Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Studi Awal Fabrikasi Sel Surya Murah Menggunakan TiO2 Sebagai Material Penyerap Foton dengan Deposisi Ion-Ion NaCl Rahman, Dui Yanto; Sulistyowati, Rita; Munir, Rahmawati; Margareta, Desyana Olenka; Utami, Fisca Dian
Jurnal Fisika Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v12i1.33428

Abstract

Deposisi partikel tembaga sebagai jembatan elektron bagi sel surya berbasis TiO2 masih meninggalkan permasalahan berupa tidak sederhana dan efektifnya metode yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengganti deposisi partikel tembaga yang menggunakan metode elektroplating dengan deposisi ion NaCl. Sel surya berbasis TiO2 telah difabrikasi dengan  deposisi ion NaCl di antara partikel TiO2. Ion dideposisikan dengan mendispersikan NaCl dalam air sebelum dimasukkan serbuk TiO2. Larutan tersebut kemudian dideposisikan di atas substrat Fluorine Tin Oxide (FTO) menggunakan metode tetesan (droplet) disertai pemanasan dengan suhu 200oC selama satu jam. Kandungan NaCl divariasikan dari 1-9 % relatif terhadap  TiO2. Keberadaan ion di antara partikel penyerap foton dapat meningkatkan efisiensi sel surya dari 0.04% untuk kandungan NaCl sebesar 1% sampai mencapai titik optimum 0.73% untuk kandungan NaCl sebesar 7%. Kandungan NaCl di atas 7 % menyebabkan efisiensi sel surya kembali turun.
Perkembangan Penerapan Nanoteknologi pada Bidang Pertanian Rusly, Muhammad; Rahman, Dui Yanto
Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER) Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jupiter.v4i2.10726

Abstract

Dalam 10 tahun terakhir, nanoteknologi telah menjadi sebuah cara yang menjanjikan dalam mengembangkan sistem pertanian yang efektif. Artikel ini mengulas beberapa perkembangan penerapan nanoteknologi dalam dunia pertanian, diantaranya pada sistem pupuk Slow Release Fertilizers (SRF), nanovirusida atau nanopestisida, nanokitosan, nanosensor, nanoenkapsulasi, serta nanobiopestisida. Nanoteknologi berperan dalam meningkatkan hasil pertanian melalui pemberian pupuk, pembasmian hama, dan treatment penyakit tanaman yang efektif serta memperlama masa simpan hasil pertanian. Peningkatan hasil pertanian melalui penerapan nanoteknologi disebabkan peningkatan penyerapan pupuk berbasis nanoteknologi dan penurunan tingkat penyerangan hama terhadap tanaman. Peningkatan masa simpan hasil pertanian disebabkan melambatnya tingkat pembusukan hasil pertanian tersebut. Penerapan nanoteknologi dalam bidang pertanian sangat menjanjikan untuk terus dikembangkan di masa yang akan datang.
Perkembangan Penerapan Nanoteknologi di Bidang Pelapisan (Coating) Mita, Febria; Jumarni, Asiah; Wati, Rosita; Patimah, Azizah; Rahman, Dui Yanto
Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER) Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jupiter.v5i2.14518

Abstract

Nanoteknologi telah menjadi salah satu bidang penelitian yang menjanjikan dalam berbagai industri, termasuk bidang pelapisan (coating). Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan perkembangan penerapan nanoteknologi dalam bidang pelapisan dan mengungkapkan keunggulan yang dimilikinya. Penerapan nanoteknologi dalam pelapisan telah memberikan banyak manfaat signifikan. Salah satu keunggulannya adalah kemampuan untuk menghasilkan lapisan yang lebih kuat dan lebih tahan terhadap korosi dan aus. Partikel nanoskala yang digunakan dalam pelapisan dapat membentuk struktur yang padat dan merata, meningkatkan ketahanan mekanik dan kekuatan lapisan. Selain itu, penggunaan nanomaterial juga memungkinkan adanya peningkatan kemampuan proteksi terhadap radiasi ultraviolet (UV) dan panas, mengurangi risiko kerusakan akibat paparan sinar matahari dan suhu ekstrem. Selain keunggulan mekanik, nanoteknologi juga memberikan kemampuan fungsionalitas yang unik dalam pelapisan. Partikel nanopartikel dapat dimodifikasi untuk memberikan sifat tahan air, anti-bakteri, atau sifat anti-korosi yang lebih baik. Selain itu, kemampuan nanomaterial untuk mengubah sifat permukaan juga dapat dimanfaatkan dalam pengendalian kelekatan kotoran, menghasilkan lapisan self-cleaning yang mampu menjaga permukaan tetap bersih dan bebas dari kontaminan. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mempertajam pemahaman tentang perkembangan penerapan nanoteknologi dalam bidang pelapisan. Dengan memahami keunggulan nanoteknologi dalam pelapisan, diharapkan dapat memotivasi penelitian dan pengembangan lebih lanjut dalam mengoptimalkan penggunaan nanomaterial dalam industri pelapisan.
Pemanfaatan Sari Buah Mengkudu dan Garam Dapur (NaCl) sebagai Sumber Ion serta Tepung Tapioka sebagai Matriks untuk Pembuatan Bio-Baterai Yanti, Weli; Rahman, Dui Yanto; Rahmawati
Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER) Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jupiter.v6i1.16079

Abstract

Dalam upaya mencari solusi energi yang ramah lingkungan dan terjangkau, bio-baterai yang memanfaatkan bahan-bahan alami telah menjadi fokus penelitian yang signifikan.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan komposisi optimum sari mengkudu dan NaCl yang menghasilkan arus dan tegangan maksimum bio-baetrai. Lembaran grafit digunakan sebagai anoda, sedangkan lembaran aluminium digunakan sebagai katoda. Sari mengkudu dengan variasi massa 14 g, 16 g, 18 g, dan 20 g serta 20 g tepung tapioka ditambahkan secara bertahap dan diaduk hingga terbentuk elektrolit padat. Elektrolit padatan ini kemudian dideposisikan di atas lembaran grafit, lalu ditutup dengan lembaran aluminium. Komposisi optimum antara massa sari mengkudu kemudian dikombinasikan dengan NaCl dengan variasi massa 2,5 g, 3 g, 3,5 g, dan 4 g untuk mencapai arus dan tegangan yang lebih tinggi. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa bio-baterai yang hanya menggunakan massa sari mengkudu sebagai sumber ion menghasilkan arus maksimum sebesar 0,73 mA dan tegangan maksimum sebesar 0,523 V, dengan massa optimum sebesar 18 g. Sementara itu, bio-baterai dengan kombinasi NaCl sebagai sumber ion menghasilkan arus sebesar 3,71 mA dan tegangan sebesar 0,757 V, dengan massa optimum 3,5 g. Penelitian ini sangat menjanjikan untuk pengembangan lebih lanjut karena metodenya yang sederhana serta penggunaan bahan yang murah dan ramah lingkungan. Kata Kunci : Bio-baterai, Sari mengkudu, NaCl, Tepung tapioka, Komposisi optimum  
Eksperimen Elastisitas Bahan yang Divariasi dengan Menerapkan Prinsip Cantilever Beam di Masa Pandemi Covid-19 Munir, Rahmawati; Amalia, Nadya; Rahman, Dui Yanto; Margaretta, Desiana Olenka; Putri, Erlinda Ratnasari
Progressive Physics Journal Vol 3 No 1 (2022): Progressive Physics Journal
Publisher : Program Studi Fisika, Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1567.19 KB) | DOI: 10.30872/ppj.v3i1.952

Abstract

Saat ini pandemi Covid-19 telah menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu, umumnya penelitian yang dilakukan menyesuaikan kondisi sekarang dengan memanfaatkan alat dan bahan yang mudah diperoleh dan bisa dikerjakan dari rumah atau secara virtual. Pada penelitian ini dilakukan eksperimen elastisitas bahan berdasarkan prinsip Cantilever Beam yang bisa dilakukan di rumah. Preparasi sampel dilakukan dengan memotong kertas dengan variasi bentuk geometri dan densitasnya. Adapun geometri yang dipilih adalah persegi panjang dan trapesium. Persegi panjang divariasi densitasnya dengan variasi kertas polos, melapisi pilox sepanjang sampel dan juga pilox berselingan.Sementara yang berbentuk trapesium ditentukan dengan variasi polos dan dipilox sepanjang sampel. Eksperimen sederhana dilakukan dengan melakukan pemotretan pada sampel dengan sudut kelengkungan 00 , 450 dan 900 . Hasil pemotretan diolah dengan menggunakan aplikasi Video Tracker Analysis, Visual Basic Application dan fitting polynomial dengan Excel. Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai modulus young setiap sampel tanpa harus melakukan pengukuran langsung dengan alat yang canggih serta bisa dilakukan di rumah selama pandemi Covid-19. Eksperimen ini berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan metode baru dalam pengukuran elastisitas bahan.
KARAKTERISASI KARBON AKTIF KULIT JENGKOL DENGAN AKTIVATOR H3PO4 SEBAGAI ADSORBEN LOGAM TEMBAGA (Cu) Haziza, Nur; Rahman, Dui Yanto; Atina, Atina
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 10 No. 1 (2024): JOP (Journal Online of Physics) Vol 10 No 1
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v10i1.37864

Abstract

Perkembangan pembangunan industri menyebabkan meningkatnya produksi limbah logam berat, seperti tembaga yang berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan. Metode adsorpsi dengan menggunakan karbon aktif telah terbukti efektif dalam mengatasi limbah logam tembaga. Kulit jengkol merupakan salah satu bahan yang berpotensi sebagai adsorben berdasarkan kandungan selulosanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh konsentrasi H3PO4 terhadap luas permukaan karbon aktif dari kulit jengkol serta menilai kemampuan daya adsorpsi karbon aktif tersebut dalam mengadsorpsi logam tembaga. Penelitian ini melibatkan aktivasi karbon kulit jengkol menggunakan H3PO4 dengan tiga variasi konsentrasi yaitu 0.25 M, 0.50 M, dan 0.75 M. Proses karbonisasi dilakukan menggunakan furnace pada suhu 350°C selama 2 jam. Hasil analisis menunjukkan bahwa karbon aktif kulit jengkol memiliki luas permukaan antara 27,76 m2/g hingga 30,16 m2/g, sedangkan karbon tanpa aktivator memiliki luas permukaan yang lebih rendah, yaitu hanya 12,95 m2/g. Selain itu, penelitian ini juga mengevaluasi daya adsorpsi karbon aktif kulit jengkol terhadap logam berat tembaga. Hasil uji menunjukkan bahwa daya adsorpsi karbon aktif kulit jengkol mencapai tingkat optimum sebesar 99,98% pada waktu kontak selama 24 jam, dan 99,97% pada waktu kontak selama 48 jam.
PENGEMBANGAN BIO-BATERAI DENGAN ELEKTROLIT PADAT BERBASIS TEPUNG TAPIOKA DAN SERBUK KULIT UDANG/AIR LAUT SEBAGAI SUMBER ION Sulistyowati, Rita; Wati, Rosita; Saputra, Edy; Rahman, Dui Yanto; Iswan, Joni
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 10 No. 2 (2025): JOP (Journal Online of Physics) Vol 10 No 2
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v10i2.41920

Abstract

Bio-baterai menawarkan solusi potensial sebagai alternatif baterai konvensional yang tidak ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan-bahan organik dan mudah didapat, seperti serbuk kulit udang dan air laut. Tujuan penelitian ini adalah menentukan komposisi optimum serbuk kulit udang dan air laut yang menghasilkan arus dan tegangan maksimum. Lembaran gafit digunakan sebagai anoda dan lembaran aluminium sebagai katoda. Serbuk kulit udang dengan variasi massa 2-10 g dilarutkan dalam 20 ml air mineral (Aqua) menggunakan magnetic stirrer selama 10 menit, kemudian ditambah 35 g tepung tapioka secara bertahap hingga membentuk elektrolit padat. Elektrolit ini ditempatkan di antara lembaran gafit dan aluminium. Komposisi optimum serbuk kulit udang dikombinasikan dengan air laut (1-5 ml) untuk meningkatkan arus dan tegangan. Hasil menunjukkan bahwa bio-baterai yang hanya menggunakan larutan serbuk kulit udang menghasilkan arus maksimum 0,68 mA dan tegangan 0,803 V dengan massa optimum 6 g. Kombinasi serbuk kulit udang dan air laut menghasilkan arus 2,02 mA dan tegangan 0,858 V dengan volume optimum 3 ml air laut. Penelitian ini menunjukkan potensi besar untuk pengembangan lebih lanjut karena metodenya sederhana dan bahan yang digunakan murah serta ramah lingkungan.
Development of a Bio-Battery Based on Key Lime Juice and MgSO₄ Electrolyte in a Solid Tapioca Flour Matrix Mita, Febria; Rahmawati; Toruan, Parmin Lumban; Rahman, Dui Yanto
Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jupiter.v7i1.15934

Abstract

Research on bio-batteries as an environmentally friendly alternative energy source continues to progress. This study aims to determine the optimal composition of key lime juice and MgSO4 that produces the maximum current and voltage. Graphite sheets are used as the anode and aluminum sheets as the cathode. The volume of key lime juice is varied at 12 ml, 14 ml, 16 ml, 18 ml, and 20 ml, then 27 g of tapioca flour is gradually added and stirred until a solid electrolyte is formed. The solid electrolyte is then placed between the graphite and aluminum sheets. The optimal composition of key lime juice is then combined with varying masses of MgSO4 at 0.1 g, 0.2 g, 0.3 g, 0.4 g, and 0.5 g to achieve higher current and voltage. Measurements show that for bio-batteries using only key lime juice as the ion source, the maximum current and voltage obtained are 1.32 mA and 0.648 V, respectively, with an optimal key lime juice volume of 16 ml. Batteries using both MgSO4 and key lime juice as ion sources produce a current and voltage of 3.72 mA and 0.720 V, respectively, with an optimal mass of 0.2 g of MgSO4. This research is very promising for further development due to its simple method and the use of inexpensive and environmentally friendly materials.
Development of an Eco-Friendly Bio-Battery Using Cucumber and NaCl as Ion Sources and Tapioca Flour as a Matrix Widyaningsih, Fitria; Atina; Rahman, Dui Yanto
Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jupiter.v7i1.15939

Abstract

The use of natural materials in bio-battery research plays a crucial role in the search for environmentally friendly and cost-effective energy solutions. This study aims to determine the optimal composition of fermented cucumber juice and the addition of NaCl at the fermentation's optimal point to produce maximum current and voltage. Graphite sheets were used as the anode and aluminum sheets as the cathode. The cucumber juice was fermented for varying durations: 0, 24, 48, 72, 96, 120, 144, and 168 hours. Tapioca flour was gradually added until a solid electrolyte was formed. This solid electrolyte was then placed between the graphite and aluminum sheets to measure current and voltage output. At the optimal fermentation time, varying amounts of NaCl (0.5 g, 1 g, 1.5 g, 2 g, 2.5 g, and 3 g) were added to determine the best-performing composition. The results showed that the optimal composition without NaCl was achieved at 48 hours of fermentation, yielding a current of 0.76 mA and a voltage of 0.695 V. With the addition of NaCl, the maximum current and voltage reached 2.01 mA and 0.704 V, respectively, with the optimal NaCl mass being 1.5 g. This research shows great promise for further development due to its simple methodology and the use of low-cost, eco-friendly materials.