Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Morphological and Structural Studiesof ZnO Micro-Nanorod Structures Synthesized Using a Low-Cost Hydrothermal Method Alfarisa, Suhufa; Toruan, Parmin Lumban; Atina, Atina; Dwandaru, Wipsar Sunu Brams; Safitri, Rika Noor
Makara Journal of Science Vol. 22, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Micro-nanorod structuresof zincoxide (ZnO) have been successfully synthesized via a simple and low-cost hydrothermal method. ZnO solutions with different concentrations of 0.05 and 0.1 M were prepared using zinc nitrate tetrahydrate and hexamethylenetetramine precursors. They were dissolved inaquadesand stirred before the hydrothermal process at 95 °C for 4 hours in an oven. Extensive characterizations using scanning electron microscope (SEM) and X-ray diffraction (XRD) were conductedon ZnO powder samples. SEM results showed that hexagonally shaped ZnO micro-nanorods were formed with diameters ranging from hundreds of nanometers to several micrometers. The ZnO sample synthesized at 0.05 M was observedto have a better surface morphological structurethan the 0.1 M sample. In addition, XRD measurements confirmed that samples exhibited a hexagonal crystal structure of ZnO. Moreover, the calculated crystallite sizes of ZnO using the Debye-Scherrer equation using the full-width half maxima of the XRD peaks were 25.153 nm for the 0.05 M sample and 28.707 nm for the 0.1 M sample. The most prominent growth of ZnO had 101 plane orientation or nonpolara-plane followed by nonpolar 100 m-plane and 002 polar c-plane orientations.This studyoffersa simple andlow-costroute to producehigh-quality ZnO micro-nanorods for use in various electrical and optical devices.
Pengamatan Lamanya Penyinaran Matahari di BMKG Kelas II Kota Palembang Menggunakan Alat Campbell Stokes Atina, Atina; Prasetio, Heru
Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER) Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jupiter.v3i2.7148

Abstract

Campbell Stokes Recorder adalah yang digunakan secara resmi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dalam kegiatan pengukuran lamanya penyinaran matahari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lamanya penyinaran matahari di kota Palembang periode Agustus 2021 dan memahami faktor apa saja yang mempengaruhi lamanya penyinaran matahari. Metode yang digunakan adalah pengukuran langsung di lapangan terhadap keadaan cuaca di Kota Palembang selama bulan Agustus tahun 2021 di stasiun kelas II BMKG Kota Palembang. Hasil penelitian diketahui bahwa Lamanya penyinaran matahari periode Agustus di kota Palembang, nilai tingkat penyinaran matahari terpanjang terjadi pada tanggal 12 Agustus 2021 yaitu 8,4 jam. Hal ini dikarenakan cuaca yang cerah dan matahari tidak tertutup awan. Pada tanggal  4, 7, 10, 17, 25 dan 26 cuaca mendung, sehingga hasil pengukuran yang didapatkan kecil dikarenakan tertutup awan. Sedangkan penyinaran matahari terpendek terjadi pada tanggal 22 dan 30 Agustus 2021 yaitu 0 jam  karena cuaca mendung dan tertutup awan sepanjang hari. Pengukuran ini dilakukan dimulai dari matahari terbit sampai matahari tenggelam. Faktor- faktor yang mempengaruhi lamanya penyinaran matahari yaitu waktu dan posisi tempat bumi terhadap matahari, durasi hari dan  sudut datang radiasi matahari, cuaca serta ketelitian pengamat dan alat pengukur.
Analisis Kualitas Air Anak Sungai Sekanak Berdasarkan Parameter Fisika Tahun 2020 Agustina, Yulia; Atina, Atina
Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER) Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jupiter.v4i1.7875

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting bagi  kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Tanpa air,  berbagai  proses kehidupan tidak dapat berlangsung.Oleh karena itu pembangunan yang baik adalah penyediaan kualitas dan kuantitas air bersih. Untuk itu salah satu prosedur penting dalam proses pengelolaan kualitas air adalah melaksanakan pemantauan kualitas air secara bertahap dan berkesinambungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pencemaran air Sungai Sekanak dengan Parameter Fisik dan analisis tingkat kualitas air Sungai Sekanak berdasarkan Parameter Fisik tahun 2020. Penelitian ini dilakukan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang pada tanggal 26 Juli sampai 27 Agustus 2021. Data hasil analisis yang diperoleh yaitu nilai pH berada pada kisaran 5,3 – 7,1, suhu berada pada kisaran 29,2 ◦C – 30,8 ◦C, dan TDS berada pada kisaran 22,7 – 227,6 mg/l. Jika dibandingkan dengan standar baku mutu yaitu peraturan Gubernur  Sumatera Selatan Nomor 16 tahun 2005, hasil pengukuran masih memenuhi standar peraturan  yang  berlaku.
Studi Kualitas Pengolahan Air Sungai Ogan Kertapati dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Afifah, Ummu; Setiawan, Andi Arif; Atina, Atina
Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER) Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jupiter.v6i1.9202

Abstract

Kegiatan industri dan kegiatan rumah tangga di sungai berpotensi mempengaruhi kualitas air. Upaya peningkatan kualitas air dapat dilakukan dengan cara fisik, salah satunya dengan penggunaan elektrokoagulasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penurunan ion-ion terlarut di sampel air sungai Ogan Kertapati dengan cara elektrokoagulasi. Metode yang digunakan berupa survey di lokasi Sungai Ogan Kertapati Palembang, pengamatan langsung disertai pengambilan sampel. Tahap selanjutnya dilakukan percobaan (eksperimen) di laboratorium. Elektrokoagulasi dilakukan dengan memvariasikan lama waktu elektrolisis (30, 60 dan 90 menit). Hasil menunjukkan bahwa penurunan ion-ion terlarut terbesar pada luas elektroda 3 cm x 10 cm, lamanya waktu 90 menit dengan penurunan sebesar 248,12 μS/cm, Uji F2 faktor menunjukkan variasi lama waktu dan luas elektroda yang digunakan didapatkan masing-masing memiliki data sebanyak 9 data, kemudian dilakukan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) antara perlakuan waktu dan luas elektroda yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata terhadap penurunan ion-ion terlarut.
Pemanfaatn Jeruk Lemon (Citrus limon) dan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Sebagai Media Elektrolit untuk Menghasilkan Tegangan Listrik Fermi, Enrico; Atina, Atina; Rahmawati, Rahmawati
Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER) Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jupiter.v5i2.9225

Abstract

Buah jeruk lemon dan belimbing wuluh mengandung derajat keasaman yang cukup tinggi yang dapat mempengaruhi tegangan listrik dan kuat arus. Tujuan penelitian ini adalah dapat menganalisis seberapa besar tegangan yang dihasilkan jeruk lemon dan belimbing wuluh dengan variasi rangkaian menggunakan elektroda Cu-Zn dan Cu-Mg. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen dengan 7 variasi rangkaian. Variasi I (1 buah), II (1 buah), III (1 buah), IV (I dan II diserikan), V (I dan III diserikan), VI (II dan III diserikan), VII (I, II, dan III diserikan). Hasil penelitian menunjukkan tegangan listrik jeruk lemon dengan elektroda Cu-Zn yang tertinggi adalah variasi VII terdapat sebesar 2,927 Volt sedangkan terendah sebesar variasi III sebesar 0,989 Volt. Tegangan jeruk lemon dengan elektroda Cu-Mg tertinggi adalah variasi VII terdapat sebesar 4,445 Volt dan terendah variasi II sebesar 1,463 Volt. Tegangan belimbing wuluh dengan elektroda Cu-Zn tertinggi adalah variasi VII terdapat sebesar 2,294 Volt dan terendah variasi II sebesar 0,920 Volt. Tegangan belimbing wuluh dengan elektroda Cu-Mg tertinggi variasi VII terdapat sebesar 4,381 Volt dan terendah adalah variasi III sebesar 1,535 Volt.
Development of Bio Batteries Utilizing Coconut Dregs and Pineapple Extract as Alternative Energy Sources Toruan, Parmin Lumban; Wahyuni, Dita Putri; Rahmawati, Rahmawati; Atina, Atina
Circuit: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : PTE FTK UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/crc.v8i2.20933

Abstract

Coconut and pineapple dregs contain ions that can be effectively used as energy sources. This study aims to evaluate the electricity generated from varying compositions of coconut dregs and pineapple juice in bio-batteries. The bio-battery paste is created using different ratios of coconut dregs and pineapple juice, along with electrodes (aluminum and graphite). An experimental method was employed. The results indicated that the highest voltage of 0.54 V and a current of 0.71 mA were achieved with 40 ml of pineapple juice added to the coconut dregs, whereas the lowest voltage of 0.40 V and a current of 0.01 mA were observed without adding pineapple juice. For the pineapple juice concentration, the highest voltage of 0.51 V and a current of 0.91 mA were obtained with 10 grams of coconut dregs, while the lowest voltage of 0.44 V and a current of 0.31 mA occurred with 40 grams of coconut dregs. The concentration of coconut dregs and pineapple juice significantly affects the voltage produced, while the current is significantly influenced by the concentration of coconut dregs but not by the concentration of pineapple juice.
KARAKTERISASI KARBON AKTIF KULIT JENGKOL DENGAN AKTIVATOR H3PO4 SEBAGAI ADSORBEN LOGAM TEMBAGA (Cu) Haziza, Nur; Rahman, Dui Yanto; Atina, Atina
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 10 No. 1 (2024): JOP (Journal Online of Physics) Vol 10 No 1
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v10i1.37864

Abstract

Perkembangan pembangunan industri menyebabkan meningkatnya produksi limbah logam berat, seperti tembaga yang berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan. Metode adsorpsi dengan menggunakan karbon aktif telah terbukti efektif dalam mengatasi limbah logam tembaga. Kulit jengkol merupakan salah satu bahan yang berpotensi sebagai adsorben berdasarkan kandungan selulosanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh konsentrasi H3PO4 terhadap luas permukaan karbon aktif dari kulit jengkol serta menilai kemampuan daya adsorpsi karbon aktif tersebut dalam mengadsorpsi logam tembaga. Penelitian ini melibatkan aktivasi karbon kulit jengkol menggunakan H3PO4 dengan tiga variasi konsentrasi yaitu 0.25 M, 0.50 M, dan 0.75 M. Proses karbonisasi dilakukan menggunakan furnace pada suhu 350°C selama 2 jam. Hasil analisis menunjukkan bahwa karbon aktif kulit jengkol memiliki luas permukaan antara 27,76 m2/g hingga 30,16 m2/g, sedangkan karbon tanpa aktivator memiliki luas permukaan yang lebih rendah, yaitu hanya 12,95 m2/g. Selain itu, penelitian ini juga mengevaluasi daya adsorpsi karbon aktif kulit jengkol terhadap logam berat tembaga. Hasil uji menunjukkan bahwa daya adsorpsi karbon aktif kulit jengkol mencapai tingkat optimum sebesar 99,98% pada waktu kontak selama 24 jam, dan 99,97% pada waktu kontak selama 48 jam.
UJI AKTIVITAS ANTI OKSIDAN SEDIAAN SAMPO EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI PUTIH(Psidium guajava L)DENGAN METODE DPPH Atina, Atina; Wulandari, Shinta; Winahyu, Diah Astika
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 2 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i2.17782

Abstract

Daun jambu biji putih (Psidium guajava L) merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder diantaranya flavonoid, steroid, saponin, tanin dan minyak atsiri yang memiliki aktivitas antioksidan yang berperan dalam mencegah kerusakan rambut dan mempercepat pertumbuhan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas anti oksidan sediaan sampo ekstrak daun jambu biji putih.Sampel daun jambu biji putih diekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96%.Formulasi sampo ekstrak daun jambu biji putih dibuat 3 formulasi yaitu formulasi dengan ekstrak 0,5% (F I),formulasi dengan ekstrak 0,75% (F II)  dan formulasi dengan ekstrak1% (F III).Uji sifat fisik sampo meliputi uji organoleptis, uji pH, uji dengan metode DPPH menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 515 nm. Hasil uji organoleptis menunjukkan hasil pada ketiga formulasi berwarna coklat dengan aroma daun jambu biji putih, berbentuk cair dengan tekstur kental. Uji homogenitas menunjukkan hasil semua formulasi homogen. Uji pH menunjukkan hasil pada F1 yaitu7,69, F2 yaitu 7,82, F3 yaitu 7,89. Uji tinggi busa menunjukkan hasil pada F1 yaitu 9,46 cm , F2 yaitu 8,7 cm, F3 yaitu 8,36 cm. Penelitian ini menunjukkan hasil antioksidan dengan nilai pada ekstrak etanol daun jambu biji putih 1,26 µg/mL, sampo F I 4,58 µg/mL , F II 2,19 µg/mL , F III 1,67 µg/mL.Aktivitas anti oksidan pada ekstrak etanol daun jambu biji putih dan sediaan sampo ekstrak daun jambu biji putih termasuk ke dalam nilai IC50 yang sangat kuat yaitu<50 µg/mL
UJI AKTIVITAS ANTI OKSIDAN SEDIAAN SAMPO EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI PUTIH(Psidium guajava L)DENGAN METODE DPPH Atina, Atina; Wulandari, Shinta; Winahyu, Diah Astika
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 2 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i2.17782

Abstract

Daun jambu biji putih (Psidium guajava L) merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder diantaranya flavonoid, steroid, saponin, tanin dan minyak atsiri yang memiliki aktivitas antioksidan yang berperan dalam mencegah kerusakan rambut dan mempercepat pertumbuhan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas anti oksidan sediaan sampo ekstrak daun jambu biji putih.Sampel daun jambu biji putih diekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96%.Formulasi sampo ekstrak daun jambu biji putih dibuat 3 formulasi yaitu formulasi dengan ekstrak 0,5% (F I),formulasi dengan ekstrak 0,75% (F II)  dan formulasi dengan ekstrak1% (F III).Uji sifat fisik sampo meliputi uji organoleptis, uji pH, uji dengan metode DPPH menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 515 nm. Hasil uji organoleptis menunjukkan hasil pada ketiga formulasi berwarna coklat dengan aroma daun jambu biji putih, berbentuk cair dengan tekstur kental. Uji homogenitas menunjukkan hasil semua formulasi homogen. Uji pH menunjukkan hasil pada F1 yaitu7,69, F2 yaitu 7,82, F3 yaitu 7,89. Uji tinggi busa menunjukkan hasil pada F1 yaitu 9,46 cm , F2 yaitu 8,7 cm, F3 yaitu 8,36 cm. Penelitian ini menunjukkan hasil antioksidan dengan nilai pada ekstrak etanol daun jambu biji putih 1,26 µg/mL, sampo F I 4,58 µg/mL , F II 2,19 µg/mL , F III 1,67 µg/mL.Aktivitas anti oksidan pada ekstrak etanol daun jambu biji putih dan sediaan sampo ekstrak daun jambu biji putih termasuk ke dalam nilai IC50 yang sangat kuat yaitu<50 µg/mL
Potensi Antibakteri Serat Nano dari Ekstrak Tanaman Obat Indonesia: Tinjauan Fitokimia dan Teknologi Elektrospinning Atina, Atina; Kartiwi, Putri; Fahera, Jiani
Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER) Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jupiter.v6i2.16961

Abstract

Pengembangan serat nano berbasis tanaman obat melalui teknologi elektrospinning telah menarik minat besar dalam penelitian antibakteri karena karakteristik fisika unik dari serat nano, seperti luas permukaan yang tinggi dan porositas yang dapat disesuaikan. Artikel ini membahas potensi antibakteri serat nano yang dihasilkan dari ekstrak tanaman obat asli Indonesia, dengan fokus pada tinjauan skrining fitokimia dan teknik elektrospinning. Metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin yang terkandung dalam tanaman obat Indonesia diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Proses elektrospinning memungkinkan pembuatan serat nano dengan diameter submikron hingga nanometer, yang dapat meningkatkan efektivitas antibakteri melalui distribusi yang merata dari komponen bioaktif. Artikel ini juga mengulas prinsip fisika yang mendasari proses elektrospinning, termasuk pengaruh parameter tegangan, jarak nozzle-kolektor, dan viskositas larutan terhadap morfologi serat. Tantangan utama yang dihadapi dalam produksi serat nano berbasis tanaman obat meliputi homogenisasi ekstrak dalam matriks polimer dan optimisasi parameter fisik untuk menghasilkan serat yang stabil dan fungsional. Di samping itu, tinjauan ini juga membahas potensi aplikasi serat nano dalam bidang medis, seperti wound dressing dan pembalut antimikroba, serta implikasi fisika dari interaksi serat nano dengan permukaan bakteri. Kesimpulannya, meskipun penelitian ini menjanjikan, diperlukan pengembangan lebih lanjut untuk memaksimalkan efektivitas antibakteri serat nano melalui pendekatan interdisipliner yang mencakup aspek fitokimia dan fisika.