Adolescence is a time to find one's identity which will have a long influence on one's life. Therefore, young people must receive training in stages to have a personality, be educated, and have noble morals. To reduce the occurrence of various delinquencies among young people, one effort that can be made is to empower young people in a mosque organization. This research is a type of qualitative research with a field research approach (field research). Data collection in this research was carried out directly in the field, namely at the Jogokariyan Mosque in Yogyakarta. The research results show that: The strategy used by the Jogokariyan mosque in empowering teenagers at the Jogokariyan mosque is to provide various facilities needed by young people, including eating and drinking, a WIFI network, and facilities for honing RMJ skills. Next, create a regular/routine program including Wednesday night recitation (pemara), traveling tadarus (Tarling), Princess/civility development, and arrivalre. Efforts to improve quality and understanding as well as taking an interpersonal/ fardhiyah da’wah. Furthermore, by giving the right mandate, including being in command of the Jogokariyan Ramadhan village momentum, creating content on social media, conceptualizing special recitations for children, teaching reciting the qur’an for the children of the Jogokariyan Mosque TPA, becoming a tutor for the mosque children's association.AbstrakMasa remaja merupakan masa untuk mencari jati diri yang akan membawa pengaruh panjang dalam hidupnya. Oleh karena itu, anak muda harus mendapatkan pembinaan yang dilakukan secara bertahap agar memiliki kepribadian, terdidik dan memiliki akhlak yang mulia. Untuk mereduksi terjadinya beragam kenakalan yang terjadi pada anak muda, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pemberdayaan anak muda dalam suatu organisasi masjid. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian lapangan (field research). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara langsung di lapangan, yakni di masjid Jogokariyan Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Strategi yang digunakan masjid Jogokariyan dalam memberdayakan remaja masjid Jogokariyan adalah memberikan beragam fasilitas yang dibutuhkan oleh anak muda, meliputi makan dan minum, penyediaan jaringan WIFI, fasilitas untuk mengasah keterampilan RMJ. Selanjutnya membuat program reguler/rutin meliputi pengajian malam rabu (pemara), tadarus keliling (Tarling), Pembinaan keputrian/ keakhwatan, adventure. Upaya peningkatkan kualitas dan pemahaman serta melakukan pendekatan interpersonal/ da’wah fardhiyah. Selanjutnya dengan pemberian amanah yang tepat, meliputi menjadi komando dalam momentum kampung ramadhan Jogokariyan, membuat konten di media sosial, mengkonsep pengajian khusus untuk anak anak, mengajari ngaji pada anak anak TPA Masjid Jogokariyan, Menjadi tutor bimbel pada himpunan anak-anak masjid.