Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA IKAN CAKALANG BEKU (KATSUWONUS PELAMIS) DAN IKAN DEMERSAL BEKU DI PULAU BEENG KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Sarapil, Costantein Imanuel; Kumaseh, Eunike Irene; Bawias, Ishak; Ikhtiagung, Ganjar Ndaru
Epigram Vol 21 No 01 (2024): Volume 21 No. 01 Tahun 2024
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/epi.v21i01.6479

Abstract

The research aims to conduct a feasibility analysis of the frozen fish business in Beeng Village, Center South Tabukan District to improve the welfare of fishermen. In the feasibility analysis of frozen skipjack tuna business, the BCR value = 5.19. This means that the BCR value is> 1, so this indicator shows that the frozen skipjack tuna business is worth continuing. The NPV value is IDR 37.142.857,- which is positive and the IRR is 94%. This shows that the frozen skipjack tuna business is worth continuing. Meanwhile, in the feasibility analysis of the frozen demersal fish business, the BCR value was 16.43, NPV IDR 72.845.714, IRR 43%. BCR value > 1, NPV is positive, so this business is worth continuing.  
Kondisi Hidro-Oseanografi di Pulau Marore, Sangihe Kumaseh, Eunike Irene; Sarapil, Costantein Imanuel; Patras, Mareike Doherty; Tatontos, Yuliana Varala; Ikhtiagung, Ganjar Ndaru
Jurnal Manajemen Pesisir dan Laut Vol 3 No 01 (2025): Jurnal Manajemen Pesisir dan Laut
Publisher : Program Studi Teknik Kelautan Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/mapel.v3i01.6320

Abstract

Pulau Marore, termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Kepulauan Marore, merupakan sebuah pulau yang terletak di kawasan perbatasan Indonesia dengan Pulau Balut dan Pulau Saranggane (Filipina). Penelitian ini bertujuan untuk penentuan karakteristik hidro – oseanografi yang lebih tepat di Pulau Marore, demi perencanaan & pelaksanaan pembangunan yang tepat sasaran bagi masyarakat di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil. Metode perhitungan pasang surut menggunakan Metode Admiralty. Dalam penentuan perhitungan tinggi dan periode gelombang diperoleh dengan menggunakan metode Hind Casting (metode peramalan gelombang laut berdasarkan data kecepatan angin yang terjadi di beberapa waktu sebelumnya dan peta lokasi yang ditinjau. Sedangkan untuk penentuan pola arus dilakukan pengukuran secara in-situ di lokasi penelitian. Arah angin dominan di Pulau Marore yaitu arah Timur Laut. Intensitas arah gelombang bulan Januari – Februari di wilayah perairan Pulau Marore hingga Pulau Miangas bisa mencapai 4 – 5 meter. Pada bulan Agustus – September, kondisi perairan menjadi lebih ekstrim, intensitas arah gelombang mengarah ke Samudera Pasitik yaitu arah Utara – Barat Laut Perairan Sangihe - Talaud, serta tinggi gelombang bisa mencapai lebih dari 5 meter. Jenis pasang surut di Pulau Marore yaitu semi-diurnal, 2x terjadi pasang dan 2x terjadi air surut. Arus terjadi sebesar 0,33 m/s. Perbedaan kemiringan morfologi dasar yang berpengaruh langsung terhadap tinggi gelombang yang terjadi di sekitar pantai. Gelombang datang dari laut lepas tidak mengalami peredaman energi oleh dasar laut, sehingga gelombang pecah di daerah pantai. Kondisi hidro – oseanografi di Pulau Marore terbilang ekstrim, sehingga perlu adanya perencanaan pembangunan struktur pelindung pantai yang lebih kuat dari struktur pantai pada umumnya.
HANDLINE IKAN DEMERSAL BAGI KELOMPOK NELAYAN DI KAMPUNG BENGKETANG KECAMATAN TABUKAN UTARA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Kumaseh, Eunike Irene; Sarapil, Costantein Imanuel
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.441

Abstract

Sebagian besar nelayan di Kecamatan Tabukan Utara merupakan nelayan sambilan tambahan, artinya nelayan yang sebagian kecil pendapatannya berasal dari perikanan. Kampung Bengketang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Tabukan Utara. Sebagian besar penduduk di Kampung Bengketang memiliki pekerjaan sebagai nelayan sebesar 44 persen, dan menggunakan alat tangkap pancing ulur (Handline). Pengadaan Hand line ikan demersal ini merupakan salah satu upaya bagi nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan. Metode pengabdian yang dilakukan yaitu memberikan penyuluhan, pendampingan, dan monitoring serta evaluasi bagi kelompok nelayan di Kampung Bengketang. Alat tangkap ikan demersal umumnya disebut Sasalensing bagi masyarakat lokal. Hasil tangkapan nelayan seperti ikan Kerapu (Goropa), ikan Kuwe (Bobara), ikan Kurisi, serta ikan Cakalang, dimana merupakan ikan ekonomis penting. Ada yang dijual dan ada juga yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi keluarga sehari – hari. Kegiatan PKMS ini telah membantu meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat pesisir. Most of the fishermen in North Tabukan District are additional part-time fishermen, meaning that most of the fishermen's income comes from fishing. Bengketang Village is included in the administrative area of ​​North Tabukan District. Most of the population in Bengketang Village have jobs as fishermen by 44 percent, and use handline fishing gear. The procurement of this demersal fish hand line is one of the efforts for fishermen to increase fisherman catches. The service method used is to provide counseling, assistance, and monitoring and evaluation for groups of fishermen in Bengketang Village. Demersal fishing gear is generally called Sasalensing for local people. The catches include grouper (Goropa), Kuwe fish (Bobara), Kurisi fish, and skipjack tuna, which are economically important fish. Some are sold and some are used for daily family consumption needs. This PKMS activity has helped improve the economic life of coastal communities.
Socio-economic Impact of the Development of Para Lelle Tourism Village, Tatoareng District, Sangihe Kumaseh, Eunike Irene; Sarapil, Costantein Imanuel; Ikhtiagung, Ganjar Ndaru; Patras, Mareike Doherty
Maritime Park: Journal of Maritime Technology and Society Volume 4, Issue 3, 2025
Publisher : Department of Ocean Engineering, Faculty of Engineering, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/mp.vi.44425

Abstract

This research aims to determine the impact of developing the Para Lelle tourist village on the socio-economic conditions of fishermen as well as formulating policies for the Government based on this impact analysis. Data collection was carried out by collecting data directly through interviews and observation (direct observation) using questionnaires on fishermen in Para Lelle Village (Para Island) Tatoareng District, Sangihe Islands Regency. Qualitative descriptive data analysis for socio-economic conditions and level of community welfare using a Likert scale approach. Quantitative data analysis to determine the influence of the development of the Para Lelle tourist village on the socio-economic conditions of fishermen using statistical regression analysis methods. Currently, marine tourism activities do not have a significant impact on people's income. Policies that can be taken for the development of the Para Lelle Developing Tourism Village are increasing coordination & communication between the Village Government and Regional Government as well as other stakeholders, increasing the development of public facilities in tourist areas, and increasing the capabilities of local communities.