Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Model Learning Cycle 5E untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Materi PAI Ramadhani, Chintya; Sholihah, Amaliatus; Sukmawati, Anis
MA'ALIM: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 6 No. 1 (2025): MA'ALIM: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/maalim.v6i1.10848

Abstract

Di era pembelajaran modern, pendekatan tradisional dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) dianggap kurang efektif dalam membangun pemahaman mendalam dan keterampilan berpikir kritis siswa. Model Learning Cycle 5E menjadi alternatif inovatif untuk menciptakan pembelajaran aktif dan reflektif. Penelitian ini bertujuan mengkaji penerapannya untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan materi PAI, khususnya tentang puasa. Model ini terdiri dari lima tahap yang melibatkan siswa secara aktif. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan analisis literatur relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa Model Learning Cycle 5E dapat meningkatkan partisipasi, kemampuan analitis, dan pemahaman materi PAI. Model ini juga membantu siswa mengaitkan ajaran Islam dengan kehidupan nyata dan memperkuat sikap spiritual. Namun, ada hambatan seperti keterbatasan waktu dan kesiapan guru. Dengan perencanaan yang baik, model ini bisa menciptakan suasana belajar yang dinamis dan bermakna, dan diharapkan menjadi acuan untuk strategi pembelajaran PAI yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman.
Transformasi UMKM : Strategi Kolaborasi Digital Marketing dan Tim yang Efektif di UMKM Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, Kota Depok: Transformasi UMKM : Strategi Kolaborasi Digital Marketing dan Tim yang Efektif di UMKM Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, Kota Depok Ramadhani, Chintya; Shintya Sari, Clara; Putri, Dahlia; Hardi Sava Fadillah Putra, Davin; Kristanto Yudha, Kenny; Putri Nur Anjani, Laila; Ayuni, Maway; Yanda Rahmadini, Putri; Dwi Ramadhika, Rezky; Wulandari, Aghnia; Christina, Evita; Syarifuddin, Syarifuddin; Rustandy, Andy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Program Pemberdayaan Masyarakat Nasional Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Propernas
Publisher : STIE MBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64694/propernas.v2i1.37

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendorong transformasi digital pada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui strategi kolaborasi Digital Marketing serta pembentukan tim kerja yang efektif. Kegiatan dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Pada tahap pelaksanaan, tim memberikan pelatihan mengenai pemanfaatan WhatsApp Business, dasar-dasar pemasaran digital, serta pentingnya struktur kerja tim yang solid dalam pengelolaan usaha. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa para peserta mengalami peningkatan pemahaman terhadap konsep Digital Marketing dan mulai mengaplikasikan fitur digital dalam usahanya. Selain itu, peserta menyadari pentingnya pembagian peran dalam tim untuk meningkatkan efisiensi operasional. Kesimpulannya, transformasi UMKM melalui pendekatan digital dan kolaboratif merupakan strategi yang efektif dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha. Diperlukan pendampingan lanjutan untuk memastikan penerapan strategi ini secara optimal. Kata kunci: UMKM, Digital Marketing, WhatsApp Business, transformasi digital, tim yang efektif
BERPIKIR INDUKTIF SEBAGAI DASAR KOMPETENSI SIKAP KRITIS BAGI PESERTA DIDIK GENERASI MILLENIAL ABAD 21 SALSABILA, AISYAH RAYA; RAMADHANI, CHINTYA; FAIZIN, MOH.
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i1.4465

Abstract

The inductive thinking model, developed based on Hilda Taba's study of learning, teaches students to draw conclusions from data through observation, testing and generalization. It encourages the development of critical, logical, systematic and creative thinking skills, which are essential in modern learning. The inductive thinking process involves three main stages: learning thinking skills through practice, active interaction between individuals and data, and mastery of skills based on logical sequences. In learning, the case study method is often applied to actively engage students in real-life situations, helping them to collect data, identify patterns and create evidence-based solutions. Teachers act as facilitators, helping students organize information, build concepts, and provide direction to support active learning. Inductive thinking can be applied in a number of subjects, such as science, math and history, to support students in improving their analytical skills and logical inference. However, challenges such as difficulty finding patterns, lack of motivation and limited abstract thinking can hold students back. Solutions involve teacher support through concrete explanations, group discussions and positive feedback, as well as collaboration between students to expand understanding. Inductive thinking shapes important cognitive skills such as analysis, evaluation and decision-making. These skills not only support academic success but also equip students to tackle the challenges of higher education, careers and everyday life. With the right approach, inductive thinking enhances students' independence, confidence and ability to understand concepts holistically. ABSTRAKModel berpikir induktif, yang dikembangkan berdasarkan kajian belajar Hilda Taba, mengajarkan siswa untuk menarik kesimpulan dari data melalui pengamatan, pengujian, dan generalisasi. Model ini mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis, logis, sistematis, serta kreatif, yang penting dalam pembelajaran modern. Proses berpikir induktif melibatkan tiga tahapan utama: pembelajaran keterampilan berpikir melalui latihan, interaksi aktif antara individu dan data, serta penguasaan keterampilan berdasarkan urutan logis. Dalam pembelajaran, metode studi kasus sering diterapkan agar siswa secara aktif terlibat pada situasi nyata, membantu mereka mengumpulkan data, mengidentifikasi pola, dan membuat solusi berdasarkan bukti. Guru bertindak selaku fasilitator, memfasilitasi siswa mengorganisasi informasi, membangun konsep, serta memberikan arahan untuk mendukung proses belajar aktif. Berpikir induktif bisa diaplikasikan di sejumlah mata pelajaran, seperti sains, matematika, dan sejarah, dalam mendukung siswa meningkatkan kemampuan analitis dan inferensi logika. Namun, tantangan seperti kesulitan menemukan pola, kurangnya motivasi, dan keterbatasan berpikir abstrak dapat menghambat siswa. Solusi melibatkan dukungan guru melalui penjelasan yang konkret, diskusi kelompok, dan umpan balik yang positif, serta kolaborasi antar siswa untuk memperluas pemahaman. Berpikir induktif membentuk keterampilan kognitif penting seperti analisis, evaluasi, dan pengambilan keputusan. Keterampilan ini tidak hanya mendukung keberhasilan akademik tetapi juga membekali para siswa dalam mengatasi tantangan pendidikan tinggi, karier serta kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan yang tepat, berpikir induktif meningkatkan kemandirian, rasa percaya diri, dan kemampuan siswa untuk memahami konsep secara holistik.