Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TRADISI DETUNUHA: MEDIA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL PADA MASYARAKAT MUNA DESA BANGKALI KABUPATEN MUNA Maliudin, Maliuddin; Lestariwati, Lestariwati; Suryati, Nurmin; Hermin, Laode
Jurnal Neo Societal Vol 6, No 1 (2021): Edisi Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.41 KB) | DOI: 10.52423/jns.v6i1.15138

Abstract

Penelitian ini membahas tentang bagaimana sebuah tradisi dalam masyarakat dapat menjadi sebuah wadah dalam meningkatkan interaksi sosial pada masyarakat Muna desa Bangkali. Hal ini dilakukan karena melihat bahwa desa Bangkali merupakan desa yang termasuk padat penduduknya sehingga perpecahan dan friksi mudah terjadi. Hal ini berpengaruh pada baik buruknya atau kuat dan lemahnya interaksi sosial dalam masyarakat. Salah satu solusi dalam menghindari friksi atau perpecahan tersebut adalah dengan tradisi detunuha. Tradisi detunuha merupakan tradisi membuat makanan tradisional dari ubi, kelapa dan gula merah yang melibatkan orang banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana  tradisi detunuha dapat menjadi media untuk meningkatkan interaksi masyarakat Muna Desa Bangkali, Kabupaten Muna. Hasil yang didapatkan bahwa pada proses tradisi detunuha pada masyarakat desa Bangkali dari awal sampai akhir selalu melibatkan banyak orang. Mereka saling membantu dan saling bekerjasama agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Dalam bentuk-bentuk interaksi, semua proses yang terjadi masuk ke dalam kategori bentuk coorperation (kerjasama) dan joint—venture (usaha patungan). 
Penyuluhan Model Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme Berbasis Nilai-Nilai Sosial Budaya Di Kelurahan Anggalo Melai Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara Taembo, Maulid; Konisi, La Yani; Suryati, Nurmin
Jurnal Solutif: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2023): Januari - Juni 2023
Publisher : Yayasan Arrahman Nahdlatul Wathan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61692/solutif.v1i1.64

Abstract

Kebodohan dan kekurangpedulian mengenai pemahaman Islam yang benar dapat menimbulkan dan memunculkan paham terorisme. Paham tersebut sering menimbulkan konflik. Pada dasarnya, gejala tindakan yang bermuatan kekerasan dan menjadi pemicu konflik dapat terjadi ketika kecintaan akan sistem nilai tertentu terus ditumbuhkembangkan sehingga bermuatan politis. Dengan memojokkan orang lain, maka tindakan kebencian sebenarnya sedang berlangsung dalam bentuk penolakan dan perlawanan, terutama aspek ide dan kelembagaan yang dianggap bertentangan dengan keyakinannya. Disisi lain, banyak masyarakat yang salah menilai dan mengidentifikasi ciri dan model terorisme. Beberapa masyarakat menilai bahwa setiap orang yang berjenggot dan menggunakan celana cinkrangdan wanita bercadar dianggap sebagai teroris. Permasalahan lainnya adalah belum adanya model pengenalan, pencegahan dan penanggulan terorime. Oleh karena itu, penilaian masyarakat yang keliru dan kurang tepat menyebabkan semakin menimbulkan konflik berkepanjangan di masyarakat. Oleh karena itu, penilaian masyarakat yang keliru dan kurang tepat menyebabkan semakin menimbulkan konflik berkepanjangan di masyarakat. Salah satu hal yang direkomendasikan adalah pemerintah perlu mengembangkan model-model pencegahan berbasis masyarakat. Model-model pencegahan berbasis masyarakat dan komunitas, khususnya terhadap pemuda dan pemudi agar tidak mudah terpapar terorime sangat diperlukan. Bahkan, pengembangan pendidikan calon pengantin dan semua pasangan orang tua, terkait pengasuhan dan pembekalan kiat-kiat mengasuh anak tanpa muatan radikalisme juga sangat penting. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah keterlibatan perguruan tinggi dalam menangkal terorisme. Program Pengabdian masyarakat yang biasanya memilih lokasi ke desa-desa perlu mengambil peran pencegahan kerentanan anak dari bahaya terorisme. Terkait dengan permasalahan tersebut, kami menawarkan program penyuluhan model pencegahan dan penanggulangan terorisme berbasis nilai-nilai sosial budaya di Kelurahan Anggalo Melai, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Program ini merupakan bentuk pengabdian Universitas Halu Oleo kepada masyarakat. Sebelum melaksanakan kegiatan, dikordinasikan atau dikomunikasikan terlebih dahulu dengan aparat lurah/desa dan tokoh pemuda untuk membantu kelancaran kegiatan pengabdian tersebut. Dilihat dari metodenya atau cara mempertemukan penyuluh dengan khalayak sasaran digunakan lima metode penyuluhan, yaitu metode pendekatan masal, metode pendekatan kelompok, metode pendekatan perorangan, diskusi, dan ceramah. Kegiatan penyuluhan ini berjalan dengan lancar karena ada dukungan dari pemerintah Kelurahan Anggalo Melai, yang ikut mempersipakan sarana dan prasarana yang digunakan saat penyuluhan, seperti pengeras suara, meja, kursi, ruangan, dan daftar absen peserta. Selain itu, antusias dari masyarakat sangat tinggi. Bahkan, setelah pemateri menyampaikan bahan presentasenya, para peserta sangat antusias dalam menyampaikan pertanyaan dan saran-saran. Setelah melakukan pengabdian di masyarakat, para peserta pengabdian merasa sangat senang karena mendapatkan banyak pengetahuan baru. Pengetahuan masyarakat semakin baik setelah pengabdian ini. Mereka mulai memahami konsep terorisme. Selain itu, mereka juga sudah dapat mengenal dan mengidentifikasi paham terorisme.
Implementation of Organizational Culture and Personal ISO at PT. Anindya Wiraputra Konsult Kendari Branch Lindayani, Lilik Rita; Nur, Awaluddin Muh.; Suryati, Nurmin; Sudu, La; Magara, Irma; Lestrariwati
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol. 9 No. 2 (2023): Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/bp.v9i2.124-129

Abstract

This article discusses the Team FIB-UHO industrial visit, as well as efforts to strengthen organizational culture in implementing the ISO Quality Management System at PT. Anindya Wiraputra Konsult (ANINDYA) Kendari Branch. This activity aims to open up space for collaboration regarding industrial literacy and the world of work for campuses by looking at the implementation of the ISO system in supporting partner activities and paying attention to factors that support and hinder its implementation. The ISO Quality Management System, starting from ISO 9001, ISO 14001, ISO 45001, to ISO 17020 certification, has an impact on activities at ANIDYA and the expansion of the world of work. The activity technique is carried out using collaborative observation, in-depth observation results, document analysis, and questions and answers with staff and partner employees selected purposively, as well as distributing questionnaires to clients. Data shows that the quality of human resources in the industrial world is not just a diploma, but also requires personal certification, as well as consistent and continuous training. Other results show strict and evaluative process standards, as well as a positive attitude and culture as a professional company that places competitors as benchmarks to support strengthening the quality and quantity of work, strategically providing service satisfaction to consumers and profit value for the company.
EKSISTENSI PERMAINAN TRADISIONAL DI TENGAH DETERMINASI TEKNOLOGI DI KELURAHAN WANDUDOPI, KECAMATAN BARUGA KOTA KENDARI Lestariwati, Lestariwati; Sudu, La; Magara, Irma; Suryati, Nurmin
Seshiski: Southeast Journal of Language and Literary Studies Vol 1 No 2 (2021): Volume 1, Issue 2, December 2021
Publisher : Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia, Komisariat Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53922/seshiski.v1i2.22

Abstract

Determination of information technology is felt by all levels of society including the people in Kendari. On average, every child in the city of Kendari can already use a gadget or smartphone and most of them have it. Other devices that are also used to play games are computers and playstations with more sophisticated hardware specifications. Consequently, traditional games such as permainan bentengan. Petak umpet (hide and seek), bola bekel, gundu and gobak sodor increasingly marginalized. However, a different scene occurred in one of the neighborhoods in the Wandudopi village, Kendari City, children seemed play traditional games every time they get ready. In groups, they invite each other and negotiate to determine what game they will play. Therefore, this research was carried out with the aim of seeing how the existence of traditional games in the midst of the determination of information technology in the children of Wandudopi Village, Baruga District, Kendari City. To analyze it, it takes several concepts related to traditional games and information technology as well as several other social concepts that support this research. The method used is descriptive qualitative method in which data collection is done by means of documentation, interviews and observations. Then the data that has been collected will be analyzed with the concept as mentioned above. The results of this study indicated that, first, the types of traditional games that are often played by the children of Wundudopi village are ase, cuke, rubber jump (lompat tali), kasede-sede, kalego and bamboo shoots. Second, the factors that cause this game to exist in the midst of the determination of information technology are the approval of parents, habits and the existence of facilities from local residents.
CAMPUR KODE DALAM PERISTIWA JUAL BELI DI PASAR CINA MOROSI KABUPATEN KONAWE, SULAWESI TENGGARA Sudu, La; Lestariwati, Lestariwati; Magara, Irma; Suryati, Nurmin
Seshiski: Southeast Journal of Language and Literary Studies Vol 2 No 2 (2022): Volume 2, Issue 2, December 2022
Publisher : Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia, Komisariat Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53922/seshiski.v2i2.28

Abstract

Morosi Chinese Market adjacent to PT. Virtu Dragon Nickel and PT. OSS. The employees make this market a buying and selling transaction. The Morosi Chinese Market has a very heterogeneous audience. It is also in this place that people from various places carry out buying and selling transactions, both on a large, medium and small scale. They come from various tribes and different languages so that the communication that occurs between sellers and buyers will be different, they use Chinese, Indonesian and regional languages. Buying and selling transactions in this market cannot be separated from the mixing of language codes. This study aims to explain the process of code-mixing and the forms of code-mixing that occur in the Morosi China Market. This type of research is field research using descriptive qualitative methods. Data collection is done by observing, interviewing, taking notes and recording. The results of the study show that code mixing that occurs in the Morosi China Market is in the form of code mixing in the form of root words, repeated words, and free clauses and descriptions. While the factors that cause code-mixing at the Morosi Chinese Market are due to the habits and background of the speakers, both buyers and sellers.