Atmasari, Luthfi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

CADAR DAN MODERASI ISLAM DI IAIN KEDIRI Saleh, Fauzan; Atmasari, Luthfi; Faisal Thohar, Syafruddin
Bahasa Indonesia Vol 8 No 1 (2022): TASAWUF DAN MEDIA TEKNOLOGI
Publisher : Program Studi Ilmu Tasawuf IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53429/spiritualis.v8i1.378

Abstract

Munculnya keputusan rektor IAIN Kediri No 23 tahun 2019 tentang larangan penggunaan cadar di institusi keagamaan islam pemerintah mendapatkan banyak perhatian dari masyarakat. Bagi yang mendukung larangan tersebut, berdalih bahwa cadar bisa dipersepsikan sebagai simbol radikalisme yang identik dengan agresivitas dan terorisme. Bagi golongan yang menolak kebijakan tersebut, mendasarkan bahwa pemakai cadar hanya menjalankan perintah agama yang telah dijamin oleh undang-undang dasar. Cadar memang selalu identic dikenakan oleh mahasiswa dan Dosen sebagai tenaga pendidik akan berhadapan langsung dengan mahasiswa yang memakai cadar tersebut, sehingga keputusan melarang atau memperbolehkan mahasiswa memakai cadar selama di kelas ada di tangan dosen sesuai dengan persepsinya terhadap cadar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dosen terhadap cadar dan bagaimana moderasi keislaman diterapkan di IAIN Kediri. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan metode wawancara kepada 5 narasumber dosen, senat dan juga pemangku kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa narasumber meyakini bahwa memakai cadar boleh dilakukan baik di kampus maupun di luar kampus. Namun, ada Batasan-batasan dimana mahasiswa tidak boleh memakai cadar yaitu pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas, ketika mahasiswa melakukan kegiatan akademik seperti bimbingan proposal dan skripsi, perwalian, dan juga praktikum. Hal tersebut juga menjadikan bahwa persepsi dosen terhadap cadar lebih kepada penerapan hukum ushul-fiqh yaitu masolih al-mursalat.
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengembangan Wisata Di Desa Keling, Kepung, Kabupaten Kediri Atmasari, Luthfi; Irawan, Era
NAJWA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Mei
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/najwa.v1i1.150

Abstract

Pengabdian ini dilakukan untuk membantu mengembangkan potensi pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan menggunakan pengembangan objek wisata. Pengabdian ini dilakukan di Desa Keling, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Tujuan pengabdian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan oleh adanya objek wisata terhadap potensi pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Pengabdian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR). Kegiatan awal yang digunakan dalam hal ini adalah observasi dan wawancara yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau hasil wawancara orang yang diamati. Teknik pengumpulan data yang digunakan selanjutnya ialah dokumentasi. Dengan sumber data Kepala Desa Keling, Pengelola wisata Goa Jegles dan masyarakat sekitar. Kegiatan pengabdian dilakukan oleh mahasiswa KKN IAIN Kediri yang berlangsung sekitar sebulan. Kegiatan pengabdian berupa sosialisasi dan pendampingan mahasiswa kepada masyarakat sekitar. Hasil dari pengabdian menunjukkan adanya peningkatan fasilitas pelayanan objek wisata setelah adanya sosialisasi dan pendampingan, akan tetapi partisipasi masyarakat untuk turut serta dalam pengembangan serta pembangunan daerah wisata masih kurang optimal.
Upaya Pencegahan Cyberbullying Melalui Edukasi Literasi Digital Untuk Anak Panti Asuhan Muhammadiyah Kota Kediri Huda, Moh Shofiyul; Atmasari, Luthfi; Mahanani, Prima Ayu Rizqi
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol. 8 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v8i2.3597

Abstract

Cyberbullying is one of the negative impacts of the increasingly widespread development of information technology, especially among children. UNICEF (2020) reported that 45% of 2,777 young people in Indonesia aged 14-24 years have experienced cyberbullying. This community service aims to prevent digital bullying through digital literacy education for children at the Muhammadiyah Boys and Girls Orphanage in Kediri City. This activity integrates character education, social skills, and media etiquette. Through the CBR (Community Based Research) method, steps for preventing, reporting, and handling bullying are developed which are expected to be pioneers of anti-bullying campaigns. The results of the community service activities show that the participants can receive digital literacy education to combat cyberbullying well. Children can understand the forms included in cyberbullying and understand the procedures for reporting to relevant parties. Through this activity, participants also understand digital literacy in general and through interactive digital literacy snakes and ladders game activities. This ultimately further improves children's digital literacy knowledge and skills, especially in efforts to combat cyberbullying.Keywords: children; cyberbullying; digital literacy; media; games  Abstrak: Cyberbullying merupakan salah satu dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi yang semakin tinggi, khususnya di kalangan anak-anak. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mencegah perundungan digital yang sering terjadi melalui edukasi literasi digital bagi anak-anak Panti Asuhan Putra dan Putri Muhammadiyah di Kota Kediri. Kegiatan ini mengintegrasikan pendidikan karakter, keterampilan sosial, dan adab bermedia. Melalui metode CBR (Community Based Research), langkah-langkah pencegahan, pelaporan, dan penanganan perundungan dikembangkan yang diharapkan para peserta dapat menjadi pelopor kampanye anti-bullying. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa para peserta dapat menerima edukasi literasi digital untuk melawan cyberbullying dengan baik. Anak-anak dapat memahami bentuk-bentuk yang termasuk dalam tindakan cyberbullying serta memahami tata cara untuk melaporkan kepada pihak terkait. Melalui kegiatan ini, para peserta juga memahami literasi digital secara umum dan melalui aktivitas permainan interaktif ular tangga literasi digital. Hal ini pada akhirnya semakin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan literasi digital anak-anak, khususnya dalam upaya melawan tindakan cyberbullying.Kata kunci: anak-anak; cyberbullying; literasi digital; media; permainan