ABSTRACTElementary school-age children who live in earthquake-prone areas must have disaster preparedness skills. However, they have limited understanding on disaster risks and are unengaged to protect themselves from harm. Parents have a significant role to prepare their children to overcome this situation. Descriptive quantitative method used in this study to describe disaster preparation and management of parents with school-age children. Three hundred and four parents participated in this study (81 fathers and 223 mothers) and completed the research questionnaire of parental disaster preparedness and management by Kawasaki et al (2019). The data was collected from eleven districts in Padang using cluster random sampling technique. The results showed that parents’ disaster preparations are more focused on ensuring the safety of children (68.1%). Moreover, parents perceive that school facilities and infrastructure to deal with earthquakes are inadequate (47.7%). In terms of earthquake disaster management, parents are more concerned about ensuring their children’s physical health (97%) than mental health (79.6%). Meanwhile, most parents still have difficulty planning post-disaster management related to providing learning facilities (53.6%) and ensuring the continuity of the learning process (48%).ABSTRACTAnak usia sekolah dasar yang tinggal di daerah rawan bencana gempa bumi harus memiliki kemampuan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Akan tetapi, pengetahuan mereka masih terbatas untuk menilai resiko bencana dan kurang mampu untuk bisa menyelamatkan diri terutama saat sedang tidak bersama orang tua, seperti di sekolah. Oleh karena itu, orang tua perlu sedini mungkin mempersiapkan anak agar dapat mengurangi resiko bencana pada diri mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran persiapan dan manajemen bencana orang tua yang memiliki anak usia sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Sebanyak 304 orang tua berpartisipasi dalam penelitian ini (81 ayah dan 223 ibu) mengisi kuesioner yang dikembangkan oleh Kawasaki dkk (2019) mengenai persiapan orang tua dalam menghadapi bencana. Teknik cluster sampling dilakukan untuk mengambil sampel dari 11 kecamatan yang ada di Kota Padang. Persiapan orang tua dalam menghadapi bencana lebih kepada upaya memastikan agar anak bisa menyelamatkan diri (68,1%). Meskipun, persepsi orang tua terhadap sarana dan prasarana sekolah untuk menghadapi gempa bumi dianggap kurang memadai (47,7%). Manajemen bencana yang paling diperhatikan orang tua ketika terjadi bencana gempa bumi yaitu memastikan kesehatan fisik anak (97%) dibandingkan kesehatan mental (79,6%). Saat berada di tempat pengungsian atau masa evakuasi sebagian orang tua merasa kesulitan untuk menyediakan sarana pendidikan dan pembelajaran (53,6%) dan memastikan keberlangsungan proses belajar (48%)