Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Empat Faktor Terhadap Pemberdayaan Remaja Dalam Upaya Pencegahan Seks Bebas Pada Program PKPR Maesaroh, Maesaroh; Iryadi, Roni
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.496 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v5i4.1073

Abstract

Permasalahan remaja yang begitu kompleks disebabkan oleh berbagai faktor sehingga diperlukan pemberdayaan remaja untuk dapat meningkatkan kemandirian remaja. Rendahnya kegiatan pemberdayaan remaja karena kurangnya peran tenaga kesehatan, peran guru, peran teman sebaya dan motivasi remaja terhadap pemberdayaan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh antara peran tenaga kesehatan, peran guru, peran teman sebaya, dan motivasi remaja terhadap pemberdayaan remaja dalam upaya pencegahan seks bebas pada Program PKPR di wilayah Kerja Puskesmas Kesambi Kota Cirebon Tahun 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan sampel yang digunakan sebanyak 138 remaja sebagai responden. Metode analisis yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM) dengan software SmartPLS 2.0. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pemberdayaan remaja dalam upaya pencegahan seks bebas pada program PKPR dipengaruhi oleh peran tenaga kesehatan sebesar 19,65%, peran guru sebesar 26,00%, peran teman sebaya sebesar 13,71% dan motivasi remaja sebesar 21,32%. Pengaruh langsung pemberdayaan remaja dalam upaya pencegahan seks bebas sebesar 80,68% dan pengaruh tidak langsung sebesar 6,13% serta total pengaruh langsung dan tidak langsung sebesar 86,81%. Peran guru merupakan faktor dominan yang sangat mempengaruhi pemberdayaan remaja. Semakin tinggi peran guru maka semakin tinggi pula pemberdayaan remaja dalam upaya pencegahan seks bebas. Diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan partisipasi aktif guru di Wilayah Kerja Puskesmas Kesambi Kota Cirebon dalam kegiatan pemberdayaan remaja agar semua guru ikut terlibat sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pemberdayaan. Tenaga kesehatan diharapkan juga dapat mengembangkan dan meningkatkan kerjasama lintas sektoral dengan sekolah sehingga proses pemberdayaan remaja dapat lebih ditingkatkan. Kata kunci : Peran tenaga kesehatan, peran guru, peran teman sebaya, motivasi remaja, pemberdayaan remaja
Pengaruh Peran Petugas Kesehatan terhadap Partisipasi Kader dalam Kegiatan Posyandu di Desa Kedongdong Kabupaten Indramayu Iryadi, Roni; Syamsiah, Netty
Jurnal Kesehatan Pertiwi Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Pertiwi (Vol. 4 No. 1 - Juli 2022)
Publisher : Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Posyandu merupakan salah satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, yang dilaksanakan oleh kader kesehatan yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran petugas kesehatan terhadap partisipasi kader dalam kegiatan posyandu di Desa Kedongdong Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon Tahun 2022. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian non-eksperimen dan analisis datanya menggunakan analisis deskriptif korelasional dengan metode survey. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh kader posyandu di Desa Kedongdong Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon tahun 2022 bulan Juni 2022 yang berjumlah 30 kader dari 5 posyandu. Pada penelitian ini jumlah populasi hanya 30 sehingga semuanya diambil sebagai sampel penelitian. Jadi teknik samplingnya adalah total sampling. Hasil: Hasil penelitian Peran petugas kesehatan dalam kegiatan posyandu di Desa Kedongdong Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon tahun 2022 23,3% baik, 43,3% cukup dan 33,3% kurang. Dan partisipasi kader dalam kegiatan posyandu di Desa Kedongdong Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon tahun 2022 adalah 16,7% baik, 46,7% cukup dan 36,7% kurang. Kesimpulan: Kesimpulannya Ada hubungan signifikan peran petugas kesehatan dengan partisipasi kader dalam kegiatan posyandu di Desa Kedongdong Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon tahun 2022 dengan nilai Rho 0,673 dan p-value 0,002. Saran untuk para kader posyandu hendaknya lebih aktif lagi dalam kegiatan posyandu sebagai wujud aktualisasi diri dan pengabdian kepada masyarakat.
Ketepatan Terminologi Medis Berhubungan dengan Keakuratan Kode Pada Sistem Cardiovasculer di Rumah Sakit Kunnati, Kunnati; Iryadi, Roni; Supriadi, Adi
Jurnal Kesehatan Pertiwi Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Pertiwi (Vol. 5 No.2 - Desember 2023)
Publisher : Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Ketepatan kode diagnosis adalah kesesuaian penulisan dalam ICD-10 dan sangat berpengaruh terhadap hasil grouper dalam aplikasi INA-CBGs. Keakuratan adalah penjelasan dari pengkodean yang dilakukan dengan cermat dan teliti sehingga menghasilkan suatu informasi yang akurat dan benar. Tujuan: Tujuan penelitian untuk mengetahui mengetahui ketepatan ternminologi medis terhadap keakuratan kode pada sistem cardiovascular di Rumah Sakit Permata Kuningan. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan retrospektif, pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara, teknik sampling adalah systematic random sampling dengan jumlah populasi 1.157 dokumen dan sampel 100 dokumen. Hasil penelitian: Hasil menunjukkan data yang dianalisis dengan menggunakan SPSS diketahui p<0,001, berdasarkan hasil tersebut p<0,05 maka terdapat hubungan antara ketepatan penulisan terminologi medis terhadap keakuratan kode dengan persentase ketidaktepatan yaitu 57% disebabkan oleh ketidaksesuaian dengan terminologi medis pada ICD-10, penggunaan Bahasa Indonesia serta penggunaan singkatan yang tidak sesuai dengan buku singkatan dan ICD-10. Sedangkan persentase ketidakakuratan yaitu 33% yang disebabkan oleh tulisan dokter yang tidak terbaca dan keterbatasan ilmu pengetahuan coder.
Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap RSUD Cideres Kunnati, Kunnati; Iryadi, Roni; Supriadi, Adi; Fathur Rachman, Rizaldy
Jurnal Kesehatan Pertiwi Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Pertiwi (Vol. 6 No.1 - Juni 2024)
Publisher : Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Instalasi rekam medis berperan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pengelolaan berkas rekam medis yang baik mengacu pada standar yang berlaku. Saat pasien selesai menjalani pelayanan medis hingga berkas rekam medis dikembalikan ke instalasi rekam medis seharusnya memakan waktu dalam 2 x 24 jam. Namun, pengembalian berkas rekam medis rawat inap menghabiskan lebih dari 2 x 24 jam. Tujuan penelitian: Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap di RSUD Cideres. Metode: Metode penelitian ini menggunakan kuaulitatif guna menjelaskan faktor-faktor penghambat pengembalian berkas rekam medis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Sampel dalam penenilitian ini adalah seluruh berkas rekam medis rawat inap yang berjumlah 997 berkas yang dikumpulkan dari 5 April 2024 hingga 29 Juli 2024. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembalian berkas rekam medis yang melebihi 2 x 24 jam mencapai 513 berkas atau sebesar 51,45%, sedangkan pengembalian berkas rekam medis yang tepat waktu berjumlah 484 berkas atau 48,54%. Berkas rekam medis yang dikembalikan terlambat diakibatkan oleh faktor kepadatan jadwal dokter dan kelalaian perawat yang masih kurang dalam melengkapi berkas rekam medis dalam kurun waktu 2 x 24 jam. Permasalahan ini juga menghambat proses pengajuan klaim BPJS Kesehatan dan analisis mutu kuantitatif pada bagian assembling. Kesimpulan: Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD Cideres, perlu membuat SOP pengembalian berkas rekam medis secara tertulis di tiap ruangan rawat inap dan dilakukan sosialisasi secara berkala kepada tenaga kesehatan terkait agar proses pelayanan rekam medis dapat berjalan secara baik dan efisien.
Hubungan Perilaku Perawat dengan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Instalasi Gawat Darurat RSD Gunung Jati Kota Cirebon Fathur Rachman, Rizaldy; Iryadi, Roni; Erlisya Puspandani, Mitha
Jurnal Kesehatan Pertiwi Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Pertiwi (Vol.6 No.2 - Desember 2024)
Publisher : Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: a service unit that deals with emergency patients, emergency rooms are high clinical risk areas. Based on data from the Mother Thamrin Hospital in Cirebon that in 2018 there were 2 cases of work accidents . Research Objectives: (sharp objects). Occupational Safety and Health (K3) efforts must be carried out in all workplaces, especially those with health risks such as hospitals. Occupational accidents can be caused by many factors, one of which is human resource behavior, which consists of knowledge, attitudes, and actions. The purpose of this study was to analyze the Research Methods: of Occupational Safety and Health (K3) in the ED. This type of research is quantitative with a cross sectional design. The study was conducted at Gunung Jati General Hospital in Cirebon. The study was conducted in May 2024. The study population was 38 people, all of them were sampled. Data were analyzed by univaria Results: of the study : test at the 95% confidence level (a = 0.05). Based on the results of the study showed that knowledge is related to the application of K3 at the Gunung Jati General Hospital in 2024, p = 0.003 <0.05. Attitudes related to the application of K3. Conclusion: Actions related to the application of K3 at the Gunung Jati General Hospital in 2024, p = 0.001 <0.05. The conclusion of this study is that nurses' knowledge, attitudes, and actions are related to the application of Occupational Safety and Health (K3).
Korelasi Terapi Okupasi pada Anak Prasekolah dengan Kecanduan Gadget di Wilayah Komplek Dewa Ruci Kota Cirebon Meristika Rachman, Sylvia; Iryadi, Roni; Noorlinda, Noorlinda; Atma Battya, Annesya
Jurnal Kesehatan Pertiwi Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Pertiwi (Vol.7 No.1 - Juli 2025)
Publisher : Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The quality of child growth and development is influenced by health and nutrition, education and child welfare, the environment in which children grow and develop, as well as other contributing factors. One of the factors related to the quality of child development is technology. Objective: The aim of this study was to determine the correlation between occupational therapy in preschool children and gadget addiction in the Dewa Ruci Complex, Cirebon City. Methods: This research employed a quantitative approach with a correlational analytic design using a cross-sectional method. The study was conducted in June 2025. The study population consisted of preschool children aged 3–6 years living in the Dewa Ruci Complex, Cirebon City. A total of 35 respondents were included as the sample.Results: The findings revealed that among 35 respondents, the majority exhibited high levels of gadget addiction, totaling 29 children (82.8%). Furthermore, most preschool children who had undergone occupational therapy also showed high levels, totaling 33 children (94.3%). The p-value obtained was 0.000034 < 0.05, indicating that H1 was accepted. Conclusion: There is a significant relationship between occupational therapy in preschool children and gadget addiction in the Dewa Ruci Complex area.