because they are considered to represent the hopes and anxieties of the nation in a period of transition (Crouch, 2021; Sulistiyanto, 2019). This book shows the important relationship between gender and power structures in democratic Indonesia, and the role of online media in regulating these power relationships (S. Ahlstrand, 2019; Sakai, 2021). This report presents new linguistic evidence in the form of a discourse strategy that reflects the dynamic relationship between women and power (Fairclough, 2015; Sakai, 2021). In the context of political transitions where power structures have historically been gendered, women occupying non-traditional positions of power can become iconic figures because of their striking differences from male political norms (Aspinall, 2019; Leeuwen, 2008). Although their presence in politics "creates a strong public image," this is a threat to the masculine status quo (Robinson, 2020; Sakai, 2021).This phenomenon has both historical and contemporary causes. Since independence, political discussion in Indonesia has often focused on individual politicians, rather than debating relevant policies or issues. Political opposition movements, the rise of populism, and political personalization in the era of democracy have also made charismatic political outsiders emerge as prominent icons, acting as an epitome of public belief. Populist leaders are usually defined as breakthrough makers who oppose entrenched elite groups, whose members are usually seen as enemies. Changes in the production and consumption habits of news media in the digital era play a role in shaping this political trend.