Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEKTIFITAS BIMBINGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA (PEER TEACHING) UNTUK MENCEGAH KEHAMILAN PRA NIKAH PADA REMAJA DI KABUPATEN TEGAL Masturoh, Masturoh; Naharani, Adrestia Rifki
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 3, No 2 (2019): INDONESIA JURNAL KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijb.v3i2.755

Abstract

Fenomena kehamilan pada remaja memiliki dampak yang cukup kompleks. Remaja membutuhkan informasi tentang perubahan yang terjadi pada dirinya, akan tetapi remaja seringkali merasa tidak nyaman atau tabu membicarakan masalah seksualitas dan kesehatan reproduksinya dengan orangtua atau guru BK. Bagi siswa, teman sebaya merupakan seseorang yang sering dijadikan tempat curhat karena dianggap yang paling aman, sehingga dalam menyampaikan masalah menjadi lebih terbuka. Menurut WHO (2014), sebanyak 16 juta remaja berusia antara 15-19 tahun melahirkan setiap tahunnya (11% dari total jumlah kelahiran di dunia). Sebanyak 95% dari total remaja yang melahirkan berasal dari negara miskin dan berkembang. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Analisis yang digunakan adalah nonparametrik dengan uji statistik Wilcoxon. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah 108 remaja. Hasil penelitian menunjukan bahwa bimbingan teman sebaya tidak efektif dalam perilaku pencegahan kehamilan pra nikah pada remaja,  dimana nilai p = 0,29 (p > 0,05). Tetapi hasil uji statistik menunjukan ada peningkatan perilaku pencegahan kehamilan pra nikah sebanyak 33 responden, 25 responden mengalami penurunan dan 50 responden tidak mengalami perbedaan sebelum ataupun sesudah mengikuti bimbingan teman sebaya. Selain itu juga terdapat 1,05 kali lebih besar perilaku pencegahan pra nikah pada remaja setelah mengikuti bimbingan teman sebaya
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DENGAN PELAKSANAAN SENAM NIFAS Naharani, Adrestia Rifki; Wahyuningsih, Rina Febri; Masturoh, Masturoh
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 16 No 1 (2025)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v16i1.780

Abstract

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Berbagai tindakan pencegahan dan perawatan selama masa nifas telah dilaksanakan, namun pada kenyataannya angka kematian dan komplikasi masih tinggi. Salah satu faktor yang berkaitan dengan kejadian tersebut adalah kurangnya pemahaman dan pengetahuan ibu tentang berbagai perawatan yang dapat dilakukan selama masa nifas. Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu nifas dimana fungsinya dengan melakukan senam nifas diyakinkan dapat membantu pemulihan pada ibu nifas. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional . Sampel pada penelitain ini adalah ibu nifas sejumlah 30 orang yang diambil secara accidental sampling yaitu ibu nifas yang datang untuk melakukan kunjungan nifas ke puskesmas pada bulan September 2024. Tekhnik pengumpulan data pada penelitian ini yakni menggunakan data primer yang didapatkan melalui kuesioner. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah Chi-square. Hasil analisis hubungan kedua variable diatas dengan menggunakan uji chi squre didapatkan signifikan dari hubungan kedua variable tersebut adalah 0,019 sehingga p=0,019 <α 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga ada antara tingkat pengetahuan senam nifas dengan pelaksanaan senam nifas di puskesmas Pangkah Kabupaten Tegal.
OPTIMALISASI POSYANDU REMAJA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA HARJOSARI KIDUL TEGAL Setyatama, Ike Putri; Siswati, Siswati; Masturoh, Masturoh; Naharani, Adrestia Rifki
JABI: Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia Vol 5 No 1 (2024): Juni
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jabi.v5i1.653

Abstract

Remaja memiliki kebutuhan nutrisi yang tinggi untuk mendukung pertumbuhannya dan percepatan perkembangan. Remaja yang mengalami stunting akan mempengaruhi kapasitas mental, jika tidak terpenuhi dengan nutrisi tepat saat hamil berakibat terhadap kekurangan energi kronik sehingga meningkatkan risiko melahirkan bayi BBLR, dan menghasilkan anak stunting. Teknik pelaksanaan pengabdian pada masyarakat dilakukan dengan metode promotif, yaitu dengan upaya KIE (komunikasi, informasi, edukasi) tentang pencegahan stunting. Tujuan pengabdian masyaraka ini agar remaja memahami tentang pemenuhan gizi seimbang dan memilih makanan yang sehat, pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi Remaja Putri, Pentingnya ASI Eksklusif, IMD, dan MPASI yang baik bagi anak, pentingnya olahraga dan tidur yang cukup untuk menghindari anemia, serta pemenuhan mikronutrien dan fortifikasi pada makanan. Berdasarkan pemeriksaan pada 50 remaja sasaran di Posyandu Harjosari Kidul didapatkan hasil bahwa 43% jenis kelamin perempuan, 57% laki-laki, dimana 29% dari seluruh remaja mengalami anemia. Hal ini menjadi salah satu dasar kegiatan pemberian tablet Fe atau Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja. Kegiatan promotif pencegahan stunting oleh tim merupakan aplikasi Tri Dharma PT, sebagai pengembangan kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam peningkatan pengetahuan dan ketrampilan remaja. Dengan meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan remaja tentang stunting, diharapkan kesadaran remaja akan meningkat, sehingga akan terbentuk masyarakat yang sehat.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DAN MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALADAWA KABUPATEN TEGAL Naharani, Adrestia Rifki; Wahyuningsih, Rina Febri
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 15 No 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v15i1.591

Abstract

Pemberian ASI dilakukan segera setengah jam setelah bayi lahir, kemudian pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI dari usia 6 bulan sampai 2 tahun. Kurangnya produksi ASI menjadi salah satu penyebab orangtua memutuskan untuk memberikan susu formula untuk bayinya. Ibu menyusui akan sehat optimal, produktif, produksi ASI-nya cukup, serta anak akan sehat optimal dan cerdas, jika status gizi ibu menyusui normal disertai dengan mengkonsumsi zat gizi berkualitas dan berkuantitas. Namun sebaliknya, jika status gizi ibu menyusui dan konsumsi zat gizinya kurang, dari kualitas ataupun kuantitas maka ibu menyusui akan menjadi kurus dan tidak produktif serta produksi ASI tidak mencukupi.Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan produksi ASI pada ibu nifas dan menyusui. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik,dengan pendekatan cross sectional dengan uji statistic Chi-Square dengan responden 23 ibu nifas. Dari hasil penelitian didapatkan dari 23 responden ada 5 orang ibu nifas dengan produksi ASI yang kurang ( 11,1 %) dan 18 orang ibu nifas dengan produksi ASI yang Lancar/Cukup (88,1%). Hasil analisis menunjukan hasil yang signifikan dari hubungan kedua variabel tersebut adalah p = 0,000, p = 0,019<α 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolah sehingga ada Hubungan antara status gizi dengan produksi ASI pada ibu Nifas di Desa Bengle Kecamatan Kaladawa Kabupaten Tegal. Kata Kunci : status gizi, ASI,nifas