Fathur Rachman, Rizaldy
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap RSUD Cideres Kunnati, Kunnati; Iryadi, Roni; Supriadi, Adi; Fathur Rachman, Rizaldy
Jurnal Kesehatan Pertiwi Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Pertiwi (Vol. 6 No.1 - Juni 2024)
Publisher : Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Instalasi rekam medis berperan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pengelolaan berkas rekam medis yang baik mengacu pada standar yang berlaku. Saat pasien selesai menjalani pelayanan medis hingga berkas rekam medis dikembalikan ke instalasi rekam medis seharusnya memakan waktu dalam 2 x 24 jam. Namun, pengembalian berkas rekam medis rawat inap menghabiskan lebih dari 2 x 24 jam. Tujuan penelitian: Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap di RSUD Cideres. Metode: Metode penelitian ini menggunakan kuaulitatif guna menjelaskan faktor-faktor penghambat pengembalian berkas rekam medis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Sampel dalam penenilitian ini adalah seluruh berkas rekam medis rawat inap yang berjumlah 997 berkas yang dikumpulkan dari 5 April 2024 hingga 29 Juli 2024. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembalian berkas rekam medis yang melebihi 2 x 24 jam mencapai 513 berkas atau sebesar 51,45%, sedangkan pengembalian berkas rekam medis yang tepat waktu berjumlah 484 berkas atau 48,54%. Berkas rekam medis yang dikembalikan terlambat diakibatkan oleh faktor kepadatan jadwal dokter dan kelalaian perawat yang masih kurang dalam melengkapi berkas rekam medis dalam kurun waktu 2 x 24 jam. Permasalahan ini juga menghambat proses pengajuan klaim BPJS Kesehatan dan analisis mutu kuantitatif pada bagian assembling. Kesimpulan: Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD Cideres, perlu membuat SOP pengembalian berkas rekam medis secara tertulis di tiap ruangan rawat inap dan dilakukan sosialisasi secara berkala kepada tenaga kesehatan terkait agar proses pelayanan rekam medis dapat berjalan secara baik dan efisien.
Hubungan Perilaku Perawat dengan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Instalasi Gawat Darurat RSD Gunung Jati Kota Cirebon Fathur Rachman, Rizaldy; Iryadi, Roni; Erlisya Puspandani, Mitha
Jurnal Kesehatan Pertiwi Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Pertiwi (Vol.6 No.2 - Desember 2024)
Publisher : Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: a service unit that deals with emergency patients, emergency rooms are high clinical risk areas. Based on data from the Mother Thamrin Hospital in Cirebon that in 2018 there were 2 cases of work accidents . Research Objectives: (sharp objects). Occupational Safety and Health (K3) efforts must be carried out in all workplaces, especially those with health risks such as hospitals. Occupational accidents can be caused by many factors, one of which is human resource behavior, which consists of knowledge, attitudes, and actions. The purpose of this study was to analyze the Research Methods: of Occupational Safety and Health (K3) in the ED. This type of research is quantitative with a cross sectional design. The study was conducted at Gunung Jati General Hospital in Cirebon. The study was conducted in May 2024. The study population was 38 people, all of them were sampled. Data were analyzed by univaria Results: of the study : test at the 95% confidence level (a = 0.05). Based on the results of the study showed that knowledge is related to the application of K3 at the Gunung Jati General Hospital in 2024, p = 0.003 <0.05. Attitudes related to the application of K3. Conclusion: Actions related to the application of K3 at the Gunung Jati General Hospital in 2024, p = 0.001 <0.05. The conclusion of this study is that nurses' knowledge, attitudes, and actions are related to the application of Occupational Safety and Health (K3).
Analisis Resiko Keselamatan Kerja dengan Metode HIRARC (Risk Assessment dan Risk Control) di Unit Pelayanan Central Sterile Supply Department Rumah Sakit XYZ Kota Cirebon Fathur Rachman, Rizaldy; Winarto, Sigit; Erlisya Puspandhani, Mitha; Pratama, Ziko; Rosidah, Rosidah; Agustria, Rory
Jurnal Kesehatan Pertiwi Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Pertiwi (Vol.7 No.1 - Juli 2025)
Publisher : Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah risiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di rumah sakit.Tujuan: Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisa dan mengetahui risk assessment dan risk control di Unit Pelayanan Instalasi CSSD Rumah Sakit XYZ Kota Cirebon.Metode: Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Pada penelitian ini menggunakan populasi pekerja/ petugas pada CSSD di Rumah sakit XYZ dengan jumlah 30 orang yang dibagi ke dalam 2 shift.Hasil: Tingkat risiko di bagian CSSD ada di tingkat sedang dan rendah, berikut adalah resiko bahaya pada tingkat sedang terdiri dari infeksi dan tertular penyakit, iritasi mata, luka bakar, dan cedera punggung. Berikut adalah risiko bahaya dari tingkat resiko rendah yaitu kaki pegal, iritasi kulit, iritasi saluran nafas dan pencernaan, tertular bakteri melalui air bone, terpeleset dan juga dehidrasi.Kesimpulan: Variable dari dimensi (bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan dan empati secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien rawat jalan. Upaya untuk memperbaiki prosedur rawat jalan dengan melakukan pelayanan rawat jalan sesuai prosedur pendaftaran, untuk itu disarankan agar RS XYZ Kota Cirebon dapat melakukan perbaikan, peningkatan, dan pengembangan sarana fisik seperti membersihkan ruang perawatan dan lingkungan disekitarnya agar tertata lebih rapi dan bersih.